Lisinopril: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Samping

Membantu pengobatan hipertensi dan gagal jantung

Lisinopril termasuk ke dalam golongan obat penghambat enzim konversi angiotensin (ACE inhibitor). Obat ini hanya bisa didapat berdasarkan resep dokter dan digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi atau hipertensi pada orang dewasa maupun anak-anak usia 6 tahun ke atas.

Lisinopril tersedia dalam bentuk tablet dan juga cairan. Karena kegunaannya, lisinopril kerap dianggap sebagai obat antihipertensi. Simak informasi tentang lisinopril di bawah ini, ya!

1. Manfaat

Lisinopril: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi cek tekanan darah (freepik.com/pressfoto)

Manfaat utama lisinopril adalah mengobati tekanan darah tinggi atau hipertensi. Obat ini bisa digunakan sendiri atau bersamaan dengan obat lain untuk menurunkan tekanan darah.

Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah berulang kali. Kondisi ini akan menambah beban kerja jantung dan arteri. Apabila tidak diatasi atau berlangsung untuk waktu yang lama, jantung dan arteri mungkin akan menjadi tidak berfungsi dengan baik, merusak pembuluh darah otak, jantung, dan ginjal, yang kemudian dapat memicu stroke, dilansir Mayo Clinic.

Lisinopril bekerja dengan cara menghalangi suatu zat dalam tubuh yang menyebabkan pembuluh darah mengencang. Obat ini melemaskan pembuluh darah, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan suplai darah dan oksigen ke jantung.

Karena efek tersebut, lisinopril juga kerap diberikan untuk pengobatan gagal jantung dan pada beberapa pasien setelah mengalami serangan jantung. Obat ini mampu meningkatkan tingkat kelangsungan hidup pada orang yang mengalami serangan jantung.

2. Peringatan

Lisinopril: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi ibu hamil (freepik.com/freepik)

Ibu hamil tidak boleh menggunakan lisinopril karena ini dapat membahayakan janin. Penderita atau punya riwayat angiodema juga tidak boleh mengonsumsi lisinopril. Selain itu, obat ini juga tidak boleh diminum dalam waktu 36 jam sebelum atau sesudah minum obat yang mengandung sacubitril, dikutip Drugs.

Orang dengan diabetes juga harus berhati-hati karena lisinopril tidak boleh digunakan bersamaan dengan obat yang mengandung aliskiren, yang umum ditemui dalam obat untuk diabetes.

Kamu juga tidak boleh mengonsumsi lisinopril bila alergi terhadap obat ini atau terhadap ACE inhibitor lainnya seperti benazepril, kaptopril, enalapril, fosinopril, moexipril, perindopril, quinapril, ramipril, atau trandolapril.

Untuk memastikan keamanan penggunaan obat, beri tahu semisal kamu pernah mengalami:

  • Penyakit ginjal atau jika sedang menjalani dialisis (cuci darah)
  • Penyakit hati
  • Kadar kalium yang tinggi dalam darah

3. Dosis

Lisinopril: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi lisinopril (consumerlab.com)

Menurut Pusat Informasi Obat Nasional Badan POM RI, dosis awal lisinopril untuk mengobati hipertensi adalah 10 miligram (mg) sehari. Dosis lazim selanjutnya adalah 20 mg sehari yang bisa ditingkatkan hingga maksimal 80 mg sehari. Jangan gunakan obat ini bila tekanan darah sistolik kurang dari 100 mmHg.

Selain itu, hentikan penggunaan diuretik selama 2-3 hari sebelum memulai pengobatan dengan lisinopril untuk mengatasi hipertensi. Hentikan pengobatan bila terjadi hipotensi atau tekanan darah rendah yang berkepanjangan. Ini ditandai dengan tekanan sistolik kurang dari 90 mmHg selama lebih dari 1 jam.

Untuk kondisi gagal jantung, dosis awal pemberian adalah 2,5 mg sehari di bawah pengawasan medis yang ketat, dan selanjutnya dosis penunjang adalah 5-20 mg seharinya.

Baca Juga: Furosemide: Kegunaan, Dosis, Peringatan, Interaksi, Efek Samping

4. Cara mengonsumsi lisinopril

Lisinopril: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi minum obat (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Dalam bentuk tablet, lisinopril bisa dikonsumsi dengan atau tanpa makanan, atau sesuai arahan dokter, sekali sehari. Dalam bentuk cair, kocok botol obat terlebih dulu, lalu tuangkan ke sendok ukur yang disediakan dengan takaran yang tepat.

Dilansir WebMD, lisinopril harus digunakan secara teratur untuk mendapat manfaatnya secara maksimal. Minumlah obat pada waktu yang sama setiap harinya agar terbiasa. Tetaplah mengonsumsinya meski sudah merasa sehat sekalipun. Sebab, kebanyakan orang dengan hipertensi tidak memunculkan gejala atau terlihat sakit.

Setidaknya butuh waktu 2 hingga 4 minggu sebelum merasakan manfaat penuh dari obat ini untuk hipertensi. Sementara untuk kasus gagal jantung, mungkin perlu waktu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan sebelum pasien merasakan manfaat optimal lisinopril. Segera informasikan ke dokter bila kondisi tak kunjung membaik atau malah memburuk.

5. Overdosis, dosis yang terlewat, dan penyimpanan

Lisinopril: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi lisinopril (rh.gatech.edu)

Stop penggunaan lisinopril bila mengalami diare parah atau muntah tanpa penyebab yang jelas. Tunggu selama 24 hingga 48 jam sebelum kembali mengonsumsinya. Dosis yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan pusing, kantuk, dan jantung berdebar. Dosis yang menimbulkan overdosis dapat berbeda-beda bagi setiap orang.

Jika ada dosis yang terlewat, konsumsi segera setelah ingat. Namun, lewati dosis yang terlewat seumpama sudah dekat dengan waktu dosis berikutnya. Jangan mengambil dosis ganda untuk mengganti dosis yang terlewat. Sebagai tips, gunakan alarm sebagai pengingat untuk minum obat pada waktu yang sama setiap harinya, mengutip National Health Service.

Baik dalam bentuk cair maupun tablet, simpanlah di suhu ruangan yang jauh dari cahaya dan kelembapan. Jangan menyimpannya di kamar mandi. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Lisinopril harus dibuang bila sudah 4 minggu tidak digunakan, tetapi jangan membuangnya ke toilet atau saluran pembuangan. Buang pula obat jika sudah kedaluwarsa. Kamu bisa menanyakan prosedur pembuangan yang tepat ke apoteker atau dokter.

6. Interaksi obat

Lisinopril: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi obat-obatan (unsplash.com/hikendal)

Lisinopril dapat berinteraksi parah dengan aliskiren dan protein A column, dilansir RxList. Selain itu, obat ini juga bisa berinteraksi serius dengan 49 jenis obat, interaksi sedang dengan setidaknya 224 jenis obat, dan interaksi ringan dengan 168 jenis obat.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memberi tahu dokter atau apoteker tentang semua obat maupun suplemen yang digunakan sebelum mulai mengonsumsi lisinopril.

Jangan mengonsumsi lisinopril dengan salah satu obat berikut:

  • Hymenoptera venom
  • Sacubitril; valsartan

Lisinopril juga mungkin bisa berinteraksi dengan:

  • Aliskiren
  • Angiotensin receptor blockers, seperti losartan or valsartan
  • Beberapa obat-obatan diabetes
  • Diuretik
  • Everolimus
  • Senyawa emas
  • Litium
  • Obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen atau naproxen
  • Garam kalium atau suplemen
  • Sirolimus
  • Temsirolimus

7. Efek samping

Lisinopril: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi sakit perut (pexels.com/cottonbro)

Dilansir Cleveland Clinic, terdapat beberapa efek samping dari penggunaan lisinopril. Sejumlah efek samping serius yang perlu diperiksakan ke dokter mungkin meliputi:

  • Reaksi alergi seperti ruam, gatal-gatal, biduran, pembengkakan tangan, kaki, wajah, bibir, tenggorokan, atau lidah.
  • Masalah pernapasan.
  • Tanda dan gejala cedera ginjal seperti kesulitan buang air kecil atau perubahan jumlah urine.
  • Tanda dan gejala peningkatan kalium seperti kelemahan otot, sakit dada, atau detak jantung yang cepat dan tidak teratur.
  • Tanda dan gejala cedera hati seperti urine berwarna kuning tua atau cokelat, tidak enak badan atau gejala mirip flu, kehilangan selera makan, mual, sakit di bagian kanan atas perut, merasa sangat lemah atau lelah, menguningnya mata atau kulit.
  • Tanda dan gejala tekanan darah rendah seperti pusing, pingsan, jatuh, merasa luar biasa lelah atau lemah.
  • Sakit perut dengan atau tanpa mual dan muntah.

Ada pula beberapa efek samping lain yang tidak memerlukan perhatian medis kecuali jika berkelanjutan dan mulai mengganggu, seperti:

  • Perubahan dalam kemampuan merasakan makanan
  • Batuk
  • Pusing
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Kepekaan terhadap cahaya

Lisinopril bisa sangat bermanfaat untuk mengobati hipertensi dan gagal jantung. Namun, efek obat mungkin butuh waktu untuk bisa bekerja dengan maksimal. Butuh kesabaran dan disiplin untuk rutin mengonsumsi obat ini tanpa putus sesuai waktu yang ditentukan oleh dokter. Kombinasikan juga dengan pola hidup sehat agar manfaatnya maksimal. Juga, pastikan untuk selalu mematuhi arahan dokter, ya!

Baca Juga: Gabapentin: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Samping

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya