Adenitis Mesenterika: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Memiliki gejala yang mirip dengan radang usus buntu

Adenitis mesenterika atau yang juga dikenal dengan limfadenitis mesenterika adalah peradangan (pembengkakan) kelenjar getah bening di dalam perut. Kondisi ini memengaruhi kelenjar getah bening di jaringan yang disebut dengan mesenterium.
Jaringan ini menghubungkan usus dengan dinding perut.

Mesenterium menempelkan usus ke dinding perut dan menahannya di tempatnya. Dilansir Medical News Today, adenitis mesenterika cenderung memengaruhi anak-anak yang berusia di bawah 16 tahun daripada orang dewasa. 

1. Penyebab

Adenitis Mesenterika: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi adenitis mesenterika (radiopaedia.org)

Kelenjar getah bening atau kelenjar merupakan bagian dari sistem limfatik. Mereka terjadi di seluruh tubuh. Sebagai bagian dari sistem kekebalan, kelenjar getah bening membantu melindungi tubuh dari infeksi dan juga penyakit. 

Kelenjar getah bening menyimpan limfosit, yang merupakan sel darah putih yang berperan dalam melawan infeksi. Namun ketika infeksi terjadi, jumlah sel darah putih meningkat dan kelenjar getah bening membengkak, dan terasa nyeri. 

Kelenjar getah bening yang paling dekat dengan infeksi akan paling terpengaruh. Jika kelenjar getah bening mesenterium bereaksi terhadap infeksi di perut atau di usus, maka mereka akan membengkak dan terasa  menyakitkan, dan menyebabkan ketidaknyamanan di perut. 

Adenitis mesenterika biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Infeksi yang bisa menyebabkan adenitis mesenterika yaitu meliputi:

  • Gastroenteritis (terkadang disebut flu perut). 
  • Bakteri ditemukan pada daging setengah matang (Yersinia enterocolitica).
  • Infeksi terkait HIV. 
  • Tuberkulosis.

Peradangan pada kelenjar getah bening perut anak dapat terjadi karena kondisi lain yang membuat bagian lain dari tubuh mengalami pembengkakan. Ini termasuk:

  • Apendisitis.
  • Kanker (limfoma, kanker gastrointestinal).
  • Divertikulitis. 
  • Penyakit radang usus. 
  • Pankreatitis.

2. Gejala

Adenitis Mesenterika: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi gejala adenitis mesenterika (utswmed.org)

Gejala adenitis mesenterika mirip dengan gejala apendisitis (radang usus buntu). Namun adenitis mesenterika tidak seserius apendisitis. Gejala adenitis mesenterika yaitu meliputi: 

  • Sakit perut. 
  • Demam. 
  • Diare. 
  • Mual dan muntah. 

Sakit perut kemungkinan terlokalisasi di dekat pusar, ke bawah, sisi kanan, atau mungkin meluas. Terkadang, sakit tenggorokan atau gejala pilek bisa terjadi sebelum rasa sakit dimulai. Selain itu, infeksi saluran pernapasan atas juga bisa berkembang. 

Adenitis mesenterika biasanya ringan dan hanya berlangsung beberapa hari saja. Bahkan dalam kebanyakan kasus, masalah akan teratasi tanpa intervensi atau pengobatan. 

Namun, harus segera meminta bantuan medis jika rasa sakit bertambah parah atau salah satu dari berikut ini terjadi:

  • Sakit perut parah yang terjadi secara tiba-tiba. 
  • Sakit perut dengan disertai demam. 
  • Sakit perut dengan disertai diare atau muntah. 

Seseorang juga harus memeriksakan diri ke dokter jika rasa sakit mengganggu tidur, dan jika ada perubahan nafsu makan atau kebiasaan buang air besar yang tidak sembuh dengan sendirinya. 

Gejala adenitis mesenterika bisa dikacaukan dengan gejala kehamilan ektopik dan radang usus buntu. Jika seorang wanita mempunyai gejala dan dia bisa hamil, maka dia harus segera mencari bantuan medis. 

3. Komplikasi yang bisa ditimbulkan

Adenitis Mesenterika: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi pasien anak dirawat di rumah sakit (khn.org)

Adenitis mesenterika biasanya tidak berbahaya, namun pembengkakan kelenjar getah bening untuk waktu yang lama dapat menjadi tanda sesuatu yang lebih serius. Berikut komplikasi yang bisa terjadi akibat adenitis mesenterika:

  • Abses, yang merupakan kantung berisi nanah di perut. 
  • Dehidrasi jika anak mengalami diare atau muntah yang parah. 
  • Nyeri sendi yang disebut artralgia.
  • Peritonitis, suatu kondisi langka yang menyebabkan radang selaput yang mengelilingi bagian luar organ. 
  • Sepsis, yang merupakan akibat dari infeksi yang menyebabkan sindrom respons inflamasi sistemik. Sepsis merupakan infeksi darah yang bisa mengancam nyawa. 

Baca Juga: 5 Gangguan Kesehatan Ini Tampak Sepele, tapi Bisa Pertanda Serius

4. Diagnosis

Adenitis Mesenterika: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi dokter memeriksa pasien anak (texaschildrens.org)

Untuk menegakkan diagnosis adenitis mesenterika, dokter anak akan bertanya tentang gejala apa saja yang dimiliki oleh pasien anak. Selain itu, dokter juga akan menanyakan apakah pasien anak baru-baru ini menderita pilek, penyakit perut, atau infeksi lainnya. 

Dokter kemungkinan juga akan meraba perut pasien anak untuk memeriksa apakah ada nyeri tekan atau bengkak, serta untuk merasakan apakah ada kelenjar getah bening yang membesar. Selain itu, dokter kemungkinan juga akan mengambil sampel darah untuk memeriksa infeksi. 

Pasien anak kemungkinan juga membutuhkan tes pencitraan untuk mencari pembesaran kelenjar getah bening di perutnya. Dokter bisa menggunakan tes berikut untuk membedakan antara adenitis mesenterika dengan radang usus buntu:

  • CT (computed tomography) scan merupakan tes pencitraan yang menggunakan sinar-X yang kuat untuk mengambil gambar di dalam perut. 
  • USG, yaitu tes pencitraan yang menggunakan gelombang suara ultrasonik untuk menunjukkan gambar bagian dalam perut. 

5. Pengobatan

Adenitis Mesenterika: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi anak minum obat (health.clevelandclinic.org)

Kebanyakan anak yang menderita adenitis mesenterika, kondisinya bisa membaik tanpa pengobatan dalam 1 hingga 4 minggu. Kondisi ini tidak menimbulkan efek yang bertahan lama sesudah pemulihan.

Sementara adenitis mesenterika bisa sembuh tanpa pengobatan, dokter kemungkinan akan meresepkan obat untuk mengurangi gejala. Jika dokter mendiagnosisnya pasien anak menderita adenitis mesenterika karena infeksi bakteri, maka ia akan meresepkan antibiotik. 

Berikut langkah-langkah untuk mengelola gejala adenitis mesenterika:

  • Istirahat yang cukup. 
  • Minum air agar tetap terhidrasi sesudah muntah dan diare. 
  • Menerapkan panas ke perut dengan menggunakan bantal pemanas.
  • Minum obat pereda nyeri yang dijual bebas. 

6. Pencegahan

Adenitis Mesenterika: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi anak belajar cuci tangan (thrive.psu.edu)

Risiko terkena adenitis mesenterika karena infeksi bisa dikurangi dengan melakukan hal berikut:

  • Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air. 
  • Menghindari kontak dekat dengan orang yang sedang sakit. 

Nah, karena bakteri bisa menyebabkan adenitis mesenterika, maka harus berhati-hati ketika menyiapkan makanan, untuk menghentikan penyebaran bakteri. Langkah yang bisa diambil yaitu mencakup:

  • Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh makanan mentah. 
  • Menjaga kebersihan area persiapan makanan. 
  • Memasak makanan mentah, terutama daging, hingga suhu internal 165°F. 
  • Menggunakan peralatan dan talenan terpisah untuk daging dan sayuran. 
  • Menghindari minum air yang tidak diolah, terutama dari kolam atau danau.

Demikian deretan fakta medis seputar adenitis mesenterika. Jika anak anda mengalami tanda atau gejala yang mengarah pada kondisi ini, sebaiknya segera periksakan ke dokter anak. Semakin cepat penyakit ini didiagnosis dan mendapat perawatan, maka semakin cepat juga kesembuhannya.

Baca Juga: Limpa Pecah: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Eliza Ustman Photo Verified Writer Eliza Ustman

'Menulislah dengan hati, maka kamu akan mendapatkan apresiasi yang lebih berarti'

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya