Sindrom Mulut Terbakar: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Kondisi mulut terasa seperti terbakar atau kesemutan

Pernah meraskan rasa sakit, sensasi panas, atau kesemutan di area mulut termasuk lidah, langit-langit mulut, dan bibir dalam jangka waktu tertentu? Bila iya, mungkin itu adalah sindrom mulut terbakar atau burning mouth syndrome.

Ini merupakan kondisi perasaan atau sensasi panas yang bisa memengaruhi lidah, bibir, langit-langit mulut, atau area di seluruh mulut. Sindrom mulut terbakar kadang juga disebut sebagai glossodynia atau lidah terbakar (burning tongue).

Tergolong kondisi langka, yuk, kenali sindrom mulut terbakar lebih lanjut lewat penjelasan di bawah ini!

1. Apa itu sindrom mulut terbakar?

Sindrom Mulut Terbakar: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi burning mouth syndrome (sindrom mulut terbakar atau sindrom mulut panas) (pixabay.com/Angela Yuriko Smith)

Sindrom mulut terbakar adalah istilah medis yang menggambarkan kondisi mulut terasa seperti terbakar atau kesemutan yang penyebabnya tidak jelas. Banyak pasien yang menggambarkannya seperti mulut disiram air panas.

Biasanya kondisi ini dirasakan di lidah, tetapi bisa juga terjadi di bagian mulut lainnya seperti bibir, pipi bagian dalam, gusi, dan langit-langit mulut.

Menurut American Academy of Oral Medicine, sindrom mulut terbakar dialami oleh 2 persen populasi dunia. Perempuan dikatakan lebih berisiko mengalaminya ketimbang laki-laki, dan kebanyakan terjadi pada usia di atas 60 tahun.

2. Gejala

Sindrom Mulut Terbakar: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi sindrom mulut terbakar (azdentist.com)

Dilansir Mayo Clinic, gejala sindrom mulut terbakar bisa meliputi:

  • Sensasi terbakar atau panas yang paling sering memengaruhi lidah, tetapi juga dapat memengaruhi bibir, gusi, langit-langit mulut, tenggorokan, atau seluruh mulut.
  • Sensasi mulut kering dengan peningkatan haus.
  • Perubahan rasa pada mulut, misalnya jadi pahit atau seperti logam.
  • Kehilangan indra pengecap.
  • Sensasi kesemutan, menyengat, atau mati rasa dalam mulut.

Ketidaknyamanan dari kondisi ini umumnya memiliki pola yang berbeda, yang mungkin:

  • Muncul setiap hari, dengan ketidaknyamanan saat baru bangun tidur, tetapi memburuk sepanjang hari.
  • Dimulai segera setelah bangun tidur dan berlangsung seharian.
  • Datang dan pergi.

Apa pun pola ketidaknyamanan yang dirasakan, sindrom ini mungkin bisa bertahan selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Pada kasus yang jarang, gejala mungkin tiba-tiba hilang sendiri atau frekuensinya berkurang. Beberapa sensasi mungkin reda untuk sementara saat makan atau minum.

Sindrom mulut terbakar biasanya tidak menyebabkan perubahan fisik yang tampak pada lidah atau mulut.

Baca Juga: Mioklonus: Jenis, Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan

3. Penyebab

Sindrom Mulut Terbakar: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi sindrom mulut terbakar (digestivehealthuk.com)

Penyebab sindrom mulut terbakar terbagi menjadi dua, yaitu primer dan sekunder.

Bila setelah dilakukan pemeriksaan tidak ditemukan adanya kelainan klinis apa pun, ini merupakan sindrom mulut terbakar primer. Ada penelitian yang menyebut bahwa kemungkinan penyebabnya adalah gangguan di saraf perasa dan sensorik di sistem saraf pusat.

Bila sensasi panas di mulut disebabkan oleh kondisi medis tertentu, ini merupakan sindrom mulut terbakar sekunder. Beberapa masalah medis yang mungkin mendasarinya adalah:

  • Xerostomia atau mulut kering
  • Kekurangan nutrisi
  • Iritasi mulut
  • Gangguan endokrin
  • Kebiasaan menggemeretakkan gigi (bruksisme)
  • Alergi terhadap makanan
  • Refluks asam lambung
  • Penggunaan gigi palsu
  • Kondisi mulut lainnya seperti infeksi jamur
  • Faktor psikologis

4. Sering dikaitkan dengan menopause

Sindrom Mulut Terbakar: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi usia menopause (freepik.com/karlyukav)

Sindrom mulut terbakar lebih sering menyerang perempuan usia tua, terutama yang sudah menopause. Akan tetapi, tak menutup kemungkinan kondisi ini juga bisa menyerang saat masa perimenopause.

Penyebabnya adalah penurunan hormon estrogen yang berdampak pada produksi air liur, memicu sensasi terbakar, dan menyebabkan rasa logam di mulut.

5. Diagnosis

Sindrom Mulut Terbakar: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi pemeriksaan lidah oleh dokter (medicalnewstoday.com)

Tidak ada satu tes spesifik untuk mendiagnosis sindrom mulut terbakar. Dokter akan mencoba untuk mengesampingkan beberapa kemungkinan kondisi medis lain sebelum mendiagnosis pasien dengan sindrom ini.

Dokter atau dokter gigi akan mengevaluasi riwayat medis dan obat-obatan, memeriksa kondisi mulut, dan menanyakan seputar gejala, dan perawatan mulut sehari-hari.

Selain itu, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan medis umum, mencari tanda-tanda kondisi lain. Beberapa tes yang mungkin akan dilakukan meliputi:

  • Tes darah
  • Kultur oral atau biopsi
  • Tes alergi
  • Pemeriksaan saliva
  • Tes refluks lambung
  • Tes pencitraan
  • Penyesuaian obat-obatan
  • Kuesioner psikologis

6. Pengobatan

Sindrom Mulut Terbakar: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Pada sindrom mulut terbakar primer, pengobatan dilakukan untuk mengurangi keparahan akibat gejala yang timbul. Caranya meliputi olahraga teratur, mengurangi stres, menghindari konsumsi makanan pedas atau asam, mengganti pasta gigi, menghindari obat kumur yang mengandung alkohol, diet seimbang, dan memastikan kecukupan cairan tubuh.

Untuk sindrom mulut terbakar sekunder, pengobatannya sangat bergantung pada kondisi medis yang mendasarinya. Konsultasi dengan dokter sangat diperlukan.

7. Pencegahan

Sindrom Mulut Terbakar: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatanilustrasi sindrom mulut terbakar (dentalcare.ca)

Tidak ada cara untuk mencegah sindrom mulut terbakar. Namun, dengan menghindari produk tembakau, makanan tertentu (asam dan/atau pedas), minuman berkarbonasi, serta stres berlebih dapat mengurangi ketidaknyamanan dan mencegah perburukan.

Jadi, kalau kamu mengalami gejala-gejala sindrom mulut terbakar atau burning mouth syndrome, sebaiknya segera cek ke dokter, ya, agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Baca Juga: 7 Penyakit Non-Mulut Ini Bisa Ditemukan Dokter Gigi Saat Memeriksamu

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya