16 Penyebab Menstruasi Datang Lebih Awal

2. Endometriosis

ilustrasi perempuan dengan endometriosis (pexels.com/Polina Zimmerman)

Endometriosis adalah suatu kondisi saat jaringan yang mirip dengan jaringan rahim tumbuh di area lain dari tubuh.

Dilansir National Women’s Health Network, endometriosis dapat memengaruhi lamanya siklus menstruasi dan berapa lama pendarahan berlangsung. Karena tubuh memiliki lebih banyak jaringan untuk dilepaskan, menstruasi mungkin berlangsung lebih lama. Siklus antar menstruasi mungkin menjadi lebih pendek, dengan menstruasi dimulai lebih cepat dari setiap 28 hari. Perempuan dengan endometriosis mungkin juga mengalami pendarahan dan nyeri saat ovulasi.

Gejala endometriosis lainnya meliputi:

• Infertilitas.
• Mual.
• Kelelahan.
• Rasa sakit saat berhubungan seks atau penetrasi dalam.
• Nyeri saat buang air besar.

3. Perimenopause

ilustrasi usia perimenopause (unsplash com/Edward cisneros)

Perimenopause biasanya terjadi ketika seorang perempuan berusia 40-an. Dijelaskan dalam laman Business Insider, pada masa ini, persediaan sel telur yang tersisa di ovarium perempuan berkurang dan kualitas sel telur tersebut buruk.

Sel telur tersebut tidak merespons pesan hormon dari otak dengan baik, yang dapat menyebabkan jarangnya ovulasi atau kurangnya ovulasi sama sekali. Hal ini menyebabkan siklus menstruasi lebih pendek dan menstruasi lebih awal atau terlambat menstruasi.

Selain itu, tanpa progesteron, hormon yang diproduksi selama ovulasi, kemungkinan besar rahim akan luruh dengan cara yang tidak terduga, yang dapat mengakibatkan menstruasi lebih awal atau terlambat.

Baca Juga: 5 Makanan dan Minuman yang Perlu Dihindari Saat Menstruasi

4. Fibroid rahim

ilustrasi kesehatan reproduksi perempuan (freepik.com/freepik)

Fibroid rahim adalah pertumbuhan suatu materi yang terjadi di rahim. Fibroid biasanya bukan kanker, tetapi dapat menyebabkan pendarahan, terutama perdarahan menstruasi yang berat.

Gejala fibroid dapat meliputi perasaan kenyang atau tekanan di panggul, sering buang air kecil, nyeri punggung bawah, rasa sakit saat berhubungan seks.

Sampai saat ini, para ahli belum mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan fibroid rahim. Hanya saja, kondisi ini cenderung berjalan dalam keluarga, dan dapat dipengaruhi oleh perubahan kadar hormon. 

5. Beberapa infeksi menular seksual

ilustrasi menstruasi (freepik.com/user18526052)

Beberapa infeksi menular seksual (IMS), seperti klamidia, gonore, dan trikomoniasis, dapat menyebabkan infeksi pada serviks dan rahim yang dapat menyebabkan pendarahan. Dan, banyak perempuan mengira pendarahan ini sebagai darah haid.

Akan tetapi, perempuan dengan IMS tersebut kemungkinan besar juga akan mengalami gejala ini:

• Keputihan.
• Sensasi terbakar saat buang air kecil.
• Sakit saat berhubungan seks.
• Nyeri panggul.

Kalau kamu mengalami gejala-gejala di atas, penting untuk menemui dokter.

6. Stres berat

ilustrasi perempuan mengalami stres (pexels.com/Mikhail Nilov)

Stres berat dapat mengganggu kadar hormon sehingga menyebabkan menstruasi tidak teratur (BMC Womens Health, 2019).

Kalau kamu mengalami kecemasan atau baru-baru ini mengalami peristiwa traumatis, kondisi ini dapat mengganggu hormon.

Stres dapat mengganggu waktu ovulas. Stres lebih umum menyebabkan menstruasi terlambat atau terlewatkan sama sekali,  tetapi bisa juga menyebabkan menstruasi datang lebih awal.

7. Perubahan pada rutinitas

ilustrasi perawat membantu pasien berjalan (freepik.com/jcomp)

Orang yang berganti shift antara siang dan malam, seperti perawat, sering kali mengalami menstruasi yang tidak teratur (Journal of Occupational Health, 2020). Peralihan zona waktu bisa juga memiliki efek serupa.

Para peneliti yakin bahwa hal ini mungkin terkait dengan gangguan ritme sirkadian, yang pada gilirannya dapat mengganggu hormon tidur melatonin.

Diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengeksplorasi hubungan antara melatonin dan hormon reproduksi.

8. Olahraga intens

ilustrasi olahraga angkat beban (unssplash.com/John Arano)

Olahraga yang intens dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur atau menyebabkan tidak menstruasi sama sekali (Medicine, 2017). Sering kali kondisi ini dikaitkan dengan atlet yang berlatih selama beberapa jam setiap hari.

Olahraga hanya memengaruhi menstruasi ketika kamu membakar lebih banyak kalori daripada yang kamu makan. Tanpa energi yang cukup, tubuh tidak menghasilkan jumlah hormon reproduksi yang dibutuhkan untuk berovulasi secara normal.

9. Fluktuasi berat badan

ilustrasi sedang menimbang berat badan (pexels.com/Annushk Ahuja)

Menstruasi yang lebih awal, tidak teratur, atau terlewat sering dikaitkan dengan perubahan berat badan yang besar.

Penelitian menunjukkan bahwa obesitas pada masa remaja dikaitkan dengan kemungkinan lebih tinggi terjadinya menstruasi tidak teratur (Current Problems in Pediatric and Adolescent Health Care, 2022).

Penelitian lain menegaskan hal ini dan juga menunjukkan bahwa penurunan berat badan yang signifikan dapat memberikan hasil yang sama (Endocrinology and Metabolism, 2017). Hal ini dapat terjadi akibat diet ekstrem, operasi bypass lambung, atau gangguan makan.

10. Penggunaan antikoagulan

ilustrasi obat (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Mengonsumsi obat pengencer darah (antikoagulan) dapat memperpanjang menstruasi dan menyebabkan pendarahan hebat (Research and Practice in Thrombosis and Haemostasis, 2023).

Antikoagulan dilepaskan secara alami selama menstruasi untuk membantu menipiskan lapisan rahim, sehingga bisa mengalir keluar dari vagina. Mengonsumsi antikoagulan dapat menyebabkan proses ini terjadi lebih cepat dan mengakibatkan aliran darah lebih deras.

Baca Juga: 7 Penyebab Darah Menstruasi Hanya Sedikit, Apakah Bahaya?

11. Menggunakan kontrasepsi hormonal

ilustrasi pil KB (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kalau kamu menggunakan alat kontrasepsi hormonal kombinasi yang mengandung estrogen dan progestin, seperti pil KB, KB koyo, atau cincin vagina, alasan utama menstruasi akan datang lebih cepat adalah jika kamu melewatkan satu atau beberapa dosis. Ini karena kadar progestin yang dikonsumsi turun sehingga memicu pendarahan rahim.

Kalau kamu menggunakan metode kontrasepsi khusus progestin seperti injeksi depo-medroxyprogesterone, KB implan, atau IUD, pendarahan dini ada hubungannya dengan penipisan lapisan rahim. Ini karena lapisan rahim tidak menumpuk.

Jika kamu menggunakan IUD tembaga tanpa hormon, efek samping seperti pendarahan yang tidak terduga juga umum terjadi dalam 3 hingga 6 bulan pertama seiring dengan penyesuaian tubuh.

12. Kontrasepsi darurat

ilustrasi pil kontrasepsi darurat (unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition)

Pil kontrasepsi darurat bekerja dengan menunda ovulasi. Sebab, jika tidak ada sel telur yang dilepaskan, maka tidak ada yang bisa dibuahi oleh sperma sehingga mencegah terjadinya kehamilan.

Namun, dengan mengganggu ovulasi, perempuan mungkin mengalami perubahan siklus yang menyebabkan menstruasi menjadi lebih awal atau terlambat.

13. PCOS

ilustrasi perempuan dengan PCOS (pexels.com/Sora Shimazaki)

Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah kondisi umum yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), PCOS memengaruhi sekitar 8–13 perempuan usia subur. Hingga 70 persen perempuan yang terkena dampak masih belum terdiagnosis di seluruh dunia.

Banyak orang tidak mengetahui bahwa dirinya mengidap PCOS hingga mengalami kesulitan untuk hamil. Hal ini juga dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur atau terlewat.

14. Mungkin kamu hamil

ilustrasi test pack (pexels.com/cottonbro studio)

Ini mungkin mengejutkan, tetapi pendarahan atau bercak selama kehamilan adalah hal yang umum, terutama pada trimester pertama, dilansir Cleveland Clinic.

Kamu mungkin melihat beberapa tetes darah di celana dalam. Kalau baru-baru ini berhubungan seks tanpa pengaman, cobalah lakukan tes kehamilan. Buatlah janji dengan dokter untuk mengonfirmasinya.

15. Diabetes yang tidak terkontrol atau tidak terdiagnosis

ilustrasi diabetes melitus (pexels.com/Artem Podrez)

Ketika diabetes tidak terdiagnosis atau tidak ditangani dengan baik, kadar gula darah secara kronis akan lebih tinggi dari biasanya. Diabetes tipe 1 dan tipe 2 dapat menyebabkan pendarahan tidak teratur, mengutip dari situs Office on Women's Health.

16. Memiliki masalah kelenjar tiroid atau pituitari

ilustrasi gangguan tiroid pada perempuan (freepik.com/katemangostar)

Haid yang tidak teratur bisa menjadi tanda hipotiroidisme dan kelainan endokrin lain yang memengaruhi kelenjar pituitari, seperti sindrom Cushing, yang terjadi ketika tubuh memproduksi terlalu banyak kortisol, dilansir Women's Health.

Apabila kamu mengalami gejala lain selain menstruasi lebih cepat, seperti kelelahan, penambahan berat badan, dan kelemahan otot, konsultasikan dengan dokter dan lakukan tes darah untuk mengetahui apakah ini penyebabnya.

Ada banyak penyebab menstruasi datang lebih awal. Kalau kamu khawatir, temui dokter spesialis kandungan sehingga kamu dapat menyingkirkan kondisi tertentu dan mendapatkan diagnosis pasti.

Satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah bahwa apa yang dianggap sebagai menstruasi dini mungkin bukan menstruasi yang sebenarnya. Misalnya dalam kasus pendarahan implantasi, atau karena perubahan hormon dan peningkatan aliran darah.

Jika menstruasi datang lebih cepat dan kamu tidak mengalami gejala lain, kamu tidak perlu khawatir, terutama jika kamu menggunakan kontrasepsi hormonal atau sedang stres berat. Namun, jika mengalami gejala lain seperti nyeri atau keputihan yang tidak biasa, kamu perlu menemui dokter.

Baca Juga: Bisakah Perempuan Hamil Mengalami Menstruasi?