Mengenal Halusinasi Taktil, saat Tubuh Merasakan Sensasi Sentuhan Aneh

Cenderung dikaitkan dengan kondisi medis tertentu  

Bicara tentang halusinasi, pikiran kita pasti langsung tertuju pada fenomena yang tidak nyata. Namun, bagi yang mengalaminya, halusinasi adalah sesuatu yang nyata, senyata tulisan yang sedang kamu baca sekarang.

Dalam dunia medis, halusinasi ada berbagai macam, salah satunya adalah halusinasi taktil. Sesuai namanya, halusinasi jenis ini membuat seseorang merasa mengalami sentuhan seperti tersetrum atau seperti disentuh orang lain, tapi sebetulnya itu adalah persepsi yang diciptakan oleh pikiran.

Penasaran dengan jenis halusinasi ini? Yuk, terus baca penjelasannya di bawah ini.

1. Orang yang mengalami halusinasi taktil mengembangkan gejala berbagai sensasi

Mengenal Halusinasi Taktil, saat Tubuh Merasakan Sensasi Sentuhan Anehpexels.com/Engin Akyurt

Dilansir Healthline, mereka yang mengalami halusinasi taktil cenderung mengembangkan gejala beragam yang melibatkan persepsi sentuhan.

Gejala halusinasi taktil secara umum ditunjukkan dengan perasaan kulit meregang di area kepala, kulit gatal, kulit terbakar, sensasi dicium, sensasi berhubungan seks, mengira ada binatang seperti ular atau serangga merayap di kulit (formication), dan organ di dalam tubuh seolah mengalami pergerakan.

2. Para ahli berpendapat bahwa halusinasi taktil disebabkan oleh aktivitas listrik abnormal di area otak tertentu

Mengenal Halusinasi Taktil, saat Tubuh Merasakan Sensasi Sentuhan Anehpexels.com/Juan Pablo Serrano Arenas

Aktivitas abnormal yang terjadi di bagian tertentu dalam otak dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kondisi medis atau konsumsi obat-obatan tertentu.

Dilansir Medical News Today dan Healthline, faktor-faktor yang dapat menjadi penyebab seseorang mengembangkan halusinasi taktil di antaranya adalah:

  • Skizofrenia: menurut survei dalam “Industrial Psychiatry Journal” tahun 2010, sebanyak 88,5 persen orang dengan skizofrenia mengalami halusinasi. Sementara, studi dalam “Scientific Reports, Nature Research” tahun 2016 menjelaskan lebih dari 50 persen pasien skizofrenia pernah mengalami halusinasi taktil atau halusinasi visual.
  • Penyakit Alzheimer: studi dalam “Industrial Psychiatry Journal” tahun 2010 memperkirakan 53 persen pasien Alzheimer mengalami halusinasi taktil, halusinasi visual, halusinasi pendengaran, dan halusinasi penciuman. 
  • Penyakit Parkinson: studi yang sama seperti poin sebelumnya memperkirakan 39,8 persen pasien Parkinson mengalami beberapa bentuk halusinasi, termasuk halusinasi taktil. Halusinasi yang terkait dengan penyakit Parkinson cenderung tidak mengancam. Sementara, studi dalam “Journal of Neurology” tahun 2002 menjelaskan jika halusinasi taktil yang dialami cenderung terjadi pada malam hari dan merupakan akibat dari penyakit dan obat yang dikonsumsi.
  • Lewy body dementia: diperkirakan sekitar 65 persen pasien mengalami bentuk halusinasi, termasuk di dalamnya halusinasi taktil.

Baca Juga: 5 Jenis Penyakit yang Dapat Menyebabkan Halusinasi, Apa Saja?

Mengenal Halusinasi Taktil, saat Tubuh Merasakan Sensasi Sentuhan Anehunsplash.com/Ricardo Gomez Angel
  • Delirium tremens dan penyalahgunaan alkohol: salah satu kajian yang membahas konsumsi alkohol dalam “The New England Journal of Medicine” tahun 2014 memperkirakan sebanyak 50 persen peminum berat dalam jangka panjang akan mengalami gejala kebingungan tubuh saat mereka berhenti atau mengurangi konsumsi alkohol. Selain itu, penyalahgunaan alkohol yang sifatnya kronis juga dapat menyebabkan seseorang mengalami halusinasi taktil.
  • Narkolepsi: kondisi neurologis narkolepsi diketahui dapat menyebabkan halusinasi hipnagogik secara nyata. Kondisi tersebut termasuk halusinasi taktil yang dialami sebelum terlelap dan terjaga sepenuhnya.
  • Sindrom tungkai hantu: ketika seseorang mengalami kehilangan anggota tubuh (amputasi), mereka mungkin merasa seolah-olah anggota tubuhnya masih melekat atau terasa sangat sakit.
  • Konsumsi obat-obatan tertentu: zat atau obat-obatan yang diduga kuat menjadi kontributor pengembang halusinasi taktil adalah obat anti epilepsi, antihipertensi, dan antidepresan.
  • Penggunaan obat-obatan terlarang: halusinasi taktil yang melibatkan sensasi adanya serangga merayap atau menggigit cenderung terjadi pada orang yang menggunakan stimulan kuat seperti narkotika.

3. Diagnosis halusinasi taktil

Mengenal Halusinasi Taktil, saat Tubuh Merasakan Sensasi Sentuhan Anehpexels.com/Engin Akyurt

Dalam mengusahakan proses diagnosis, dokter akan memeriksa riwayat kesehatan pasien secara menyeluruh. Dokter juga akan bertanya tentang pengobatan yang sedang dijalani, pola tidur, konsumsi alkohol, dan penggunaan narkotika.

Tes diagnostik lain seperti tes darah, tes urine, CT scan, atau MRI juga bisa digunakan untuk mengetahui lebih detail aktivitas listrik di otak pasien.

4. Bisakah diobati?

Mengenal Halusinasi Taktil, saat Tubuh Merasakan Sensasi Sentuhan Anehpexels.com/Kat Jayne

Langkah awal untuk meminimalkan halusinasi taktil adalah mengatasi kondisi yang mendasarinya. Misalnya, bila halusinasi taktil merupakan akibat dari masalah mental, maka dokter mungkin akan meresepkan obat antipsikotik.

Selain itu, terapi perilaku kognitif dan psikoterapi juga bisa diterapkan. Opsi pengobatan lainnya adalah psikoedukasi dan transcranial magnetic stimulation (TMS).

Hal yang tidak kalah penting adalah dukungan dari orang-orang terdekat untuk menghibur atau mengalihkan perhatian terkait halusinasi taktil yang dialami penderita.

5. Apakah halusinasi taktil menimbulkan komplikasi?

Mengenal Halusinasi Taktil, saat Tubuh Merasakan Sensasi Sentuhan Anehpexels.com/Masha Raymers

Segala macam jenis halusinasi tidak boleh dianggap remeh. Pasalnya, kondisi ini bisa menjadi ancaman bagi yang mengalaminya. Imbasnya tak hanya bisa dirasakan pasien, tetapi juga orang-orang di sekitarnya.

Halusinasi dapat menuntun seseorang melakukan tindakan yang tidak rasional dan cenderung berbahaya, misalnya melompat ke sungai untuk memadamkan sensasi terbakar yang dirasakan di kulit.

Meskipun jarang terjadi, tetapi halusinasi taktil tetap bisa mengancam dan bisa dialami siapa saja. Kalau kamu merasa mengalami gejala yang menjurus pada halusinasi, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter, khususnya ke ahli kejiwaan.

Semakin dini diagnosis ditegakkan, maka efektivitas pengobatan akan semakin tinggi. Mengingat halusinasi taktil sering kali dikaitkan dengan masalah kesehatan mental, ingat, isu ini tidak bisa dianggap main-main, ya.

Baca Juga: 7 Halusinasi Ini Menandakan Ada Hal yang Tidak Beres dengan Tubuhmu

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya