Meshotelioma: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatan

Laki-laki empat kali lebih mungkin mengembangkannya

Mesothelioma adalah bentuk kanker langka yang memengaruhi sel-sel yang membentuk mesothelium. Mesothelium adalah lapisan atau membran yang menutupi dan melindungi berbagai organ dalam tubuh.

Mesothelium terdiri dari dua lapisan sel khusus yang dikenal sebagai sel mesothelial. Satu lapisan langsung mengelilingi organ dalam, sementara yang lain membentuk kantung pelindung di sekitar organ toraks dan peritoneum.

Bentuk paling umum dari mesothelioma memengaruhi pleura, yang merupakan selaput atau kantung yang melapisi paru-paru dan rongga dada. Situs umum lainnya termasuk peritoneum yang merupakan selaput yang melapisi rongga perut, dan perikardium yang merupakan selaput yang melapisi jantung (kantung jantung). Jaringan mesothelial juga ditemukan di area lain dari tubuh termasuk membran yang menutupi testis (tunica vaginalis).

Dilansir National Organization for Rare Disorders (NORD), mesothelioma paling sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua. Mesothelioma sering merupakan bentuk agresif kanker dengan prognosis yang buruk, dengan pasien mesothelioma pleura memiliki kelangsungan hidup rata-rata hanya sekitar 12-14 bulan dengan terapi saat ini. Perawatan tersedia, tetapi tidak efektif untuk semua orang.

1. Jenis

Meshotelioma: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatanilustrasi mesothelioma (bcm.edu/Scott Holmes)

Dilansir Cancer Council Victoria, jenis-jenis mesothelioma mencakup:

  • Mesothelioma pleura: Mesothelioma pleura berkembang di pleura. Paru-paru merupakan organ utama untuk bernapas dan merupakan bagian dari sistem pernapasan. Sekitar 90 persen dari seluruh kasus mesothelioma berada di dada. Meski mesothelioma pleura melibatkan paru-paru, tetapi itu bukan kanker paru-paru dan didiagnosis serta diobati secara berbeda.
  • Mesothelioma peritoneal: Mesothelioma peritoneal berkembang di peritoneum, yaitu membran yang melapisi dinding dan menutupi organ perut dan panggul. Organ-organ ini termasuk perut, usus, hati, ginjal, dan pada perempuan, yaitu rahim dan ovarium. Kurang dari 10 persen dari seluruh mesothelioma berada di perut. 
  • Mesothelioma perikardial: Jarang, mesothelioma terjadi di perikardium (lapisan Jantung). Ini disebut mesothelioma perikardial.
  • Mesothelioma tunica vaginalis: Lebih jarang, mesothelioma terjadi pada selaput di sekitar testis, yaitu tunica vaginalis. Ini biasa disebut mesothelioma testis. 

2. Penyebab dan faktor risiko

Meshotelioma: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatanilustrasi mesothelioma (journalpapers.org)

Secara umum, kanker dimulai saat serangkaian perubahan (mutasi) terjadi pada DNA sel. DNA berisi instruksi yang memberi tahu sel apa yang harus dilakukan. Mutasi memberi tahu sel untuk tumbuh dan berkembang biak di luar kendali. Sel-sel abnormal menumpuk dan membentuk tumor.

Tidak jelas apa yang mengakibatkan mutasi genetik awal yang mengakibatkan berkembangnya mesothelioma, tetapi para peneliti telah mengidentifikasi faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko. Kemungkinan kanker terbentuk karena interaksi banyak faktor, seperti kondisi bawaan, lingkungan hidup, kondisi kesehatan, dan pilihan gaya hidup.

Kebanyakan kasus mesothelioma dianggap berhubungan dengan paparan asbes. Asbes merupakan mineral yang ditemukan secara alami di lingkungan. Serat asbes kuat dan tahan terhadap panas, membuatnya berguna dalam berbagai aplikasi seperti dalam isolasi, rem, lantai, dan banyak produk lainnya.

Ketika asbes pecah, seperti selama proses penambangan atau ketika melepas insulasi asbes, debu bisa terbentuk. Jika debu terhirup atau tertelan, maka serat asbes akan mengendap di paru-paru atau perut, yang mana mereka bisa mengakibatkan iritasi yang bisa menyebabkan mesothelioma. Persisnya bagaimana ini terjadi tidak diketahui. Dibutuhkan waktu sekitar 20 hingga 60 tahun atau lebih bagi mesothelioma untuk berkembang sesudah terpapar asbes. 

Meski begitu, tidak semua orang yang terpapar asbes mengembangkan mesothelioma. Ini menunjukkan bahwa faktor lain kemungkinan terlibat dalam menentukan apakah seseorang terkena mesothelioma. Misalnya karena mewarisi kecenderungan kanker atau kondisi lain yang bisa meningkatkan risiko terkena mesothelioma. 

Faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko mesothelioma dapat meliputi:

  • Riwayat pribadi paparan asbes: Jika seseorang telah terpapar langsung dengan serat asbes di tempat kerja atau rumah, maka risiko berkembangnya mesothelioma akan sangat meningkat.
  • Tinggal dengan seseorang yang bekerja dengan asbes: Orang yang terpapar asbes bisa membawa pulang serat di kulit dan pakaian mereka. Paparan serat ini selama bertahun-tahun bisa menempatkan orang lain di rumah para risiko meshotelioma. Orang yang terpapar kadar asbes yang tinggi bisa mengurangi risiko membawa pulang serat asbes dengan mandi dan berganti pakaian sebelum pulang ke rumah. 
  • Riwayat keluarga dengan mesothelioma: Jika orang tua, saudara kandung, atau anak menderita meshotelioma, maka risiko terkena penyakit ini akan meningkat.
  • Terapi radiasi ke dada: Jika seseorang menjalani menjalani terapi radiasi untuk kanker di dada, kemungkinan ia memiliki peningkatan risiko mengembangkan meshotelioma. 

Laki-laki empat kali lebih mungkin mengembangkan mesothelioma. Ini kemungkinan terjadi karena banyak kasus mesothelioma yang disebabkan oleh paparan asbes di tempat kerja. Selain itu, mesothelioma lebih sering terjadi pada orang yang berusia di atas 65 tahun, walaupun sebetulnya ini bisa terjadi pada usia yang lebih muda.

3. Gejala

Meshotelioma: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatanilustrasi nyeri dada (statesman.com)

Orang dengan mesothelioma bisa memiliki kondisi ini tanpa gejala, dan jika ada gejala bisa bervariasi pada setiap individu, tergantung jenis mesothelioma yang dimiliki.

Jika menderita salah satu jenis mesothelioma, seseorang mungkin mengalami gejala berikut:

  • Demam. 
  • Keringat pada malam hari.
  • Kelemahan. 
  • Perasaan tidak sehat secara umum (malaise). 
  • Penurunan berat badan yang tidak disengaja. 

Tanda dan gejala mesothelioma pleura meliputi:

  • Sesak napas (dispnea) yang datang secara perlahan dan makin memburuk dari waktu ke waktu. 
  • Sakit dada. 
  • Kesulitan menelan (disfagia).
  • Benjolan di area dada. 
  • Cairan di paru-paru (efusi pleura).

Tanda dan gejala meshotelioma peritoneal dapat termasuk:

  • Sakit perut. 
  • Anemia. 
  • Pengumpulan cairan abnormal (asites). 
  • Diare. 
  • Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan.
  • Mual dan muntah. 
  • Sebuah penyumbatan di usus kecil.

Tanda dan gejala mesothelioma perikardial:

  • Tekanan darah rendah.
  • Pola irama jantung yang tidak normal. 
  • Nyeri dada. 
  • Kesulitan bernapas. 

Tanda dan gejala mesothelioma tunica vaginalis atau mesothelioma testis yaitu:

  • Benjolan di skrotum.
  • Hernia inguinalis.
  • Spermatokel (kista epididimis).
  • Hidrokel (pembengkakan pada skrotum yang disebabkan oleh pengumpulan cairan. 

Baca Juga: 5 Masalah Kesehatan yang Disebabkan oleh Asbes

4. Komplikasi yang dapat terjadi

Meshotelioma: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatanilustrasi seseorang mengalami efusi pleura (freepik.com/freepik)

Ketika mesothelioma pleura menyebar di dada, itu memberi tekanan pada struktur di daerah tersebut. Hal tersebut bisa mengakibatkan beberapa komplikasi, seperti:

  • Kesulitan bernapas.
  • Nyeri dada. 
  • Kesulitan menelan. 
  • Nyeri yang disebabkan oleh tekanan pada saraf dan sumsum tulang belakang. 
  • Akumulasi cairan di dada (efusi pleura), yang bisa menekan paru-paru di dekatnya dan membuat kesulitan untuk bernapas.

5. Diagnosis

Meshotelioma: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatanilustrasi rontgen dada (pexels.com/LinkedIn Sales Navigator)

Jika pasien memiliki tanda dan gejala yang kemungkinan mengindikasikan mesothelioma, maka dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa adanya benjolan atau tanda yang tidak biasa lainnya.

Dokter kemungkinan juga akan memesan pemindaian pencitraan, seperti rontgen dada dan pemindaian tomografi terkomputerisasi (CT) pada dada atau perut untuk mencari kelainan.

Berdasarkan temuan, pasien kemungkinan menjalani pengujian lebih lanjut untuk menentukan apakah mesothelioma atau penyakit lain yang menyebabkan gejala yang dimilikinya. Berikut tes yang kemungkinan akan dipesan dokter untuk mempermudah diagnosis mesothelioma:

Biopsi

Biopsi merupakan prosedur untuk mengangkat sebagian kecil jaringan untuk pemeriksaan laboratorium. Ini adalah satu-satunya cara untuk menentukan diagnosis mesothelioma. Tergantung pada area tubuh yang terpengaruh, dokter memilih prosedur biopsi yang tepat untuk pasien. Pilihan biopsi meliputi:

  • Memasukkan jarum melalui kulit: Dokter akan mengeluarkan cairan atau sepotong jaringan dengan jarum tipis yang dimasukkan melalui kulit di dada atau perut pasien.
  • Mengumpulkan sampel jaringan selama operasi: Sampel cairan atau jaringan kemungkinan dikumpulkan selama operasi. Dokter bedah akan membuat sayatan kecil dan memasukkan tabung dengan kamera video untuk melihat bagian dalam dada atau perut. Alat khusus bisa dilewatkan melalui tabung untuk mengumpulkan sampel jaringan.

Sampel jaringan dianalisis di bawah mikroskop untuk melihat apakah jaringan abnormal adalah mesothelioma dan jenis sel apa yang terlibat. Jenis meshotelioma yang dimiliki pasien akan menentukan rencana perawatan yang dirancang dokter. 

Sesudah mesothelioma dikonfirmasi, maka dokter bisa merekomendasikan tes tambahan untuk memahami apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening atau area tubuh lainnya. Tes kemungkinan termasuk:

  • CT scan dada dan perut.
  • Pencitraan resonansi magnetik (MRI).
  • Tomografi emisi positron (PET). 

Dokter akan menentukan tes mana yang sesuai untuk pasien, sebab tidak semua pasien membutuhkan setiap tes.

Dokter akan menggunakan informasi dari tes ini untuk menetapkan stadium kanker pasien. Stadium mesothelioma pleura ditujukan dengan menggunakan angka Romawi mulai dari I hingga IV.  Angka yang lebih rendah, berarti kanker lebih mungkin terlokalisasi di area sekitar paru-paru, dan angka tertinggi berarti kanker telah menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Sistem stadium kanker terus berkembang dan menjadi lebih kompleks karena dokter meningkatkan diagnosis dan pengobatan  kanker. Dokter menggunakan stadium kanker pasien untuk memilih perawatan yang tepat untuk pasien.

6. Pengobatan

Meshotelioma: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatanilustrasi terapi radiasi (lymphoma.org.au)

Perawatan untuk mesothelioma tergantung lokasi kanker, stadium kanker, dan kondisi kesehatan pasien. Mesothelioma bisa tumbuh dengan cepat dan sulit untuk diobati. Lebih dari satu jenis perawatan bisa digunakan dokter untuk mengobati kanker langka ini.

Terapi radiasi dan kemoterapi merupakan perawatan yang umum. Selain itu, pembedahan juga bisa dilakukan dalam beberapa kasus.

Terapi radiasi memfokuskan pancaran energi yang intens, sering kali sinar-X, ke tempat di mana kanker berada. Sinar energi ini bisa membantu mengurangi gejala dan memperlambat penyebaran kanker.

Kemoterapi merupakan campuran obat untuk membunuh sel kanker. Kemoterapi bisa digunakan untuk mengobati kanker yang tidak bisa diangkat dengan pembedahan atau untuk membantu mengecilkan kanker sebelum pembedahan.

Kadang-kadang, obat disuntikkan langsung ke rongga perut. Ini membantu melindungi sel normal dan sehat agar tidak rusak oleh obat pelawan kanker. Dalam beberapa kasus, pembedahan kemungkinan dilakukan untuk mengangkat kanker jika terdeteksi pada tahap awal.

7. Prognosis

Meshotelioma: Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatanilustrasi mesothelioma (pexels.com/Muskan Anand)

Prognosis mesothelioma berbeda-beda antar individu. Kondisi ini hadir selama berbulan-bulan sebelum didiagnosis pada stadium lanjut, yang akan memengaruhi prognosis penderitanya.

Sesudah didiagnosis, mesothelioma bisa berkembang dengan cepat atau lebih lambat. Jika perkembangannya lambat, beberapa orang kemungkinan hidup selama beberapa tahun atau lebih lama.

Dokter akan mempertimbangkan beberapa faktor ketika mendiskusikan prognosis dengan pasien, termasuk:

  • Jenis sel mesothelioma. 
  • Jenis perawatan yang bisa pasien dapatkan. 
  • Gejala yang dimiliki pasien, seperti penurunan berat badan atau nyeri. 
  • Hitung darah pasien. Pasien dengan tingkat sel darah normal biasanya mempunyai prognosis yang lebih baik.
  • Kesehatan pasien secara keseluruhan. Pulih dengan cepat sesudah prosedur cenderung menunjukkan hasil yang lebih baik.

Meski mengetahui stadium kanker bisa membantu dokter merencanakan perawatan, tetapi ini tidak selalu berguna untuk menentukan prognosis. Ini sebagian karena sulit untuk memprediksi seberapa cepat mesothelioma akan tumbuh.

Secara umum, makin dini kanker terdeteksi, maka makin bagus prognosisnya. Namun, jika kanker telah berkembang ke titik di mana sulit untuk diobati dengan sukses, maka prioritas pengobatan adalah untuk meredakan gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderitanya.

Baca Juga: 7 Gejala Kanker Usus Besar pada Pria, Perhatikan ya!

Eliza Ustman Photo Verified Writer Eliza Ustman

'Menulislah dengan hati, maka kamu akan mendapatkan apresiasi yang lebih berarti'

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya