7 Penyebab Keguguran yang Perlu Kamu Ketahui
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Keguguran, atau bahasa medisnya “abortus”, adalah ancaman atau pengeluaran hasil pembuahan sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Batasan disebut keguguran adalah usia kehamilan kurang dari 20 minggu. Setiap ibu tentu saja tidak menginginkan hal tersebut terjadi. Penasaran apa saja penyebab terjadinya keguguran? Berikut uraiannya.
1. Kelainan genetik
Sebagian besar keguguran spontan disebabkan oleh kelainan genetik yang terjadi pada hasil pembuahan antara sel telur dan sperma. Untuk penyebab ini, memang pemeriksaan genetiklah yang dapat membuktikan suatu kelainan genetik.
2. Kelainan struktur rahim
Kelainan struktur pada rahim dapat menyebabkan komplikasi berupa keguguran berulang. Adanya mioma uteri atau yang sering kita kenal dengan “miom” juga menjadi salah satu kelainan struktur yang dapat menyebabkan keguguran, dengan risiko kejadian 10-30% pada perempuan usia reproduksi. Untuk mengetahui kelainan struktur pada rahim dapat dilakukan pemeriksaan USG dan histerosalpingografi (HSG). Sekitar 40-80% penyebab terbanyak keguguran karena kelainan struktur rahim adalah septum uterus.
3. Autoimun
Kita semua sudah tidak asing bukan dengan istilah autoimun? Nah, bagi yang belum tahu, autoimun adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang tubuh itu sendiri. Ternyata, autoimunitas dapat menyebabkan keguguran pula. Misalnya, pada wanita dengan lupus, risiko terjadinya keguguran spontan adalah 10% dibandingkan populasi umum. Penelitian menunjukkan adanya keterkaitan yang nyata antara keguguran berulan dan penyakit autoimun. Untuk mengetahui apakah seseorang menderita suatu penyakit autoimun, perlu diperiksakan laboratorium lebih lanjut.
Baca Juga: Waspada, Ini 7 Tanda Umum Keguguran Ibu Hamil yang Sering Terjadi
4. Infeksi
Editor’s picks
Masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh seseorang juga dapat menyebabkan keguguran. Mikroorganisme yang dapat menyebabkan keguguran antara lain Toxoplasma gondii, Listeria monocytogenes, virus herpes simpleks, dan cytomegalovirus.
5. Faktor lingkungan
Sekitar 1-10% pembentukan janin cacat yang umumnya berakhir dengan keguguran disebabkan oleh paparan obat, bahan kimia, atau radiasi, seperti buangan gas anestesi atau tembakau. Zat-zat beracun dari rokok dapat menyebabkan gangguan pada sirkulasi janin sehingga mengganggu pertumbuhannya, dan dapat berakhir keguguran.
6. Faktor hormon
Hormon progesteron berperan penting dalam mempertahankan kehamilan. Apabila terdapat gangguan pada produksi progesteron, risiko terjadinya keguguran pun meningkat. Sayangnya, belum ada metode yang dapat dipercaya untuk mendiagnosis gangguan ini.
7. Faktor darah
Beberapa kasus keguguran berulang disebabkan oleh sumbatan-sumbatan kecil pada pembuluh darah ari-ari (plasenta), yang menyuplai darah ke janin. Sumbatan-sumbatan tersebut disebabkan akibat rentannya terjadi bekuan darah selama masa kehamilan. Namun, keterkaitan antara faktor gangguan pada darah dengan luaran kehamilan yang buruk masih belum dapat dipastikan.
Baca Juga: 5 Makanan yang Berisiko Alami Keguguran, Ibu Hamil Harus Waspada
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.