Ubrogepant: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Samping

Mengatasi migrain akut dengan atau tanpa aura

Ubrogepant adalah obat untuk mengobati sakit kepala jenis migrain akut pada orang dewasa. Akan tetapi, obat ini tidak bisa digunakan untuk mencegah migrain.

Hanya bisa didapat lewat resep dokter dan tersedia dalam bentuk tablet, yuk, kenali kegunaan dan informasi penting lainnya mengenai ubrogepant lewat penjelasan di bawah ini.

1. Manfaat

Ubrogepant berguna untuk mengobati sakit kepala migrain akut dengan atau tanpa aura. Obat ini bekerja di otak dengan cara menghilangkan nyeri akibat migrain. Obat ini juga kerap dipakai bersamaan dengan obat lain, misalnya acetaminophen, aspirin, atau obat pereda nyeri lainnya untuk mengatasi migrain hebat dan tidak kunjung sembuh.

Penting diketahui bahwa ubrogepant merupakan obat pereda nyeri khusus, sehingga obat ini tidak dapat mengatasi rasa sakit lain selain sakit akibat migrain. Obat ini juga tidak bisa digunakan untuk mencegah migrain.

2. Peringatan

Ubrogepant: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek SampingUbrogepant tidak boleh digunakan untuk usia di bawah 18 tahun. (freepik.com/user18526052)

Sebelum meresepkan ubrogepant, dokter perlu tahu bila pasien punya penyakit hati atau penyakit ginjal sebelumnya. Ubrogepant belum diketahui keamanannya untuk ibu hamil, tetapi pasien tetap perlu memberi tahu dokter jika sedang hamil atau berencana untuk hamil.

Mengalami migrain selama kehamilan dapat menimbulkan beberapa komplikasi seperti diabetes atau eklamsia. Karenanya, ibu hamil harus berkonsultasi dengan dokter saat mengalami migrain.

Mengutip Drugs, ubrogepant mungkin tidak aman untuk ibu menyusui. Pastikan keamanan obat dengan bertanya pada dokter mengenai potensi risiko dari obat. Selain itu, ubrogepant juga tidak disetujui penggunaannya pada orang-orang yang usianya masih di bawah 18 tahun.

3. Panduan dosis

Dilansir Mayo Clinic, dosis awal yang diberikan untuk mengatasi sakit kepala akibat migrain bisa berupa 50 atau 100 miligram (mg) setiap harinya. Dosis akan berbeda-beda untuk setiap pasien sesuai dengan kebutuhannya.

Apabila migrain tidak kunjung hilang atau sering kambuh, dosis lainnya mungkin bisa dikonsumsi 2 jam setelah dosis terakhir. Namun, pastikan untuk tidak mengonsumsi obat lebih dari 200 mg dalam periode 24 jam, atau untuk lebih amannya tanyakan ke dokter.

Baca Juga: Acetaminophen: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Samping

4. Cara mengonsumsi

Ubrogepant: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi mengonsumsi ubrogepant (freepik.com/freepik)

Ubrogepant hadir dalam bentuk tablet. Obat ini hanya boleh digunakan untuk usia di atas 18 tahun. Umumnya obat ini dikonsumsi saat tanda pertama nyeri migrain muncul. Bila gejala membaik setelah meminum obat, ubrogepant tidak perlu diminum lagi. Namun, bila migrain tak kunjung sembuh, dokter mungkin menyarankan pemberian dosis kedua.

Obat ini bisa diminum dengan atau tanpa makanan, tetapi hindari mengonsumsi jeruk limau gedang atau jeruk bali merah (grapefruit) setelah minum ubrogepant, mengutip MedlinePlus.

Untuk lebih jelasnya, konsultasikan dengan dokter untuk tahu apakah kamu butuh dosis kedua atau tidak. Konsumsilah obat sesuai instruksi dokter atau informasi di kemasan obat. Bila ada yang tidak dimengerti, tanyakan kepada dokter atau apoteker.

Jangan pernah mengambil dosis yang lebih banyak, lebih sedikit, atau lebih sering dari yang seharusnya. Segera hubungi dokter bila migrain tidak membaik, makin sering kambuh, atau memburuk setelah mengonsumsi ubrogepant, ya!

5. Overdosis, dosis yang terlewat, dan penyimpanan

Ubrogepant adalah obat yang hanya perlu digunakan ketika dibutuhkan. Karenanya, obat ini tidak memiliki jadwal dosis harian yang tetap. Yang pasti, dosis ubrogepant tidak boleh lebih dari 200 mg dalam periode 24 jam. Selain itu, obat ini juga tidak boleh digunakan untuk mengatasi lebih dari delapan serangan migrain setiap bulannya.

Dosis yang terlalu besar dapat menyebabkan overdosis. Bila sampai terjadi, gejala yang bisa muncul di antaranya pingsan atau kesulitan bernapas, dan orang yang mengalaminya harus segera dilarikan ke rumah sakit.

Simpan obat dalam suhu ruangan yang jauh dari cahaya dan kelembapan. Pastikan agar obat jauh dari jangkauan anak dan hewan peliharaan serta jangan menyimpannya di kamar mandi. Bila obat sudah tidak lagi diperlukan atau kedaluwarsa, buanglah dengan benar atau sesuai arahan apoteker.

6. Interaksi obat

Ubrogepant: Manfaat, Peringatan, Dosis, Interaksi, Efek Sampingilustrasi obat-obatan (freepik.com/jcomp)

Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Mengutip WebMD, sejumlah obat yang dapat memengaruhi ubrogepant bisa mencakup:

  • Antijamur azole, seperti ketoconazole dan itraconazole.
  • Antibiotik makrolida, layaknya clarithromycin dan erythromycin.
  • Rifamycins, termasuk rifampin dan rifabutin.
  • St. John's wort.
  • Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati kejang seperti carbamazepine, phenytoin, dan lainnya.

Untuk lebih lengkapnya, tanyakan kepada dokter maupun apoteker.

7. Efek samping

Menurut Cleveland Clinic, beberapa efek samping yang mungkin timbul dari konsumsi obat ubrogepant dapat meliputi:

  • Kantuk
  • Mulut kering
  • Mual
  • Kelelahan
  • Reaksi alergi seperti ruam kulit, gatal-gatal, pembengkakan pada wajah, bibir, atau lidah

Ubrogepant dapat membantu mengatasi migrain akut, tetapi obat ini mungkin tidak bekerja untuk meredakan nyeri kepala karena penyebab lainnya.  Penggunaan obat resep dokter ini harus diperhatikan. Selain itu, ingatlah bahwa ubrogepant tidak untuk usia di bawah 18 tahun, ya!

Baca Juga: Obat Aspirin: Manfaat, Dosis, Peringatan, dan Efek Samping

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya