Anoreksia Atletika: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Gangguan makan yang dibarengi obsesi olahraga ekstrem

Mungkin kamu sudah paham dengan istilah anoreksia nervosa, yaitu gangguan makan yang membatasi jumlah konsumsi makanan sehari-hari secara ekstrem. Di samping itu, penderitanya juga mengembangkan pola pikir yang menyimpang terkait citra tubuh dan ketakutan berlebih pada kenaikan berat badan. 

Ada kondisi lain yang berhubungan dengan anoreksia nervosa, yaitu anoreksia atletika (anorexia athletica) atau juga dikenal sebagai hipergimnasia. Penderitanya bisa mempraktikkan kebiasaan olahraga ekstrem dalam waktu yang sangat lama. Alhasil, aktivitas tersebut justru malah menjadi kewajiban kompulsif.

Ingin tahu lebih lanjut tentang anoreksia atletika? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Anoreksia atletika lebih sering terjadi pada olahragawan

Anoreksia Atletika: Penyebab, Gejala, dan Pengobatanilustrasi atlet angkat beban (pexels.com/Leon Ardho)

Orang dengan anoreksia atletika sering kali mengonsumsi kalori dalam jumlah terbatas, meskipun melakukan tingkat aktivitas fisik yang berat. Anoreksia atletika cenderung memengaruhi individu dengan tingkat aktivitas fisik yang berat, seperti olahragawan atau atlet. 

Menurut keterangan dari National Eating Disorder Association (NEDA), orang dengan anoreksia atletika telah kehilangan sekitar 5 persen dari berat badan sehat karena pembatasan kalori dan olahraga yang berlebihan.

Penderitanya biasanya hanya memenuhi beberapa karakteristik gangguan makan, sehingga diklasifikasikan ke dalam gangguan makan yang belum dapat ditentukan atau Eating Disorder Not Otherwise Specified (EDNOS). 

2. Gejala anoreksia atletika

Anoreksia Atletika: Penyebab, Gejala, dan Pengobatanpexels.com/Kaboompics.com

Beberapa gejala yang berhubungan dengan anoreksia atletika di antaranya adalah:

  • Membatasi asupan kalori yang kemudian berdampak pada efek samping seperti kelelahan, lekas marah, pusing, masalah konsentrasi, dan sering cedera.
  • Aktivitas fisik yang berlebihan.
  • Fokus pada kinerja untuk mempertahankan perfeksionisme citra tubuh.
  • Menstruasi tidak teratur (pada perempuan).

Baca Juga: Awas, Ini 5 Tanda Kalau Kamu Mengidap Anoreksia

3. Penyebab anoreksia atletika

Anoreksia Atletika: Penyebab, Gejala, dan Pengobatanilustrasi seseorang dengan anoreksia atletika (pexels.com/Engin Akyurt)

Dilansir Healthline, munculnya anoreksia atletika bisa karena tekanan untuk mempertahankan kondisi fisik yang sempurna. Wujud tekanan tersebut biasanya berupa kritikan mengenai bentuk atau berat badan dari keluarga, teman, pelatih, atau bahkan media maupun media sosial. Selain itu, dorongan memenuhi standar ideal bentuk dan berat badan juga dapat dikaitkan dengan penyebab anoreksia atletika.

Menurut keterangan dari American Psychological Association (APA) kondisi seperti pelecehan atau trauma masa lalu, harga diri rendah, perundungan, hubungan dengan orang tua yang buruk, gangguan kepribadian, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, melukai diri sendiri, dan kesulitan menyelesaikan konflik dapat menjadi faktor risiko seseorang mengembangkan anoreksia atletika. Selain itu, peran genetika digadang-gadang juga dapat menjadi kontributor. 

4. Siapa saja yang berisiko mengalami anoreksia atletika?

Anoreksia Atletika: Penyebab, Gejala, dan Pengobatanilustrasi balerina (pexels.com/Andrew)

Menurut studi yang diterbitkan dalam European Journal of Sport Science, prevalensi gangguan makan anoreksia atletika lebih tinggi terjadi pada atlet perempuan ketimbang laki-laki, meskipun atlet laki-laki juga bisa mengalaminya. 

Seseorang yang berkecimpung dalam aktivitas fisik seperti atlet biasanya dikaitkan dengan pembawaan tubuh yang ideal. Hal ini memungkinkan orang tersebut berisiko mengembangkan anoreksia atletika.

Beberapa contoh profesi yang mungkin berisiko mengembangkan anoreksia atletika yaitu perenang, pelari, balerina, pemandu sorak, pegulat, petinju, dan lain-lain.

5. Pengobatan anoreksia atletika

Anoreksia Atletika: Penyebab, Gejala, dan Pengobatanilustrasi terapi dengan psikolog (pexels.com/mentatdgt)

Beberapa perawatan dan pengobatan yang mungkin akan direkomendasikan dokter antara lain:

  • Perawatan psikologis berupa terapi: terapi melibatkan ahli kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater. Ahli dapat membantu pasien mengembangkan dan mempraktikkan coping mechanism untuk membantu memperbaiki kondisi tersebut. 

  • Perawatan nutrisi: perawatan ini dapat melibatkan ahli diet atau pelatih pribadi. Fokusnya yaitu mengoptimalkan asupan nutrisi, mencegah diet atau tindakan penurunan berat badan ekstrem, dan pemulihan berat badan yang sehat. 

  • Perawatan medis: intervensi medis mungkin diperlukan untuk mengatasi komplikasi fisik seperti cedera atau osteoporosis. 

Orang dengan anoreksia atletika membatasi asupan kalori dan melakukan olahraga secara ekstrem. Untuk itu, diagnosis dan pengobatan dini sangat penting. Pasalnya, kondisi tersebut dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan seperti kekurangan gizi, ketidakseimbangan elektrolit, serta cedera tulang atau otot. 

Baca Juga: 7 Fakta Bulimia Nervosa, Gangguan Makan yang Bisa Menyebabkan Kematian

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya