Penyakit Lyme: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatan, Pencegahan

Penyakit tick-borne paling umum di Amerika dan Eropa

Penyakit Lyme adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorferi. Bakteri ini ditularkan ke manusia melalui gigitan kutu kaki hitam atau kutu rusa yang telah terinfeksi. Setelah memakan burung, rusa, atau tikus yang terinfeksi, maka kutu akan terinfeksi.

Kutu yang terinfeksi Borrelia burgdorferi bisa menempel di semua bagian tubuh. Namun, mereka lebih sering ditemukan di bagian tubuh yang sulit untuk dilihat, seperti kulit kepala, ketiak, dan selangkangan, mengutip Healthline. Kutu yang telah terinfeksi harus menempel pada tubuh setidaknya selama 36 jam untuk bisa menularkan bakteri.

Kebanyakan penderita penyakit Lyme telah digigit oleh nimfa, kutu yang belum matang. Kutu yang berukuran kecil ini sangat sulit dilihat. Kutu dewasa juga membawa bakteri. Namun, mereka lebih mudah untuk dilihat dan bisa dihilangkan sebelum menularkannya.

Penyakit Lyme tidak bisa ditularkan melalui udara, makanan, dan juga air. Selain itu, penyakit ini juga tidak bisa ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui sentuhan, ciuman, dan hubungan seks.

Penyakit Lyme pertama kali dikenal di kota Old Lyme, Connecticut, Amerika Serikat (AS), pada tahun 1975. Penyakit ini teridetifikasi ketika sejumlah besar anak didiagnosis dengan artritis reumatoid remaja di Lyme dan dua kota tetangga.

Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa gigitan kutu rusa yang terinfeksi bakteri bertanggung jawab atas terjadinya radang sendi. "Kutu kayu" dan "kutu anjing" biasa tidak membawa infeksi, mengutip Cleveland Clinic. Penyakit Lyme merupakan penyakit tick-borne yang paling umum di Eropa dan Amerika Serikat.

1. Penyebab dan faktor risiko

Penyakit Lyme: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatan, Pencegahanilustrasi kutu menempel di kulit (pharmaceutical-journal.com)

Dilansir Mayo Clinic, penyebab penyakit Lyme adalah empat spesies bakteri utama. Borrelia burgdorfery dan Borrelia mayonii merupakan penyebab penyakit Lyme di AS, yang dibawa terutama oleh kutu rusa atau kutu berkaki hitam. Ukuran kutu seringkali tidak lebih besar dibandingkan biji poppy, yang membuat mereka hampir tidak mungkin untuk dikenali.

Borrelia afzelli dan Borrelia garinii merupakan penyebab utama penyakit Lyme di Eropa dan Asia. Untuk seseorang bisa tertular penyakit Lyme, kutu rusa yang terinfeksi harus menggigit orang tersebut. Bakteri memasuki kulit melalui gigitan dan akhirnya masuk ke aliran darah orang yang digigit.

Dalam kebanyakan kasus, untuk bisa menularkan  penyakit ini, maka kutu rusa harus menempel selama 36 hingga 48 jam. Jika ditemukan kutu yang menempel dan terlihat bengkak, mungkin kutu tersebut sudah makan cukup lama untuk menularkan bakteri. Dengan menghilangkan kutu secepat mungkin, infeksi bisa dicegah.

Tempat tinggal atau tempat liburan bisa memengaruhi risiko terkena penyakit Lyme. Begitu juga dengan pekerjaan dan juga aktivitas luar ruangan yang biasa dinikmati. Faktor risiko paling umum penyakit Lyme yaitu meliputi:

  • Menghabiskan waktu di daerah berhutan atau berumput: Di AS, kutu rusa kebanyakan ditemukan di area hutan lebat di Timur Laut dan Midwest. Anak-anak yang menghabiskan banyak waktu di luar ruangan di wilayah tersebut sangat berisiko terkena penyakit Lyme. Selain itu, orang dewasa yang memiliki pekerjaan di luar ruangan seperti pertanian, kehutanan, konstruksi, dan pengelolaan taman atau satwa liar juga berisiko tinggi. 
  • Membiarkan kulit terbuka: Kutu menempel dengan mudah pada daging yang tidak ada penutupnya. Jika kamu berada di daerah yang banyak kutu, lindungi diri dengan memakai baju lengan panjang dan celana panjang. Jangan biarkan hewan peliharaan berkeliaran di rerumputan tinggi.
  • Tidak segera menghilangkan kutu atau menghilangkan dengan benar: Bakteri dan gigitan kutu bisa memasuki aliran darah jika kutu tetap menempel pada kulit selama 36 hingga 48 jam lebih. Jika kutu dihilangkan dalam dua hari, maka risiko terkena penyakit Lyme akan lebih rendah.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), per tahun 2019, negara bagian AS dengan kasus penyakit Lyme tertinggi meliputi:

  • Pennsylvania.
  • New York.
  • New Jersey.
  • Maine.
  • Wisconsin.
  • New Hampshire.
  • Minnesota.
  • Maryland.
  • Connecticut.
  • Virginia.

Sebagian besar gigitan kutu terjadi saat musim panas, ketika kutu paling aktif dan orang menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan. Meski begitu, penyakit Lyme kemungkinan juga didapat dari gigitan kutu pada awal musim gugur dan bahkan di akhir musim dingin jika cuacanya terlalu hangat.

2. Tanda dan gejala

Penyakit Lyme: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatan, Pencegahanilustrasi ruam pada lutut (mydr.com)

Penderita penyakit Lyme bisa bereaksi yang berbeda. Gejala bisa bervariasi tergantung dari tingkat keparahannya. Meski penyakit Lyme umumnya terbagi menjadi tiga tahap, yaitu awal terlokalisasi, awal disebarluaskan, dan disebarluaskan akhir, gejala bisa tumpang tindih. Beberapa orang bisa berada pada tahap penyakit selanjutnya tanpa memiliki gejala apa pun sebelumnya.

Berikut beberapa gejala penyakit Lyme yang lebih umum:

  • Nyeri sendi dan bengkak.
  • Demam.
  • Kelelahan.
  • Sakit kepala.
  • Ruam datar dan melingkar yang terlihat seperti oval merah atau mata banteng di area  tubuh mana saja.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Gangguan tidur.
  • Kesulitan berkonsentrasi.

Anak-anak umumnya memiliki gejala yang sama seperti orang dewasa. Gejala yang biasa dialami anak-anak yaitu:

  • Kelelahan.
  • Nyeri sendi dan otot.
  • Demam.
  • Gejala mirip flu lainnya.

Gejala-gejala ini bisa terjadi segera sesudah infeksi, atau berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun kemudian. Gejala psikologis mungkin juga akan ditunjukkan anak-anak. Menurut ulasan ilmiah tahun 2019, beberapa orang tua melaporkan masalah psikologis berikut pada anak mereka yang menderita penyakit Lyme:

  • Mimpi buruk.
  • Perubahan suasana hati.
  • Kemarahan atau agresi.
  • Depresi.

Jika anak tampaknya bertindak berbeda dan tidak bisa menjelaskan mengapa atau apa yang mereka rasakan, maka penting untuk berbicara dengan dokter mereka, karena perubahan ini dapat menjadi tanda dari banyak kondisi, termasuk penyakit Lyme.

3. Komplikasi yang dapat terjadi

Penyakit Lyme: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatan, Pencegahanilustrasi artritis atau radang sendi (nhgenerativecenter.com)

Penyakit Lyme yang tidak segera diobati bisa mengakibatkan komplikasi. Ini termasuk:

  • Peradangan sendi kronis (Lyme arthritis), terutama pada lutut.
  • Gejala neurologis, seperti kelumpuhan wajah dan neuropati.
  • Cacat kognitif, seperti gangguan memori.
  • Ketidakteraturan irama jantung.

Jika pasien dirawat dengan antibiotik namun tetap terus mengalami gejala, maka kondisi ini disebut "sindrom penyakit pasca-Lyme" atau sindrom penyakit Lyme pasca perawatan. Menurut sebuah artikel dalam New England Journal of Medicine tahun 2016, sekitar 10 persen hingga 20 persen penderita penyakit Lyme mengalami sindrom ini. Penyebabnya masih belum diketahui.

Sindrom penyakit pasca-Lyme bisa memengaruhi mobilitas dan keterampilan kognitif. Perawatan terutama difokuskan pada pengurangan rasa sakit dan ketidaknyamanan. Kebanyakan orang pulih, tetapi bisa makan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

Gejala sindrom penyakit pasca-Lyme, mirip sekali dengan yang terjadi pada tahap awal kondisi. Gejala-gejalanya meliputi:

  • Sulit tidur.
  • Kelelahan.
  • Sakit sendi atau otot.
  • Rasa sakit atau bengkak pada persendian besar seperti lutut, bahu, atau siku.
  • Kesulitan berkonsentrasi dan masalah memori jangka pendek.
  • Masalah bicara.

Baca Juga: 5 Fakta Demodex, Kutu Mikroskopik yang Bersarang di Kulit Manusia

4. Diagnosis

Penyakit Lyme: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatan, Pencegahanilustrasi berobat ke dokter (pexels.com/cottonbro)

Untuk menegakkan diagnosis penyakit Lyme, dokter akan meninjau riwayat kesehatan pasien, termasuk mencari laporan tentang gigitan kuku atau tempat tinggal di daerah endemik.

Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari ada tidaknya ruam atau gejala lain yang merupakan ciri khas penyakit Lyme. Namun, pengujian selama infeksi lokal tidak dianjurkan.

Tes darah paling bisa untuk diandalkan beberapa minggu sesudah infeksi awal, saat antibodi hadir. Berikut ini tes yang bisa dipesan dokter untuk menegakkan diagnosis penyakit Lyme:

  • Enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) digunakan untuk mendeteksi antibodi terhadap B. burgdorferi.
  • Western blot digunakan untuk mengonfirmasi tes ELISA positif. Ini memeriksa keberadaan antibodi terhadap protein B. burgdorferi spesifik.
  • Reaksi berantai polimerase (PCR) digunakan untuk mengevaluasi orang dengan persisten Lyme arthritis atau gejala sistem saraf. Ini dilakukan pada cairan sendi atau cairan serebrospinal (CSF). Pengujian PCR pada CSF untuk diagnosis penyakit Lyme tidak direkomendasikan secara rutin karena sensivitasnya yang masih rendah. Tes negatif tidak mengesampingkan diagnosis. Namun sebaliknya, kebanyakan orang akan mempunyai hasil PCR positif pada cairan sendi, jika diuji sebelum terapi antibiotik.

5. Pengobatan

Penyakit Lyme: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatan, Pencegahanilustrasi minum obat (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Penyakit Lyme sebaiknya diobati pada tahap awal. Sebab, jika tidak diobati, penyakit bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya selama beberapa bulan hingga bertahun-tahun sesudah infeksi, sehingga mengakibatkan radang sendi dan masalah sistem saraf. Selain itu, kutu juga bisa menularkan penyakit lain seperti demam kutu Colorado dan babesiosis, mengutip Mayo Clinic.

Pengobatan untuk penyakit awal yang terlokalisir adalah pemberian antibiotik oral sederhana selama 10 hingga 14 hari untuk menghilangkan infeksi. Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati penyakit Lyme dapat mencakup:

  • Doksisiklin, amoksisilin, atau cefuroxime, yang merupakan pengobatan lini pertama pada orang dewasa dan anak-anak.
  • Cefuroxime dan amoksisilin, yang digunakan untuk mengobati orang yang sedang menyusui.

Antibiotik intravena digunakan untuk beberapa bentuk penyakit Lyme, termasuk penyakit jantung atau sistem saraf pusat (SSP). Sesudah perbaikan dan untuk menyelesaikan pengobatan, dokter biasanya akan beralih ke regimen oral. Pengobatan lengkap umumnya memakan waktu 14 hingga 28 hari.

Artritis Lyme, yang merupakan gejala tahap akhir penyakit Lyme, kemungkinan akan muncul pada beberapa orang. Ini bisa diobati dengan antibiotik oral selama 28 hari.

6. Pencegahan

Penyakit Lyme: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatan, Pencegahanilustrasi mencuci baju (pexels.com/sarah-chai)

Cara terbaik untuk mencegah penyakit Lyme adalah dengan menghindari gigitan kutu. Dilansir Medical News Today, berikut beberapa cara pencegahannya:

  • Mengetahui di mana kemungkinan kutu berada.
  • Memberikan perawatan anti kutu pada hewan peliharaan.
  • Menggunakan repellent pada kulit, pakaian, dan perlengkapan mendaki atau berkemah.
  • Memeriksa seluruh perlengkapan, pakaian, atau hewan peliharaan dari kutu setelah keluar dari ruangan.
  • Mandi setelah dari luar dan memeriksa kutu.
  • Mengeringkan pakaian pada suhu tinggi untuk membunuh kutu.
  • Bertanya kepada layanan pengendalian hama tentang cara mengusir kutu dari halaman.
  • Menghilangkan kutu dengan cepat dan benar.
  • Mewaspadai gejala penyakit Lyme.

Ketika mencari kutu pada tubuh, pastikan untuk memeriksa:

  • Di bawah lengan dan di belakang lutut.
  • Di dalam dan di sekitar telinga.
  • Di pusar.
  • Di seluruh area rambut.
  • Sekitar pinggang.
  • Antara kaki.

Jika kutu menempel kurang dari 24 jam, maka kecil kemungkinannya untuk menularkan bakteri penyebab penyakit Lyme.

Itulah deretan fakta medis seputar penyakit Lyme. Jika memiliki tanda atau gejala yang mengarah pada penyakit ini, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Makin cepat penyakit ini didiagnosis dan mendapat perawatan yang tepat, maka makin besar juga peluang kesembuhannya.

Baca Juga: Waspada! 5 Penyakit yang Bisa Ditularkan dari Kutu

Eliza Ustman Photo Verified Writer Eliza Ustman

'Menulislah dengan hati, maka kamu akan mendapatkan apresiasi yang lebih berarti'

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya