5 Pemeriksaan Kesehatan yang Bisa Dilakukan Secara Mandiri Tanpa Alat

Pastikan kamu juga mempraktikkan ini

Pemeriksaan rutin adalah cara penting untuk memantau kesehatan. Umumnya, individu perlu melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin di fasilitas kesehatan tiap jangka waktu tertentu. Namun, ada beberapa tes kesehatan yang bisa kamu lakukan sendiri di rumah, bahkan tanpa memerlukan alat medis apa pun.

Dengan rutin melakukan pemeriksaan sendiri, kamu bisa lebih terbiasa dengan tubuhmu sehingga dapat mendeteksi perubahan yang terjadi. Pemeriksaan mandiri dapat membantu kamu menyadari potensi masalah kesehatan. Kamu pun perlu bekerja sama dengan dokter untuk mencegahnya memburuk.

Berikut beberapa pemeriksaan mandiri yang dapat kamu lakukan untuk menguji kesehatan di rumah tanpa menggunakan alat.

1. Kanker kulit

5 Pemeriksaan Kesehatan yang Bisa Dilakukan Secara Mandiri Tanpa Alatpexels.com/Andrea Piacquadio

Siapa pun bisa terkena kanker kulit, terlebih orang yang senang berjemur di bawah sinar matahari. Karenanya, kamu perlu melakukan pemeriksaan mandiri secara teratur untuk kanker kulit. 

Periksa seluruh bagian tubuh, cari tahi lalat yang bentuknya aneh, warna berbeda, atau berubah seiring waktu. Kamu juga perlu mencari melanoma saat melakukan pemeriksaan diri, menurut American Academy of Dermatology.

2. Kekurangan zat besi

5 Pemeriksaan Kesehatan yang Bisa Dilakukan Secara Mandiri Tanpa Alatpexels.com/Andrea Piacquadio

Zat besi memiliki fungsi penting untuk kesehatan kulit, rambut, dan kuku. Zat besi juga membantu menghasilkan hemoglobin, yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. 

Sebenarnya, gejala kekurangan zat besi bisa diidentifikasi sendiri. Dijelaskan dalam laman American Society of Hematology, kamu bisa mengamati kondisi kuku dan kulit untuk mengetahui apakah kamu mengalami kekurangan zat besi. Adapun, kuku rapuh dan kulit kuning atau pucat merupakan tanda-tanda jika individu mungkin mengalami kekurangan zat besi. Individu yang kekurangan zat besi mungkin juga merasakan kelelahan, lidah licin, atau keinginan yang tidak biasa untuk makan es.

Baca Juga: Selain Menyegarkan Tubuh, Ini 5 Manfaat Berenang bagi Kesehatan

3. Kanker testis

5 Pemeriksaan Kesehatan yang Bisa Dilakukan Secara Mandiri Tanpa Alatfreepik.com/jcomp

Menurut Testicular Cancer Society, kebanyakan kanker testis didiagnosis setelah laki-laki memberi tahu dokter bahwa mereka menemukan sesuatu yang membuat mereka khawatir. Karenanya, pemeriksaan testis mandiri secara teratur memungkinkan para laki-laki untuk mengenal tubuh mereka dan mendeteksi kanker testis lebih awal.

Perlu diingat, adalah hal normal jika satu testis lebih besar dari yang lain. Namun, jika kamu melihat adanya perubahan ukuran testis, apakah menjadi lebih besar atau lebih kecil, segera buat janji dengan dokter.

4. Kanker payudara

5 Pemeriksaan Kesehatan yang Bisa Dilakukan Secara Mandiri Tanpa Alatunsplash.com/Christopher Campbell

Penting bagi setiap perempuan untuk melakukan pemeriksaan payudara mandiri secara teratur guna mendeteksi adanya perubahan apa pun yang mungkin merupakan tanda kanker payudara. Mayo Clinic merekomendasikan untuk melakukan pemeriksaan setiap bulan agar lebih mengenal payudara sendiri. 

Pada saat melakukan pemeriksaan, kamu harus mencari jika ada perubahan pada puting, kulit sekitar payudara, atau kotoran yang tidak biasa. Meskipun demikian, kamu tetap perlu melakukan pemeriksaan mammogram secara teratur, terutama jika kamu memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.

5. Detak jantung

5 Pemeriksaan Kesehatan yang Bisa Dilakukan Secara Mandiri Tanpa Alatunsplash.com/Giulia Bertelli

Jantung di pagi hari memberikan gambaran indikasi kesehatan secara umum. Normal tidaknya denyut jantung bergantung pada usia dan kebugaran. Idealnya, kamu perlu mengamati denyut jantung setiap pagi selama 1 minggu.

Untuk melakukan pemeriksaan denyut jantung, American Heart Association menyarankan untuk menemukan denyut nadi di pergelangan tangan, di dalam siku, atau di sisi leher. Kamu dapat menggunakan aplikasi smartphone maupun melakukan pemeriksaan secara manual. Yang perlu diperhatikan adalah perubahan 10 detak jantung per menit atau lebih mungkin merupakan tanda bahwa kamu kehabisan tenaga. Sementara, jika denyut jantung adalah 100 kali per menit, ini bisa jadi tanda bahwa kamu sedang mengalami stres, dehidrasi, bersemangat, atau sakit. Jika detak jantung meningkat terus, kamu harus segera berkonsultasi dengan dokter.

Jika melihat adanya perubahan pada tubuh atau kesehatan, pastikan untuk menghubungi dokter. Meskipun pemeriksaan mandiri dapat membantu kamu mengetahui potensi kesehatan sejak dini, pemeriksaan tersebut bukanlah pengganti diagnosis medis resmi. Jadi, pastikan kamu selalu mengomunikasikan pertanyaan dan kekhawatiran dengan penyedia layanan kesehatan.

Baca Juga: Jangan Dibiarkan, Ini 5 Efek Negatif Rasa Kesepian terhadap Kesehatan

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya