7 Fakta Herd Immunity, Cara Kontroversial Menaklukkan COVID-19

Metode ini baru diterapkan oleh satu negara

Berbagai cara ditempuh setiap negara untuk menghadapi pandemik COVID-19. Pada umumnya berbagai negara menerapkan metode karantina mandiri untuk mencegah penularan virus ini. Alhasil, roda perekonomian tidak berjalan. Jika dibiarkan terus-menerus, roda perekonomian harus berputar kembali.

Namun ada negara yang menerapkan cara yang lebih berani untuk menaklukkan virus ini agar dapat hidup normal dan memulihkan perekonomian sesegera mungkin. Cara yang diterapkan adalah herd immunity. Herd immunity merupakan istilah yang masih sangat asing di kalangan umum.

Kemudian, apa sih yang namanya herd immunity itu? Untuk mengenal herd immunity lebih dekat, simak beberapa fakta berikut.

1. Apa itu kekebalan kelompok atau herd immunity?

7 Fakta Herd Immunity, Cara Kontroversial Menaklukkan COVID-19pixabay.com/geralt-9301

Herd Immunity dapat diartikan sebagai kekebalan kawanan atau kekebalan kelompok. Dilansir laman Healthline, terdapat dua cara untuk melakukan herd immunity. Yang pertama adalah melalui vaksin. Namun, seperti yang kita ketahui, vaksin untuk virus corona belum tersedia.

Kemudian, cara kedua dengan membiarkan virus menyebar ke masyarakat luas dengan harapan masyarakat mampu bertahan dan kemudian akan memiliki kekebalan alami terhadap virus ini.

Sekelompok masyarakat yang telah memiliki kekebalan alami terhadap virus ini akan memperlambat penyebaran virus ini terhadap mereka yang belum memiliki kekebalan alami. Itu karena mereka yang telah memiliki kekebalan alami tidak akan menularkan virus ini. 

2. Menciptakan imun secara alami

7 Fakta Herd Immunity, Cara Kontroversial Menaklukkan COVID-19pixabay.com/kalhh-86169

Kekebalan alami tercipta ketika seseorang terkena virus tertentu. Kemudian, ia mampu bertahan dan kembali sehat setelah terinfeksi virus tersebut. Dilansir laman Healthline, sistem imun akan memicu tubuh untuk membuat antibodi terhadap infeksi virus.

Jika berhasil, tubuh akan menciptakan imun secara alami berupa antibodi. Antibodi ini akan mengawal tubuh dari virus yang pernah masuk ke dalam tubuh sehingga tidak akan terinfeksi virus yang sama lagi.

3. Hindari golongan rentan

7 Fakta Herd Immunity, Cara Kontroversial Menaklukkan COVID-19unsplash.com/rthiemann

Jika herd immunity diberlakukan, sangat penting untuk menghindari kontak dengan para golongan rentan. Dilansir laman Vaccine Knowledge Project golongan rentan yang dimaksud adalah mereka yang tidak memiliki kondisi antibodi yang prima, seperti para lansia (orang lanjut usia), orang dengan riwayat penyakit kronis, dan anak kecil.

Menghindari kontak dengan orang-orang tersebut dapat menekan angka kematian herd immunity ini.

Baca Juga: WHO Peringatkan Bahaya Herd Immunity untuk Hadapi Wabah COVID-19

4. Solusi ketika vaksin tidak kunjung ditemukan

7 Fakta Herd Immunity, Cara Kontroversial Menaklukkan COVID-19unsplash.com/dimhou

Berkaca pada 1918 lalu, herd immunity pernah terpaksa dilakukan karena vaksin dari virus flu spanyol tak kunjung ditemukan. Dilansir laman History, herd immunity tersebut membuat 500 juta orang terinfeksi oleh virus tersebut dengan angka kematian mencapai 50 juta jiwa di seluruh dunia.

Serangan virus yang bermula pada 1918 ini mulai berakhir pada 1920. Ini merupakan buah hasil dari herd immunity. Bukan hanya risiko kematian yang tinggi, tetapi juga merugikan secara finansial karena pemerintah harus merawat para terinfeksi virus yang tidak sedikit dengan waktu yang lama, mulai dari hitungan bulan sampai 1 tahun.

5. Meningkatkan angka kematian

7 Fakta Herd Immunity, Cara Kontroversial Menaklukkan COVID-19unsplash.com/davideragusa

Metode herd immunity memang sangat kontroversial. WHO (World Health Organization) yang merupakan salah satu badan PBB yang bertindak sebagai koordinator kesehatan umum internasional tidak merestui metode ini. Bahkan, terdapat mitos yang mengatakan jika cara ini adalah pembunuhan secara massal.

Dilansir laman Mirror, Dr. Mike Ryan, direktur eksekutif program kedaruratan kesehatan WHO mengatakan, "Manusia bukan kawanan. Dengan demikian, konsep kekebalan kawanan umumnya dicadangkan untuk menghitung berapa banyak orang yang perlu divaksinasi dan populasi untuk menghasilkan efek itu."

Meski peserta herd immunity adalah mereka yang memiliki imun yang prima, bukan tidak mungkin juga mereka akan mengalami kewalahan dan gagal melawan virus tersebut untuk menciptakan imun alami dari virus ini, terlebih jika terdapat orang tanpa gejala yang tidak sengaja berinteraksi terhadap golongan antibodi lemah.

6. Tenaga medis akan kewalahan

7 Fakta Herd Immunity, Cara Kontroversial Menaklukkan COVID-19unsplash.com/franciscovenancio

Disadur dari laman ABC, jika herd immunity dilakukan, akan terjadi lonjakan masyarakat yang terinfeksi virus. Beberapa dari mereka yang terjangkit dapat mengisolasi diri sendiri agar dapat sembuh dari virus ini. Namun, ada juga yang membutuhkan perawatan medis. Jumlah pasien di rumah sakit pun berpotensi melonjak.

Hal ini dapat membuat para tenaga medis kewalahan menghadapi lonjakan ini, apalagi APD (alat pelindung diri) di berbagai rumah sakit masih kurang, terutama di daerah suburban.

7. Swedia satu-satunya negara yang menerapkan herd immunity

7 Fakta Herd Immunity, Cara Kontroversial Menaklukkan COVID-19unsplash.com/jbrinkhorst

Swedia merupakan satu-satunya negara yang menerapkan kebijakan herd immunity untuk melawan virus ini. Sebelumnya, Inggris sempat menerapkan metode ini, namun hanya berlaku sebentar kemudian Inggris menarik kebijakan tersebut.

Dilansir laman Newsweek, Karin Ulrika, Duta Besar Swedia untuk Amerika Serikat mengatakan jika 30 persen penduduk di Stockholm sudah kebal terhadap virus corona dan ia meyakini jika negaranya akan berhasil melakukan herd immunity dalam beberapa minggu.

Hingga saat ini, terdapat 3.697 kematian di Swedia. Angka ini lebih tinggi dari negara Eropa lainnya, seperti Inggris, Prancis dan Spanyol.

Nah, itu tadi beberapa fakta dari herd immunity. Jadi menurutmu apakah hal ini perlu diterapkan atau tidak? Sampaikan pendapatmu di bawah, ya!

Baca Juga: Jubir COVID-19 Tegaskan Pemerintah Tidak Terapkan Herd Immunity 

Wraid Wordo Photo Writer Wraid Wordo

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya