7 Penyebab Gatal pada Kulit Kepala dan Cara Mengatasinya, Jangan Asal!

Bisa jadi akibat infeksi jamur

Kulit kepala yang sukar terlihat dan jauh dari jangkauan mata sering kali luput dari perhatian kita. Hal ini membuat sebagian orang kerap mengalami masalah pada area tersebut. Salah satunya adalah rasa gatal yang sangat mengganggu.

Untuk bisa mengatasinya dengan tepat, kita harus mengetahui terlebih dahulu penyebab dari gatal-gatal ini. Maka dari itu, berikut tujuh penyebab gatal pada kulit kepala beserta cara mengatasinya.

1. Ketombe

7 Penyebab Gatal pada Kulit Kepala dan Cara Mengatasinya, Jangan Asal!ilustrasi ketombe (vanicream.com)

Ketombe sering menjadi penyebab utama dalam masalah ini. Pemicunya adalah kulit kepala yang berminyak ataupun terlalu kering. 

Ketombe kering akan muncul apabila kelembapan kulit terlalu rendah, sehingga jadi mengelupas dan meninggalkan serbuk putih pada rambut. Sementara itu, kulit kepala yang berminyak bisa membuat sel kulit mati dan kotoran mudah terjerat sehingga menumpuk menjadi ketombe basah.

Dilansir Mayo Clinic, kondisi yang demikian tak hanya disebabkan oleh sampo yang digunakan saja, tetapi juga bisa dipicu oleh faktor usia dan jenis kelamin. Para dewasa muda dan laki-laki cenderung lebih mudah mengalami ketombe. Selain itu, risiko yang sama juga dimiliki oleh orang dengan penyakit yang menyerang sistem saraf.

Untuk mengatasinya, pilihlah sampo sesuai dengan jenis kulit kepala dan ketombe yang dialami, lalu ikuti petunjuk pemakaiannya supaya kandungan produk bisa bekerja dengan lebih efektif. Sebagian produk antiketombe memang ada yang menganjurkan untuk didiamkan terlebih dahulu setelah digunakan, dan ada pula yang dapat langsung dibilas.

Berdasarkan seorang pakar dermatologi, cara lain yang dapat diterapkan yaitu dengan mencampur beberapa tetes tea tree oil ke dalam sampo saat keramas, mengutip The Cut. Jenis minyak esensial ini mengandung antimikroba dan antiinflamasi untuk membantu mengurangi ketombe yang sudah parah.

2. Tidak cocok dengan produk tertentu

7 Penyebab Gatal pada Kulit Kepala dan Cara Mengatasinya, Jangan Asal!ilustrasi kepala gatal (freepik.com/cookie_studio)

Perbedaan jenis kulit kepala menyebabkan berbagai produk sampo, kondisioner, dan yang lainnya bisa memberikan efek berbeda pada setiap orang; ada yang cocok dengan produk A, ada pula yang tidak. Hal ini tak hanya berlaku untuk produk yang berbahan kimia saja, tetapi juga produk organik.

Ketidakcocokan ini bisa menimbulkan beragam reaksi pada kulit kepala. Reaksi yang paling umum adalah kulit menjadi kering, berketombe, dan juga gatal.

Berdasarkan keterangan WebMD, kandungan tertentu dalam produk perawatan rambut bisa menimbulkan reaksi alergi atau dermatitis kontak pada kulit kepala. Langkah yang tepat untuk mengatasinya adalah dengan menganalisis produk apa yang sekiranya menyebabkan gatal-gatal, kemudian hentikan pemakaian.

Sedangkan untuk meredakan rasa gatal yang muncul, kamu bisa menggunakan handuk basah yang ditempelkan ke kulit kepala selama 15-30 menit. Cara ini terbilang aman untuk dilakukan beberapa kali dalam sehari.

3. Kutu rambut

7 Penyebab Gatal pada Kulit Kepala dan Cara Mengatasinya, Jangan Asal!ilustrasi telur kutu (dermatologyknoxville.com)

Kutu rambut merupakan parasit pengisap darah yang tinggal di rambut dan kulit kepala. Meskipun berukuran kecil, parasit ini bisa menimbulkan rasa gatal tak tertahankan serta dapat dengan mudah menular ke orang lain.

Penularan ini bisa terjadi melalui beberapa cara yang sering kali tidak disadari. Dua di antaranya yaitu melalui interaksi langsung dan melalui barang yang dipinjam dari orang lain, seperti sisir, handuk, maupun pakaian.

Menghilangkan kutu rambut terbilang cukup sulit, mengingat kutu dewasa mampu bertelur sebanyak delapan butir per hari selama masa hidupnya yang bisa mencapai sebulan, dilansir Kids Health. Akan tetapi, ini bukan berarti kutu tidak bisa dihilangkan sama sekali, ya. Upaya yang bisa dilakukan untuk menghilangkan kutu rambut, antara lain:

  • Ambil langsung menggunakan tangan
  • Gunakan sisir dengan gerigi yang rapat supaya kutu lebih mudah terbuang
  • Aplikasikan sampo atau krim penghilang kutu sesuai petunjuk. Namun, hindari menggunakan lebih dari satu produk untuk mencegah terjadinya efek samping yang tidak diinginkan
  • Menjaga kebersihan rambut dan peralatan di rumah

Sementara itu, sebagai upaya dalam mencegah penularan kutu rambut, hindari melakukan pinjam meminjam peralatan pribadi. Ini berlaku terutama untuk barang yang bisa menjadi perantara tertularnya kutu, seperti sisir, bantal, dan handuk.

Baca Juga: Polusi Udara dan Efeknya pada Kesehatan Mental, Jangan Diremehkan!

4. Folikulitis

7 Penyebab Gatal pada Kulit Kepala dan Cara Mengatasinya, Jangan Asal!ilustrasi folikulitis (medicalnewstoday.com)

Inflamasi yang terjadi pada pori tempat tumbuhnya rambut atau folikel disebut sebagai folikulitis. Kondisi ini dapat terjadi apabila folikel mengalami infeksi, yang ditandai dengan adanya luka  atau jerawat kemerahan pada kulit kepala. Folikulitis bisa membuat kulit menjadi gatal dan terasa perih.

Meskipun kondisi ini tidak menular, mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan tungau yang dapat menginfeksi folikel bisa berpindah melalui benda-benda yang sering digunakan, seperti alat cukur dan handuk. Karenanya, hindarilah menggunakan barang pribadi milik orang lain untuk mencegah gatal-gatal akibat kondisi ini.

Selain hal tersebut, ada juga faktor lain yang bisa memicu infeksi pada folikel. Beberapa di antaranya yaitu, sering menggaruk kepala, sering menggunakan topi, menggunakan banyak produk perawatan rambut, rambut yang gagal tumbuh, serta tubuh memiliki sistem imun yang lemah.

Mengutip Medical News Today, berikut hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi folikulitis:

  • Hindari mencukur rambut selama beberapa hari
  • Gunakan alat pencukur yang bersih
  • Kompres  menggunakan air hangat untuk meredakan inflamasi, atau bisa juga dengan mengonsumsi antihistamin atau krim pereda inflamasi
  • Minum antibiotik untuk meredakan sakit
  • Keramas menggunakan sampo antiketombe

Sebenarnya, folikulitis bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Namun dalam kasus folikulitis yang parah dan berkepanjangan, sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan medis. Ini karena kondisi tersebut berpotensi menimbulkan komplikasi pada kulit kepala dan rambut.

5. Tinea capitis (kurap) 

7 Penyebab Gatal pada Kulit Kepala dan Cara Mengatasinya, Jangan Asal!ilustrasi tinea capitis pada kulit kepala (blueberrytherapeutics.com)

Tinea capitis (ringworm) atau yang dikenal juga dengan penyakit kurap merupakan penyakit kulit menular yang diakibatkan oleh jamur dermatophyta. Jamur ini dapat menginfeksi kulit kepala, serta memengaruhi pertumbuhan rambut pada daerah yang terinfeksi.

Gejala dan tanda dari penyakitnya cukup mudah dikenali. Rasa gatal akan muncul disertai tanda melingkar di kulit kepala akibat infeksi jamur pada lapisan kulit terluar.

Mewaspadai penularan jamur bisa jadi cara yang tepat untuk mencegah penyakit ini. Beberapa penularannya bisa terjadi melalui manusia ke manusia, melalui benda yang terpapar jamur dari orang atau hewan yang terinfeksi, serta melalui kontak dengan hewan pembawa jamur, seperti anjing, kucing, sapi, dan kambing.

Mengutip publikasi terbaru dari National Center for Biotechnology Information tahun 2021 mengenai tinea capitis, sampo dan salep antijamur bisa membantu mencegah tersebarnya jamur ke bagian tubuh lain. Akan tetapi, hal ini bukanlah pengobatan utama yang dapat menyembuhkan tinea capitis, sehingga diperlukan pengobatan lain melalui oral.

Beberapa jenis obat yang biasanya dianjurkan yaitu griseofulvin, itraconazole, fluconazole, dan tablet terbinafine. Penting untuk diingat, sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut, harus konsultasi terlebih dahulu dengan dokter, karena ada kondisi tertentu yang membuat seseorang tidak diperbolehkan untuk mengonsumsinya.

6. Scalp psoriasis

7 Penyebab Gatal pada Kulit Kepala dan Cara Mengatasinya, Jangan Asal!ilustrasi scalp psoriasis (healthline.com)

Scalp psoriasis termasuk penyakit autoimun yang membuat kulit kepala menjadi tebal seperti berkerak, berwarna putih kemerahan, gatal, dan bisa menimbulkan sensasi seperti terbakar. Penyebabnya belum diketahui secara pasti, namun hal ini diduga akibat dari pertumbuhan sel kulit yang terlalu cepat.

Penyakit scalp psoriasis tidaklah menular, dan tidak menyebabkan kerontokan rambut yang permanen. Akan tetapi, kondisi ini dapat menyebar ke bagian lain di sekitar kepala, yakni di belakang telinga, kening, tengkuk, dan di sekitar garis rambut.

Berdasarkan Healthline, ada tujuh faktor yang dapat memicu seseorang mengalami scalp psoriasis atau memperburuk kondisi tersebut, di antaranya yaitu:

  • Kekurangan vitamin D
  • Mengalami infeksi kulit atau radang tenggorokan
  • Mengalami luka pada kulit
  • Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti litium, beta-blockers, antimalaria, dan iodides
  • Kecanduan alkohol
  • Merokok
  • Mengalami stres

Mengurangi dampak scalp psoriasis harus dilakukan melalui konsultasi dengan dokter karena pengobatan akan diberikan tergantung dari tingkat keparahannya. Pengobatan yang diberikan bisa berupa sampo medis, krim untuk pengobatan luar, atau obat-obatan yang harus diminum.

Namun untuk membantu meredakan gejalanya, dapat dilakukan dengan mengaplikasikan lidah buaya atau minyak kelapa pada kulit yang terdampak selama beberapa menit. Sementara itu, untuk mengurangi inflamasi bisa dengan mengoleskan tea tree oil, mandi dengan garam epsom, serta mengonsumsi makanan yang mengandung omega-3, vitamin D, ataupun kunyit.

7. Stres

7 Penyebab Gatal pada Kulit Kepala dan Cara Mengatasinya, Jangan Asal!ilustrasi menggaruk kepala (freepik.com/drobotdean)

Siapa sangka stres bisa memicu rasa gatal pada kulit kepala? Nyatanya, hal ini memang dapat terjadi, lho!

Dilansir jurnal Translational Psychiatry tahun 2018, kondisi seperti ini dikenal dengan sebutan psychogenic itch atau rasa gatal yang timbul akibat faktor psikologis. Selain kulit kepala, kulit pada bagian tubuh lain seperti lengan, bahu, perut, leher, dan wajah juga bisa mengalami gatal akibat stres.

Hal ini dipicu oleh peningkatan hormon kortisol yang terjadi ketika seseorang sedang mengalami stres, berdasarkan seorang pakar trikologi dalam HelloGiggles. Peningkatan hormon ini akan berpengaruh langsung terhadap folikel dan kondisi kulit kepala--bisa jadi lebih kering ataupun lebih lembab, sehingga bisa memicu kondisi lain, seperti munculnya ketombe.

Oleh karena itu, pengelolaan stres yang tepat bisa mengurangi rasa gatal akibat faktor psikologis. Meskipun tidak mudah, hal ini layak dicoba dengan cara melakukan meditasi, memperbaiki kualitas tidur, refreshing, atau berbagi cerita kepada orang lain.

Mencari tahu penyebab gatal pada kulit kepala penting untuk dilakukan agar bisa ditangani secara tepat. Sebab kalau tidak, rasa gatalnya bisa jadi sangat mengganggu dan memicu iritasi pada kulit kepala. Apabila gatal yang dialami terasa tidak wajar, sebaiknya langsung konsultasikan dengan dokter terkait, ya!

Baca Juga: 5 Kebiasaan Sepele yang Membuat Ketombe Sulit Hilang, Sudah Tahu?

Halifa Photo Verified Writer Halifa

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya