Gatal saat Terpapar Dingin? Bisa Jadi akibat Urtikaria

Kondisi ini dikenal juga sebagai alergi dingin

Musim hujan membawa berkah tersendiri bagi negara tropis seperti Indonesia. Setelah merasakan bulan-bulan panas akibat musim kemarau, musim hujan datang membawa hawa dingin yang menyejukkan.

Namun, bagi beberapa orang, suhu dingin bisa berakibat buruk bagi kesehatan mereka, bahkan dapat berakibat fatal. Ya, mereka adalah penderita urtikaria, atau sering disebut alergi dingin. Berikut beberapa fakta mengenai urtikaria, alergi kulit akibat suhu dingin.

1. Urtikaria diakibatkan oleh paparan suhu dingin ke kulit

Gatal saat Terpapar Dingin? Bisa Jadi akibat Urtikariailustrasi urtikaria atau biduran atau alergi dingin (freepik.com/brgfx)

Menurut keterangan dari National Organization for Rare Disorders, urtikaria atau alergi dingin (juga dikenal dengan hives, kaligata, atau biduran) merupakan gangguan kulit reaktif dan bersifat kronis. Penyakit ini termasuk bentuk paling umum alergi yang disebabkan oleh rangsangan fisik (urtikaria fisik).

Gejala alergi dingin muncul secara cepat setelah kulit terpapar penurunan suhu udara mendadak atau air dingin. Bahkan, aktivitas biasa seperti berjalan dalam cuaca dingin, berenang di air dingin, atau bahkan mandi di air dingin dapat memicu alergi.

Kondisi lembap dan berangin dapat membuat gejala biduran (reaksi pada kulit yang ditandai dengan munculnya bentol berwarna kemerahan, disertai rasa gatal) muncul lebih sering. Umumnya, tiap episode alergi berlangsung sekitar 2 jam.

2. Apa penyebabnya?

Gatal saat Terpapar Dingin? Bisa Jadi akibat Urtikariailustrasi kedinginan (pexels.com/Pixabay)

Pada dasarnya, penyebab alergi dingin ini serupa dengan alergi lainnya. Berdasarkan laporan yang dipublikasikan dalam Journal of Allergy and Clinical Immunology, gejala alergi dingin muncul akibat aktivasi dan degranulasi sel mast kulit, yang melepaskan histamin dan zat pemicu alergi lainnya.

Kondisi tersebut mengakibatkan pelebaran pembuluh darah dan pembengkakan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa degranulasi sel mast pada pasien alergi dingin melibatkan antibodi pemicu alergi, IgE, dan autoalergen kulit. Namun, masih belum diketahui bagaimana autoalergen kulit menyebabkan reaksi alergi akibat stimulasi dingin.

Baca Juga: Ini 7 Cara Mudah Mengobati Mata Bengkak karena Alergi

3. Gejala umumnya berupa kulit merah dan gatal

Gatal saat Terpapar Dingin? Bisa Jadi akibat Urtikariailustrasi urtikaria atau biduran (commons.wikimedia.org/Gzzz)

Gejala yang ditimbulkan akibat alergi dingin cukup bervariasi, di mana tiap penderitanya dapat mengalami gejala yang berbeda-beda. Beberapa memiliki reaksi ringan terhadap dingin, sementara yang lain memiliki reaksi yang parah.

Pada beberapa penderita, berenang di air dingin dapat menyebabkan tekanan darah menurun drastis, pingsan, bahkan hingga syok.

Melansir Mayo Clinic, gejala urtikaria dapat meliputi:

  • Kulit kemerahan, biduran, dan gatal di area kulit yang terkena dingin
  • Biduran dapat memburuk saat kulit menghangat
  • Tangan bengkak saat memegang benda dingin
  • Bibir bengkak karena mengonsumsi makanan atau minuman dingin

Reaksi yang parah berupa respons anafilaksis, yang dapat menyebabkan pingsan, jantung berdebar kencang, pembengkakan bagian tubuh, dan syok. Pembengkakan pada lidah dan tenggorokan dapat membuat penderita kesulitan bernapas. Reaksi alergi dingin seperti ini dapat bersifat fatal.

4. Bagaimana cara diagnosis alergi dingin?

Gatal saat Terpapar Dingin? Bisa Jadi akibat UrtikariaTes dengan es batu untuk memastikan alergi dingin. (IDN Times/Nurulia R. Fitri)

Sebelum menentukan seseorang mengalami alergi dingin, dokter melakukan beberapa pemeriksaan. Umumnya, dokter akan menanyakan terkait gejala, durasi alergi, dan pencetusnya.

Dalam buku Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine, dokter akan melakukan ice cube test, di mana dokter akan menggunakan es batu dan menempelkannya selama 4-5 menit pada pasien. Tes dianggap positif jika kulit tampak kemerahan berbentuk seperti es batu selama 10 menit setelah es batu diangkat.

5. Dapat dikontrol dengan mencegah paparan dingin

Gatal saat Terpapar Dingin? Bisa Jadi akibat Urtikariapexels.com/Public Domain Pictures

Alergi dingin pada dasarnya tidak dapat disembuhkan total, sehingga pengobatan bertujuan untuk mencegah timbulnya gejala atau kekambuhan.

Ketika timbul reaksi alergi, pasien bisa minum obat antihistamin yang dijual bebas maupun resep dokter. Dilansir Mayo Clinic, obat tersebut dapat menghambat gejala akibat pelepasan histamin. 

Tidak hanya itu, agar alergi tidak kambuh, pasien wajib untuk menghindari kulit dari paparan dingin. Caranya adalah dengan melindungi kulit dari paparan dingin atau perubahan suhu mendadak.

Jika akan berenang, seseorang dengan alergi dingin dianjurkan untuk mencelupkan tangannya ke dalam air terlebih dulu. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah terdapat reaksi kulit.

Selain itu, orang-orang dengan alergi dingin juga disarankan untuk menghindari minuman dan makanan dingin untuk mencegah pembengkakan tenggorokan.

Itulah tadi fakta seputar urtikaria atau alergi dingin. Bila kamu memilikinya, pastikan untuk mendapatkan penanganan dari dokter, ya!

Baca Juga: Sering Bersin dan Meler di Pagi Hari? Itu Pertanda Rinitis Alergi

Indira swastika utama Photo Verified Writer Indira swastika utama

An ISTJ-T. A medical student who love write :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya