Campak: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Komplikasi, dan Pencegahan

Mampu dicegah secara efektif dengan vaksin campak

Campak atau measles adalah infeksi virus yang lebih sering terjadi pada anak-anak. Campak yang menyerang anak-anak atau bayi bisa serius dan berpotensi fatal, sehingga tak jarang mengakibatkan kematian.

Diperkirakan bahwa campak bertanggung jawab atas kematian lebih dari 100 ribu orang setiap tahunnya, dan sebagian besar kematian tersebut dialami anak yang berusia di bawah 5 tahun.

1. Penyebab campak

Campak: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Komplikasi, dan Pencegahanilustrasi campak (immune.org.nz)

Virus dari keluarga paramyxovirus merupakan virus yang bertanggung jawab atas terjadinya campak. Setelah seseorang terinfeksi, virus ini akan menyerang sel inang dan menggunakan komponen seluler untuk menyelesaikan siklus hidupnya.

Virus campak akan menginfeksi saluran pernapasan, kemudian virus mampu menyebar ke bagian lain dari tubuh melalui aliran darah, mengutip Healthline.

2. Tahap infeksi campak

Campak: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Komplikasi, dan Pencegahanilustrasi demam (freepik.com/user18526052)

Infeksi campak terjadi dalam urutan tahapan selama periode 2-3 minggu, yang dilansir Mayo Clinic termasuk:

  • Infeksi dan inkubasi: sekitar 10-14 hari pertama sejak terinfeksi, virus campak akan mengalami inkubasi, sehingga orang yang terinfeksi tidak akan mengalami tanda atau gejala campak selama periode inkubasi tersebut.

  • Tanda dan gejala nonspesifik: setelah masa inkubasi virus, akan mulai timbul gejala dan biasanya dimulai dengan demam ringan sampai sedang, sering disertai batuk terus-menerus, pilek, mata meradang (konjungtivitis), dan sakit tenggorokan. Ini bisa berlangsung selama 2-3 hari.

  • Penyakit akut dan ruam: selanjutnya, ruam mulai muncul berupa bintik-bintik merah kecil dan benjolan yang membuat kulit terlihat memiliki bercak merah. Ruam akan muncul pada muka terlebih dahulu. Beberapa hari berikutnya, ruam akan menyebar ke lengan, badan, paha, dan kaki. Bersamaan dengan penyebaran ruam, demam akan meningkat secara tajam hingga mencapai sekitar 40 atau 41 derajat Celcius. Ruam campak akan membaik serta memudar mulai dari wajah, diikuti dengan sembuhnya ruam pada bagian tubuh lainnya.

  • Periode infeksi: pengidap campak bisa menyebarkan virus ke orang lain selama sekitar delapan hari, mulai dari empat hari sebelum ruam muncul hingga empat hari setelah ruam muncul.

3. Gejala campak berkembang sekitar 10 hari setelah infeksi

Campak: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Komplikasi, dan Pencegahanilustrasi bersin, salah satu gejala campak (freepik.com/freepik)

Gejala awal campak mungkin baru berkembang sekitar 10 hari setelah terinfeksi. Menurut keterangan dari National Health Service (NHS), gejala campak bisa berupa:

  • Pilek, bersin, dan batuk
  • Mata menjadi merah dan mungkin sensitif terhadap cahaya
  • Demam yang bisa mencapai suhu 40 derajat Celcius
  • Bintik-bintik putih keabuan di bagian dalam pipi
  • Timbul ruam berwarna merah kecokelatan

4. Faktor risiko campak

Campak: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Komplikasi, dan Pencegahanilustrasi vaksin campak (freepik.com/jcomp)

Beberapa faktor risiko terkait campak adalah:

  • Tidak atau belum menerima vaksinasi campak akan meningkatkan risiko campak.
  • Bepergian ke luar negeri, khususnya ke negara berkembang tempat campak lebih sering terjadi, akan meningkatkan risiko campak.
  • Kekurangan vitamin A akan menyebabkan gejala dan komplikasi yang lebih parah saat mengalami campak.

Baca Juga: Perlindungan Anak untuk Hadapi Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah

5. Campak merupakan penyakit yang sangat menular

Campak: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Komplikasi, dan Pencegahanilustrasi batuk, salah satu transmisi penyebaran campak (findado.osteopathic.org)

Virus campak akan hidup di lendir hidung dan tenggorokan orang yang terinfeksi. Virus campak sangat menular dan dapat menyebar ke orang lain melalui batuk atau bersin. Seandainya orang lain menghirup udara atau menyentuh permukaan yang terkontaminasi, lalu menyentuh mata, hidung, atau mulut, penularan bisa terjadi.

Berdasarkan keterangan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), campak merupakan salah satu penyakit yang paling menular. Sekitar 90 persen orang yang rentan, misalnya belum menerima vaksin, bisa tertular bila berdekatan dengan orang yang terinfeksi campak.

Virus campak diketahui dapat hidup hingga dua jam di udara, bahkan setelah orang yang terinfeksi meninggalkan area tersebut.

6. Diagnosis campak

Campak: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Komplikasi, dan Pencegahanilustrasi pengambilan darah untuk diagnosis campak (familydoctor.org)

Seumpama kamu atau anak terpapar campak, segera periksa ke dokter. Untuk memastikan campak, dokter akan memeriksa ruam kulit dan gejala yang menjadi ciri khas penyakit ini, seperti bintik-bintik putih di mulut, demam, batuk, dan sakit tenggorokan.

Selanjutnya, dokter mungkin akan melakukan tes darah untuk memeriksa keberadaan virus campak.

7. Pengobatan campak

Campak: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Komplikasi, dan Pencegahanilustrasi pemberian vitamin A (unicef.org/Kiron)

Tidak ada pengobatan khusus untuk campak. Namun, komplikasi parah bisa dikurangi lewat perawatan suportif, yaitu dengan memastikan asupan nutrisi yang baik, minum secara cukup, dan pengobatan dehidrasi dengan larutan rehidrasi oral, menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Bila terdapat infeksi mata dan telinga atau pneumonia, antibiotik umumnya diresepkan untuk mengobatinya.

WHO mengatakan bahwa semua anak yang terdiagnosis campak harus mendapatkan dua dosis vitamin A dalam interval 24 jam. Ini bertujuan untuk mengembalikan kadar vitamin A yang rendah selama campak, yang bahkan bisa terjadi pada anak-anak yang bergizi baik.

Dengan memastikan kecukupan asupan vitamin A, ini dapat mencegah kerusakan mata dan kebutaan. Selain itu, vitamin A juga terbukti dapat mengurangi jumlah kematian akibat infeksi virus ini.

8. Komplikasi yang terkait dengan campak

Campak: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Komplikasi, dan Pencegahanilustrasi pneumonia (elcaminohealth.org)

Sebagian komplikasi terkait campak bisa sangat serius dan paling sering terjadi pada anak usia di bawah 5 tahun, atau orang dewasa di atas usia 20 tahun. Dilansir Cleveland Clinic, beberapa komplikasi ini termasuk pneumonia, ensefalitis, infeksi telinga, dan radang usus buntu.

Komplikasi campak yang paling serius dan mengancam jiwa adalah pneumonia dan ensefalitis, yang mana keduanya dapat mengancam jiwa.

Ensefalitis terjadi pada sekitar 1 dari 1.000 anak yang terkena campak, dan ini merupakan peradangan otak yang bisa menimbulkan kejang, gangguan pendengaran, dan ketidakmampuan belajar.

Menurut CDC, infeksi telinga dan diare merupakan komplikasi yang paling umum. Infeksi telinga terjadi pada 1 dari 10 anak yang mengalami campak, sementara diare dialami 1 dari 10 orang, baik anak kecil maupun orang dewasa.

9. Pencegahan yang paling efektif dengan mendapatkan vaksin campak

Campak: Penyebab, Gejala, Pengobatan, Komplikasi, dan Pencegahanilustrasi vaksinasi campak (unicef.org/Soares)

Perlindungan terbaik dari campak adalah imunisasi campak. Umumnya, vaksin campak diberikan saat masih kecil. Campak dapat dicegah dengan mengambil vaksin campak-gondong-rubella (MMR) atau vaksin campak-gondong-rubella-varicella (MMRV).

Vaksin ini biasa diberikan saat anak-anak berusia 12 hingga 15 bulan. Kemudian, vaksin ini diberikan lagi saat anak berusia 4 hingga 6 tahun, mengutip KidsHealth.

Meski sangat menular dan bisa berpotensi fatal, campak bisa dengan mudah dicegah dengan mendapatkan imunisasi campak. Bila kamu belum mendapatkannya atau tidak ingat pernah menerimanya, konsultasikan ke dokter, ya!

Baca Juga: Bintitan: Penyebab, Gejala, Jenis, Komplikasi, dan Pengobatan

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya