Hiperkalemia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Bisa menyebabkan kerusakan jantung jika tidak segera diobati

Kalium adalah elektrolit esensial, yang merupakan mineral yang diperlukan tubuh untuk berfungsi dengan benar. Kalium sangat penting untuk saraf, otot, dan juga jantung. Namun karena berbagai alasan, tingkat potasium dalam darah dapat menjadi terlalu tinggi. Kondisi ini disebut dengan hiperkalemia atau kalium tinggi. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut deretan fakta medis seputar hiperkalemia yang perlu diketahui.

1. Penyebab

Hiperkalemia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi organ ginjal (renalandurologynews.com)

Biasanya, ginjal menjaga keseimbangan kalsium yang sehat dengan cara membuang kelebihan kalium dari tubuh.

Menurut National Kidney Foundation, kadar kalium normal dan tinggi, diukur dalam milimol per liter (mmol/L) darah, sebagai berikut:

  • Normal: Antara 3,5 dan 5,0.
  • Tinggi: Dari 5,1 hingga 6,0.
  • Sangat tinggi: Lebih dari 6,0.

 

Dilansir Cleveland Clinic, hiperkalemia terjadi saat kadar kalium melebihi 5,5 mmol/L. Jika angkanya di atas 6,5 mmol/L, bisa menyebabkan masalah jantung dan membutuhkan segera bantuan medis.

Beberapa faktor bisa menyebabkan hiperkalemia, termasuk masalah pada kesehatan dan penggunaan obat-obatan tertentu. Ini termasuk:

  • Penyakit ginjal: Mempunyai penyakit ginjal bisa meningkatkan kadar kalium, karena merusak ginjal. Mereka tidak bisa menghilangkan kalium ekstra dari tubuh, sehingga menumpuk di darah. Kadar kalium yang tinggi, memengaruhi sekitar 40% hingga 50% orang dengan penyakit ginjal kronis. Penyebab umum dari penyakit ginjal lanjut yaitu hiperkalemia.
  • Obat-obatan: Beberapa obat-obatan telah dikaitkan dengan kadar kalium yang tinggi, seperti obat kemoterapi tertentu, penghambat reseptor angiotensin, dan penghambat enzim angiotensin (ACE). 
  • Suplemen: Terlalu sering menggunakan suplemen kalsium bisa meningkatkan kadar kalium ke kisaran yang lebih tinggi dari biasanya atau bahkan berbahaya.
  • Alkoholisme: Penggunaan alkohol berat bisa menyebabkan otot menjadi rusak. Kerusakan ini bisa melepaskan sejumlah besar kalium dari sel-sel otot ke dalam aliran darah.
  • Luka bakar yang berlebihan: Jenis trauma tertentu, seperti luka bakar yang berlebihan, bisa meningkatkan kadar kalium. Dalam kasus ini, kalium ekstra bocor dari sel-sel tubuh ke dalam aliran darah. Luka bakar atau luka remuk di mana sejumlah besar sel otot terluka bisa menyebabkan efek ini.
  • Gagal jantung kongestif: Gagal jantung kongestif (CHF) merupakan kondisi kronis yang memengaruhi daya pompa jantung. Sekitar 40% orang dengan CHF, mengembangkan kadar kalium yang tinggi. Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah obat yang digunakan untuk mengobati CHF, seperti penghambat reseptor angiotensin II, beta-blocker, dan diuretik. Obat-obatan ini bisa mengganggu kemampuan ginjal untuk mengeluarkan kalium.
  • HIV: HIV bisa merusak filter ginjal, sehingga mereka kurang mampu mengeluarkan potasium secara efisien. Beberapa pengobatan umum untuk HIV seperti terapi sulfametoksazol-trimetoprim, juga dihubungkan dengan meningkatnya kadar kalium.

Kadar kalium yang tinggi juga dikaitkan dengan masalah kesehatan tertentu, seperti:

  • Penyakit Addison.
  • Diabetes tipe 1.
  • Dehidrasi.
  • Pendarahan di dalam.

2. Gejala

Hiperkalemia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi mengalami mual (niddk.nih.gov)

Jika memiliki gejala, biasanya seseorang yang menderita hiperkalemia akan mempunyai gejala yang sangat sedikit. Gejala yang kemungkinan mereka alami, sering kali ringan dan juga tidak spesifik, yang berarti bahwa dokter kemungkinan akan mengabaikannya hingga gejala menjadi memburuk.

Hiperkalemia terjadi saat tubuh tidak bisa membuang kelebihan kalium. Sebagai elektrolit, ini membantu mengatur kadar cairan dan darah, kontraksi otot, dan impuls saraf. Dengan begitu, kadar kalium yang tinggi bisa mengganggu atau memengaruhi banyak proses ini.

Hiperkalemia akut adalah saat perubahan signifikan pada kadar kalium terjadi dalam waktu yang singkat, dan ini lebih serius dibandingkan mempunyai hiperkalemia kronis atau kadar kalium yang tinggi secara teratur. Namun, kadar potasium yang tinggi secara akut dan kronis dapat berbahaya, dan berpotensi menyebabkan serangan jantung atau kelumpuhan. Mengutip Medical News Today, hiperkalemia kronis seringkali mempunyai gejala yang lebih sedikit dibandingkan hiperkalemia akut.

Pada kadar kalium yang lebih tinggi, gejala hiperkalemia bisa meliputi:

  • Nyeri dada.
  • Kesulitan bernapas.
  • Mual dan muntah.
  • Nyeri otot atau kram.
  • Kelemahan otot.
  • Perasaan umum kelemahan atau kelelahan.
  • Palpitasi jantung.

Baca Juga: 7 Fakta Penyakit Cacar Monyet yang Mulai Menyebar, Kenali Gejalanya

3. Komplikasi yang bisa ditimbulkan

Hiperkalemia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi mengalami serangan jantung (tanner.org)

Hiperkalemia berat bisa terjadi secara mendadak. Ini bisa menyebabkan perubahan irama jantung (aritmia) yang mengancam nyawa, karena mengakibatkan serangan jantung. Bahkan, hiperkalemia ringan bisa merusak jantung seiring waktu jika penderitanya tidak segera mendapatkan pengobatan. 

Hiperkalemia yang berat juga bisa menyebabkan gejala seperti kelemahan otot, kelumpuhan, jantung berdebar-debar, dan sensasi terbakar atau tertusuk-tusuk pada ekstremitas, mengutip Healthline.

4. Diagnosis

Hiperkalemia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi tes potasium (raavi.co.in)

Karena kebanyakan penderita hiperkalemia tidak memiliki gejala, maka kemungkinan tidak akan mengetahui jika memiliki kalium tinggi sampai mereka melakukan tes darah rutin. 

Tes kalium serium mengukur kadar kalium dalam darah. Tes ini biasanya diikutsertakan dalam tes darah rutin. Pada tes ini, darah akan diambil dari vena, seperti tes darah lainnya. Konsentrasi kalium akan ditentukan di laboratorium.

Jika dokter mencurigai pasien menderita hiperkalemia, maka dokter kemungkinan akan memesan tes elektrokardiogram (EKG). Sebab, EKG bisa menunjukkan perubahan yang khas untuk hiperkalemia, baik pada kasus yang sedang maupun berat. Selain itu, EKG juga akan bisa mengidentifikasi aritmia jantung yang disebabkan oleh hiperkalemia, mengutip MedicineNet.

5. Pengobatan

Hiperkalemia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi memegang obat (renalandurologynews.com)

Perawatan hiperkalemia bervariasi, tergantung pada kadar kaliumnya. Pilihan pengobatan untuk hiperkalemia yaitu meliputi:

  • Diuretik: Ini disebut juga pil air. Obat ini membuat pasien lebih sering buang air kecil. Tubuh membuang kalium terutama dalam urin.
  • Terapi intravena (IV): Kadar kalium yang sangat tinggi memerlukan perawatan segera. Pasien akan menerima infus kalsium IV untuk melindungi jantung. Selanjutnya, pasien mendapatkan infus insulin yang membantu memindahkan kalium ke dalam sel darah. Pasien juga bisa menghirup obat asma yang disebut albuterol, untuk lebih menurunkan kadar kalium.
  • Manajemen obat: Banyak pasien melihat peningkatan sesudah menghentikan atau mengubah obat tekanan darah tertentu atau obat lain yang meningkatkan kadar kalium. Dokter bisa membantu menentukan perubahan obat apa saja yang harus dilakukan.
  • Pengikat kalium: Obat harian mengikat kelebihan kalium di usus. Pasien mengeluarkan potasium ketika buang air besar. Dokter kemungkinan merekomendasikan pengikat, jika perawatan lain tidak menurunkan kadar kalium. Pengikat kalium diberikan dalam bentuk oral dan enema.
  •  Dialisis: Jika kadar kalium tetap tinggi, atau pasien mengalami gagal ginjal, maka kemungkinan ia membutuhkan dialisis. Perawatan ini akan membantu ginjal membuang kelebihan kalium dari darah.

Perubahan pada diet dan pengobatan, sering menyelesaikan kasus hiperkalemia ringan. Dengan perawatan yang tepat, maka kebanyakan orang tidak mengalami komplikasi jangka panjang karena hiperkalemia. 

Baca Juga: 5 Fakta Penyakit Lupus, Deteksi Dini untuk Cegah Komplikasi

Eliza Ustman Photo Verified Writer Eliza Ustman

'Menulislah dengan hati, maka kamu akan mendapatkan apresiasi yang lebih berarti'

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya