Kanker Tiroid: Jenis, Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Perempuan lebih berisiko mengalami kanker ini

Kanker tiroid merupakan kanker yang menyerang kelenjar tiroid, yaitu kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu yang berada di pangkal leher, tepatnya yaitu di bawah jakun.

Tiroid sendiri berfungsi dalam memproduksi hormon yang bertugas untuk mengatur detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, dan berat badan.

Meski termasuk jenis kanker yang langka, tetapi kanker tiroid merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum di Indonesia. Menurut data Globocan 2018, tercatat 7.882 angka kasus baru kanker tiroid pada perempuan pada tahun 2018.

Mengutip resmi Kementerian Kesehatan RI, Indonesia merupakan negara dengan gangguan tiroid paling tinggi di Asia Tenggara pada tahun 2015.

Selain itu, hasil riset dari IMS Health mengungkap bahwa 17 juta warga Indonesia diperkirakan memiliki gangguan tiroid. Bahkan, jumlah kasus yang sebenarnya mungkin jauh lebih besar karena banyak yang belum atau tidak terdiagnosis.

Menurut keterangan dari  American Health & Drug Benefits, peningkatan kasus kanker tiroid kemungkinan terjadi karena makin banyaknya penggunaan pemeriksaan pencitraan seperti computed tomography (CT scan), ultrasound (USG), pemindaian positron emission tomography (PET), dan magnetic resonance imaging (MRI) yang secara kebetulan menemukan nodul tiroid. Nodul tiroid merupakan pertumbuhan sel (benjolan) pada kelenjar tiroid, yang lokasinya berada di area leher anterior.

1. Penyebab

Kanker Tiroid: Jenis, Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi kanker tiroid (cancernetwork.com)

Dilansir Mayo Clinic, kanker tiroid terjadi karena sel-sel pada tiroid mengalami perubahan genetik atau mutasi. Mutasi ini membuat sel tumbuh dan berkembang biak dengan cepat, sehingga mengakibatkan sel-sel kehilangan kemampuan untuk mati seperti sel normal biasanya. Akhirnya, sel-sel tiroid yang abnormal ini terakumulasi membentuk tumor.

Sel-sel yang abnormal bisa menyerang jaringan yang ada di dekatnya, serta juga bisa menyebar (metastasis) ke bagian tubuh lain.

2. Jenis

Kanker Tiroid: Jenis, Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi jenis kanker tiroid (pavtan.com)

Kanker tiroid diklasifikasikan menurut jenis sel yang ditemukan pada tumor. Berikut ini jenis-jenisnya:

  • Kanker tiroid papiler: merupakan kanker tiroid yang paling umum. Jenis ini muncul dari sel folikel yang menghasilkan dan menyimpan hormon tiroid. Meski bisa dialami semua usia, tetapi jenis ini paling sering menyerang usia 30-50 tahun. Kanker tiroid papiler dan kanker tiroid folikuler terkadang disebut dokter sebagai jenis kanker tiroid yang dibedakan.

  • Kanker tiroid folikuler: merupakan jenis kanker tiroid yang muncul dari sel-sel folikel tiroid. Jenis ini umumnya menyerang usia di atas 50 tahun. Kanker sel Hurthle merupakan jenis kanker folikuler yang jarang, tetapi berpotensi lebih agresif.

  • Kanker tiroid anaplastik: merupakan kanker tiroid yang langka yang berkembang dari sel folikel. Kanker tiroid anaplastik tumbuh dengan cepat dan sangat sulit untuk diobati. Kanker tiroid jenis ini umumnya terjadi pada usia di atas 60 tahun.

  • Kanker tiroid meduler: merupakan kanker tiroid yang berkembang dari sel tiroid yang disebut sel C, yang memproduksi hormon kalsitonin. Jumlah kadar kalsitonin yang meningkat dalam darah mampu mengindikasikan kanker tiroid moduler pada tahap awal. Sindrom genetik tertentu bisa meningkatkan risiko jenis kanker ini, meski hubungan genetik jarang terjadi.

  • Jenis langka lainnya: jenisnya meliputi limfoma tiroid dan sarkoma tiroid. Limfoma tiroid dimulai pada sel sistem kekebalan tiroid, sedangkan sarkoma tiroid dimulai pada sel jaringan ikat tiroid.

Baca Juga: Kanker Tiroid Papiler: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

3. Gejala

Kanker Tiroid: Jenis, Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi suara menjadi serak sebagai salah satu gejala kanker tiroid (psu.edu)

Kanker tiroid umumnya tidak menimbulkan gejala saat pertama kali berkembang. Namun, ketika kanker mulai tumbuh, maka dapat menimbulkan gejala-gejala seperti:

  • Benjolan (nodul) dapat dirasakan melalui kulit leher.
  • Perubahan pada suara, seperti suara serak.
  • Sulit menelan.
  • Nyeri di leher dan tenggorokan.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening pada leher.

4. Faktor risiko

Kanker Tiroid: Jenis, Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi kanker tiroid (flickr.com/NIH Image Gallery)

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker tiroid, yang meliputi:

  • Jenis kelamin: kanker tiroid lebih banyak ditemukan pada perempuan dibanding laki-laki.
  • Paparan radiasi tingkat tinggi: perawatan dengan terapi radiasi di kepala dan leher meningkatkan risiko kanker tiroid.
  • Sindrom genetik bawaan tertentu: sindrom genetik yang meningkatkan risiko kanker tiroid termasuk kanker tiroid meduler familial, neoplasia endokrin multipel, sindrom Cowden, dan poliposis adenomatosa familial.
  • Riwayat keluarga: memiliki anggota keluarga yang menderita kanker tiroid dan berusia lebih dari 40 tahun.
  • Terkena paparan radioaktif: misalnya ada bencana nuklir.

5. Diagnosis

Kanker Tiroid: Jenis, Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi diagnosis kanker tiroid (piedmont.org)

Dalam proses diagnosis kanker tiroid, dokter akan memeriksa leher pasien untuk merasakan adanya perubahan fisik pada tiroid pasien, seperti nodul tiroid.

Dokter juga akan menanyakan tentang faktor risiko yang kemungkinan dimiliki pasien, seperti terkena paparan radiasi di masa lalu dan memiliki riwayat tumor tiroid dalam keluarga.

Setelah itu, dokter akan melakukan beberapa tes untuk memudahkan proses diagnosis. Beberapa tes yang kemungkinan akan dilakukan di antaranya:

  • Tes darah: untuk membantu menentukan kelenjar tiroid berfungsi dengan normal atau tidak.
  • USG: untuk membuat gambar struktur tubuh. Kemunculan tiroid pasien pada USG bisa membantu dokter untuk menentukan jinak atau tidaknya nodul tiroid dan ada atau tidaknya risiko untuk menjadi kanker.
  • Biopsi: selama proses biopsi aspirasi jarum halus, dokter akan memasukkan jarum panjang dan tipis melalui kulit ke dalam nodul tiroid. USG umumnya digunakan untuk memandu jarum dengan tepat ke dalam bintil. Setelah itu, dokter akan menggunakan jarum untuk mengambil sampel dari jaringan tiroid yang dianggap mencurigakan, dan kemudian mengirimnya ke laboratorium untuk dianalisis lebih lanjut.
  • Tes pencitraan lainnya: pasien mungkin akan menjalani lebih dari satu tes pencitraan untuk membantu dokter dalam menentukan penyebaran kanker di luar tiroid. Misalnya dengan CT scan, MRI, dan nuklir yang menggunakan bentuk yodium radioaktif.
  • Pengujian genetik: beberapa orang yang menderita kanker tiroid meduler kemungkinan memiliki perubahan genetik yang bisa dihubungkan dengan kanker endokrin lainnya. Riwayat keluarga pasien kemungkinan akan mendorong dokter untuk merekomendasikan pengujian genetik untuk mencari gen yang bisa meningkatkan risiko kanker.

6. Pengobatan

Kanker Tiroid: Jenis, Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanyoutube.com

Setelah diagnosis kanker tiroid ditegakkan, dokter akan memberikan perawatan sesuai dengan jenis dan stadium kanker, kondisi kesehatan, serta preferensi pasien.

Jika kanker berukuran sangat kecil, maka risikonya kecil untuk kanker menyebar ke bagian tubuh lainnya, sehingga kemungkinan tidak butuh perawatan segera. Namun, pasien dapat mempertimbangkan pengawasan yang aktif dengan sering memantau perkembangan kanker. 

Dokter mungkin juga akan menganjurkan kepada pasien untuk melakukan tes darah dan pemeriksaan USG leher 1-2 kali dalam setahun. Pada beberapa kasus, kanker tiroid kemungkinan tidak pernah tumbuh sehingga tidak perlu pengobatan. Namun, pada kasus lainnya, pertumbuhan kanker bisa terdeteksi dan pengobatan diperlukan.

Sebagian besar pasien menjalani operasi untuk mengangkat tiroid. Namun, jenis operasi ditentukan berdasarkan jenis dan ukuran kanker, apakah kanker menyebar atau tidak ke luar tiroid, serta berdasarkan hasil pemeriksaan USG dari seluruh kelenjar tiroid.

Beberapa jenis operasi untuk kanker tiroid bisa meliputi:

  • Menghapus semua atau sebagian besar tiroid (tiroidektomi).
  • Pengangkatan sebagian tiroid (lobektomi tiroid).
  • Mengangkat kelenjar getah bening di leher (diseksi kelenjar getah bening).

Operasi tiroid memiliki risiko perdarahan serta infeksi. Selain itu, kerusakan pada kelenjar paratiroid juga bisa terjadi selama operasi, yang nantinya dapat mengakibatkan rendahnya kadar kalsium dalam tubuh.

Risiko lainnya yang mungkin bisa muncul termasuk risiko saraf yang terhubung ke pita suara kemungkinan tidak bisa bekerja secara normal pascaoperasi, sehingga bisa mengakibatkan kelumpuhan pita suara, suara menjadi serak, perubahan suara, dan kesulitan untuk bernapas. Namun, jangan khawatir karena perawatan yang tepat bisa memperbaiki masalah saraf tersebut.

Selain operasi, ada pula beberapa jenis perawatan lainnya seperti terapi hormon tiroid, yodium radioaktif, terapi radiasi eksternal, kemoterapi, terapi obat yang ditargetkan, menyuntikkan alkohol ke dalam kanker, dan perawatan suportif. 

Itulah deretan fakta seputar kanker tiroid. Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas, punya faktor risiko, terutama bila ada riwayat kanker dalam keluarga. Karena, makin cepat kanker tiroid terdeteksi dan mendapat pengobatan, maka semakin besar pula peluangnya untuk sembuh.

7. Komplikasi yang bisa terjadi

Kanker Tiroid: Jenis, Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatanilustrasi pemindaian tiroid pasien kanker tiroid (endocrineweb)

Meskipun telah diobati, kanker tiroid bisa kembali, bahkan ketika tiroid telah diangkat. Ini bisa terjadi jika sel kanker mikroskopis menyebar di luar tiroid sebelum diangkat.

Kanker tiroid dapat kembali dan terjadi di:

  • Kelenjar getah bening di leher
  • Potongan kecil jaringan tiroid yang tertinggal selama operasi
  • Area tubuh lainnya, seperti paru-paru dan tulang

Kanker tiroid yang kambuh atau kembali bisa diobati. Dokter mungkin merekomendasikan tes darah berkala atau pemindaian tiroid untuk memeriksa tanda-tanda kekambuhan kanker tiroid.

Kanker tiroid biasanya sangat dapat diobati, bahkan pada pasien dengan kanker tiroid stadium lanjut. Ini karena sudah ada perawatan yang bisa memberi peluang lebih besar untuk pemulihan penuh. Operasi, bila diperlukan, kadang bisa menyembuhkannya.

Jika kamu mengalami gejala yang mengarah pada kanker tiroid apalagi memiliki faktor risikonya, periksalah ke dokter agar bisa mendapat diagnosis akurat dan penanganan sedini mungkin.

Baca Juga: Ewing's Sarcoma: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan, Komplikasi

Eliza Ustman Photo Verified Writer Eliza Ustman

'Menulislah dengan hati, maka kamu akan mendapatkan apresiasi yang lebih berarti'

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya