Somatotype: Tipe Klasifikasi, Kegunaan, dan Tips Diet

Jangan insecure dengan bentuk tubuhmu, ya!

Somatotype sebenarnya bukanlah istilah baru. Studi mengenai sistem pengelompokan bentuk tubuh secara fisik ini telah dikembangkan sejak tahun 1940 oleh W. H. Sheldon.

Meskipun terkesan hanya sebagai klasifikasi, tetapi sebenarnya somatotype ini dapat digunakan sebagai acuan dalam menjalankan diet yang tepat. Untuk itu, yuk, kenali lebih jauh tentang somatotype.

1. Somatotype tidak bisa dikaitkan dengan karakter kepribadian

Somatotype: Tipe Klasifikasi, Kegunaan, dan Tips Dietilustrasi bentuk tubuh (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Perbedaan seperti tinggi atau pendek dan kurus atau gemuk disebabkan oleh perbedaan genetik yang dimiliki manusia. Perbedaan ini kemudian dikelompokkan berdasarkan kesamaan ciri dan karakteristik oleh W. H. Sheldon pada tahun 1940.

Dilansir Britannica, sistem pengelompokan ini sempat dikaitkan dengan karakter kepribadian yang dimiliki manusia. Akan tetapi, belum ada hasil studi yang akurat mengenai hal ini, mengingat sifat dan karakter manusia dapat terbentuk dari banyak faktor yang sangat beragam.

2. Tipe klasifikasi bentuk tubuh terdiri dari endomorph, mesomorph, dan ectomorph 

Somatotype: Tipe Klasifikasi, Kegunaan, dan Tips Dietilustrasi somatotype (commons.wikimedia.org/Granito diaz)

Sistem klasifikasi somatotype memiliki tiga tipe bentuk tubuh, yaitu:

1. Endomorph

Orang dengan tipe endomorph biasanya memiliki struktur tulang yang besar dengan bentuk tubuh yang tampak berisi, serta leher dan tungkai yang cenderung pendek. Selain itu, endomorphic juga lebih sulit untuk menurunkan berat badan. Ini karena mereka memiliki sistem metabolisme yang lambat, sehingga makanan yang dikonsumsi lebih mudah untuk diubah menjadi cadangan energi atau lemak.

2. Mesomorph

Tipe mesomorph memiliki karakteristik tubuh yang cenderung berotot dengan lemak yang sedikit. Biasanya, pemilik bentuk tubuh ini tergolong kuat dan memiliki daya tahan tubuh yang tinggi. Tak jarang, atlet olahraga angkat besi merupakan seorang mesomorph.

3. Ectomorph

Kebalikan dari endomorph, para ectomorph memiliki sistem metabolisme yang cepat sehingga sedikit sekali cadangan makanan yang diubah menjadi lemak. Hal ini menyebabkan para ectomorph memiliki tubuh yang kurus, lingkar tangan dan kaki yang kecil, bahu yang sempit, serta massa otot dan lemak yang sedikit sehingga sulit menaikkan berat badan.

Baca Juga: Tips Menaikkan Berat Badan untuk Para Pemilik Bentuk Tubuh Ectomorph 

3. Bagaimana mengetahui tipe tubuh kita secara akurat?

Somatotype: Tipe Klasifikasi, Kegunaan, dan Tips Dietilustrasi somatotype (pexels.com/Artem Podrez)

Bagi sebagian orang, cukup mudah untuk menggolongkan tipe tubuh yang dimiliki secara kasatmata. Akan tetapi, pengukuran menggunakan angka juga dapat dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

Dilansir Top End Sports, pengukuran somatotype bisa dilakukan dengan menggunakan sistem Heath-Carter. Sistem ini menggunakan pengukuran anthropometric, yakni pengukuran kuantitatif yang dapat meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, lipatan kulit, serta lingkar dan lebar pada bagian tubuh tertentu.

Angka yang didapatkan dari pengukuran ini akan dihitung dengan acuan skala 1–7 pada masing-masing tipe tubuh. Setelah itu, barulah didapatkan hasilnya.

Misalnya saja skor endomorph, mesomorph, dan ectomorph seseorang secara berurutan adalah 2–5–1. Ini artinya orang tersebut memiliki tipe tubuh mesomorph karena hasilnya menunjukkan skor mesomorph yang paling tinggi.

4. Kegunaan somatotypes

Somatotype: Tipe Klasifikasi, Kegunaan, dan Tips Dietilustrasi berolahraga (freepik.com/tirachardz)

Karakteristik tubuh yang berbeda pada setiap individu menyebabkan proses pembentukan tubuh dan metabolisme juga berbeda. Oleh karenanya, mengetahui tipe tubuh yang kita miliki dapat berguna sebagai acuan dalam membentuk tubuh, atau setidaknya, dalam mengatur pola makan agar tubuh tetap sehat.

5. Tips yang dapat diterapkan berdasarkan tipe tubuh

Somatotype: Tipe Klasifikasi, Kegunaan, dan Tips Dietilustrasi makan makanan sehat (pexels.com/Nathan Cowley)

Sistem somatotype kerap dijadikan sebagai acuan dalam perihal kebugaran. Untuk itu, berikut tips yang dapat kamu terapkan untuk menunjang program diet atau body building yang sedang kamu jalani, dilansir Teachpe.

1. Endomorph

Endomorph dianjurkan melakukan olahraga kardio untuk meningkatkan laju metabolisme dan pembentukan otot, sehingga kapasitas lemak dapat berkurang. Ini juga perlu diimbangi dengan menambah asupan protein dan mengurangi konsumsi segala bentuk karbohidrat, termasuk makanan yang mengandung gula.

2. Mesomorph

Mesomorph memiliki pola diet yang fleksibel, tergantung tujuan yang ingin dicapai. Apabila memiliki kegiatan yang membutuhkan banyak energi, sebaiknya konsumsi lebih banyak karbohidrat. Namun, jika ingin fokus pada pembentukan otot, seperti para binaragawan, kurangi konsumsi karbohidrat dan perbanyak protein.

Seiring penambahan massa otot, lemak juga dapat terbentuk. Oleh karena itu, sebaiknya imbangi pula dengan latihan kardio.

3. Ectomorph

Dengan karakter ectomorph yang sulit menaikkan berat badan, sangat dianjurkan untuk fokus terhadap latihan kekuatan dan ketahanan otot. Selain itu, jangan lupa diimbangi dengan menambah asupan kalori, seperti daging.

Mengetahui soal somatotype rupanya dapat berguna untuk membantu menentukan pola diet yang cocok. Namun, yang terpenting, tetap jaga asupan makanan dan jangan insecure dengan bentuk tubuhmu, ya!

Baca Juga: 7 Manfaat Senam Irama bagi Tubuh, Bikin Sehat dan Bahagia!

Halifa Photo Verified Writer Halifa

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya