Claw Foot: Gejala, Tahapan, Penyebab, Perawatan

Kelainan bentuk kaki yang menyebabkan jari kaki mirip cakar

Claw foot (kaki cakar) dikenal juga dengan sebutan claw toes. Ini digambarkan sebagai kondisi saat jari-jari kaki menekuk sehingga terlihat mirip cakar. Claw foot bisa muncul sejak lahir atau berkembang seiring waktu.

Claw foot biasanya bukan pertanda dari masalah medis serius dan tidak menimbulkan rasa sakit. Akan tetapi, kondisi ini bisa dikaitkan dengan masalah kesehatan tertentu seperti cerebral palsy atau diabetes.

Penting untuk dipahami bahwa claw foot sering disalahartikan dengan kondisi sejenis, yakni hammer toe. Kendati punya banyak kesamaan, tetapi kedua kondisi tersebut pada dasarnya keduanya memengaruhi otot yang berbeda di area kaki.

1. Gejala

Claw Foot: Gejala, Tahapan, Penyebab, Perawatanilustrasi perbedaan kaki normal dan claw foot (sportsinjuryclinic.net)

Sebagian besar kasus claw foot tidak berbahaya. Namun, efek yang ditimbulkannya bisa memicu rasa tidak nyaman. Selain itu, individu yang mengalaminya bisa merasa sakit saat berjalan. Masalah lain yang bisa terjadi adalah sulit menemukan ukuran sepatu yang pas.

Claw foot termanifestasi sebagai kaki cakar. Gejala lain yang mungkin menyertai bisa termasuk:

  • Kulit kaki mengalami kapalan.
  • Sensasi lepuh dan nyeri kadang terasa.
  • Adanya indikasi pembengkakan pada daerah kaki.
  • Pada kasus yang jarang terjadi bisa timbul bisul.

2. Tahapan perkembangan kondisi

Claw Foot: Gejala, Tahapan, Penyebab, Perawatanilustrasi memakai sepatu (pexels.com/Pixabay)

Dilansir Cleveland Clinic, ada dua tahapan perkembangan claw foot:

  • Tahap pertama: Ini disebut dengan fase fleksibel. Pada tahap ini, jari-jari kaki masih terbilang lentur meski agak kaku pada persendiannya.
  • Tahap kedua: Ini dikenal sebagai fase kaku. Ini merupakan tahap akhir saat jari-jari kaki seolah "macet" dan tidak dapat bergerak.

Claw foot dapat disebabkan oleh masalah saraf di area kaki, sumsum tulang belakang, atau tanda-tanda dari radang sendi.

Baca Juga: Hammer Toe: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

3. Penyebab

Claw Foot: Gejala, Tahapan, Penyebab, Perawatanilustrasi kaki penderita diabetes (pexels.com/Kaushal Raj)

Penyebab claw foot bisa bervariasi. Misalnya, setelah operasi pergelangan kaki, seseorang bisa berisiko mengalami claw foot. Selain itu, peradangan juga dapat menyebabkan jari-jari kaki menekuk pada posisi yang mirip dengan cakar. Kasus lainnya adalah kerusakan saraf yang beimbas pada melemahnya otot kaki, menyebabkan ketidakseimbangan yang mendatangkan komplikasi berupa claw foot.

Kondisi medis tertentu yang telah dikaitkan dengan penyebab claw foot mencakup:

Dalam beberapa kasus, penyebab claw foot sulit teridentifikasi. Sementara itu, komponen warisan genetik menjadi kontributor terhadap perkembangan claw foot.

4. Perawatan

Claw Foot: Gejala, Tahapan, Penyebab, Perawatanilustrasi perawatan pemijatan kaki (pexels.com/Yan Krukau)

Ketika merasa memiliki claw foot, konsultasilah dengan dokter untuk mendapat diagnosis akurat. Kalau dibiarkan, claw foot yang masih pada fase fleksibel bisa berkembang ke fase kaku. Jika sudah pada fase kaku maka ini cenderung lebih sulit diatasi.

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan terhadap kondisi medis lain yang menjadi penyebab claw foot. Setelah diagnosis, langkah selanjutnya adalah menetapkan perawatan.

Opsi yang dapat direkomendasikan oleh dokter antara lain:

  • Merekatkan jari-jari kaki agar tetap berada pada posisi yang tepat.
  • Pembidaian dengan belat untuk membantu menjaga jari-jari kaki tetap lurus.
  • Mengobati kondisi medis yang mendasarinya.
  • Prosedur operasi.

5. Mekanisme koping

Claw Foot: Gejala, Tahapan, Penyebab, Perawatanilustrasi kaki perempuan (pexels.com/Yan Krukau)

Mencegah claw foot jelas lebih baik dibanding perawatannya. Ada langkah-langkah yang dapat dipertimbangkan untuk melindungi kesehatan kaki, terutama meninimalkan risiko claw foot, antara lain:

  • Mengelola kondisi medis yang mendasari: Apabila claw foot disebabkan oleh diabetes, kamu perlu melakukan kontrol ekstra terhadap kondisi tersebut. Kadar gula darah harus dijaga dengan baik untuk menghindari komplikasi serius terkait kerusakan saraf di kaki.
  • Memakai alas kaki yang nyaman: Sepatu hak tinggi atau yang terlalu ketat bisa memicu bikin kaki tak nyaman, terlebih kalau dipakai terlalu lama. Jika kondisi ini tidak diperhatikan, maka bisa menjadi faktor risiko claw foot.
  • Pertimbangkan alat bantu atau ortotik: Dokter mungkin menyarankan untuk menggunakan alat bantu khusus (misalnya bantalan gel) saat menggunakan sepatu. Ini bermanfaat untuk menjaga kaki agar claw foot  tidak memburuk.
  • Rutin olahraga dengan melibatkan peregangan pada jari-jari kaki: Meregangkan jari kaki dapat membantu mengurangi efek claw foot dan kerusakan saraf di kemudian hari.

Jika claw foot tidak ditangani, bukan tidak mungkin kondisi ini berkembang menjadi kaku secara permanen. Dampaknya adalah kesulitan dan kesakitan saat berjalan atau berlari. Jadi, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter.

Claw foot termasuk dalam kategori kelainan bentuk kaki. Kondisi ini melibatkan persendian jari kaki tertekuk ke atas, sementara sendi lainnya tertekuk ke bawah. Disebut claw foot karena kondisi ini memiliki kemiripan dengan cakar yang memengaruhi ekstremitas bawah, khususnya jari kaki.

Baca Juga: Trigger Finger: Gejala, Penyebab, Pengobatan

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya