Dear Moms, Waspadai 5 Dampak Kelebihan Berat Badan saat Hamil

Bisa berbahaya untuk ibu dan sang buah hati #IDNTimesHealth

Saat hamil, kebanyakan perempuan akan mengalami peningkatan berat badan dan ini adalah hal yang normal, bahkan harus. Namun, hal ini perlu diperhatikan dan jangan sampai membuat ibu hamil memiliki berat badan berlebih atau bahkan obesitas.

Masalah tersebut dapat menyebabkan komplikasi, baik bagi sang ibu maupun bayi. Semakin parah kelebihan berat badan, semakin besar kemungkinan ibu hamil mengalami komplikasi selama kehamilan.

Sebagai gambaran, kelebihan berat badan adalah kondisi saat indeks massa tubuh berada di atas 25 dan di bawah 30. Sementara itu, obesitas adalah kondisi saat indeks massa tubuh ada di atas angka 30.

Di bawah ini adalah beberapa komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu hamil yang mengalami kelebihan berat badan dirangkum dari laman Women's Health dan American College of Obstetricians and Gynecologists.

1. Pre-eklampsia

Dear Moms, Waspadai 5 Dampak Kelebihan Berat Badan saat Hamililustrasi memeriksa tekanan darah (pexels.com/cottonbro)

Pre-eklampsia ialah bentuk serius dari hipertensi pada ibu hamil yang biasanya terjadi pada paruh kedua kehamilan atau setelah melahirkan. Masalah ini dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal dan hati. Pada kasus yang jarang, ibu hamil juga berisiko mengalami kejang, serangan jantung, stroke, masalah dengan plasenta, dan masalah pertumbuhan janin.

Ibu hamil dengan kelebihan berat badan memiliki risiko lebih tinggi terkena pre-eklampsia. Hal ini perlu diawasi sejak awal kehamilan. Selain obesitas, faktor lain yang meningkatkan risiko terjadinya pre-eklampsia di antaranya:

  • Hamil pertama kali,
  • memiliki tekanan darah tinggi,
  • mengalami pre-eklampsia pada kehamilan sebelumnya,
  • usia di atas 35 tahun,
  • mengandung bayi kembar,
  • mengidap diabetes,
  • memiliki penyakit ginjal,
  • sudah 10 tahun atau lebih sejak kehamilan terakhir.

2. Sleep apnea

Dear Moms, Waspadai 5 Dampak Kelebihan Berat Badan saat Hamililustrasi tidur (pexels.com/cottonbro)

Sleep apnea adalah kondisi ketika pernapasan terhenti dalam waktu yang singkat saat tidur. Mengalami obesitas saat hamil meningkatkan risiko gangguan tersebut. Sekitar sepertiga dari perempuan hamil yang obesitas dalam penelitian yang dilakukan oleh Tommys menderita sleep apnea pada trimester kedua atau ketiga.

Lain halnya dengan ibu hamil dengan berat badan normal yang hanya 3-6 persen memiliki kecenderungan mengalami sleep apnea. Gangguan itu dapat memicu kelelahan, meningkatkan risiko pre-eklampsia, masalah jantung, dan paru-paru.

Baca Juga: Dear Moms, Inilah 5 Fakta Perubahan Fisik Tubuh Saat Hamil  

3. Diabetes gestasional

Dear Moms, Waspadai 5 Dampak Kelebihan Berat Badan saat Hamililustrasi mengukur gula darah (pexels.com/Klaus Nielsen)

Diabetes gestasional merupakan jenis diabetes yang dialami oleh sejumlah perempuan saat hamil. Seperti yang diketahui, ini merupakan kondisi saat tingkat glukosa dalam darah terlalu tinggi.

Mengidap diabetes gestasional selama kehamilan membuat perempuan memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes setelah melahirkan. Ini juga membuat pasien lebih berisiko mengalami resistensi insulin.

4. Keguguran

Dear Moms, Waspadai 5 Dampak Kelebihan Berat Badan saat Hamililustrasi perempuan hamil (pexels.com/lucas mendes)

Peluang terjadinya keguguran pada ibu hamil yang kelebihan berat badan adalah 29 persen lebih tinggi daripada perempuan dengan indeks massa tubuh normal. Sementara itu, obesitas meningkatkan risiko terjadinya keguguran sebesar 73 persen.

Kelebihan berat badan atau obesitas sebenarnya tidak menyebabkan keguguran. Namun, masalah tersebut bisa menyebabkan peningkatan resistensi insulin, juga perubahan komposisi androgen dan estrogen, yang meningkatkan peluang terjadinya keguguran.

5. Bayi lahir prematur

Dear Moms, Waspadai 5 Dampak Kelebihan Berat Badan saat Hamililustrasi perempuan pascapersalinan (pexels.com/Jonathan Borba)

Kelebihan berat badan atau obesitas saat kehamilan dapat mengakibatkan kebutuhan akan kelahiran prematur yang diinduksi secara medis. Ini merupakan kelahiran prematur yang sengaja diprakarsai oleh dokter. Ketika hal tersebut terjadi, persalinan dapat dilakukan dengan operasi caesar atau induksi.

Apa hubungan antara kelebihan berat badan dan bayi lahir prematur? Ini terjadi lantaran obesitas meningkatkan risiko gangguan medis pada kehamilan, seperti pre-eklamsia dan diabetes gestasional. Lebih lanjut, hal ini bisa memicu masalah kesehatan pada bayi di kemudian hari.

Menjadi obesitas saat hamil meningkatkan risiko masalah kesehatan pada ibu hamil maupun janin, karenanya kamu harus menjaga berat badan tetap sehat saat hamil. Untuk perempuan yang sebelumnya sudah mengalami obesitas sebelum hamil, perlu konsultasi pada dokter perihal perlu tidaknya menurunkan berat badan selama kehamilan.

Baca Juga: Penyebab Hamil Kosong, Perempuan Wajib Tahu!

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya