Amoxicillin: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Samping

Berguna untuk mengobati berbagai infeksi bakteri

Amoxicillin termasuk ke dalam kategori antibiotik penisilin yang digunakan untuk melawan bakteri. Obat ini digunakan untuk mengobati beragam jenis infeksi bakteri.

Kadang, obat ini juga digunakan bersama dengan antibiotik lain untuk mengobati penyakit lainnya. Amoxicillin hanya bisa didapat berdasarkan resep dokter, dan tersedia dalam bentuk tablet, cairan, kapsul, dan suntik.

1. Manfaat

Amoxicillin: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi bakteri (pixabay.com/qimono)

Amoxicillin bermanfaat untuk mengobati berbagai infeksi bakteri misalnya tonsilitis, bronkitis, pneumonia, infeksi pada telinga, hidung, tenggorokan, kulit, atau saluran kemih, gonore, dan lain sebagainya.

Antibiotik ini bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri. Jadi, penyakit yang disebabkan oleh tidak bisa dan tidak boleh diobati dengan antibiotik.

Selain itu, amoxicillin juga bisa digunakan dengan obat lain untuk mengobati tukak lambung yang disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori serta untuk mencegahnya kambuh, dikutip WebMD.

2. Peringatan sebelum menggunakan amoxicillin

Amoxicillin: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi antibiotik (unsplash.com/Gavin Allanwood)

Seperti dijelaskan di laman Cleveland Clinic, amoxicillin dapat menimbulkan reaksi kulit serius yang bisa bertahan selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan setelah pengobatan dilakukan.

Gejala mirip flu yang disertai ruam juga mungkin tejadi. Ruam tersebut mungkin berwarna merah atau ungu, yang nantinya akan menjadi lepuh atau mengelupas. Ruam merah mungkin disertai dengan pembengkakan pada wajah, bibir, kelenjar getah bening di leher, atau di bawah lengan. Seumpama gejala-gejala tersebut terjadi, segera hubungi dokter.

Amoxicillin juga berpotensi menimbulkan diare, yang bahkan dapat berlangsung lebih dari dua hari. Meski diare bisa parah, tetapi jangan mengobati diare tersebut dengan obat yang dijual bebas. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Pengidap diabetes yang mengonsumsi obat ini bisa jadi mendapatkan hasil positif palsu untuk gula dalam urine yang diperiksa. Selain itu, amoxicillin juga mungkin membuat pil KB tidak bekerja dengan baik.

Agar lebih aman dikonsumsi, sebelum mulai minum amoxicillin, beri tahu penyedia layanan kesehatan jika memiliki kondisi:

  • Reaksi yang tidak biasa atau alergi terhadap amoxicillin, penisilin, sefalosporin, antibiotik lain, asam klavulanat, obat-obatan lain, makanan, pewarna, atau pengawet
  • Hamil atau mencoba untuk hamil
  • Sedang menyusui
  • Penyakit usus seperti kolitis
  • Penyakit ginjal
  • Penyakit hati
  • Mononukleosis
  • Fenilketonuria

3. Dosis

Amoxicillin: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi amoxicillin (pixabay.com/Brett Hondow)

Dosis amoxicillin untuk tiap orang bisa berbeda-beda, sehingga penting untuk mematuhi arahan dokter dan petunjuk pada kemasan obat. Dosis obat akan tergantung pada kekuatan obat dan masalah kesehatan yang ingin diobati.

Dilansir Mayo Clinic, berikut ini perkiraan dosis umum amoxicillin untuk sediaan oral seperti kapsul, cairan, dan tablet (tetapi bila dosisnya berbeda dengan yang disarankan oleh dokter, ikuti anjuran dokter):

Untuk mengobati infeksi bakteri

Dosis untuk orang dewasa, remaja, dan anak-anak dengan berat 40 kilogram (kg) atau lebih berkisar antara 250 hingga 500 miligram (mg) untuk setiap 8 jam sekali, atau 500 hingga 875 mg setiap 12 jam.

Sementara untuk bayi dan anak berusia lebih dari 3 bulan dengan berat kurang dari 40 kg, dosis akan didasarkan pada berat badan dan harus ditentukan oleh dokter. Namun, dosis umumnya adalah 20 sampai 40 mg per kg berat badan per hari yang dibagi dan diberikan setiap 8 jam, atau 25 sampai 45 mg per kg berat badan per hari yang dibagi dan diberikan setiap 12 jam.

Dosis bagi bayi berusia 3 bulan ke bawah juga didasarkan pada berat badan dan harus ditentukan oleh dokter. Umumnya, dosisnya adalah 30 mg per kg berat badan per hari yang dibagi dan diberikan setiap 12 jam.

Untuk pengobatan gonore

Orang dewasa, remaja, atau anak-anak dengan berat 40 kg atau lebih memiliki dosis 3 gram. Dosis anak berusia 2 tahun ke atas dengan berat kurang dari 40 kg akan tergantung pada berat badan serta harus ditentukan oleh dokter. Dosis umumnya adalah 50 mg per kg berat badan setiap harinya, yang kemudian dikombinasikan dengan 25 mg per kg probenesid.

Anak-anak yang usianya di bawah 2 tahun tidak dianjurkan menggunakan amoxicillin untuk gonore. Amoxicillin untuk gonore harus diminum sebagai dosis tunggal setiap harinya.

Untuk pengobatan infeksi Helicobacter pylori

Dosis untuk terapi ganda adalah 1.000 mg amoxicillin dan 30 mg lansoprazole, masing-masing diberikan tiga kali sehari dengan interval 8 jam selama 14 hari. Berikutnya, terapi rangkap tiga memerlukan dosis 1000 mg amoxicillin, 500 mg klaritromisin, dan 30 mg lansoprazole yang semuanya diberikan dua kali sehari dengan interval 12 jam selama 14 hari. Untuk anak-anak, penggunaan dan dosis harus ditentukan oleh dokter.

Baca Juga: Atorvastatin: Kegunaan, Dosis, Peringatan, Interaksi, Efek Samping

4. Cara mengonsumsi amoxicillin

Amoxicillin: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi amoxicillin (publicdomainpictures.net)

Amoxicillin harus dikonsumsi sesuai arahan dari dokter. Obat ini sebaiknya diminum pada waktu yang sama setiap harinya. Cek kemasan obat untuk memeriksa apakah obat harus dikonsumsi dengan makanan atau tidak, sebab sebagian amoxicillin bisa dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Dalam bentuk cair, amoxicillin harus dikocok terlebih dahulu sebelum diminum. Selanjutnya, ukur obat cair dengan alat ukur atau oral syringe yang sudah disediakan. Dalam bentuk cair, amoxicillin bisa dicampur dengan air, susu, jus buah, atau air jahe.

Untuk sediaan tablet kunyah, kunyah dulu sebelum ditelan. Tablet biasa harus ditelan utuh dan jangan dihancurkan atau dikunyah.

Terus konsumsi amoxicillin selama jangka waktu yang ditentukan. Jangan pernah menghentikan pengobatan meski gejala sudah membaik. Sebab, ini malah dapat menyebabkan resistansi antibiotik, mengutip Drugs.

5. Overdosis, dosis yang terlewat, dan penyimpanan amoxicillin

Amoxicillin: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi amoxicillin (medcitynews.com)

Mengalami overdosis amoxicillin dapat mengakibatkan gejala seperti muntah parah, diare persisten, penurunan jumlah urine yang parah, atau kejang. Gejala serius seperti pingsan atau kesulitan bernapas juga mungkin terjadi, dan ini memerlukan perawatan medis segera.

Jangan pernah berbagi obat ini dengan orang lain, sekalipun orang tersebut memiliki gejala yang sama denganmu. Kemudian, jangan gunakan amoxicillin untuk infeksi yang berbeda dari resep dokter, serta jangan pula gunakan di kemudian hari, obat hanya boleh digunakan untuk kondisi saat ini.

Seandainya ada dosis yang terlewat, segera konsumsi setelah ingat. Namun, bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, jangan ambil dosis yang terlewat. Dilarang menggandakan dosis untuk alasan apa pun.

Simpanlah obat dalam suhu ruangan sesuai dengan petunjuk yang tertera di kemasan produk. Jauhkan obat dari cahaya dan kelembapan. Setiap merek mungkin memiliki kebutuhan penyimpanan yang berbeda, sehingga sangat penting untuk membaca instruksinya. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Semisal obat sudah kedaluwarsa atau tidak lagi diperlukan, buanglah obat ke tempat yang seharusnya, tetapi jangan membuang obat ke toilet atau menuangkannya ke saluran pembuangan kecuali diinstruksikan.

Bentuk cair amoxicillin bisa disimpan di lemari es, tetapi jangan sampai membeku. Buang obat cair yang sudah tidak digunakan selama 14 hari.

6. Interaksi obat

Amoxicillin: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Sama seperti obat lain, amoxicillin juga dapat berinteraksi dengan beberapa obat lainnya. Perlu diingat, jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat apa pun sebelum berkonsultasi ke dokter terlebih dulu.

Mengutip RxList, amoxicillin tidak menyebabkan interaksi parah dengan obat lain. Umumnya interaksinya ringan. 

Amoxicillin bisa berinteraksi ringan dengan sekitar 27 obat lain, di antaranya:

  • Amilorida
  • Azitromisin
  • Aztreonam
  • Eritromisin
  • Eritromisin etilsuksinat
  • Eritromisin laktobionat
  • Eritromisin stearat
  • Kloramfenikol
  • Klaritromisin
  • Piridoksin

Guna memastikan keamanan obat, beri tahu dokter atau apoteker tentang semua produk obat maupun suplemen yang sedang kamu konsumsi.

7. Efek samping

Amoxicillin: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi diare (freepik.com/jcomp)

Menurut National Health Service (NHS), amoxicillin dapat mengakibatkan efek samping meski ini tidak dialami semua orang. Efek samping yang umum terjadi adalah merasa sakit, mual, atau diare.

Efek samping umum ini bisa terjadi pada sekitar 1 dari 10 orang. Bila efek samping yang dirasakan ringan, tetaplah mengonsumsinya, tetapi bicarakan ke dokter atau apoteker bila efek samping yang dirasakan mulai mengganggu, tak kunjung hilang, atau memburuk.

Efek samping serius juga bisa terjadi, tetapi memang tergolong jarang dan hanya terjadi pada kurang dari 1 dari 1.000 orang. Beberapa efek samping serius ini mungkin terjadi hingga 2 bulan setelah mengonsumsi amoxicillin sampai habis. Efek samping serius mungkin mencakup:

  • Diare parah yang mengandung darah atau lendir, dapat disertai dengan kram perut. Seandainya diare parah terjadi lebih dari 4 hari, temui dokter.
  • Feses berwarna pucat dan urine yang berwarna gelap.
  • Kulit atau bagian putih mata menguning.
  • Timbul peradangan, memar, atau perubahan warna kulit.
  • Nyeri sendi atau otot yang muncul setelah 2 hari minum obat.
  • Timbul ruam kulit dengan bercak merah melingkar.

Sekitar 1 dari 15 orang juga memiliki reaksi alergi terhadap amoxicillin. Reaksi alergi bisa ringan atau juga serius. Reaksi alergi ringan dapat berupa ruam kulit yang menonjol dan gatal, batuk, atau mengi. Reaksi alergi ringan cenderung mudah diobati dengan antihistamin. Walau jarang, reaksi alergi serius berupa anafilaksis juga berpotensi terjadi.

Amoxicillin adalah antibiotik yang tidak boleh digunakan sembarangan, harus berdasarkan anjuran dokter untuk mengobati infeksi bakteri. Bila kamu diresepkan obat ini untuk mengatasi kondisi atau penyakit tertentu, habiskan obat sesuai arahan dokter dan laporkan bila mengalami efek samping tertentu.

Baca Juga: Gabapentin: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Samping

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya