De Quervain Syndrome: Penyebab, Gejala, Penanganan

Kondisi tendon ibu jari membengkak dan menyakitkan

Ketika sedang asyik menulis atau mengetik di smartphone, tiba-tiba jempol tangan terasa sangat nyeri. Rasanya begitu sakit sampai mengganggu aktivitas. Pernah merasakan kondisi tersebut?

Dari berbagai kemungkinan penyebab, kamu juga patut mencurigai sindrom de Quervain (de Quervain's syndrome atau de Quervain's tenosynovitis). Hmm ... Istilahnya terdengar asing, padahal mungkin kamu sering mengalaminya. Ingin tahu lebih banyak tentang kondisi ini? Simak penjelasan di bawah ini secara saksama, ya!

1. Apa itu de Quervain's syndrome?

De Quervain Syndrome: Penyebab, Gejala, Penangananilustrasi de Quervain syndrome atau de Quervain's tenosynovitis (orthoinfo.aaos.org)

Berdasarkan laporan dalam jurnal Current Reviews in Musculoskeletal Medicine, sindrom de Quervain adalah nyeri pergelangan tangan sisi ibu jari akibat inflamasi tendon otot pada bagian tersebut.

Di sekitar ibu jari, terdapat tendon otot abductor pollicis longus (APL) dan otot extensor pollicis brevis (EPB). Otot-otot tersebut berfungsi untuk menggerakkan ibu jari. Ketika tendon otot tersebut mengalami radang, maka timbul nyeri dan bengkak pada pergelangan tangan sekitar ibu jari. Umumnya, nyeri memberat saat gerakan ibu jari, gerakan menggenggam, dan gerakan pergelangan tangan ke arah sisi kelingking. 

2. Penyebab

De Quervain Syndrome: Penyebab, Gejala, Penangananilustrasi cedera pergelangan tangan (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Meskipun penyebab pasti gangguan ini masih belum jelas, sindrom de Quervain telah dihubungkan dengan degenerasi tendon otot EPB dan APL, disertai pembentukan jaringan parut dan peningkatan suplai darah yang memicu peradangan. Hal ini mengakibatkan penebalan selubung tendon, menekan tendon otot EPB dan APL, sehingga menimbulkan nyeri yang menyakitkan.

Kondisi ini terkait dengan gerakan pergelangan tangan yang berulang, khususnya gerakan ibu jari dan gerakan pergelangan tangan ke arah sisi ibu jari.

Laporan dalam Journal of Orthopaedic & Sports Physical Therapy menyebutkan, gerakan pergelangan tangan seperti mencengkeram, menggenggam, mengepal, mencubit, atau meremas benda secara berulang-ulang dapat menyebabkan peradangan pada tendon dan selubung tendon serta keterbatasan gerak tendon.

Jika tidak diobati, peradangan dan penyempitan progresif (stenosis) pada tendon ibu jari dapat menyebabkan jaringan parut yang semakin membatasi gerakan ibu jari. 

Dilansir Mayo Clinic, sindrom de Quervain memengaruhi dua tendon di sisi ibu jari pergelangan tangan. Tendon adalah struktur seperti tali yang menempelkan otot ke tulang.

Penggunaan berlebihan yang kronis, seperti mengulangi gerakan tangan tertentu hari demi hari, dapat mengiritasi selubung di sekitar tendon. Jika selubung menjadi teriritasi, tendon bisa menebal dan membengkak. Penebalan dan pembengkakan ini membatasi pergerakan tendon melalui terowongan kecil yang menghubungkannya dengan pangkal ibu jari.

Penyebab sindrom de Quervain lainnya meliputi:

  • Artritis inflamasi, seperti artritis reumatoid.
  • Cedera langsung di pergelangan tangan atau tendon, yang mana ini dapat menyebabkan jaringan parut yang membatasi pergerakan tendon.
  • Retensi cairan, seperti dari perubahan hormon selama kehamilan.

Baca Juga: Sindrom Loeys-Dietz: Penyebab, Gejala, Pengobatan

3. Faktor risiko

De Quervain Syndrome: Penyebab, Gejala, Penangananilustrasi de Quervain's syndrome atau de Quervain's tenosynovitis (pexels.com/JESHOOTS.com)

Studi dalam jurnal BMC Musculoskeletal Disorder, diperkirakan sekitar 0,5 persen laki-laki dan 1,3 persen perempuan mengalami gangguan ini.

Kebanyakan penderita berusia 40-an dan 50-an. Orang-orang dengan riwayat nyeri pada siku akibat radang tendon juga berisiko terserang. Sindrom de Quervain sering dilaporkan terjadi pada perempuan yang baru melahirkan dan pengasuh anak.

Selain itu, ada beberapa bidang pekerjaan yang berisiko mengalami gangguan ini, misalnya pegolf, petenis, pemancing, tukang kayu, pekerja kantoran, musisi, hingga pelajar yang sering menulis tangan. Ini karena mereka sering menggunakan pergelangan tangan secara berlebihan, sehingga bisa terserang cedera kronis ini.

Selain itu, kebiasaan menggunakan HP dengan posisi yang tidak benar juga dapat menyebabkan gangguan ini.

Ringkasnya, beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko sindrom de Quervain antara lain:

  • Orang-orang antara usia 40 dan 50 memiliki risiko lebih tinggi terkena sindrom de Quervain daripada orang-orang dalam kelompok usia lain, termasuk anak-anak.
  • Kondisi ini lebih sering dialami perempuan.
  • Ibu hamil, karena kondisi ini mungkin terkait dengan kehamilan.
  • Perawatan bayi, misalnya mengangkat anak berulang kali melibatkan penggunaan ibu jari sebagai pengungkit dan mungkin terkait dengan kondisi tersebut.
  • Pekerjaan atau hobi yang melibatkan gerakan tangan dan pergelangan tangan yang berulang. Ini dapat menyebabkan sindrom de Quervain.

4. Gejala

De Quervain Syndrome: Penyebab, Gejala, Penangananilustrasi de Quervain's syndrome atau de Quervain's tenosynovitis (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Menurut sebuah penelitian dalam Journal of Orthopaedic & Sports Physical Therapy, beberapa gejala yang ditimbulkan pada sindrom de Quervain antara lain:

  • Nyeri pergelangan tangan di sisi ibu jari, menjalar ke lengan bawah saat gerakan menggenggam  atau mengangkat ibu jari.
  • Nyeri terasa sakit, terbakar, dan ada sensasi tarikan yang terus-menerus.
  • Nyeri memburuk dengan gerakan tangan yang berulang-ulang, seperti mengangkat, mencengkeram, atau memutar.
  • Bengkak pada pangkal ibu jari di sisi punggung tangan.
  • Nyeri tekan pada pergelangan tangan sisi ibu jari.
  • Kemampuan gerak ibu jari menurun.
  • Teraba penebalan dari selubung tendon di pangkal ibu jari di sisi punggung tangan.
  • Terdapat bunyi (krepitasi) saat tendon ibu jari digerakkan.

Apabila kamu merasakan beberapa gejala di atas, segera lakukan penanganan agar nyeri tidak bertambah parah dan dapat kembali beraktivitas seperti semula.

5. Penanganan

De Quervain Syndrome: Penyebab, Gejala, Penangananilustrasi menggunakan brace untuk pergelangan tangan (unsplash.com/Tom Claes)

Sindrom de Quervain diobati dengan mengurangi pembengkakan/iritasi pada tendon dan selubung tendon, sehingga mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh kondisi tersebut.

Perawatan non bedah

  • Penggunaan belat yang dapat dilepas untuk menjaga pergelangan tangan tetap lurus dan ibu jari tetap dalam posisi yang nyaman. Ini dapat mengurangi rasa sakit, terutama saat dipakai pada malam hari.
  • Obat antiinflamasi non steroid (NSAID). Obat-obatan seperti ibuprofen dan naproxen dapat diminum atau dioleskan. Obat-obatan ini dapat membantu mengurangi pembengkakan dan menghilangkan rasa sakit.
  • Modifikasi aktivitas. Menghindari aktivitas yang menyebabkan rasa sakit dan bengkak dapat membuat gejala hilang dengan sendirinya.
  • Kortikosteroid. Suntikan kortikosteroid ke dalam selubung tendon bisa efektif dengan cara mengurangi pembengkakan dan menghilangkan rasa sakit. Satu atau dua suntikan telah terbukti meringankan kondisi pada 50 hingga 80 persen pasien.

Pembedahan

Pembedahan mungkin direkomendasikan jika gejalanya parah atau tidak membaik dengan manajemen non bedah. Tujuan operasi adalah untuk melepaskan selubung tendon untuk memberi lebih banyak ruang bagi tendon yang teriritasi. Bila dilakukan dengan benar, ini dapat meredakan gejala sindrom Quervain tanpa mempengaruhi fungsi tangan atuu pergelangan tangan.

Selama operasi:

  • Spesialis bedah pertama-tama mengidentifikasi dan melindungi saraf yang hidup di dekat selubung tendon.
  • Spesialis bedah kemudian melepaskan selubung dan sebisa mungkin menghindari ketidakstabilan tendon.
  • Jika ada jaringan berlebih (tenosinovium) di sekitar tendon, spesialis bedah akan mengangkatnya.
  • Sayatan kemudian ditutup, dan perban (dan kadang-kadang belat) diaplikasikan.
  • Terlepas dari perawatannya, kamu biasanya dapat melanjutkan penggunaan tangan secara normal setelah kenyamanan dan kekuatan kembali. Ahli bedah ortopedi dapat memberi tahu tentang perawatan terbaik untuk situasi kamu.

Komplikasi operasi jarang terjadi. Pasien dengan diabetes mungkin kurang berhasil diobati dengan suntikan dan lebih mungkin mengalami komplikasi pembedahan (infeksi, masalah penyembuhan luka, dan lain-lain).

Apabila sindrom de Quervain tidak diobati, ini dapat membuat penderitanya kesulitan menggunakan tangan dan pergelangan tangan dengan benar. Pergelangan tangan mungkin kehilangan beberapa rentang gerak.

Sindrom de Quervain biasanya merespons dengan sangat baik terhadap pengobatan. Banyak orang tidak memerlukan operasi. Perawatan dengan belat pergelangan tangan, obat NSAID, dan istirahat sering memperbaiki kondisi. Kasus yang memerlukan pembedahan memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi. Namun, terdiagnosis sindrom de Quervain memang perlu diobati. Jika tidak diobati, kondisi bisa terus memburuk dari waktu ke waktu.

Baca Juga: Sindrom Gardner: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Indira swastika utama Photo Verified Writer Indira swastika utama

An ISTJ-T. A medical student who love write :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya