Neurodermatitis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Sering garuk-garuk saat stres? Waspada neurodermatitis!

Ketika mengalami stres, sering kali tubuh melakukan berbagai hal yang tidak kita sadari, seperti menggigiti kuku, menggerakkan kaki, atau memainkan benda di sekitar. Ada pula yang suka garuk-garuk kulit padahal kulit tidak terasa gatal. Semua itu merupakan respons tubuh yang distimulasi oleh stres.

Adalah neurodermatitis atau lichen simplex chronicus, yaitu gangguan kulit di mana kulit menjadi teriritasi, menyebabkan gatal kronis dan garukan yang tak terkendali. Penasaran dengan kondisi ini? Simak faktanya di bawah ini sampai habis, ya!

1. Apa itu neurodermatitis?

Neurodermatitis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi neurodermatitis atau lichen simplex chronicus di kaki (researchgate.net/Habif, Clinical Dermatology, 4th ed. Elsevier, 2004)

Berdasarkan buku Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine, neurodermatitis adalah gangguan gatal berat kronis yang ditandai dengan satu atau lebih plak likenifikasi (penebalan dan tekstur kulit yang jelas).

Umumnya neurodermatitis menyerang usia dewasa, mulai 30-50 tahun. Penyakit ini tidak mengancam jiwa atau menular. Akan tetapi, rasa gatal yang dihasilkan bisa sangat kuat dan berulang, sehingga mengganggu tidur dan kegiatan sehari-hari.

Area kulit yang paling sering terdampak adalah kepala, leher belakang, tangan bagian belakang (sejajar punggung tangan), pergelangan kaki, dan area kelamin.

2. Penyebab neurodermatitis

Neurodermatitis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi stres (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Neurodermatitis dipicu oleh gesekan atau garukan akibat rasa gatal. Nah, rasa gatal itu sendiri dicetuskan oleh berbagi faktor. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui pasti, dokter dan peneliti telah menghubungkan beberapa faktor terkait dengan rasa gatal pada neurodermatitis.

Sebanyak 26-75 persen neurodermatitis dilaporkan terkait dengan riwayat atopi (alergi). Faktor lingkungan seperti suhu, panas, keringat, dan iritasi disebutkan juga dapat menyebabkan gatal pada neurodermatitis.

Tidak hanya itu, gangguan emosional atau psikologis telah disinggung pada beberapa literatur. Diduga neurotransmiter yang memengaruhi mood seperti dopamin, serotonin, dan peptida opioid memengaruhi persepsi gatal pada kulit melalui jalur spinal. Apabila terjadi ketidakseimbangan pada ketiga neurotransmiter tersebut akibat stres, hal ini akan memicu timbulnya gatal dan menimbulkan keinginan menggaruk. 

Baca Juga: Eskalasi Hormon Stres Naikkan Risiko Hipertensi dan Penyakit Jantung

3. Gejala neurodermatitis

Neurodermatitis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi kondisi kulit pada pasien dengan neurodermatitis (emedicine.medscape.com)

Gejala utama neurodermatitis adalah rasa gatal yang parah. Rasa gatal dapat hilang timbul, terus-menerus, atau tidak menentu. Garukan yang dilakukan secara sadar dapat menyebabkan nyeri dan juga bisa terjadi saat tidur. Gatal makin parah saat berkeringat, panas, iritasi, atau stres psikologis.

Dilansir Mayo Clinic, akibat garukan berulang, kulit jadi menebal dan terbentuk bercak pada kulit yang digaruk. Awalnya, kulit hanya tampak kemerahan dan sedikit bengkak. Namun, pada tahap selanjutnya kemerahan dan edema akan berangsur hilang lalu berubah menjadi lebih tebal dan bertekstur. Tekstur kulit menjadi kasar atau bersisik. Selain itu, kulit pada area yang sering digaruk menjadi lebih gelap dari bagian kulit lainnya.

4. Diagnosis dan pengobatan neurodermatitis

Neurodermatitis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi pemeriksaan kulit (my.clevelandclinic.org)

Apabila kamu menyadari menggaruk kulit di bagian yang sama, rasa gatal yang mengganggu tidur atau rutinitas harian, serta nyeri atau terlihat terinfeksi dan merasa demam, alangkah baiknya jika kamu segera menemui dokter spesialis kulit.

Dokter akan menanyakan beberapa hal terkait gejala hingga kemungkinan adanya stres yang memicu gatal. Pada beberapa kasus, mungkin dokter akan meminta pasien untuk melakukan pemeriksaan histopatologi untuk menegakkan diagnosis. 

Umumnya, setelah mengetahui seseorang menderita neurodermatitis, dokter akan memberikan terapi untuk mengurangi gatal dan mencegah menggaruk.

Dilansir Medscape, kebanyakan dokter memberikan krim anti gatal, pelembap, dan obat pereda gatal seperti antialergi. Pada beberapa kasus yang diakibatkan stres berat, dokter akan merujuk pasien ke psikolog untuk mendapat penanganan psikologis, sehingga diharapkan mampu mengurangi kebiasaan menggaruk dan penyembuhan lebih cepat.

5. Pencegahan neurodermatitis

Neurodermatitis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi olahraga untuk meredakan stres (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Kabar baiknya, neurodermatitis dapat dicegah dengan mudah dengan langkah-langkah berikut ini:

  • Menghindari kebiasaan menggaruk sebisa mungkin. Jika tersadar sedang melakukan hal tersebut, alihkan kegiatan tanganmu dengan berbagai aktivitas.
  • Menjaga kuku tetap pendek. Hal ini berguna agar kulit tidak mengalami kerusakan yang lebih parah jika kamu tidak sengaja menggaruk.
  • Jika rasa gatal sangat mengganggu, lakukan kompres dingin untuk mengurangi gatal.
  • Gunakan pelembap untuk memperbaiki kulit bekas garukan.
  • Hindari pemicu gatal jika disebabkan oleh panas, keringat, atau iritasi.
  • Lakukan manajemen stres seperti meditasi, olahraga, melakukan hobi, pijat, dan berbagai aktivitas yang dapat mengurangi atau bahkan mengurangi stres.

Nah, berikut tadi adalah beberapa fakta yang perlu kamu ketahui terkait neurodermatitis. Meskipun jarang terdengar, tetapi tanpa sadar kita bisa mengalaminya. Lakukan tips pencegahan di atas agar kulitmu tetap sehat dan terhindar dari kebiasaan menggaruk yang bisa berisiko, ya!

Baca Juga: Stres Ternyata Buruk untuk Kulitmu, Ini 7 Masalah yang Disebabkannya 

Indira swastika utama Photo Verified Writer Indira swastika utama

An ISTJ-T. A medical student who love write :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya