Kenali 5 Jenis Obat yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak, Hati-hati!

Obat ini hanya boleh dipakai dengan resep dokter

Otak adalah organ penting yang bertanggung jawab dalam memproses informasi visual, pendengaran, dan sensorik lainnya, serta memiliki kemampuan untuk memahami, bereaksi, membuat keputusan, dan menyimpan ingatan. Otak juga selalu mengumpulkan informasi dan menyimpannya untuk digunakan di masa mendatang.

Kehilangan kemampuan otak untuk mengingat atau mempertahankan memori dapat mengganggu kualitas hidup. Seiring waktu, fungsi otak mulai menurun dan menyebabkan individu sulit untuk mempertahankan memori. Selain itu, konsumsi obat-obatan tertentu juga mungkin berdampak pada kecerdasan, memori, atau suasana hati.

Ayo, kita pelajari apa saja obat-obatan yang bisa menurunkan fungsi otak!

1. Antidepresan

Kenali 5 Jenis Obat yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak, Hati-hati!ilustrasi obat (pexels.com/MART PRODUCTION)

Antidepresan adalah kelas obat psikoaktif dan banyak di antaranya memiliki karakteristik kimia yang berbeda.

Elavil, obat yang dikenal untuk mengobati depresi kronis, dikaitkan dengan gejala kehilangan ingatan, mulut kering, sembelit, pusing, penambahan berat badan, dan kantuk. Orang yang mengonsumsi obat ini juga dapat mengalami peningkatan kepekaan terhadap matahari, kebingungan dan bahkan agitasi.

Sementara itu, obat prozac memiliki dampak minimal pada memori tetapi dikaitkan dengan efek samping seperti gugup, diare, sakit kepala, dan insomnia.

Sebelum kamu menggunakan salah satu dari obat tersebut, kamu harus selalu waspada terhadap efek samping jangka panjang dan jangka pendek. Selain itu, dikutip dari buku Brain Builders! A Lifelong Guide to Sharper Thinking, Better Memory, and AnAge-Proof Mind, menyesuaikan dosis obat bisa membantu mengatasi efek samping yang kamu hadapi, sehingga penting untuk selalu berkonsultasi dengan praktisi kesehatan.

2. Antihipertensi

Kenali 5 Jenis Obat yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak, Hati-hati!ilustrasi obat (pexels.com/Artem Podrez)

Obat antihipertensi bisa memberikan efek serius pada memori dan kapasitas intelektual. Beta-blocker memiliki efek yang lebih konsisten dalam hal menurunkan kinerja memori daripada obat antihipertensi lain yang memiliki efek yang sangat kecil pada memori. Obat ini bukan hanya mengubah fungsi dasar tubuh di pembuluh darah, tetapi juga di sistem saraf dan ginjal. Obat ini menyebabkan masalah memori dengan mengganggu aksi pembawa pesan kimia utama di otak.

Hilangnya memori dan perubahan kognitif dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan pada individu yang lebih tua. Ini menempatkan mereka pada risiko yang lebih tinggi terkena depresi, anoreksia, dan penurunan berat badan. Menurut buku 20/20 Thinking: 1,000 Powerful Strategies to Sharpen Your Mind, Brighten Your Mood, and Boost Your Memory, menghindari pengobatan berlebihan dan membuat perubahan gaya hidup untuk menjaga tekanan darah dapat memperbaiki kondisi tersebut.

Baca Juga: Obat Cacing Ivermectin untuk COVID-19, Efektif Sembuhkan Pasien?

3. Obat penenang

Kenali 5 Jenis Obat yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak, Hati-hati!ilustrasi obat (pexels.com/Anna Shvets)

Obat penenang memiliki efek samping berupa menekan fungsi memori dan menurunkan kemampuan retensi memori. Obat penenang utama, seperti thorazine dan compazine menghasilkan disfungsi otak yang parah dan kehilangan memori. Ini dapat menyebabkan gerakan wajah atau lidah yang tidak disengaja, dengan kejang tonik sesekali pada kaki dan lengan. Obat ini juga menyebabkan gangguan memori yang parah.

Obat-obatan terkait, seperti haloperidol memiliki efek antipsikotik yang hampir sama dengan obat penenang utama. Obat ini cenderung menyebabkan gangguan pemikiran dan ingatan yang parah yang sering kali tergantung pada dosis. Dijelaskan dalam buku Adult Psychopathology, Second Edition: A Social Work Perspective, mengurangi dosis obat secara bertahap dan tidak berhenti secara tiba-tiba dapat meningkatkan fungsi memori.

4. Obat tidur

Kenali 5 Jenis Obat yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak, Hati-hati!ilustrasi obat (pexels.com/Dids)

Obat tidur digunakan untuk mengobati insomnia dan masalah tidur lainnya. Obat tidur juga diresepkan untuk kecemasan ringan. Beberapa jenis obat tidur yang kadang diresepkan adalah sszopiklon, zaleplon, dan zolpidem.

Menurut keterangan dari American Association of Retired Persons (AARP), obat-obatan ini bekerja pada banyak jalur otak dan pembawa pesan kimia yang sama, menghasilkan efek samping yang sama dan masalah dengan kecanduan dan penarikan. Namun, jika kamu ingin menghentikan atau mengurangi dosis obat tidur ini, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, karena penarikan mendadak dapat menyebabkan efek samping serius, sehingga prosesnya harus dibantu oleh profesional kesehatan.

5. Obat penyakit Parkinson

Kenali 5 Jenis Obat yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak, Hati-hati!ilustrasi obat (unsplash.com/Christina Victoria Craft)

Agonis dopamin adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit Parkinson, tumor hipofisis tertentu, dan restless legs syndrome (RLS). Contoh obat-obat kategori ini adalah apomorfin, pramipeksol, dan ropinirol.

Obat-obatan ini menyebabkan kehilangan memori dengan mengaktifkan jalur persinyalan untuk dopamin, pembawa pesan kimia yang terlibat dalam banyak fungsi otak, termasuk motivasi, pengalaman kesenangan, kontrol motorik halus, pembelajaran, dan memori.

Lebih lanjut, efek samping utama dapat mencakup kehilangan ingatan, kebingungan, delusi, halusinasi, kantuk, dan perilaku kompulsif, menurut keterangan dari AARP.

Tindakan proaktif yang dapat kamu lakukan untuk menghindari kerusakan otak akibat obat adalah dengan bertanya kepada dokter setiap kali obat baru diresepkan atau dosisnya diubah. Selain itu, selalu laporkan ke dokter jika kamu mengalami gejala apa pun.

Baca Juga: 7 Manfaat Antibiotik dalam Proses Pengobatan Penyakit

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya