Emotional Freedom Technique, Cara Alternatif untuk Mengatasi Kecemasan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidak hanya menjadi alternatif untuk mengurangi kecemasan, emotional freedom technique (EFT) atau teknik kebebasan emosional menjanjikan manfaat lain, yaitu meredakan rasa sakit fisik dan masalah psikologis umum lainnya, termasuk gangguan stres pasca trauma (PTSD).
Juga dikenal sebagai terapi tapping atau akupresur psikologis (psychological acupressure), EFT merupakan metode perawatan revolusioner tanpa menggunakan jarum. Fokusnya adalah penggunaan ujung jari untuk menstimulasi titik energi pada tubuh, bertujuan untuk melepaskan emosi yang tertimbun dalam sistem energi tubuh.
Ingin mengetahui EFT lebih lanjut? Berikut ini penjelasan lengkapnya.
1. Apa itu emotional freedom technique?
Melansir berbagai sumber, penggagas EFT adalah Gary Craig yang pada tahun 1990-an mempublikasikan informasi terkait EFT melalui situs resmi EFT International. Menurutnya, gangguan energi adalah penyebab dari semua emosi dan rasa sakit yang bersifat negatif.
Teknik ini melibatkan pengetukkan di titik-titik tertentu tubuh, terutama di area kepala dan wajah. Mengutip laman EFT International, teknik ini dapat membantu meminimalkan kondisi berupa:
- Kegelisahan;
- Depresi;
- Tekanan;
- Penyakit kronis;
- Masalah penurunan berat badan, dan lain-lain.
2. Cara kerja emotional freedom technique
Mirip akupunktur, EFT berfokus pada titik meridian yang mana merupakan titik panas energi untuk mengembalikan keseimbangan energi tubuh. Jika akupunktur menggunakan jarum untuk menekan titik-titik energi pada tubuh, EFT cukup menggunakan ketukan ujung jari untuk memberikan tekanan pada titik-titik tertentu di area yang telah ditetapkan.
Para pendukung EFT menyatakan bahwa ketukan ini dapat membantu mempermudah akses energi tubuh dan mengirim sinyal ke bagian otak yang mengatur respons terhadap stres.
Memulihkan keseimbangan energi dapat meredakan gejala yang mungkin disebabkan oleh pengalaman atau emosi negatif. Selanjutnya, stimulasi titik meridian dengan EFT dipercaya dapat mengurangi stres atau emosi negatif lainnya.
Baca Juga: Kenali 8 Gejala Fisik Gangguan Kecemasan atau Anxiety
3. Langkah-langkah emotional freedom technique
Melansir Medical News Today dan Healthline, terdapat lima langkah dalam teknik kebebasan emosional, yakni:
- Identifikasi masalah
Agar EFT berjalan efektif, identifikasi masalah atau ketakutan harus terlebih dahulu dilakukan. Jika sudah teridentifikasi, maka selanjutnya akan lebih mudah menentukan titik fokus saat EFT dilakukan. Menentukan titik fokus berguna untuk memaksimalkan hasil yang hendak dicapai.
- Uji intensitas awal
Langkah selanjutnya adalah menetapkan tingkat intensitas patokan. Tingkat intensitas dinilai dari skala 0 sampai 10. Menetapkan tolok ukur berupa skala dapat membantu memantau kemajuan setelah mempraktikkan EFT secara lengkap. Misalnya, jika intensitas awal adalah 10 dan setelah menjalani EFT berakhir berada pada angka 5, artinya telah mencapai tingkat peningkatan 50 persen.
Editor’s picks
- Penyiapan
Langkah penyiapan adalah menentukan frasa pengingat sederhana berupa pengakuan dan penerimaan terhadap masalah yang dialami. Misalnya, kalimat sederhana: "meskipun saya memiliki masalah, saya menerima keadaan diri saya sendiri dengan sepenuhnya.”
- Urutan
Urutan dalam EFT merupakan ketukan metodis di ujung sembilan titik meridian tubuh. Terdapat 12 meridian utama yang merepresentasikan setiap sisi tubuh dan berhubungan dengan organ internal. Namun, EFT lebih berfokus pada sembilan poin, yaitu karate chop (KC), top of head (TH), eyebrow (EB), side of the eye (SE), under the eye (UE), under the nose (UN), chin (CH), under the arm (UA), dan beginning of the collarbone (CB).
- Uji intensitas akhir
Idealnya, pada langkah ini kondisi akan membaik. Jika belum mencapai 0, ulangi langkah dari awal hingga intensitas mencapai 0.
4. Emotional freedom technique dalam bingkai studi ilmiah
Beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa EFT memiliki kemungkinan yang cukup efektif untuk meredakan beberapa kondisi seperti kecemasan dan PTSD.
Studi dalam The Journal of Nervous and Mental Disease tahun 2016 melaporkan bahwa orang yang menggunakan EFT mengalami penurunan kecemasan yang signifikan. Namun, butuh penelitian lebih lanjut untuk membandingkan efektivitas EFT dengan pengobatan standar lain, misalnya terapi perilaku kognitif (CBT).
Studi di tahun yang sama dalam EXPLORE: The Journal of Science and Healing, menjelaskan bahwa EFT sangat efektif dalam mengurangi gejala depresi.
Studi lainnya dalam Journal of Evidence-Based Integrative Medicine tahun 2019 melibatkan 203 orang (mayoritas perempuan dengan usia 50 tahun ke atas) dengan pengujian reaksi fisik dan gejala psikologis. Ditemukan bahwa partisipan mengalami penurunan yang signifikan pada kasus kecemasan, depresi, tingkat rasa sakit, dan gejala PTSD.
Laporan lainnya yaitu terjadi peningkatan kebahagiaan pada partisipan yang menjalani EFT.
5. Efektivitas emotional freedom technique
EFT cenderung tidak memiliki efek samping negatif dan dianggap aman untuk dilakukan.
Melansir Therapy Directory, beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan EFT ialah:
- Melakukan EFT dengan spesifik;
- Fokus pada proses dan tujuan;
- Memperhatikan perubahan yang terjadi;
- Minum cukup air agar tetap terhidrasi.
EFT menjadi salah satu cara yang dinilai efektif untuk menenangkan perasaan yang berkecamuk dan meredakan emosi yang tidak diinginkan. Meskipun beberapa penelitian menunjukkan efektivitas EFT untuk meminimalkan kecemasan, depresi, dan PTSD, masih diperlukan penelitian lebih lanjut.
Apabila kamu tertarik mencoba emotional freedom technique untuk mendapat manfaat-manfaat yang disebutkan tadi, baiknya konsultasi dulu dengan dokter. Dokter dapat memberi arahan yang tepat untuk meminimalkan masalah kesehatan, khususnya berkenaan dengan perasaan negatif. Selain itu, dokter juga dapat memberi masukan terkait pengurangan kemungkinan cedera atau gejala yang memburuk.
Baca Juga: 5 Terapi Non Medis Ini Bisa Bantu Penyembuhan Ragam Penyakit
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.