5 Fakta Gangguan Penyesuaian, saat Perubahan Hidup Mengguncang Mental

Sulitnya menyesuaikan diri dengan situasi #IDNTimesHealth

Sudah menjadi hal umum ketika perubahan yang tidak diinginkan atau peristiwa yang menyulitkan memengaruhi emosi seseorang. Kasus seperti meninggalnya orang terkasih, kehilangan pekerjaan, serta masalah dalam hubungan dapat menjadi faktor risiko hadirnya gangguan penyesuaian dalam fase hidup manusia.

Karena hal ini, tidak jarang orang menunjukkan pola regresif pada saat menjalankan aktivitas sehari-hari. Dalam dunia psikologi, kondisi tersebut dapat disebut sebagai gangguan penyesuaian yang ditambah pula dengan kecemasan.

Dirangkum dari Medical News Today dan studi terkait, berikut adalah fakta menarik gangguan penyesuaian dengan kecemasan yang perlu kita ketahui.

1. Faktor risiko gangguan penyesuaian dapat bervariasi pada setiap orang

5 Fakta Gangguan Penyesuaian, saat Perubahan Hidup Mengguncang Mentalilustrasi perubahan keadaan membuat wanita bersedih (pexels.com/Liza Summer)

Mengacu data Center for Behavioral Health Statistics and Quality tahun 2014, diperkirakan sebanyak 6,9 persen orang dewasa mendapat diagnosis gangguan penyesuaian setiap tahun di Amerika Serikat (AS). Sementara, dilansir Addiction Hope, statistik gangguan tersebut menjadi lebih umum pada layanan konsultasi psikiatri orang dewasa sebanyak 5 sampai 21 persen.

Adapun perempuan dewasa lebih sering mendapatkan diagnosis ini daripada laki-laki dewasa. Akan tetapi, baik anak perempuan atau anak laki-laki memiliki kemungkinan yang sama terhadap gangguan penyesuaian.

Pada dasarnya, akar dari masalah ini berbeda-berbeda pada setiap orang. Peristiwa seperti meninggalnya orang terdekat, kehilangan pekerjaan, masalah hubungan, atau pindah rumah bisa menjadi hal yang memicunya.

2. Sulit menyesuaikan diri dengan perubahan adalah karakteristik utama gangguan penyesuaian

5 Fakta Gangguan Penyesuaian, saat Perubahan Hidup Mengguncang Mentalilustrasi pasangan yang mengalami masalah hubungan (Pexels.com/SHVETS production)

Gangguan penyesuaian disertai kecemasan berbeda dengan stres. Individu yang mengalami masalah ini kemungkinan besar akan merasa kesulitan mengatasi dan menyesuaikan diri dengan keadaan yang berubah kian drastis. Gangguan penyesuaian biasanya hadir secara mental, tapi beberapa orang juga bisa menunjukkan gejala secara fisik.

Studi tahun 2018 dalam Journal of Affective Disorders menunjukkan, kriteria diagnostik gangguan penyesuaian dengan kecemasan berlangsung sekitar 6 bulan disertai gejala yang signifikan. Jika gejala bertahan di luar periode tersebut, kasusnya sudah menjadi diagnosis kondisi yang berbeda.

Baca Juga: Jangan Disamakan, Kenali Perbedaan Cemas dengan Gangguan Kecemasan

3. Gangguan penyesuaian kronis kemungkinan memiliki gejala yang lebih lama

5 Fakta Gangguan Penyesuaian, saat Perubahan Hidup Mengguncang Mentalilustrasi wanita memendam masalah begitu lama (Pexels.com/JESSICA TICOZZELLI)

Jika faktor stres terus berlanjut, maka gejala gangguan penyesuaian dengan kecemasan juga akan berlangsung lama. Beberapa gejala gangguan penyesuaian dengan kecemasan yang paling sering adalah merasa sedih, gelisah, putus asa, dan perubahan pola tidur yang kacau.

Namun, sebaiknya kita juga tidak boleh mengabaikan gejala umum lainnya yang terdiri dari:

  • Kelelahan
  • Kehilangan memori
  • Kehilangan nafsu makan
  • Sulit berkonsentrasi
  • Sering menangis
  • Merasa khawatir atau cemas berlebih
  • Merasa kewalahan dengan aktivitas sehari-hari
  • Mengalami masalah tidur (insomnia)
  • Adanya pemikiran untuk bunuh diri

4. Gangguan penyesuaian dan kecemasan pada anak-anak

5 Fakta Gangguan Penyesuaian, saat Perubahan Hidup Mengguncang Mentalilustrasi gadis remaja yang menunjukkan perilaku membangkang (Pexels.com/Monstera)

Ketika anak-anak mengalami gangguan penyesuaian, diagnosis yang sering dikaitkan adalah kecemasan perpisahan. Penyebabnya sering kali karena pindah sekolah, pindah rumah, perceraian orangtua, kematian hewan peliharaan, atau menjadi korban bullying di sekolah.

Gejala gangguan penyesuaian pada anak-anak biasanya dapat terlihat baik dari segi psikis maupun fisik, seperti:

  • Sakit kepala
  • Sakit perut
  • Perilaku nakal
  • Perilaku berbeda saat di rumah dan di sekolah

Berdasarkan studi 1997 dalam Psychological Medicine, perilaku nakal anak-anak bisa menjadi manifestasi kesulitan menemukan perubahan. Untuk itu, penting meminimalkan gejala, diperlukan peran aktif orangtua untuk mengajak anak berdiskusi santai, melakukan meditasi, atau sekadar jalan-jalan keluar untuk mendapatkan udara segar.

5. Diagnosis dan pengobatan gangguan penyesuaian dengan kecemasan

5 Fakta Gangguan Penyesuaian, saat Perubahan Hidup Mengguncang Mentalilustrasi sesi konseling antara psikolog dan pasien (Pexels.com/Anthony Shkraba)

Studi tahun 2019 dalam International Journal of Environmental Research and Public Health mengatakan bahwa sistematika diagnosis gangguan penyesuaian kian baik. Sementara itu, dalam melakukan diagnosis, dokter biasanya akan menganalisis perubahan signifikan pasien yang mencakup kesulitan mengingat dan berkonsentrasi, mengalami kegugupan, serta ketidakmampuan melakukan aktivitas normal seperti biasanya.

Terkait pengobatan yang harus ditempuh pasien, dokter mungkin akan menjelaskan mengenai opsi perawatan jangka pendek dan jangka panjang yang terdiri dari:

  • Psikoterapi
  • Latihan fisik
  • Konsumsi obat-obatan tertentu seperti antidepresan atau anticemas
  • Sesi renungan untuk kemudian menjadi kekuatan mentalitas dalam rutinitas kehidupan sehari-hari
  • Sesi diskusi dengan anggota keluarga, kerabat, atau teman yang dapat dipercaya

Seseorang dapat mengalami gangguan penyesuaian setelah mengalami perubahan besar dalam hidup. Pada intinya, gejala yang ditampakkan merupakan bentuk peringatan untuk segera mengatasi kondisi dan mengonsultasikannya kepada ahli. Melalui serangkaian prosedur diagnosis, dokter dapat membantu menawarkan program terbaik untuk membantu manajemen kondisi tersebut. 

Baca Juga: 7 Tanda Agoraphobia: Kecemasan pada Keramaian dan Fakta Ilmiahnya

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya