7 Penyakit Autoimun yang Mempengaruhi Penampilan Fisik

Selain psoriasis, apa lagi?

Penyakit autoimun dapat didefinisikan sebagai situasi saat sistem kekebalan tubuh kita mulai menyerang tubuh daripada mempertahankan diri dari ancaman asing seperti bakteri dan virus.

Sistem kekebalan terutama bertanggung jawab untuk melindungi tubuh. Tidak ada alasan pasti mengapa sistem kekebalan tubuh terkadang merespons tubuh dengan cara ini. 

Ada banyak jenis penyakit autoimun yang memengaruhi berbagai organ dan jaringan tubuh. Setidaknya ada tujuh jenis penyakit autoimun yang memengaruhi penampilan. Apa saja?

1. Psoriasis

7 Penyakit Autoimun yang Mempengaruhi Penampilan Fisikilustrasi psoriasis (freepik.com/wirestock)

Ini adalah penyakit kulit autoimun inflamasi. Penyakit ini terjadi pada tubuh seseorang ketika tubuh memproduksi sel kulit baru terlalu cepat dari yang dibutuhkan.

Sel-sel kulit yang ada belum cukup umur untuk dilepaskan dari tubuh. Akibatnya, sel kulit lama dan sel kulit baru menumpuk dan menyebabkan ruam gatal. Efek ini dapat ditemukan di daerah kulit kepala, lutut, siku, dan punggung.

Jenis penyakit autoimun ini dapat disembuhkan dengan perawatan konsisten yang melibatkan krim dan obat yang diresepkan, fototerapi, dan beberapa perubahan sederhana dalam gaya hidup.

2. Alopecia areata

7 Penyakit Autoimun yang Mempengaruhi Penampilan Fisikilustrasi alopecia areata (freepik.com/freepik)

Alopecia areata menyebabkan sistem kekebalan tubuh menargetkan dan menyerang folikel rambut. Gejala penyakit ini contohnya kita mulai kehilangan banyak rambut dan menyebabkan kebotakan melingkar di tubuh, menurut Mayo Clinic.

Akibat dari penyakit ini, kita bisa kehilangan semua rambut yang ada di tubuh. Belum ada obat untuk jenis penyakit autoimun ini. Namun, ada banyak cara pertumbuhan rambut dapat diregenerasi atau dimulai kembali.

3. Vitiligo

7 Penyakit Autoimun yang Mempengaruhi Penampilan Fisikilustrasi vitiligo (freepik.com/freepik)

Penyakit autoimun jenis ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh menargetkan dan menghancurkan sel-sel tubuh yang menghasilkan pigmen. Sel-sel ini disebut melanosit.

Dalam situasi ini, kulit daerah yang terkena akan kehilangan semua noda dan memutih. Daerah yang terkena termasuk rambut, mata, dan bagian dalam mulut. Tidak ada obat untuk vitiligo. Namun, ada banyak metode untuk mengembalikan pigmen untuk mengembalikan warna kulit.

Baca Juga: Bisa Dialami Siapa Saja, Ini 7 Penyebab Utama Hipotiroidisme

4. Hipotiroidisme

7 Penyakit Autoimun yang Mempengaruhi Penampilan Fisikilustrasi hipotiroidisme (freepik.com/freepik)

Hipotiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon yang cukup. Hipotiroidisme sering kali merupakan akibat dari tiroiditis Hashimoto, kelainan saat sistem kekebalan tubuh menyerang tiroid.

Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, hipotiroidisme menyebabkan metabolisme melambat. Gejala cenderung berkembang dari waktu ke waktu dan mungkin termasuk kelelahan dan sensasi selalu kedinginan, serta tanda-tanda yang terlihat seperti kulit kering, rambut rontok, dan penambahan berat badan.

Tidak ada obat untuk hipotiroidisme. Akan tetapi, dokter dapat mengobatinya dengan bentuk sintetis dari hormon tiroid dalam bentuk pil harian. Tes darah berkala dapat membantu dokter memastikan kita mengonsumsi dosis yang tepat.

5. Anemia pernisiosa

7 Penyakit Autoimun yang Mempengaruhi Penampilan Fisikilustrasi anemia (freepik.com/jcomp)

Anemia pernisiosa menyebabkan sistem kekebalan tubuh menargetkan sel-sel lambung. Mengutip Cleveland Clinic, kondisi ini menyulitkan usus untuk menyerap vitamin B12, yang memainkan peran penting dalam mengembangkan sel darah merah.

Gejala umum dari penyakit ini seperti kulit pucat, lidah bengkak, kehilangan nafsu makan, dan gusi berdarah.

Menambahkan dari MedlinePlus, target pengobatan adalah untuk meningkatkan kadar vitamin B12 bisa lewat suntikan, suplemen oral, atau pemberian lewat hidung.

6. Dermatomiositis

7 Penyakit Autoimun yang Mempengaruhi Penampilan Fisikilustrasi dermatomiositis (freepik.com/freepik)

Dermatomiositis adalah salah satu penyakit radang yang terjadi ketika sistem kekebalan menyerang jaringan tubuh. Gejala penyakit ini antara lain ruam pada wajah, bahu, buku jari, dan kelopak mata.

Penyakit ini umumnya ditemukan pada orang berusia 5–15 tahun dan 40–60 tahun. Jenis penyakit autoimun ini dapat diobati dengan obat imunosupresan dan kortikosteroid.

7. Lupus

7 Penyakit Autoimun yang Mempengaruhi Penampilan Fisikilustrasi lupus (freepik.com/freepik)

Lupus menyebabkan peradangan dan ruam pada tubuh. Kondisi ini terjadi saat sistem imun menyerang berbagai jaringan dan organ.

Gejala fisik yang paling umum dari jenis penyakit ini adalah munculnya ruam yang menyerupai bentuk kupu-kupu di hidung dan pipi.

Perawatan lupus termasuk obat antiinflamasi nonsteroid, imunosupresan, kortikosteroid, dan obat antimalaria, menurut Lupus Foundation of America. Orang dengan lupus harus bekerja sama dengan dokter untuk menemukan rencana perawatan yang tepat.

Itulah beberapa penyakit autoimun yang dapat memengaruhi penampilan fisik. Orang yang berisiko lebih besar terkena penyakit autoimun harus menemui dokter untuk menjalani pemeriksaan dan tes diagnostik. Kalau kamu didiagnosis dengan penyakit autoimun apa pun, hal terpenting adalah memulai pengobatan sesegera mungkin untuk mengurangi dampak yang ditimbulkannya pada tubuh.

Baca Juga: Nefritis Lupus: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Penanganan

Kazu Zuha Photo Verified Writer Kazu Zuha

Hanya seorang anak SMK yang menyukai pelajaran SMA. Cenderung seperti bunglon, bisa menjadi Kpopers, Wibu, Agamis, Anak Sosiologi, Anak Politik, dan lain lain sesuai situasi dan kondisi hehe

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya