Bintitan: Penyebab, Gejala, Jenis, Pengobatan, Komplikasi

Penyebabnya adalah infeksi kelenjar minyak di kelopak mata

Intinya Sih...

  • Bintitan adalah tumbuhnya benjolan merah di kelopak mata, bisa berisi nanah dan umumnya hilang sendiri dalam beberapa hari.
  • Ada dua jenis bintitan: eksternal (luar kelopak mata) dan internal (dalam kelopak mata).
  • Penyebabnya adalah infeksi kelenjar minyak di kelopak mata, disebabkan oleh bakteri Staphylococcus.

Bintitan, juga dikenal sebagai hordeolum atau stye, adalah tumbuhnya bintit atau benjolan merah yang menyakitkan di dekat tepi kelopak mata, yang terlihat seperti bisul atau jerawat.

Bintit bisa berisi nanah. Ini seringnya terjadi di bagian luar kelopak mata, walau kadang bisa juga terbentuk di bagian dalam kelopak mata.

Meskipun bisa mengganggu dan bikin tidak nyaman, tetapi bintitan bukanlah kondisi berbahaya karena umumnya bisa hilang sendiri dalam beberapa hari.

1. Jenis bintitan

Bintitan adalah jenis infeksi kelopak mata yang sangat umum. Ini biasanya berkembang cukup cepat dalam beberapa hari. Biasanya bintitan cuma menyerang satu mata, tetapi kamu bisa mengembangkan lebih dari satu bintitan pada saat bersamaan.

Dilansir Patient, ada dua jenis bintitan, yakni:

  • Bintitan eksternal (hordeolum eksternal)

Merupakan jenis yang paling sering dan ini terbentuk di bagian luar kelopak mata. Bintitan eksternal bisa muncul di sepanjang tepi kelopak mata. Ini dapat terjadi karena infeksi pada akar atau folikel bulu mata.

Bintitan eksternal mungkin mulai berkembang sebagai benjolan merah kecil yang selanjutnya bisa berkembang menjadi kumpulan nanah yang terlihat seperti bintik kuning berisi nanah. Tepi kelopak mata di sekitar bintitan eksternal akan menjadi merah dan bengkak, kemudian kelopak mata akan terasa sakit.

  • Bintitan internal (hordeolum internal)

Merupakan jenis bintitan yang lebih jarang, tetapi kemunculannya di bagian dalam kelopak mata bisa menyakitkan dibanding bintitan eksternal.

Jenis ini bisa muncul ketika kelenjar di bagian utama kelompok mata (kelenjar meibom) terinfeksi. Bila dilihat dari luar, bintitan internal akan terlihat sebagai pembengkakan pada kelopak mata.

2. Kapan harus menemui dokter?

Bintitan: Penyebab, Gejala, Jenis, Pengobatan, Komplikasiilustrasi bintitan (flickr.com/Teresa Trimm)

Sebagian besar kasus bintitan tidak membahayakan mata dan tidak memengaruhi kemampuan penglihatan. Namun, dilansir Mayo Clinic, bintitan harus diperiksakan ke dokter apabila:

  • Bintitan tidak membaik setelah 48 jam.
  • Pembengkakan dan kemerahan terjadi di seluruh kelopak mata.
  • Pembengkakan dan kemerahan meluas ke pipi atau bagian lain pada wajah.

3. Gejala

Dirangkum dari Cleveland Clinic, gejala bintitan bisa termasuk:

  • Benjolan merah yang menyakitkan di sepanjang tepi kelopak mata atas atau bawah di dekat pangkal bulu mata.
  • Pembengkakan kelopak mata, terkadang terjadi di seluruh kelopak mata.
  • Pengerasan kulit di sepanjang kelopak mata.
  • Sensitivitas terhadap cahaya terang.
  • Mata menjadi sakit dan gatal.
  • Mengeluarkan air mata.

Baca Juga: Kalazion, Benjolan di Kelopak Mata yang Sering Dikira Bintitan

4. Penyebab dan faktor risiko bintitan

Bintitan: Penyebab, Gejala, Jenis, Pengobatan, Komplikasiilustrasi mengucek mata (pexels.com/Karolina Grabowska)

Penyebab bintitan adalah infeksi kelenjar minyak di kelopak mata. Bakteri yang menyebabkan infeksi ini kebanyakan adalah bakteri Staphylococcus.

Bakteri ini biasa ditemukan hidup di kulit yang sehat dan umumnya tidak membahayakan. Akan tetapi, ketika masuk ke kulit, bakteri ini dapati menimbulkan infeksi dan menyebabkan bintitan.

Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko bintitan:

  • Menyentuh mata dengan tangan yang kotor atau belum dicuci.
  • Menggunakan lensa kontak tanpa membersihkannya dengan benar atau tanpa mencuci tangan lebih dahulu.
  • Tidak melepas riasan mata sebelum tidur.
  • Menggunakan kosmetik yang sudah lama atau kedaluwarsa.
  • Memiliki blefaritis, yaitu peradangan kronis di sepanjang tepi kelopak mata.
  • Memiliki rosasea, yakni kondisi kulit yang menimbulkan kemerahan pada wajah.

5. Diagnosis dan pengobatan bintitan

Bintitan umumnya bisa diketahui lewat pemeriksaan visual pada kelopak mata karena gejalanya bisa dilihat secara langsung.

Kebanyakan bintitan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi bengkak dan rasa sakitnya, yang mencakup:

  • Mengompres kelopak mata dengan waslap hangat selama 10–15 menit setiap sesi dan ini dapat dilakukan tiga sampai lima kali sehari.
  • Membersihkan kelopak mata dengan sabun berbahan lembut atau tisu khusus untuk kelopak mata yang tersedia di toko obat.
  • Tidak memencet atau memecahkan benjolan.
  • Tidak menggosok atau menyentuh kelopak mata.
  • Tidak memakai kosmetik atau lensa kontak sampai area yang mengalami bintitan benar-benar sembuh.

Bila tidak membaik dalam waktu 48 jam atau dua hari setelah melakukan perawatan di rumah, intervensi medis mungkin diperlukan.

Perawatan dari dokter bisa berupa:

  • Operasi sayatan guna mengeringkan bintit. Prosedur ini dilakukan dengan anestesi lokal.
  • Suntikan steroid ke dalam bintit untuk mengurangi pembengkakan.
  • Salep antibiotik untuk dioleskan ke kelopak mata atau tetes mata antibiotik. Pil antibiotik juga dapat diresepkan, terutama seandainya terjadi infeksi di area mata setelah prosedur sayatan pada bintitan internal.

6. Komplikasi yang dapat terjadi

Bintitan: Penyebab, Gejala, Jenis, Pengobatan, Komplikasiilustrasi kalazion (flickr.com/Community Eye Health)

Walaupun jarang terjadi, tetapi bintitan bisa mengakibatkan beberapa komplikasi, seperti:

  • Kista meibomian atau kalazion: Kista yang terjadi pada kelenjar kecil di kelopak mata. Bintitan yang berkepanjangan di bagian dalam kelopak mata bisa berkembang menjadi kista meibomian, terutama bila kelenjar tersumbat. Untungnya, ini mudah dan efektif diobati.
  • Selulitis preseptal atau periorbital: Ketika infeksi menyebar ke jaringan di sekitar mata, kondisi ini berpotensi berkembang. Ini ditandai dengan lapisan kulit di sekitar mata yang meradang dan merah, sehingga kelopak mata bengkak dan merah. Ini bisa diobati dengan antibiotik.

7. Pencegahan

Bintitan bisa dengan mudah dicegah dengan menjaga kebersihan mata. Pencegahan infeksi mata bisa dilakukan dengan cara ini:

  • Mencuci tangan dengan sabun dan air hangat atau menggunakan hand sanitizer beberapa kali setiap hari.
  • Jauhkan tangan dari mata, sebisa mungkin jangan menyentuh mata, terlebih jika tangan dalam keadaan kotor atau belum cuci tangan.
  • Berhati-hati dalam menggunakan kosmetik. Kurangi risiko infeksi mata dengan membuang kosmetik yang sudah lama, tidak berbagi kosmetik dengan orang lain, serta tidak memakai riasan mata semalaman.
  • Pastikan lensa kontak bersih sebelum dipakai. Cuci tangan sebelum memegang lensa kontak dan ikuti saran dokter mengenai cara membersihkan atau disinfeksi lensa kontak.
  • Seumpama kamu pernah mengalami bintitan, menggunakan kompres hangat secara teratur pada mata bisa membantu mencegahnya muncul kembali.
  • Orang-orang dengan blefaritis harus selalu merawat mata dengan mengikuti petunjuk dokter untuk mengurangi risiko bintitan.

Walau bintitan umumnya tidak berbahaya dan bisa hilang dengan sendirinya, tetapi saat mengalaminya kamu pasti ingin cepat-cepat mengatasi atau menghilangkannya.

Penting untuk diingat kalau bintitan tidak boleh dipecahkan tanpa bantuan dokter. Sebab, ini malah berpotensi memperparah kondisi dan memicu komplikasi.

Jaga selalu kebersihan matamu, ya!

Baca Juga: Jangan Lagi Keliru, Ini Perbedaan Bintitan dan Kalazion di Mata

Topik:

  • Nurulia R F
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya