Mengenal Hodofobia, Fobia Aneh yang Bikin Orang Takut Traveling 

Duh, padahal traveling menyenangkan dan banyak manfaatnya

Traveling banyak sekali manfaatnya! Jadi ajang relaksasi, menambah wawasan budaya dan pengalaman, memperbanyak teman, hingga menyehatkan fisik dan mental.

Umumnya setiap orang excited merencanakan liburan. Namun, ada juga, lho, orang yang punya ketakutan akan traveling. Mereka ini adalah orang-orang yang punya hodofobia, yaitu memiliki ketakutan ekstrem dalam bepergian.

Fobia ini umumnya termanifestasi dalam beberapa hal, seperti ketidakmampuan meninggalkan rumah, takut pada jenis transportasi tertentu, atau perasaan ragu untuk melakukan perjalanan ke tempat baru.

Pada dasarnya, ketakutan tidak selalu dikaitkan dengan hal yang buruk, yang mana umumnya merupakan respons normal biologis terhadap situasi yang punya potensi bahaya. Akan tetapi, pada kasus hodofobia, seperti fobia lainnya, level ketakutannya berlebihan dan irasional.

1. Gejala hodofobia

Mengenal Hodofobia, Fobia Aneh yang Bikin Orang Takut Traveling unsplash.com/Rigo Jauregui

Mengacu pada buku "Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders" yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association, terdapat berbagai jenis fobia spesifik dan salah satunya adalah hodofobia.

Dilansir dari Healthline, hodofobia umumnya memunculkan gejala signifikan yang dapat terjadi ketika individu sedang bepergian, atau bahkan saat sedang memikirkan perjalanan.

Gejala yang bisa ditunjukkan antara lain:

  • Pusing
  • Mual
  • Diare
  • Mulut kering
  • Berkeringat
  • Napas terengah-engah
  • Kehilangan selera makan
  • Kelemahan dan ketegangan otot
  • Peningkatan denyut jantung dan tekanan darah

Pada kasus yang lebih parah, hodofobia bisa menyebabkan serangan panik. Gejala tambahan dapat berupa sulit bernapas, gemetar, kedinginan, merasa seperti beku, dan pingsan.

2. Banyak orang dengan hodofobia pernah mengalami peristiwa traumatis yang berkaitan dengan traveling

Mengenal Hodofobia, Fobia Aneh yang Bikin Orang Takut Traveling unsplash.com/Guilherme Stecanella

Dilansir dari Health Central, pada dasarnya kemungkinan individu mengembangkan hodofobia disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah peristiwa traumatis yang pernah dialami, yang merupakan penyebab paling umum.

Pengalaman traumatis tersebut bersama ide perjalanan menjadi jalinan yang menyebabkan reaksi panik.

Gejala fisik yang dikaitkan dengan traveling seperti vertigo atau mabuk perjalanan terkadang juga dapat membuat seseorang takut untuk melakukan perjalanan jauh.

Menurut sebuah studi dalam "International Journal of Advanced Research", kasus hodofobia memengaruhi 185 dari 1.589 laki-laki dan 140 dari 1.154 perempuan (yang respondennya melibatkan siswa).

Studi tersebut juga menyebut bahwa tidak ada perbedaan signifikan pada hodofobia yang dimiliki laki-laki maupun perempuan. 

Baca Juga: Selain Virus Corona, Ini 10 Risiko Penyakit Serius saat Traveling

3. Belum ada tes khusus untuk diagnosis hodofobia

Mengenal Hodofobia, Fobia Aneh yang Bikin Orang Takut Traveling pixabay.com/langll

Jenis fobia sosial ini cenderung berkembang saat dewasa dan juga bisa berkembang bersamaan dengan fobia lain seperti agorafobia (fobia keramaian) dan aerofobia (fobia terbang). Sampai sekarang, belum ada tes khusus untuk diagnosis hodofobia.

Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan berdasarkan penilaian diri dan kombinasi kuesioner. Pertanyaan yang berkaitan dengan hodofobia akan diberikan, termasuk mengamati gejala yang ditunjukkan.

Dalam beberapa kasus, tidak jarang dokter akan memberi rujukan ke ahli kesehatan jiwa seperti psikiater atau psikolog, sebagai bentuk evaluasi dan perawatan lebih lanjut.

4. Perawatan hodofobia salah satunya dengan terapi perilaku kognitif

Mengenal Hodofobia, Fobia Aneh yang Bikin Orang Takut Traveling Unsplash.com/Simon Rae

Psikoterapi atau terapi perilaku kognitif merupakan opsi yang dapat ditempuh untuk perawatan hodofobia. Terapi ini terbilang efektif karena mampu mengubah persepsi dan reaksi dari sikap individu terhadap ketakutannya.

Terapis juga mungkin merekomendasikan program terapi yang melibatkan beberapa orang atau kelompok. Bahkan di akhir terapi mungkin ada program ide traveling.

Selain itu, terapi perjalanan secara bertahap juga bisa meminimalkan ketakutan. Pada tahap ini, terapis akan menunjukkan gambar atau memperdengarkan suara yang identik dengan suasana traveling.

Seiring dengan berjalannya waktu, terapis mungkin akan menemani individu yang bersangkutan dalam perjalanan singkat. Tujuannya adalah untuk membantu melepaskan rasa takut secara perlahan.

Sementara itu, konsumsi obat-obatan tertentu seperti obat anti kecemasan yang diresepkan dokter juga bisa menjadi pilihan.

Berdasarkan "International Journal of Advanced Research", opsi perawatan lainnya termasuk hipnosis, homeopati, relaksasi, desensitisasi progresif, obat herbal, dan exposure-based therapy.

5. Hadapi ketakutan dengan merencanakan perjalanan

Mengenal Hodofobia, Fobia Aneh yang Bikin Orang Takut Traveling unsplash.com/Erik Odiin

Dilansir dari Very Well Mind, banyak penderita hodofobia yang menemukan titik di mana dirinya dapat meminimalkan gejala fobia traveling tersebut.

Hal pertama yang dapat dilakukan adalah merencanakan rute perjalanan. Individu dengan hodofobia dapat merencanakan perjalanan secara matang, mulai dari konfirmasi tiket, transportasi selama traveling, reservasi hotel, agen wisata, mencatat restoran terdekat, menyusun rencana cadangan, dan sebagainya.

Sementara itu, mempelajari hal-hal yang sekiranya akan dibutuhkan saat traveling juga diperlukan seperti mengetahui lokasi fasilitas penting dan menyimpan nomor-nomor penting. Ini berkaitan dengan prosedur keamanan.

Selanjutnya adalah visualisasi untuk menyelesaikan misi traveling dengan aman dan bahagia. Langkah ini dapat membangun kepercayaan diri dan mengurangi stres.

Istirahat dan memastikan tubuh tetap terhidrasi adalah poin berikutnya yang tidak boleh dilewatkan. Jika memungkinkan, jangan traveling sendiri. Ajaklah anggota keluarga atau teman yang kamu percaya.

Bila kamu punya fobia ini, jangan lantas menyerah. Bila rasa takut begitu ekstrem, baiknya minta bantuan profesional seperti psikiater dan psikolog. Niscaya, ketakutanmu perlahan akan pudar, dan kamu juga bisa merasakan kegembiraan traveling ke berbagai tempat.

Baca Juga: Agar Tetap Happy, Ini 5 Tips Jaga Kesehatan Saat Liburan Tiba

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya