Kanker Endometrium: Jenis, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Perdarahan vagina yang abnormal adalah gejala utamanya

Kanker endometrium merupakan jenis kanker rahim yang dimulai di lapisan dalam rahim, yang disebut endometrium. Endometrium adalah selaput lendir yang melapisi rahim, yang menebal selama siklus haid sebagai persiapan untuk kemungkinan implantasi embrio. Apa saja jenis, gejala, penyebab, dan pengobatannya?

Perlu diketahui, kanker endometrium kadang disebut sebagai kanker rahim. Jenis kanker lain bisa terbentuk di rahim, contohnya sarkoma uterus, tetapi kasusnya lebih jarang terjadi ketimbang kanker endometrium.

Melansir Johns Hopkins Medicine, kanker endometrium merupakan kanker ginekologi yang paling sering terdiagnosis. Dilaporkan, sekitar 50.000 perempuan di Amerika Serikat (AS) terdiagnosis setiap tahunnya. Menurut data dari National Cancer Institute, sekitar 3 dari 100 perempuan akan terdiagnosis kanker rahim pada suatu saat dalam hidup mereka.

Untuk mengenal lebih jelas tentang salah satu kanker yang paling sering dialami perempuan ini, berikut ini fakta-fakta tentang kanker endometrium yang perlu kamu ketahui.

1. Apa penyebabnya?

Kanker Endometrium: Jenis, Gejala, Penyebab, dan PengobatannyaKanker endometrium diyakini disebabkan oleh mutasi pada DNA sel di endometrium. commons.wikimedia.org/Lolaia

Penyebab pasti kanker endometriosis tidak diketahui pasti. Namun, perlu diketahui bahwa sesuatu terjadi yang mengakibatkan perubahan (mutasi) pada DNA sel di endometrium (lapisan rahim). 

Mutasi tersebut mengubah sel normal dan sehat menjadi sel abnormal. Sel-sel sehat tumbuh dan berkembang biak pada kecepatan tertentu lalu kemudian mati pada waktu yang ditentukan. Sementara itu, sel yang abnormal tumbuh dan berkembang biak di luar kendali dan mereka tidak mati pada waktu yang ditentukan. 

Sel kanker menyerang jaringan terdekat dan bisa terpisah dari tumor awal untuk menyebar ke bagian tubuh lainnya (metastasis).

Melansir Mayo Clinic dan Healthline, terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko kanker endometrium adalah:

  • Perubahan keseimbangan hormon perempuan: ovarium memproduksi dua hormon utama perempuan, yaitu estrogen dan progesteron. Fluktuasi keseimbangan hormon ini mengakibatkan perubahan pada endometrium. Penyakit atau kondisi yang meningkatkan jumlah estrogen, tetapi bukan tingkat progesteron, maka bisa meningkatkan risiko kanker endometrium. Contohnya seperti pola ovulasi tidak teratur yang kemungkinan terjadi pada sindrom ovarium polikistik (PCOS), obesitas, dan diabetes. Mengonsumsi hormon sesudah menopause yang mengandung estrogen tetapi tidak progesteron, bisa meningkatkan risiko kanker endometrium. Selain itu, jenis tumor ovarium langka yang mengeluarkan estrogen juga bisa meningkatkan risiko.
  • Lebih banyak tahun menstruasi: menstruasi dini (sebelum usia 12 tahun) atau mengalami menopause pada usia lanjut, maka berisiko lebih tinggi terkena kanker endometrium. Semakin banyak menstruasi yang dialami, maka semakin banyak juga paparan endometrium terhadap estrogen.
  • Tidak pernah hamil: seseorang yang belum pernah hamil memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker endometrium. Karena, selama kehamilan, keseimbangan hormon progesteron mengalami peningkatan.
  • Usia yang lebih tua: seiring bertambahnya usia, maka risiko kanker endometrium semakin meningkat. Kanker endometrium paling sering terjadi setelah menopause. Menurut keterangan dari National Cancer Institute, sebagian besar kasus kanker endometrium terdiagnosis pada usia 45-74 tahun.
  • Tumor sel granulosa: tumor sel granulosa merupakan jenis tumor ovarium yang melepaskan estrogen. Jika seseorang pernah menderita tumor ini, maka ia berisiko lebih tinggi menderita kanker endometrium.
  • Kegemukan: obesitas bisa meningkatkan risiko kanker endometrium. Menurut keterangan dari American Cancer Society (ACS), perempuan yang kelebihan berat badan (BMI 25 hingga 29,9) berisiko dua kali lebih besar untuk terkena kanker endometrium daripada perempuan yang tidak kelebihan berat badan. Selain itu, seseorang dengan obesitas (BMI>30) berisiko tiga lebih besar mengembangkan jenis kanker rahim ini. Ini kemungkinan terjadi karena kelebihan lemak dalam tubuh mengubah keseimbangan hormon. Jaringan  lemak bisa mengubah beberapa jenis hormon (androgen) menjadi estrogen. Ini bisa meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh, sehingga juga akan meningkatkan risiko kanker endometrium.
  • Terapi hormon untuk kanker payudara: konsumsi obat terapi hormon tamoxifen untuk kanker payudara bisa meningkatkan risiko kanker endometrium. Jika kamu menggunakan tamoxifen, sebaiknya diskusikan risiko ini dengan doktermu. Bagi sebagian besar, manfaat tamoxifen lebih besar dibandingkan risiko kanker endometrium yang lebih kecil.
  • Sindrom kanker usus besar yang diturunkan: Sindrom Lynch (atau kanker kolorektal nonpolyposis herediter) merupakan sindrom yang bisa meningkatkan risiko kanker usus besar dan kanker lainnya, termasuk kanker endometrium. Menurut sebuah ulasan yang dipublikasikan di jurnal Genes, 40-60 persen perempuan dengan sindrom Lynch akan mengembangkan kanker endometrium.
  • Diabetes: Menurut keterangan dari ACS, perempuan dengan diabetes tipe 2 berisiko dua kali lebih tinggi untuk mengembangkan kanker endometrium. Namun, sifat dari hubungan ini masih belum pasti, perlu diteliti lebih lanjut. Diabetes tipe 2 sering terjadi pada seseorang yang mengalami obesitas, yang juga merupakan faktor risiko kanker endometrium. Tingginya angka obesitas pada penderita diabetes tipe 2 kemungkinan adalah penyebab peningkatan risiko kanker endometrium.
  • Riwayat kanker endometrium dalam keluarga: seseorang lebih mungkin mengembangkan kanker endometrium jika memiliki anggota keluarga yang juga mengidap kanker ini.

2. Jenis-jenis kanker endometrium

Kanker Endometrium: Jenis, Gejala, Penyebab, dan PengobatannyaAda dua jenis klasifikasi utama kanker endometrium. smartparenting.com.ph

Menurut laporan dari ACS, kebanyakan kasus kanker endometrium adalah adenokarsinoma. Adenokarsinoma merupakan jenis kanker yang berkembang dari jaringan kelenjar. Bentuk adenokarsinoma yang paling umum yaitu kanker endometrioid. Melansir Healthline, bentuk yang kurang umum dari kanker endometrium yaitu:

  • Karsinosarkoma rahim (CS)
  • Karsinoma sel skuamosa
  • Karsinoma sel kecil
  • Karsinoma transisi
  • Karsinoma serosa

Berbagai jenis kanker endometrium diklasifikasikan menjadi dua jenis utama, yaitu:

  • Tipe 1: cenderung tumbuh relatif lebih lambat serta tidak menyebar dengan cepat ke jaringan lain. Kanker endometrium tipe 1 ini lebih umum dan lebih mudah untuk diobati.
  • Tipe 2: cenderung lebih agresif dan lebih mungkin untuk menyebar ke luar rahim.

Baca Juga: 5 Faktor Utama Penyebab Endometriosis, Perempuan Harus Lebih Perhatian

3. Perdarahan vagina yang tidak normal merupakan gejala kanker endometrium yang paling umum

Kanker Endometrium: Jenis, Gejala, Penyebab, dan PengobatannyaGejala kanker endometrium yang paling umum yaitu perdarahan vagina yang tidak normal. whmcenter.com

Melansir Healthline, gejala kanker endometrium yang paling umum yaitu perdarahan vagina yang tidak normal, seperti:

  • Perubahan panjang atau beratnya periode menstruasi
  • Perdarahan vagina atau bercak di antara periode menstruasi
  • Perdarahan vagina setelah menopause

Gejala potensial kanker endometrium lainnya yaitu:

  • Keputihan berair atau bercampur dengan darah
  • Nyeri di perut bagian bawah atau panggul
  • Nyeri saat berhubungan seks

Pendarahan vagina yang tidak normal sering disebabkan oleh menopause atau kondisi non kanker lainnya. Namun, dalam beberapa kasus, itu adalah tanda kanker endometrium atau jenis kanker ginekologi lainnya.

4. Tahapan-tahapan kanker endometrium

Kanker Endometrium: Jenis, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannyateachmeobgyn.com

Seiring berjalannya waktu, kanker endometrium akan menyebar dari rahim ke bagian tubuh lainnya. Kanker diklasifikasikan menjadi empat tahap berdasarkan seberapa banyak ia telah tumbuh dan menyebar. Melansir Healthline, tahapan-tahapan kanker endometrium yaitu:

  • Stadium 1: kanker hanya ada di rahim
  • Stadium 2: kanker hadir di rahim dan leher rahim
  • Stadium 3: kanker telah menyebar ke luar rahim, tetapi tidak sampai ke rektum atau kandung kemih. Kemungkinan kanker menyebar ke saluran tuba, ovarium, vagina, dan atau kelenjar getah bening di dekatnya
  • Stadium 4: kanker telah menyebar ke luar area panggul. Kemungkinan menyebar di kandung kemih, rektum, dan jaringan atau organ yang jauh

Saat seseorang terdiagnosis kanker endometrium, stadium kanker akan memengaruhi pilihan pengobatan yang tersedia dan pandangan jangka panjangnya.

5. Diagnosis kanker endometrium

Kanker Endometrium: Jenis, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannyawomenshealth.gov

Dalam proses diagnosis kanker endometrium, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan pasien. Ini kemungkinan juga mencakup satu atau lebih dari berikut ini:

  • Pemeriksaan panggul internal: untuk merasakan adanya benjolan atau perubahan bentuk rahim.
  • Tes Pap atau Pap smear: melibatkan pemeriksaan mikroskopis sel yang dikumpulkan dari serviks dan digunakan untuk mendeteksi perubahan yang kemungkinan menjadi kanker atau bisa menyebabkan kanker, serta untuk menunjukkan kondisi non kanker seperti infeksi atau pembengkakan. Namun, tes ini tidak mendeteksi kanker endometrium.
  • Biopsi endometrium: menggunakan tabung kecil dan fleksibel yang dimasukkan ke dalam rahim untuk mengambil sampel jaringan endometrium. Sampel diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat apakah terdapat kanker atau sel abnormal lainnya. P
  • Dilatasi dan kuretase (D&C): dokter mungkin akan merekomendasikan D&C jika biopsi endometrium tidak memungkinkan atau jika informasi diagnostik lebih lanjut diperlukan. Ini merupakan operasi kecil di mana serviks dilatasi (dibuka), sehingga saluran serviks dan lapisan rahim bisa dikikis dengan kuret (alat berbentuk sendok). Ahli patologi nantinya akan memeriksa jaringan untuk mencari sel kanker.
  • Ultrasonografi transvaginal (juga disebut dengan ultrasonografi: tes ini menggunakan alat kecil yang disebut transduser, yang ditempatkan di dalam vagina. Dokter kemungkinan akan melakukan biopsi jika endometrium terlihat terlalu kental.

6. Pengobatan kanker endometrium melibatkan pembedahan, kemoterapi, hingga terapi hormon

Kanker Endometrium: Jenis, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannyafreepik.com/peoplecreations

Setelah diagnosis ditegakkan, dokter akan memberikan perawatan khusus berdasarkan:

  • Kesehatan dan riwayat kesehatan pasien secara keseluruhan
  • Luasnya penyakit
  • Toleransi pasien terhadap pengobatan, prosedur, atau terapi tertentu
  • Harapan untuk perjalanan penyakit
  • Preferensi pasien

Pilihan pengobatan juga tergantung dari stadium kanker, apakah hanya di endometrium atau sudah menyebar ke bagian lain dari rahim atau area tubuh lainnya. Melansir Johns Hopkins Medicine, pengobatan untuk kanker endometrium mencakup satu atau lebih hal berikut ini:

  • Operasi:
  1. Histerektomi: operasi pengangkatan rahim
  2. Salpingo-ooforektomi: operasi pengangkatan tuba falopi dan ovarium
  3. Diseksi kelenjar getah bening panggul: pengangkatan beberapa kelenjar getah bening dari panggul
  4. Limfadenektomi para aorta: pengangkatan kelenjar getah bening yang mengelilingi aota, arteri utama jantung
  5. Pengambilan sampel kelenjar getah bening laparoskopi: pengangkatan kelenjar getah bening melalui tabung penglihatan sempit yang disebut dengan laparoskop, yang dimasukkan melalui sayatan kecil (potong) di perut
  6. Pemetaan kelenjar getah bening sentinel: penggunaan pencitraan fluoresen untuk mengidentifikasi kelenjar getah bening yang berpotensi menjadi kanker yang tidak terdeteksi
  • Terapi radiasi: Penggunaan sinar x, sinar gamma, dan partikel bermuatan untuk melawan kanker. Brachytherapy dan radiasi sinar eksternal merupakan terapi radiasi yang paling umum digunakan untuk mengobati kanker endometrium. Teknik baru dalam brachytherapy berbasis gambar dengan panduan resonansi magnetik terarah (MR) menawarkan hasil yang lebih baik bagi pasien dan lebih sedikit efek samping
  • Kemoterapi: penggunaan obat antikanker untuk mengobati sel kanker
  • Imunoterapi: proses mengaktifkan kemampuan alami sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker
  • Terapi hormon: pengobatan atau prosedur pembedahan yang mengganggu aktivitas hormon

7. Prognosis kanker endometrium

Kanker Endometrium: Jenis, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannyamdlinx.com

Kanker endometrium sering terdeteksi saat stadium awal karena adanya gejala perdarahan abnormal pada vagina. Jika terdeteksi dini, pengangkatan rahim dengan pembedahan sering kali bisa menyembuhkan kanker endometrium.

Melansir Huffington Post, jika kanker endometrium terdiagnosis sejak awal, maka perkiraan tingkat kelangsungan hidup selama satu tahun yaitu 92 persen. Jika kanker belum menyebar, tingkat kelangsungan hidup selama lima tahun yaitu sekitar 95 persen. Namun, jika kanker telah menyebar, maka tingkat kelangsungan hidup selama lima tahun yaitu 23 persen.

Itulah deretan fakta seputar kanker endometrium mulai dari jenis, gejala, penyebab, dan pengobatannya. Mengingat ini adalah jenis kanker yang sering diderita perempuan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala atau memiliki anggota keluarga yang juga menderita kanker endometrium. Diagnosis awal dan perawatan dini yang tepat akan membuat penyakit lebih mudah diobati.

Baca Juga: 7 Khasiat Minum Teh Setiap Hari, Cegah Kanker dan Diabetes

Eliza Ustman Photo Verified Writer Eliza Ustman

'Menulislah dengan hati, maka kamu akan mendapatkan apresiasi yang lebih berarti'

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya