Mengulik Fakta tentang Kapasitas Otak yang Digunakan Manusia

Benarkah manusia hanya menggunakan 10 persen dari otaknya?

Otak merupakan organ vital paling kompleks di dalam tubuh manusia. Menurut studi, otak manusia diperkirakan mengandung sekitar 100 miliar neuron atau sel-sel pembawa informasi.

Hal tersebut menjadikan otak sebagai sumber dari semua perasaan, perilaku, pengalaman, serta gudang memori, dan kesadaran diri. Jadi, tidak mengherankan jika pembahasan mengenai otak manusia terkesan masih menjadi misteri hingga saat ini.

Mengesampingkan misteri terkait otak manusia yang tentunya masih menjadi fokus penelitian para ahli hingga detik ini, terdapat beberapa mitos dan fakta unik lain yang menarik untuk ditelisik. Untuk itu, simak terus ulasan berikut ini, ya!

1. Mitos 10 persen penggunaan otak manusia

Mengulik Fakta tentang Kapasitas Otak yang Digunakan ManusiaFreepik.com/pch.vector

Tidak jelas bagaimana mitos mengenai pernyataan "manusia hanya menggunakan 10 persen dari kemampuan otaknya" tercetus. Akan tetapi, diyakini ada beberapa kemungkinan sumber yang melatarbelakanginya.

Menurut artikel yang terbit dalam jurnal Science tahun 1907, seorang psikolog bernama William James berpendapat jika manusia hanya menggunakan sebagian dari sumber daya mental, tetapi tidak merinci persentasenya secara gamblang.

Hal tersebut kemudian direferensikan dalam buku berjudul How to Win Friends and Influence People karya Dale Carnegie yang terbit pada tahun 1936.

Sementara itu, terdapat juga kepercayaan di antara para ilmuwan mengenai neuron yang dapat membentuk sekitar 10 persen sel otak. Pernyataan tersebut kemungkinan menjadi kontributor penguat mengenai mitos 10 persen ini.

Berjalannya waktu, mitos ini terus mengalami pengulangan dalam penulisan artikel, program televisi, atau film yang menjadikannya semakin dikenal luas.

2. Kapasitas otak yang digunakan manusia

Mengulik Fakta tentang Kapasitas Otak yang Digunakan Manusiapexels.com/Marcus Aurelius

Melalui artikel "Do People Only Use 10 Percent of Their Brains?" di laman Scientific American, profesor neurologi Barry Gordon, M.D., Ph.D., membantah mitos 10 persen penggunaan otak manusia dengan menjelaskan bahwa kinerja otak mayoritas hampir selalu aktif.

Bantahan lainnya datang dari studi tahun 2009 yang terpublikasi dalam jurnal Frontiers in Human Neuroscience.

Pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI) merupakan metode pencitraan otak yang dapat membantu dokter mengidentifikasi aktivitas otak saat seseorang melakukan tugas yang berbeda.

Melalui penggunaan metode ini, diperlihatkan bahwa sebagian besar otak bekerja dengan berpacu pada waktu, bahkan ketika melakukan tindakan yang sangat sederhana.

Tidak hanya itu, banyak kasus yang menunjukkan bahwa otak manusia mengalami peningkatan keaktifan ketika sedang istirahat atau terlelap.

Pada dasarnya, persentase otak yang digunakan pada waktu tertentu bervariasi dan berbeda-beda antara satu individu dengan individu lainnya. Selain itu, faktor lain seperti apa yang dilakukan atau dipikirkan seseorang juga bisa memengaruhi.

Baca Juga: Studi: Pasien COVID-19 Alami Penuaan Otak hingga 10 Tahun Lebih Cepat

3. Mitos populer lain mengenai otak manusia

Mengulik Fakta tentang Kapasitas Otak yang Digunakan Manusiapexels.com/Julia Larson

Melansir Medical News Today, mitos-mitos terkait organ otak yang pertama adalah mengenai otak kiri dan otak kanan yang menyatakan pengembangan otak kanan lebih kreatif, sementara otak kiri lebih logis.

Menurut studi dalam jurnal PLOS One tahun 2013, hal tersebut hanyalah mitos karena seseorang tidak didominasi oleh satu belahan otak atau belahan otak lainnya. Secara konstan, orang sehat akan menggunakan kedua belahan otak untuk memaksimalkan kinerja.

Mitos kedua yakni alkoholisme jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan otak (membunuh sel-sel otak). Terdapat beragam alasan dari kacamata medis yang begitu kompleks dan tidak sesederhana kedengarannya. 

Mitos ketiga terkait dengan pesan subliminal yang digadang-gadang dapat membantu seseorang mempelajari hal-hal baru. Sayangnya, hal ini hanya mitos karena para ahli mencatat bahwa mendengar informasi saat tidur tidak dapat membantu seseorang mempelajari hal baru, melainkan hanya dapat meningkatkan daya ingat informasi yang dipelajari sebelumnya (saat kondisi sadar).

Mitos keempat adalah kerutan baru terbentuk setiap kali seseorang mempelajari sesuatu. Hal tersebut tidak sepenuhnya benar karena otak manusia mulai mengembangkan kerutan sebelum lahir dan terus berlanjut hingga dewasa.

4. Fakta menarik mengenai otak manusia

Mengulik Fakta tentang Kapasitas Otak yang Digunakan Manusiapexels.com/Anna Shvets

Berikut beberapa fakta mengenai otak yang menarik untuk diketahui:

  • Menurut kajian ilmiah tahun 2002 dalam Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America (PNAS), otak mewakili sekitar 2 persen berat badan seseorang dan menggunakan 20 persen oksigen serta kalori. 
  • Menurut studi tahun 2012 dalam Journal of the American College of Nutrition, dehidrasi dapat mengganggu kemampuan seseorang melakukan tugas-tugas yang melibatkan perhatian, memori, dan keterampilan motorik sedikitnya 2 persen.
  • Banyak orang yang tidak menyadari bahwa terdapat kolesterol baik yang memiliki peran penting dalam otak manusia. Studi yang terbit pada tahun 2004 dalam Arteriosclerosis Thrombosis and Vascular Biology menjelaskan, sekitar 25 persen kolesterol tubuh terkandung di dalam sel-sel otak.

5. Meningkatkan kesehatan otak

Mengulik Fakta tentang Kapasitas Otak yang Digunakan Manusiapexels.com/Daniel Reche

Untuk meningkatkan kesehatan dan fungsi otak agar lebih optimal, kamu dapat melakukan hal-hal sederhana berikut ini:

  • Makanan makanan yang dapat meningkatkan kesehatan otak seperti buah, sayur, ikan berminyak, kacang kenari, dan kacang pecan.
  • Berolahraga teratur dengan melakukan aktivitas ringan seperti bersepeda, berenang, jalan cepat, atau joging. 
  • Menjaga kinerja otak tetap aktif salah satunya dengan senam otak. Hal ini didukung oleh bukti ilmiah yang terpublikasi dalam Alzheimer's & Dementia: Translational Research & Clinical Interventions, menemukan bahwa seseorang yang melakukan senam otak secara kontinu dapat mengurangi risiko demensia hingga 29 persen.

Nah, itulah fakta menarik mengenai organ vital manusia yaitu otak. Penelitian-penelitian terbaru pun juga masih dilakukan oleh para ahli untuk menguak fakta lain dari misteri otak manusia.

Baca Juga: 10 Aktivitas Ini Bisa Merusak Otakmu dan Membuatmu Jadi Pelupa

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya