Mengenal Sinestesia, Fenomena Unik yang Melibatkan Pancaindra 

Buat kamu yang kidal, wajib baca, nih!

Fenomena ini bukan sulap bukan sihir! Namanya sinestesia dan cuma segelintir orang yang mengalaminya. Fenomena apa ini?

Sinestesia adalah kondisi neurologis di mana stimulasi yang dimaksudkan untuk satu jalur sensoris atau kognitif (misalnya, indra penglihatan) secara tidak sengaja dan otomatis memengaruhi jalur sensoris atau kognitif lainnya (misalnya, indra pendengaran).

Bingung, ya? Sederhananya, ketika salah satu indra diaktifkan, maka indra lainnya akan ikut aktif secara bersamaan. Supaya lebih paham, simak penjelasan lengkapnya berikut ini, ya!

1. Sinestesia dapat meningkatkan kemampuan kognitif

Mengenal Sinestesia, Fenomena Unik yang Melibatkan Pancaindra unsplash.com/Ståle Grut

Seseorang dengan sinestesia akan mudah menghubungkan aneka konsep untuk menumbuhkan kreativitas maupun memori. Sebuah studi di Universitas California, Amerika Serikat (AS), meminta sekelompok mahasiswa untuk mengikuti tes berpikir kreatif menggunakan tes Torrance (Torrance Tests of Creative Thinking). 

Hasilnya, mahasiswa dengan kemampuan sinestesia mendapat skor dua kali lebih tinggi di setiap kategori dibandingkan mahasiswa yang tidak mengalami kemampuan tersebut.

Kamu tentunya tak asing dengan pelukis Vincent van Gogh, kan? Nah, pelukis post-impressionist legendaris asal Belanda ini adalah salah satu tokoh yang diyakini punya kemampuan sinestesia. Menurut sebuah penelitian dalam "Journal of Neuroscience" tahun 2013, diperkirakan prevalensi sinestesia sekitar 1-4 persen pada populasi dunia.

Orang yang punya kemampuan sinestesia disebut sebagai “synesthete”. Lewat kemampuan tersebut, mereka mampu melihat dunia dengan persepsi yang unik dan berbeda.

2. Kombinasi pancaindra membentuk aneka subtipe sinestesia

Mengenal Sinestesia, Fenomena Unik yang Melibatkan Pancaindra pixabay.com/Alexas_Fotos

Sinestesia begitu kompleks, bahkan sampai melibatkan kombinasi pancaindra yang mungkin melebihi 60 sampai 80 sub tipe. Dilansir Psychology Today kombinasi sensoris secara umum dalam sinestesia dimanifestasikan ke dalam beberapa bagian, yaitu:

  • Auditory-tactile synesthesia, terjadi ketika suara seolah mengenai bagian tubuh tertentu hingga menimbulkan sensasi (seperti kesemutan di belakang leher).
  • Grapheme-color synesthesia, terjadi ketika angka dan huruf dikaitkan dengan warna tertentu.
  • Lexical-gustatory synesthesia, terjadi ketika seseorang mendengar kata-kata tertentu memicu selera lain yang berbeda.
  • Mirror-touch synesthesia, digambarkan semacam empati tinggi yang memiliki dua kemungkinan berupa keuntungan seperti mampu mengenali ekspresi wajah, atau berupa beban seperti kasus ahli saraf yang seolah mampu merasakan tekanan di dada ketika dia melihat pasien menerima CPR.
  • Spasial sequence synesthesia, melibatkan urutan angka sebagai titik di ruang (jauh, dekat).
  • Chromesthesia terjadi ketika suara tertentu dapat memicu seseorang melihat warna.
  • Ordinal linguistic personification, merupakan jenis sinestesia yang mengaitkan urutan tertentu (misal urutan hari) dengan jenis kelamin atau kepribadian seseorang.

Sinestesia yang paling umum terjadi adalah jenis grapheme-color synesthesia dan chromesthesia.

Diperkirakan terdapat 4 persen synesthetes yang memiliki lebih dari satu jenis sinestesia.

Baca Juga: Suka Mendramatisir Keadaan? Waspadai Gangguan Kepribadian Histrionik

3. Penelitian menunjukkan bahwa sinestesia terjadi karena warisan secara genetik

Mengenal Sinestesia, Fenomena Unik yang Melibatkan Pancaindra pixabay.com/ParentRap

Kebanyakan orang yang memiliki kemampuan sinestesia terlahir membawa anugerah tersebut dari gen orang tua mereka.

Para synesthete akan mengembangkan kemampuannya sejak masa kanak-kanak dan akan terus berkembang sejalan dengan tumbuh kembang mereka.

Sebuah studi dalam "Proceedings of the National Academy of Sciences" tahun 2018 yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Max Planck Institute for Psycholinguistic, Belanda, dan Universitas Cambridge, Inggris, menganalisis sampel DNA dari beberapa keluarga yang punya kemampuan sinestesia.

"Penelitian mengungkap kerja variasi genetik yang dapat memodifikasi pengalaman sensoris, berpotensi melalui konektivitas di otak yang berubah," tutur Profesor Simon Baron-Cohen, salah satu peneliti.

Selain warisan genetik, beberapa zat kimia tertentu juga dapat memengaruhi seseorang mengalami sinestesia sementara. Penggunaan obat psikedelik misalnya, dapat meningkatkan dan menghubungkan pengalaman sensoris seseorang.

4. Para synesthete menunjukkan gejala sinestesia secara unik

Mengenal Sinestesia, Fenomena Unik yang Melibatkan Pancaindra pixabay.com/whoalice-moore

Sinestesia umumnya lebih banyak dialami perempuan. Selain itu, kemungkinan besar para synesthete memiliki minat yang besar terhadap bidang musik atau seni visual, disertai ciri khas kidal.

Gejala umum yang tampak adalah kemampuan menggambarkan persepsi yang berbeda daripada orang-orang pada umumnya. Misalnya ketika seseorang melihat huruf A, dia akan melihat huruf tersebut berwarna merah.

5. Pro dan kontra sinestesia dalam kehidupan

Mengenal Sinestesia, Fenomena Unik yang Melibatkan Pancaindra pixabay.com/darksouls1

Ditemukan beberapa kasus yang mana para synesthete merasa tidak nyaman akibat kemampuannya itu. Misalnya ketika mereka melihat kata-kata yang terkesan aneh jika dicetak dengan warna yang salah menurut mereka.

Pada kasus lain, dilaporkan bahwa para synesthete merasa malu karena kemampuannya itu membuat mereka tidak bisa mendeskripsikan pengalaman yang tidak biasa pada orang normal.

Namun, banyak juga para synesthete yang menganggap kemampuannya itu adalah anugerah dan tak ingin dihilangkan. Selain van Gogh, tokoh lain dengan kemampuan sinestesia adalah Billy Joel, Mary J. Blige, dan Vladimir Nabokov.

Sinestesia dapat bersifat asosiatif, sehingga memiliki keterkaitan antara indra dan pikiran seseorang. Selain itu, kemampuan tersebut juga bisa bersifat proyektif, ketika warna dan gambar diproyeksi menjadi nyata.

Sinestesia adalah hal yang luar biasa karena tidak semua orang diberkati kemampuan tersebut. Karena masih belum banyak dipelajari dan didalami secara luas, perlu penelitian lebih lanjut.

Nah, bagaimana tanggapanmu mengenai fenomena sinestesia, menarik, kan? Atau, justru kamu termasuk salah satu yang beruntung memilikinya?

Baca Juga: Kondisi Langka Ini Bikin Penderitanya Punya Daya Ingat Luar Biasa

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya