Mengenal Imunodefisiensi, Apa Bedanya dengan Autoimun? 

Dapat dialami sejak masih kecil

Secara alami, tubuh memiliki sistem kekebalan yang berguna melawan patogen penyebab penyakit. Ketika sedang sakit atau mengalami luka, sistem yang kita kenal sebagai sistem imun ini juga akan secara otomatis menyembuhkan diri sendiri, sehingga infeksi yang dialami tidak semakin parah.

Namun sayangnya, tidak semua orang memiliki fungsi imun yang baik. Dalam kondisi tertentu, sistem imun justru bisa menimbulkan masalah baru pada kesehatan, misalnya pada orang dengan imunodefisiensi.

Sebagai salah satu bentuk kelainan, imunodefisiensi memiliki tipe dan gejala yang perlu diwaspadai. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hal ini, simak ulasan berikut yang telah dirangkum dari Mayo Clinic dan Healthline.

1. Apa itu imunodefisiensi?

Mengenal Imunodefisiensi, Apa Bedanya dengan Autoimun? ilustrasi perempuan yang sedang sakit (freepik.com/bearfotos)

Imunodefisiensi atau defisiensi imun merupakan istilah yang merujuk pada ketidakmampuan sistem imun dalam melawan substansi penyebab penyakit, seperti virus atau bakteri. Berbeda dengan autoimun, imunodefisiensi akan membuat tubuh menjadi rentan terhadap serangan patogen dari luar.

Sebagai informasi, autoimun merupakan kondisi imun yang tidak bisa membedakan antara sel tubuh dengan substansi asing. Hal ini akan membuat imun senantiasa menyerang sel atau dirinya sendiri sehingga tubuh dapat mengalami gangguan atau kelainan.

2. Ada 2 tipe imunodefisiensi

Mengenal Imunodefisiensi, Apa Bedanya dengan Autoimun? ilustrasi perempuan yang sedang sakit (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Secara umum, penyebab terjadinya imunodefisiensi adalah kelainan fungsi atau kurangnya elemen pendukung pada sistem imun yang menyebabkan tubuh tidak dapat melawan penyakit secara optimal. Berdasarkan waktu terjadinya, ada dua tipe imunodefisiensi yang bisa dialami seseorang, yaitu imunodefisiensi primer dan sekunder.

Imunodefisiensi primer

Tipe ini merupakan kondisi lemahnya imun yang dialami sejak lahir. Penyebab utamanya adalah mutasi genetik yang bisa terjadi baik secara alami maupun diturunkan dari orang tua.

Imunodefisiensi sekunder

Kondisi penurunan imun yang satu ini dapat terjadi ketika seseorang sedang mengalami masalah kesehatan. Ketidakmampuan sistem imun dalam melawan penyakit akan membuat tubuh semakin lemah.

Baca Juga: 5 Pengobatan Hepatitis Autoimun, Jaga Kesehatan Hatimu

3. Penyebab dan faktor risiko

Mengenal Imunodefisiensi, Apa Bedanya dengan Autoimun? ilustrasi pengecekan kadar gula darah (pexels.com/Artem Podres)

Memiliki riwayat imunodefisiensi dalam keluarga merupakan pertanda bahwa kemungkinan akan ada keturunan yang juga mengalami hal serupa. Ini merupakan kondisi yang sulit dicegah, mengingat masalahnya terletak pada tingkat genetik.

Sedikitnya ada 200 tipe sindrom atau penyakit yang berkembang akibat imunodefisiensi primer. Beberapa di antaranya adalah limpositosis, antifosfolipid, dan  granulomatus kronis.

Sementara itu, orang dengan kondisi kesehatan tertentu juga memiliki risiko yang sama, yaitu mengalami imunodefisiensi sekunder. Contoh kondisi yang dapat menginisiasi lemahnya imunitas antara lain HIV/AIDS, kanker, diabetes, kemoterapi, malnutrisi, dan konsumsi obat.

4. Tanda dan gejala

Mengenal Imunodefisiensi, Apa Bedanya dengan Autoimun? ilustrasi mengalami masalah kulit (freepik.com/freepik)

Pada dasarnya, tanda dan gejala yang muncul akibat imunodefisiensi mengacu pada seberapa sering munculnya suatu masalah kesehatan. Orang dengan defisiensi imun akan cenderung mengalami penurunan sistem imun ketika terpapar oleh substansi penyebab penyakit.

Berikut tanda dan gejala yang mungkin terjadi akibat imunodefisiensi:

  • Mengalami pneumonia, bronkitis, sinusitis, infeksi telinga, meningitis, atau infeksi kulit yang terjadi secara berulang atau sering
  • Mengalami infeksi dan inflamasi organ dalam
  • Kelainan darah, seperti anemia
  • Memiliki masalah pencernaan
  • Pertumbuhan dan perkembangan yang lambat
  • Memiliki penyakit autoimun, seperti lupus, rematik, atau diabetes

5. Penanganan

Mengenal Imunodefisiensi, Apa Bedanya dengan Autoimun? ilustrasi minum obat (pexels.com/JESHOOTS.com)

Kendati tidak bisa sepenuhnya dicegah, lemahnya sistem imun dapat diantisipasi dengan penerapan gaya hidup sehat. Untuk anak dengan imunodefisiensi tipe primer, hal ini dapat sangat berguna dalam mengurangi risiko terjadinya infeksi dini.

Ada beberapa gaya hidup sehat yang bisa diterapkan. Antara lain adalah sebagai berikut:

  • Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
  • Makan makanan bergizi
  • Aktif melakukan kegiatan fisik
  • Tidur yang cukup dan kelola stres dengan baik
  • Hindari pemicu infeksi penyakit

Apabila sistem imun dirasa melemah, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter, ya. Sebab, dalam hal ini, konsumsi antibiotik ataupun penanganan lain yang sesuai akan sangat membantu tubuh dalam melawan penyakit, sehingga masa pemulihan pun akan semakin cepat.

Baca Juga: Autoimun, saat Sistem Kekebalan Menyerang Tubuhnya Sendiri

Halifa Photo Verified Writer Halifa

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya