Amlodipine: Manfaat, Dosis, Efek Samping, Interaksi

Amlodipine digunakan untuk menurunkan darah tinggi

Memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi akan menambah beban kerja jantung dan arteri. Bila hipertensi tidak diobati, jantung dan arteri akan tidak berfungsi dengan baik, sehingga dapat merusak pembuluh darah otak, jantung, dan ginjal, yang selanjutnya bisa memicu stroke, gagal jantung, dan gagal ginjal.

Obat yang biasa diresepkan untuk menurunkan tekanan darah adalah amlodipine. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet maupun cair dan bisa digunakan oleh orang dewasa maupun anak-anak, serta juga bisa digunakan sendiri atau bersama-sama dengan obat penurun tekanan darah lainnya.

Amlodipine juga bisa digunakan untuk kondisi medis lain.

1. Manfaat

Amlodipine adalah obat antagonis kalsium atau calcium channel blocker

Obat ini bekerja dengan merelaksasi pembuluh darah, membuat darah mengalir lebih mudah dan pada akhirnya bisa menurunkan tekanan darah. Menurunkan tekanan darah tinggi penting untuk mencegah stroke, serangan jantung, dan masalah ginjal, mengutip WebMD.

Selain untuk menurunkan tekanan darah, amlodipine juga bisa bermanfaat untuk mencegah sebagian jenis nyeri dada atau angina. Obat ini dikatakan baik untuk meningkatkan kemampuan olahraga dan mengurangi frekuensi serangan angina.

2. Peringatan

Amlodipine: Manfaat, Dosis, Efek Samping, Interaksiilustrasi mengonsumsi obat amlodipine (pixabay.com/Steve Buissinne)

Sebelum mengonsumsi amlodipine, kamu perlu memberi tahu dokter bila memiliki gagal jantung kongestif, penyakit hati, atau stenosis aorta, dilansir Drugs.

Beri tahu juga tentang semua obat jantung atau tekanan darah yang sedang dipakai.

Amlodipine tidak boleh dikonsumsi bila kamu memiliki alergi terhadapnya.

Obat ini juga tidak boleh dikonsumsi oleh anak-anak usia 6 tahun.

Saat sedang pengobatan tekanan darah tinggi, jangan menghentikan pengobatan dengan amlodipine walaupun sudah merasa sehat sekalipun.

Tekanan darah tinggi sering kali tidak bergejala, sehingga kamu mungkin perlu penggunaan obat tekanan darah, termasuk amlodipine, selama sisa hidup.

Mengonsumsi obat ini untuk nyeri dada juga berpotensi memperburuk gejala saat obat ini pertama kali digunakan atau ketika dosis ditingkatkan. Bila nyeri dada memburuk atau berkelanjutan, hubungi dokter.

Amlodipine merupakan bagian dari program pengobatan lengkap yang umumnya mencakup pengaturan pola makan, olahraga rutin, pengendalian berat badan, dan obat-obatan lainnya.

Jadi, hanya mengandalkan amlodipine tanpa dibarengi perubahan pola hidup tidak akan efektif dalam menangani hipertensi.

3. Cara menggunakan amlodipine

Amlodipine dikonsumsi secara oral dan diminum dengan air. Untuk tahu cara penggunaannya dengan benar, ikuti petunjuk yang tertera pada kemasan obat.

Obat ini bisa diminum dengan atau tanpa makanan. Jika menyebabkan gangguan perut, konsumsilah bersama makanan.

Amlodipine harus diminum secara berkala dengan dosis yang sudah ditentukan. Jangan meminumnya lebih sering atau melebihi dosis yang dianjurkan, serta jangan menghentikan penggunaannya kecuali disarankan oleh dokter.

Pasien yang berusia di atas 65 tahun mungkin memiliki reaksi yang lebih kuat dan membutuhkan dosis yang lebih kecil.

Jangan berbagi obat ini dengan orang lain.

Baca Juga: Apa Penyebab Anak Terkena Hipertensi?

4. Dosis aman

Amlodipine: Manfaat, Dosis, Efek Samping, Interaksiilustrasi tablet amlodipine (unsplash.com/Hal Gatewood)

Dosis untuk amlodipine akan bervariasi tergantung kondisi pasien. Dilansir Healthline, pemberian dosis didasarkan pada:

  • Usia, karena dosis yang dianjurkan mungkin lebih rendah untuk orang tua.
  • Kondisi kesehatan lain yang mungkin dimiliki.

Amlodipine diminum sekali sehari. Dosis dapat diambil setiap saat sepanjang hari, tetapi sebaiknya dikonsumsi sebelum tidur. Sebab, obat ini bisa menimbulkan efek samping seperti rasa kantuk yang ekstrem dan kelelahan.

Menurut Pusat Informasi Obat Nasional BPOM RI, untuk hipertensi atau angina, amlodipine memiliki dosis awal 5 miligram (mg) sekali sehari. Berikutnya, dosis maksimalnya adalah 10 mg diminum sekali sehari.

5. Overdosis, dosis yang terlewat, dan cara penyimpanan

Overdosis amlodipine dapat menimbulkan gejala serius seperti pingsan, kesulitan bernapas, dan pusing parah.

Seandainya dosis harian terlewat, jangan mengambil dosis ganda atau ekstra pada hari berikutnya.

Ketika obat sudah kedaluwarsa atau tidak lagi diperlukan, buang obat dengan benar, jangan membuatnya ke toilet atau saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan, dilansir WebMD.

Simpan amlodipine tablet pada suhu ruangan dan jauhkan dari sinar matahari langsung serta kelembapan.

Jangan menyimpan obat di kamar mandi dan jauhkan obat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Untuk amlodipine cair, kamu bisa menyimpannya di lemari es dan jauhkan dari cahaya. Meski demikian, jangan sampai membeku.

6. Efek samping

Amlodipine: Manfaat, Dosis, Efek Samping, Interaksiilustrasi kelelahan, efek samping amlodipin (pexels.com/Valeria Ushakova)

Seperti yang disebutkan sebelumnya, salah satu efek samping amlodipine adalah rasa kantuk ekstrem. Selain itu, obat ini juga bisa menyebabkan efek samping lainnya.

Efek samping yang lebih umum meliputi:

  • Pembengkakan di kaki, termasuk pergelangan kaki.
  • Kelelahan ekstrem.
  • Sakit perut.
  • Mual.
  • Pusing.
  • Perasaan panas atau hangat di wajah (flushing).
  • Detak jantung tidak teratur (aritmia).
  • Detak jantung sangat cepat (palpitasi).
  • Gerakan otot yang tidak normal.
  • Tremor.

Efek samping yang lebih serius bisa berupa:

  • Tekanan darah rendah yang mengakibatkan pusing parah hingga pingsan.
  • Nyeri dada yang lebih parah atau serangan jantung ketika pertama kali menggunakan amlodipine atau saat tingkatkan dosis. Kondisi ini bisa menyebabkan nyeri atau ketidaknyamanan di dada, ketidaknyamanan di tubuh bagian atas, sesak napas, keringat dingin, kelelahan yang tidak biasa, mual, dan pusing.

Efek samping yang ringan mungkin akan hilang dalam waktu beberapa hari hingga beberapa minggu. Namun, bila efek samping yang dialami cukup parah, segera hubungi dokter atau cari perawatan medis.

Mungkin ada banyak lagi efek samping yang bisa terjadi. Obat memengaruhi setiap orang secara berbeda, sehingga efek samping yang dirasakan tidak akan sama pada setiap orang.

Sejumlah efek samping di atas belum mencakup semua kemungkinan efek samping. Obat memengaruhi setiap orang secara berbeda, sehingga efek sampingnya tidak akan sama pada satu individu dengan individu lainnya.

7. Interaksi obat

Amlodipine tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan tranilsipromin. Selain itu, banyak obat lain juga bisa berinteraksi dengan amlodipine. Ini mungkin mencakup:

  • Klaritromisin.
  • Siklosporin.
  • Diltiazem.
  • Itrakonazol.
  • Simvastatin.
  • Takrolimus.

Masih ada lagi beberapa obat lainnya yang bisa berinteraksi dengan amlodipine. Agar lebih aman, beri tahu semua obat-obatan, baik obat kimia, herbal maupun suplemen, kepada dokter.

Beri tahu juga bila kamu merokok, mengonsumsi alkohol, atau menggunakan obat-obatan terlarang. 

Amlodipine tidak boleh sembarangan dikonsumsi. Perlu diingat kalau obat ini merupakan bagian dari program pengobatan lengkap, sehingga penggunaannya harus dibarengi pola hidup sehat. Selalu patuhi aturan pemakaian dan anjuran dari dokter maupun apoteker. 

Baca Juga: Simvastatin: Kegunaan, Peringatan, Interaksi, Efek Samping

Topik:

  • Nurulia R F
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya