Insulinoma: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Bisa menyebabkan hipoglikemia

Insulinoma adalah tumor kecil di pankreas, yang menghasilkan insulin dalam jumlah yang berlebih. Pankreas merupakan organ endokrin yang terletak di belakang perut. Salah satu fungsinya adalah untuk memproduksi hormon yang mengontrol kadar gula dalam aliran darah seperti insulin.

Biasanya, pankreas berhenti memproduksi insulin, saat gula darah turun terlalu rendah. Ini memungkinkan kadar gula darah kembali normal. Namun ketika insulinoma terbentuk di pankreas, bagaimanapun kondisinya,ia akan terus memproduksi insulin, termasuk saat gula darah terlalu rendah.

Hal ini bisa menyebabkan hipoglikemia parah, atau gula darah rendah. Hipoglikemia merupakan kondisi berbahaya yang bisa menyebabkan penglihatan kabur, pusing, dan tidak sadarkan diri. Kondisi ini bisa mengancam jiwa. 

Dalam kebanyakan kasus, tumornya tidak bersifat kanker. Kebanyakan insulinoma berdiameter kurang dari 2 sentimeter, mengutip Healthline.

1. Penyebab dan faktor risiko

Insulinoma: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi insulinoma (healthjade.net)

Tidak ada penyebab pasti dari insulinoma, dan profesional kesehatan juga belum tahu mengapa mereka muncul secara spontan. 

Hanya 10 persen dari insulinoma ini yang bersifat kanker. Tumor kanker cenderung lebih sering terjadi pada orang yang menderita multiple endokrin neoplasia tipe 1 (MEN1). MEN1 merupakan penyakit bawaan yang menyebabkan tumor pada satu atau lebih kelenjar hormonal.

Dilansir Medical News Today, sebuah artikel mencatat bahwa MEN1 bisa berkontribusi pada perkembangan tumor insulinoma pada sekitar 6 persen hingga 7,6 persen dari seluruh kasus 
 
Tumor insulinoma jarang terjadi. Bahkan menurut beberapa penelitian, mereka terjadi pada sekitar satu sampai empat kasus per juta setiap tahun. Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengembangkan insulinoma. Ini termasuk:

  • Usia: Usia rata-rata untuk diagnosis insulinoma adalah 47-50 tahun.
  • Genetika: Beberapa kondisi genetik bisa meningkatkan kemungkinan seseorang untuk mengembangkan tumor insulinoma. Misalnya memiliki riwayat keluarga dengan gangguan endokrin bisa mendorong dokter untuk mempertimbangkan MEN1. The National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), mencatat bahwa gejala MEN1 muncul pada pria dan wanita, dan kemungkinan mulai muncul pada usia 20-an. Profesional kesehatan juga bisa mempertimbangkan kondisi berikut sebagai faktor risiko yang mungkin untuk perkembangan tumor insulinoma. Ini meliputi neurofibromatosis tipe 1, sindrom von Hippel-Lindau, dan sklerosis tuberosa.
  • Seks: Jenis kelamin tampaknya berperan, dengan lebih banyak perempuan daripada pria yang mengembangkan kondisi ini.

2. Gejala

Insulinoma: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi wanita tua mengalami pusing (crozerhealth.org)

Penderita insulinoma tidak selalu mengalami gejala yang nyata. Saat gejala benar-benar muncul, mereka bisa bervariasi tergantung dari tingkat keparahan kondisinya.

Gejala ringan yaitu meliputi:

  • Kebingungan
  • Kecemasan dan mudah marah
  • Perubahan suasana hati
  • Kelemahan
  • Penglihatan kabur atau ganda
  • Berkeringat
  • Kelaparan
  • Getaran
  • Pusing
  • Kenaikan berat badan secara mendadak

Gejala insulinoma yang parah bisa memengaruhi otak. Mereka juga bisa memengaruhi kelenjar adrenal, yang mengatur respons stres dan detak jantung. Terkadang, gejalanya tampak seperti epilepsi, yaitu gangguan neurologis yang mengakibatkan kejang.

Gejala yang kemungkinan muncul pada kasus insulinoma yang lebih serius yaitu meliputi:

  • Kesulitan berkonsentrasi.
  • Detak jantung yang lebih cepat (lebih dari 95 denyut per menit).
  • Kejang.
  • Kehilangan kesadaran atau koma.

Dalam beberapa kasus, insulinoma bisa menjadi lebih besar, dan menyebar ke bagian tubuh yang lain. Ketika ini terjadi, gejala yang mungkin bisa muncul yaitu:

  • Sakit punggung.
  • Sakit perut.
  • Diare.
  • Sakit kuning, atau menguningnya kulit dan mata.

3. Diagnosis

Insulinoma: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi memeriksakan diri ke dokter (verywellhealth.com)

Dalam proses menegakkan diagnosis insulinoma, dokter akan melakukan tes darah untuk memeriksa kadar gula darah dan insulin pasien. Kadar gula darah yang rendah dengan kadar insulin yang tinggi, menunjukkan adanya insulinoma. Tes ini juga bisa memeriksa:

  • Protein yang menghambat produksi insulin.
  • Obat yang mengakibatkan pankreas melepaskan lebih banyak insulin.
  • Hormon lain yang memengaruhi produksi insulin.

Dokter kemungkinan akan menyuruh pasien untuk puasa selama 72 jam, jika tes darah menunjukkan bahwa pasien menderita insulinoma. Pasien akan tinggal di rumah sakit ketika berpuasa, sehingga dokter bisa memantau kadar gula darahnya.

Tim medis akan mengukur kadar gula pasien setidaknya setiap enam jam. Pasien tidak akan bisa makan atau minum apa pun kecuali air selama berpuasa. Pasien mungkin akan mempunyai kadar gula darah yang sangat rendah dalam waktu 48 jam, setelah memulai puasa jika ia memang menderita insulinoma. 

Dokter kemungkinan akan melakukan lebih banyak tes untuk memastikan diagnosis insulinoma, termasuk MRI atau CT scan. Tes pencitraan ini akan membantu dokter untuk menentukan ukuran dan lokasi insulinoma.

Ultrasonografi endoskopi bisa digunakan jika tumor tidak bisa ditemukan dengan menggunakan CT atau MRI scan. Selama USG endoskopi, dokter akan memasukkan tabung panjang dan fleksibel ke dalam mulut pasien, dan turun melalui perut dan usus kecil. Tabung berisi probe ultrasound, yang memancarkan gelombang suara yang menghasilkan gambar rinci pankreas pasien. Setelah insulinoma ditemukan, dokter akan mengambil sampel kecil jaringan untuk dianalisis. Ini bisa digunakan untuk menentukan apakah tumor tersebut bersifat kanker.

Baca Juga: 7 Penyebab Sakit di Bagian Pelipis, dari Migrain hingga Tumor 

4. Pengobatan

Insulinoma: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi pembedahan (ucsf.edu)

Perawatan untuk insulinoma bisa bervariasi, tergantung dari ukuran, lokasi tumor, dan kemungkinan komplikasi. Seorang dokter bisa mempertimbangkan operasi pengangkatan tumor sebagai pilihan terbaik. Sebuah insulinoma tunggal tanpa sumber yang diketahui, bisa disembuhkan dengan pembedahan. 

Jika tumor muncul dalam kelompok atau melibatkan bagian pankreas yang lebih besar, maka dokter kemungkinan juga merekomendasikan untuk membuang jaringan di sekitarnya dari pankreas.

Tergantung pada ukuran dan tingkat keparahan tumor insulinoma, dokter bisa merekomendasikan operasi atau pilihan pengobatan yang berbeda. Salah satu pilihannya adalah operasi laparoskopi. Jenis operasi ini kemungkinan berguna untuk tumor kecil yang tunggal.

Dalam prosedur operasi laparoskopi, ahli bedah akan membuat beberapa  sayatan kecil di perut, memasukkan tabung sempit yang mencakup instrumen dan kamera. Gambar yang dihasilkan akan ditampilkan di layar, memungkinkan tim medis untuk memandu alat dan melakukan operasi.

Setelah menemukan tumor, ahli bedah akan menoreh dan mengangkatnya. Jika jaringan di sekitarnya terlibat atau ada beberapa tumor, maka mereka mungkin perlu mengangkat sebagian pankreas. Namun jika tumor telah menyebar, atau ada area lain yang terlibat, maka mereka bisa mengangkat tumor atau jaringan ini juga.

Menghapus tumor biasanya menyembuhkan kondisi dan memungkinkan orang untuk pulih. Menurut salah satu artikel, 87,5 persen orang tidak mengalami gejala lagi sesudah operasi pengangkatan yang berhasil. 

Setelah operasi untuk mengangkat insulinoma, beberapa orang kemungkinan akan mengembangkan fistula pankreas. Hal ini mengakibatkan cairan pankreas bocor. Pasien kemungkinan akan diberikan obat dan cairan ekstra untuk membantu penyembuhan fistulanya. Itu merupakan pengobatan paling dekat, tanpa harus operasi lagi, mengutip laman Cedars Sinai. 

Orang dengan tumor ganas atau kondisi seperti MEN1, kemungkinan mempunyai tingkat kegagalan operasi atau kekambuhan yang lebih tinggi, yang mungkin berarti bahwa pengobatan lainnya kemungkinan dibutuhkan.

Terkadang, pasien kemungkinan tidak memenuhi syarat untuk operasi. Dalam kasus lain yang jarang terjadi, seperti saat tumor ganas, gejala bisa berlanjut sesudah operasi. Mengutip Medical News Today, berikut pilihan perawatan lain sebelum atau setelah operasi:

  • Obat-obatan seperti diazoxide (Proglycem) dan everolimus (Afinitor).
  • Kortikosteroid.
  • Terapi seperti kemoterapi dan cryotherapy.

Sekitar 60 persen orang bisa bebas dari gejala ketika menggunakan obat diazoksida. Namun jika gejala berlanjut sesudah operasi, dokter bisa terus meresepkan obat untuk mengobati gula darah rendah.

5. Prospek jangka panjang

Insulinoma: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi pasien dirawat di rumah sakit (healthline.com)

Prospek jangka panjang penderita insulinoma sangat baik, jika tumor diangkat. Sesudah operasi, kebanyakan penderita insulinoma akan sembuh total tanpa komplikasi. Namun insulinoma bisa muncul kembali di masa mendatang. Kekambuhan lebih sering terjadi pada orang yang mempunyai banyak tumor.

Sejumlah kecil penderita insulinoma akan terkena diabetes sesudah operasi. Namun ini biasanya hanya terjadi saat seluruh atau sebagian besar pankreas diangkat. komplikasi lebih mungkin terjadi pada orang dengan insulinoma kanker. Ini terutama terjadi saat tumor telah menyebar ke organ lain. 

Ahli bedah kemungkinan tidak bisa mengangkat tumor seluruhnya. Jika ini terjadi, pasien kemungkinan perlu minum obat untuk membantu mencegah hipoglikemia. Selain itu, pasien kemungkinan juga membutuhkan kemoterapi untuk membantu mengontrol ukuran tumornya.  

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, 5 Komplikasi Hipoglikemia yang Harus Diwaspadai

Eliza Ustman Photo Verified Writer Eliza Ustman

'Menulislah dengan hati, maka kamu akan mendapatkan apresiasi yang lebih berarti'

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya