Melanoma: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan

Jenis kanker kulit yang disebut-sebut paling ganas

Melanoma adalah jenis kanker kulit yang angka kejadiannya lebih jarang, tetapi disebut-sebut lebih berbahaya karena lebih mungkin menyebar ke bagian tubuh lain bila tidak terdeteksi dan diobati lebih awal.

Menurut basis data Global Cancer Observatory (Globocan) 2018, jumlah kasus baru melanoma tahun 2018 sebanyak 287.723, dengan jumlah kematian sejumlah 60.712 jiwa. Di Indonesia, insidensi melanoma masih belum jelas.

Angka kejadian melanoma diperkirakan terus naik. Namun, sayangnya kanker kulit ini sulit terdeteksi karena gejala awalnya terlihat umum, seperti benjolan mirip tahi lalat. Padahal, kenyataannya di bawah lapisan epidermis kulit terdapat aktivitas invasif sel kanker.

Disebut-sebut sebagai jenis kanker kulit yang paling mematikan, mari mengenal kanker kulit melanoma lebih lanjut!

1. Penyebab

Melanoma: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Pencegahanilustrasi pemeriksaan tahi lalat (commons.wikimedia.org/skincareus)

Dilansir Mayo Clinic, melanoma terjadi karena ada yang salah pada sel yang memproduksi melanin (melanosit). Melanoma adalah jenis kanker kulit yang berkembang pada melanosit. Melanosit adalah sel penghasil melanin, yaitu pigmen yang memberi warna kulit.

Normalnya, sel-sel kulit berkembang dengan terkendali dan teratur. Sel-sel baru yang sehat mendorong sel-sel yang lebih tua ke permukaan kulit, yang kemudian akan mati dan juga rontok. Namun, pada melanoma, beberapa sel mengalami kerusakan DNA dan sel-sel yang baru ini tumbuh tak terkendali. Akhirnya, terbentuklah sel kanker.

Penyebab kerusakan DNA pada sel kulit dan bagaimana itu bisa memicu melanoma masih belum diketahui pasti. Akan tetapi, kemungkinan kombinasi faktor seperti genetik dan lingkungan bisa memicu perkembangan melanoma.

Selain itu, kemungkinan besar paparan radiasi ultraviolet (UV) dari sinar matahari adalah salah satu penyebab utama perkembangan melanoma. Dilansir Skin Cancer Foundation (SCF), penelitian menemukan sekitar 86 persen kasus baru melanoma terjadi karena paparan sinar UV. Jika kamu pernah mengalami lima kali atau lebih terkena sengatan matahari (sunburn) dalam hidup, itu melipatgandakan risiko mengembangkan melanoma.

Tidak cuma sinar UV, hampir 6.200 kasus melanoma di Amerika Serikat (AS) per tahunnya berhubungan dengan tanning bed yang populer untuk membuat kulit kecokelatan. Penggunaan alat tersebut berdampak buruk bagi kesehatan kulit jika tidak menggunakan tabir surya dan dilakukan terlalu sering.

Seseorang yang menggunakan tanning bed sebelum berusia 35 tahun memiliki peningkatan risiko sebesar 75 persen untuk mengembangkan melanoma. Selain itu, tanning bed juga bisa meningkatkan risiko jenis kanker kulit lainnya, seperti karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa.

2. Jenis

Melanoma: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Pencegahanilustrasi melanoma (cancer.ie)

Melanoma bisa berkembang di semua bagian kulit, terutama pada area yang sering terkena sinar matahari seperti wajah, punggung, dan kaki. Namun, tidak menutup kemungkinan kanker juga bisa terjadi di bagian tubuh yang tidak terlalu sering terkena sinar matahari, seperti bantalan kuku, telapak tangan, dan telapak kaki. Bahkan, melanoma juga bisa muncul di hidung, tenggorokan, dan usus, meski ini jarang.

Pada perempuan, melanoma sering berkembang di tungkai, sedangkan pada laki-laki lebih sering di dada dan punggung. 

Dilansir Medical News Today, ada empat jenis melanoma:

  • Melanoma yang menyebar secara superfisial: Ini merupakan jenis yang paling umum, biasanya muncul di bagian batang tubuh dan tungkai. Awalnya sel-sel cenderung tumbuh secara perlahan sebelum menyebar ke semua bagian permukaan kulit.

  • Melanoma nodular: Merupakan jenis paling umum kedua, biasanya muncul di batang tubuh, kepala, atau leher. Melanoma nodular cenderung berkembang lebih cepat dibanding jenis lainnya, dan kemungkinan muncul dengan warna kemerahan atau biru kehitaman.

  • Lentigo maligna melanoma: Jenis ini jarang terjadi dan umumnya berkembang pada orang dewasa yang lebih tua, terutama di bagian tubuh yang terkena paparan sinar matahari secara berlebihan selama beberapa tahun. Jenis ini diawali dengan bintik Hutchinson atau lentigo maligna, yang tampak seperti noda di kulit. Lentigo maligna melanoma biasanya tumbuh secara perlahan dan tidak terlalu berbahaya dibanding jenis lainnya.

  • Acral lentiginous melanoma: Merupakan jenis melanoma yang paling langka. Umumnya muncul di telapak tangan, telapak kaki, atau di bawah kuku. Melanoma jenis ini umum dialami pemilik kulit gelap.

Baca Juga: Kanker Vagina: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan

3. Gejala

Melanoma: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, PencegahanPerubahan pada tahi lalat bisa menandakan kanker kulit melanoma (msd.com)

Pada awal melanoma berkembang, umumnya sulit untuk dideteksi. Namun, perubahan penampilan kulit adalah salah satu tanda melanoma yang harus diwaspadai.

Menurut keterangan dari American Cancer Society, tanda peringatan melanoma yang paling penting untuk diperhatikan adalah bercak baru di kulit atau bintik yang yang mengalami perubahan ukuran, bentuk, dan warna.

Tanda penting lainnya adalah bercak yang tampak berbeda dari semua bintik di kulit yang sudah ada (disebut sebagai "ugly duckling").

Aturan "ABCDE" adalah panduan lainnya dalam deteksi melanoma. Waspada dan beri tahu dokter tentang bintik-bintik yang memiliki salah satu ciri berikut:

  • A untuk asimetri: Adanya tahi lalat atau tanda lahir yang tidak aneh atau tidak matching dengan tahi lalat atau bintik lainnya
  • B untuk border: Tepi bintik atau tahi lalat tidak beraturan, kasar, berlekuk, atau tampak samar.
  • C untuk color: seluruh warna tidak sama dan dapat mencakup corak cokelat atau hitam yang berbeda, atau terkadang ada bercak merah muda, merah, putih, atau biru.
  • D untuk diameter: Ukuran bintik lebih besar dari 6 milimeter, walaupun melanoma kadang bisa berukuran lebih kecil.
  • E untuk evolving: Tahi lalat berubah ukuran, bentuk, atau warna.

Tanda peringatan lainnya termasuk:

  • Sakit yang tak kunjung sembuh.
  • Penyebaran pigmen dari tepi bercak ke kulit di sekitarnya.
  • Kemerahan atau pembengkakan baru di luar batas tahi lalat.
  • Perubahan sensasi, seperti gatal, nyeri tekan, atau nyeri.
  • Perubahan pada permukaan tahi lalat: Bersisik, mengeluarkan cairan, berdarah, atau munculnya benjolan.

4. Siapa yang rentan terkena melanoma?

Melanoma: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Pencegahanilustrasi pertumbuhan melanoma selama 14 bulan (commons.wikimedia.org/0x6adb015)

Ada laporan bahwa 1 dari 28 laki-laki kulit putih dan 1 dari 41 perempuan kulit putih akan mengembangkan melanoma semasa hidupnya. Namun, risiko tersebut akan berubah seiring waktu. 

Di antara orang dewasa berkulit putih dengan usia yang lebih tua, laki-laki berisiko lebih tinggi mengembangkan melanoma dibanding perempuan. Sebagian besar kasus terjadi pada laki-laki kulit putih berusia di atas 55 tahun. Sementara itu, perempuan kulit putih berisiko lebih besar mengembangkan melanoma dibanding laki-laki kulit putih di bawah usia 49 tahun. 

Menurut laporan American Academy of Dermatology, melanoma merupakan kanker paling umum kedua pada perempuan usia 20-29 tahun, dengan 68.000 kasus yang terdiagnosis di AS pada tahun 2010. 

Baca Juga: Kenali 4 Jenis Kanker Kulit Paling Umum dan Ketahui Gejalanya 

5. Faktor risiko

Melanoma: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Pencegahanilustrasi perempuan berambut merah (unsplash.com/Rodolfo Sanches Carvalho)

Selain karena paparan sinar UV dan tanning bed, melanoma juga dapat terjadi karena faktor-faktor lainnya, seperti:

  • Kulit pucat yang tidak mudah terbakar.
  • Rambut merah atau terang.
  • Usia yang lebih tua.
  • Memiliki jumlah tahi lalat yang banyak.
  • Memiliki lima atau lebih tahi lalat atipikal.
  • Kepadatan tinggi bintik-bintik atau memiliki kecenderungan untuk mengembangkan bintik-bintik setelah terkena paparan sinar matahari.
  • Kehadiran keratosis aktinik (bercak kasar dan bersisik pada kulit yang disebabkan oleh paparan sinar matahari selama bertahun-tahun).
  • Paparan sinar matahari yang tinggi, terutama jika menghasilkan sengatan matahari  yang melepuh.
  • Memiliki riwayat melanoma dalam keluarga atau pernah mengalaminya sebelumnya.
  • Pernah menerima transplantasi organ.

6. Diagnosis

Melanoma: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Pencegahanilustrasi lentigo maligna melanoma (commons.m.wikimedia.org/Omar Bari, Philip R. Cohen)

Dalam proses diagnosis, dokter akan mengajukan pertanyaan tentang riwayat kesehatan pasien. Selain itu, dokter juga akan memeriksa kulit pasien untuk mencari tanda-tanda kemunculan melanoma.

Untuk memastikan apakah lesi kulit yang mencurigakan adalah melanoma, maka dokter akan menganjurkan pengujian dengan sampel kulit, yang nantinya sampel tersebut akan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.

Biopsi juga akan direkomendasikan oleh dokter, bergantung pada kondisi pasien. Namun, biasanya dokter akan merekomendasikan untuk menghilangkan seluruh pertumbuhan jika kondisi memungkinkan.

Setelah seseorang terdiagnosis melanoma, dokter akan menentukan stadium kanker dengan memperhatikan ketebalan melanoma, memeriksa apakah melanoma telah menyebar ke kelenjar getah bening, atau apakah sel kanker telah menyebar ke bagian tubuh lainnya.

7. Pengobatan

Melanoma: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Pencegahanilustrasi obat kemoterapi (unsplash.com/National Cancer Institute)

Perawatan pasien akan disesuaikan dengan ukuran, stadium kanker, dan kondisi kesehatan secara menyeluruh, serta preferensi pasien itu sendiri.

Untuk melanoma yang berukuran kecil atau stadium awal, biasanya operasi mampu menghilangkannya. Melanoma yang sangat kecil dan tipis bisa hilang total dengan biopsi.

Bila melanoma sudah menyebar, ada beberapa pilihan pengobatan seperti pembedahan, imunoterapi, terapi target, terapi radiasi, dan kemoterapi.

8. Tingkat harapan hidup pasien melanoma

Melanoma: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Pencegahanilustrasi pasien dirawat di rumah sakit (flickr.com/NIH Clinical Center)

Menurut keterangan dari National Cancer Institute, tingkat harapan hidup 5 tahun untuk penderita melanoma yaitu sekitar 92 persen. Artinya, 92 dari 100 orang dengan melanoma bisa bertahan hidup setidaknya 5 tahun sesudah terdiagnosis.

Tingkat harapan hidup akan lebih tinggi bila tinggi jika melanoma terdeteksi dan mendapat pengobatan pada tahap awal. Namun, kalau sudah menyebar, maka harapan hidup pasien akan lebih kecil, yaitu kurang dari 5 tahun (kurang dari 25 persen).

Selain stadium kanker, usia dan kondisi kesehatan secara keseluruhan juga memengaruhi harapan hidup pasien melanoma.

9. Pencegahan

Melanoma: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Pencegahanilustrasi penggunaan tabir surya untuk mencegah kanker (publicdomainpictures.net/Jean Beaufort)

Risiko melanoma dan juga jenis kanker kulit lainnya dapat dicegah dengan beberapa cara, yakni:

  • Hindari paparan sinar matahari pada siang hari.
  • Selalu pakai tabir surya minimal SPF 30 dengan spektrum luas meski cuaca mendung. Aplikasikan ulang tiap jam atau lebih sering kalau habis berenang atau berkeringat banyak.
  • Pakai pakaian pelindung, misalnya kaus lengan panjang, topi lebar, celana panjang, dan lain sebagainya.
  • Kenali kulitmu dan perhatikan apakah ada perubahan. Lakukan cek rutin dengan cermin atau cek rutin ke dokter kulit.

Itulah deretan fakta seputar kanker kulit melanoma, jenis kanker kulit yang disebut-sebut paling berbahaya. Lakukan tips di atas untuk mencegahnya sekaligus untuk deteksi dini. Makin cepat terdeteksi dan menerima pengobatan, maka tingkat kesembuhan dan angka harapan hidup akan makin tinggi. 

Baca Juga: Terlihat Remeh, tapi 5 Benda Ini Bisa Mencegah Kanker Kulit

Eliza Ustman Photo Verified Writer Eliza Ustman

'Menulislah dengan hati, maka kamu akan mendapatkan apresiasi yang lebih berarti'

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya