Bupati Garut Lakukan Langkah Ini Demi Tekan Kasus TBC

Report WHO 2019: Beban TBC RI tertinggi ketiga di dunia

Garut, IDN Times - Bupati Kabupaten Garut Rudy Gunawan menyatakan bahwa pihaknya telah menyusun beberapa strategi untuk mengeliminasi TBC atau tuberkulosis, terutama di kalangan masyarakat Garut. 

Rudy melakukan hal itu demi mendukung program Pencanangan Gerakan Maju Bersama Menuju Eliminasi Tuberkulosis (TBC) 2030 yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada Januari 2020. Lebih jelas lagi, berikut strategi yang Pemkab Garut lakukan untuk menekan angka kasus TBC.

Baca Juga: Tak Kalah Berbahaya dari COVID-19, Simak 6 Fakta tentang TBC

1. Pembangunan kembali rumah tak layak huni

Menurut Rudy, TBC menjadi salah satu penyakit yang menyangkut erat dengan kemiskinan dan masalah kurangnya akses layanan kesehatan. Salah satu faktor pemicunya ialah tempat tinggal yang tak layak huni. 

"Di Garut itu, ada sekitar 70 ribu rumah tidak layak huni. Itu karena kemiskinan. Tentu masalah TBC ini, selain keturunan, juga akibat keadaan di rumah atau hidup di tempat yang tak layak. Kita lakukan penelitian dan ternyata benar," ujar Rudy.

"Oleh sebab itu, selama lima tahun ini, kami membangun rumah tak layak huni lebih dari 27 ribu rumah di Garut, baik menggunakan dana APBD atau dana alokasi khusus dari pemerintah pusat. Kita minta ke PUPR (Kemenpu PR) untuk masuk dalam program pembangunan rumah yang tak layak huni. Selain mewujudkan kenyamanan, pembangunan rumah layak huni juga bertujuan mengurangi penyakit, terutama TBC," ujarnya. 

2. Membuat kebijakan anggaran untuk memberikan perhatian kepada penderita TBC

Selain itu, lanjut Rudy, pihaknya juga membuat kebijakan anggaran yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan. Hal itu untuk memberikan perhatian dari sisi anggaran guna menemukan, menjemput, dan mengobati para penderita TBC. 

"Kami berencana memberikan rumah sakit rujukan paru. Lalu kami juga bekerja sama dengan stakeholder lain, yakni Yahintara, sebuah yayasan yang membantu kita memberikan rumah contoh yang layak huni. Yahintara melakukan rekonstruksi rumah layak seperti apa, lalu rumah singgah juga. Kemudian, kalau ada masyarakat yang terkena TBC, apa yang kami lakukan dan sebagainya," ujar Rudy.

Baca Juga: Di Saat Pandemik Covid-19, Layanan TBC Tetap Agresif dan Tak Berhenti 

3. Pemkab Garut berkolaborasi dengan berbagai organisasi

Langkah berikutnya yang dilakukan Bupati Rudy ialah berkolaborasi dengan berbagai organisasi. Salah satunya adalah Muhammadiyah. 

"Mereka melakukan tracking, siapa saja yang terkena TBC, dan dilaporkan ke kami. Kami akan melakukan tindakan penyembuhan," kata Rudy. 

Rudy berharap, semua pihak bisa saling bekerja sama untuk mewujudkan eliminasi TBC 2030. 

"Semua ini tidak bisa jalan, kalau tidak ada kolaborasi. Bukan hanya pemerintahan, melainkan juga masyarakat," kata Rudy.

Merujuk pada Global Tuberculosis Report WHO 2019, Indonesia merupakan negara dengan beban TBC tertinggi ketiga di dunia, setelah India dan China. Pada 2018, diperkirakan ada 845.000 orang jatuh sakit dan 93.000 jiwa meninggal akibat TBC. CSC 

Topik:

  • Ester Ajeng
  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya