Apakah COVID-19 Dapat Menyebabkan Diabetes Setelah Pasien Sembuh?

COVID-19 diduga dapat memicu diabetes

Sudah lebih dari satu tahun dunia dilanda pandemik COVID-19. Fakta-fakta baru seputar COVID-19 terus bermunculan seiring perkembangan penelitian. Mulai dari efek samping vaksin, laporan terjadinya penggumpalan darah pada pasien COVID-19, varian Delta yang lebih menular, dan masih banyak update lainnya.

Salah satu fakta yang sudah luas diketahui adalah diabetes yang menjadi salah satu komorbid yang dapat memperparah gejala COVID-19. Namun, tahukah kamu kalau beberapa ahli menduga ada hubungan antara COVID-19 dan diabetes, yang mana COVID-19 diduga bisa menyebabkan diabetes. Ingin tahu lebih lanjut? Simak ulasannya berikut ini.

1. Ada data bahwa pasien rawat inap yang sembuh dari COVID-19 berisiko mengalami diabetes

Apakah COVID-19 Dapat Menyebabkan Diabetes Setelah Pasien Sembuh?ilustrasi pasien rawat inap COVID-19 (healthline.com)

Dilansir Diabetes UK, banyak laporan dokter terkait munculnya kasus baru diabetes pada pasien yang sembuh dari COVID-19.

Suatu studi dilakukan pada 47.000 orang di Inggris yang memiliki riwayat rawat inap sebelum bulan Agustus 2020 akibat COVID-19. Peneliti mengamati kondisi mereka selama 7 bulan setelah sembuh dari COVID-19. Dari situ, didapat hasil bahwa 5 persen orang mengalami diabetes pada akhir penelitian.

Studi juga mengatakan bahwa orang dengan riwayat rawat inap akibat COVID-19 memiliki risiko 1,5 kali lebih tinggi terdiagnosis diabetes setelah mereka sembuh, dibandingkan dengan orang yang tidak pernah menjalani rawat inap akibat COVID-19 (pada usia dan latar belakang yang sama).

2. COVID-19 diduga menyebabkan diabetes dengan merusak sel pankreas yang memproduksi insulin

Apakah COVID-19 Dapat Menyebabkan Diabetes Setelah Pasien Sembuh?ilustrasi pankreas (seenamagowitzfoundation.org)

Virus corona strain SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 menggunakan protein di luar sel yang disebut ACE2 untuk berikatan dengan sel, dan kemudian menginfeksi sel tersebut. ACE2 ditemukan juga di sel-sel pankreas, sehingga diduga bahwa organ pankreas rentan terinfeksi SARS-CoV-2.

Pankreas adalah organ yang memproduksi hormon insulin. Hormon insulin ini berperan menstabilkan kadar gula darah dengan cara memasukkan gula dari peredaran darah ke dalam sel tubuh untuk digunakan sebagai energi.

Sebuah studi meneliti pertumbuhan sel pankreas. Organ pankreas didapatkan dari pasien yang meninggal dunia akibat COVID-19. Studi tersebut mengungkap bahwa SARS-CoV-2 dapat menginfeksi sel pankreas dan mengubah fungsi kerjanya. Ini menyebabkan pankreas tidak memproduksi insulin yang adekuat.

Baca Juga: Laporan dari Cile Bandingkan Efektivitas 3 Vaksin COVID-19

3. Diabetes melitus tipe 1 diduga terjadi akibat sistem imun yang merusak sel pankreas

Apakah COVID-19 Dapat Menyebabkan Diabetes Setelah Pasien Sembuh?ilustrasi diabetes tipe 1 (scientificanimations.com)

Perlu dipahami bahwa terdapat beberapa jenis diabetes, di antaranya adalah diabetes tipe 1 dan tipe 2. Mekanisme COVID-19 dalam menyebabkan kedua tipe tersebut diduga berbeda. Berikut adalah perbedannya menurut International Diabetes Federation. 

  • Diabetes tipe 1. Diabetes yang sering terjadi pada anak kecil dan remaja. Pada jenis ini, pankreas akan memproduksi sedikit atau tidak memproduksi sama sekali insulin (hormon yang berfungsi membawa gula di darah untuk masuk ke dalam sel tubuh dan digunakan sebagai energi). Tanpa adanya insulin yang berfungsi menstabilkan gula darah, akan terjadi kenaikan gula darah. Karena pankreas yang tidak mampu memproduksi insulin, orang dengan diabetes tipe 1 membutuhkan suntikan insulin setiap hari untuk menjaga kestabilan gula darah.
  • Diabetes tipe 2. Sering terjadi pada usia dewasa dan merupakan 90 persen kasus diabetes. Pada jenis ini, pankreas masih dapat memproduksi insulin, tetapi insulin tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik dalam memasukkan gula ke dalam sel tubuh. Ini disebut dengan kondisi resistansi insulin. Terapi yang diberikan adalah modifikasi gaya hidup sehat dan obat antidiabetes.

Mengutip artikel di laman resmi The Ohio State University Wexner Medical Center, dikatakan bahwa diabetes tipe 1 memang sering terjadi setelah seseorang mengalami infeksi virus akut. Ini terjadi karena tubuh memproduksi antibodi ketika terinfeksi virus, termasuk antibodi yang menyerang sel pankreas. Hal ini menyebabkan kerusakan sel pankreas dan produksi insulin berhenti secara mendadak, menyebabkan peningkatan gula darah.

Ketika infeksi virus mulai mereda, produksi insulin akan berjalan kembali. Pada saat ini, regulasi gula darah belum kembali normal dan dibutuhkan terapi insulin dosis rendah. Proses ini berlangsung selama 1-10 tahun dan terjadi karena sistem imun yang membutuhkan waktu untuk perlahan menghacurkan sel-sel pankreas yang masih hidup. Jika sel pankreas sudah rusak, terapi insulin rutin perlu diberikan setiap hari.

4. Diabetes tipe 2 diduga disebabkan oleh kondisi pradiabetes yang telah terjadi sebelum seseorang terkena COVID-19

Apakah COVID-19 Dapat Menyebabkan Diabetes Setelah Pasien Sembuh?ilustrasi resistansi insulin pada diabetes melitus tipe 2 (caresdiabetes.com)

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) pradiabetes adalah kondisi serius di mana kadar gula darah di atas batas normal, tetapi masih belum cukup tinggi untuk dikatakan sebagai diabetes tipe 2.

Sebanyak 88 persen orang dewasa di Amerika Serikat mengalami kondisi ini, dan sekitar 84 persen orang dengan pradiabetes tidak tahu bahwa dirinya punya kondisi tersebut.

Ya, kita mungkin saja punya kondisi pradiabetes tanpa mengetahuinya karena tidak adanya gejala. Ada beberapa orang yang lebih berisiko mengalami pradiabetes, seperti:

  • Berat badan berlebih
  • Usia 45 tahun ke atas
  • Memiliki anggota keluarga dengan diabetes tipe 2
  • Minim aktivitas fisik
  • Memiliki riwayat diabetes gestasional (diabetes saat kehamilan)
  • Memiliki riwayat sindrom ovarium polikistik atau polycystic ovary syndrome (PCOS)

Ada dugaan kalau kasus baru diabetes tipe 2 pasca infeksi COVID-19 dipicu kondisi pradiabetes yang sudah ada pada seseorang sebelum terinfeksi SARS-CoV-2. Masih bersumber dari laman The Ohio State University Wexner Medical Center, terdapat beberapa skenario dugaan diabetes yang terjadi pasca COVID-19, yaitu:

  • Orang memang telah memiliki diabetes tipe 2, tetapi tidak diketahui sebelumnya
  • Orang dalam kondisi pradiabetes yang diperparah dengan infeksi akut COVID-19 dan obat-obatan steroid selama perawatan. Infeksi akut tersebut meningkatkan kondisi resistansi insulin dan menyebabkan peningkatan gula darah yang nyata.
  • Orang memang memiliki risiko mengalami resistansi insulin akibat infeksi dan pengaruh obat steroid. Misalnya, pada orang dengan obesitas.

5. Diabetes melitus pasca COVID-19 bisa dicegah dengan penerapan gaya hidup sehat

Apakah COVID-19 Dapat Menyebabkan Diabetes Setelah Pasien Sembuh?ilustrasi pemeriksaan gula darah (pexels.com/PhotoMIX Company)

Telah diketahui bahwa aktivitas fisik bisa meningkatkan sensitivitas insulin dan memperlambat terjadinya diabetes tipe 2. Aktivitas fisik bisa dimulai dengan jalan kaki.

Melakukan evaluasi terhadap pola makan juga penting. Perubahan pola makan bisa dilakukan secara perlahan. Misalnya, mengganti kebiasaan minum minuman manis dengan minum air putih atau minuman tanpa gula lainnya.

Hal lain yang bisa dilakukan adalah pengecekan gula darah dan mengulang pemeriksaan 6 bulan kemudian. Setelah itu, pemeriksaan gula darah rutin dapat dilakukan tiap tahun.

Sekian ulasan mengenai COVID-19 yang diduga menjadi penyebab diabetes. Perlu digarisbawahi bahwa dugaan tersebut masih butuh penelitian lebih lanjut dan belum diketahui secara pasti. Terlepas dari benar atau tidaknya dugaan tersebut, tak ada salahnya kita menerapkan pola hidup sehat mulai sekarang karena ini amat bermanfaat bagi kesehatan.

Juga perlu diingat, kondisi pradiabetes hampir selalu tidak menimbulkan gejala. Bagi kamu yang berisiko mengalaminya, cobalah untuk memperbaiki pola makan dan rutin berolahraga.

Baca Juga: Studi: Vaksin Flu Efektif Cegah Komplikasi Parah COVID-19

Gilberta Rebecca Photo Verified Writer Gilberta Rebecca

Health enthusiast ❤️

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya