Narsisme Seksual: Ciri, Manifestasi, Jenis, dan Penanganan

Pandangan yang tidak realistis terhadap seksualitas diri

Narsisme seksual atau narsisisme seksual (sexual narcissism) menggambarkan seseorang yang mengembangkan pandangan berlebihan dan cenderung tidak realistis terhadap pengalaman seksualitas diri.

Kadang, ini juga disebut sebagai sexual entitlement. Ini melibatkan paham yang sebagian besar bekerja secara terpusat pada diri sendiri mengenai aktivitas seksual.

Orang dengan narsisme seksual biasanya tidak terlalu tertarik mengembangkan keintiman emosional bersama pasangannya. Mereka condong menunjukkan sedikit minat terhadap keinginan pasangan. Dengan demikian, tidak mengagetkan apabila individu dengan narsisme seksual bisa memanipulasi atau memaksa pasangan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.

1. Apa itu narsisme seksual?

Narsisme Seksual: Ciri, Manifestasi, Jenis, dan Penangananilustrasi pasangan (pexels..com/MART PRODUCTION)

Narsisme seksual mengacu pada pola egosentris yang melibatkan kehidupan seksualitas. Seorang narsisme seksual memiliki sifat narsistik yang hanya muncul dalam sikap dan perilaku terhadap seks. Ini biasanya terwujud dalam beberapa bentuk, seperti kurang berempati, mengembangkan perasaan superioritas, kecenderungan mengeksploitasi pasangan, serta berlebihan mengagumi diri sendiri.

Studi dalam Archives of Sexual Behavior berhasil menyelidiki masalah terkait narsisme seksual. Ini terlihat pada pola keyakinan yang terpusat pada diri sendiri, perilaku disfungsional, serta agresi seksual. Menurut studi sebelumnya dalam The Family Journal, akar pola perilaku narsisme seksual adalah rasa tidak aman dan harga diri rendah.

2. Ciri

Narsisme Seksual: Ciri, Manifestasi, Jenis, dan Penangananilustrasi narsisme seksual (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Para ahli mengembangkan semacam skala narsisme seksual ke dalam beberapa tanda yang menjadi ciri khasnya. Skala tersebut juga digunakan untuk menyoroti komponen penting yang dinamis dalam domain seksual. Adapun pola perilaku narsisme seksual mencakup:

  • Eksploitasi seksual.
  • Empati seksual rendah.
  • Hak laki-laki atas layanan seksual perempuan (sexual entitlement).
  • Mengembangkan rasa keterampilan seksual yang meningkat.

Narsisme seksual juga dapat menampilkan karakteristik lain, seperti:

  • Tingkat harga diri seksual tinggi.
  • Kecanduan akan seks.
  • Cenderung tidak setia pada pasangan.
  • Sensitivitas terhadap kritik dan perbandingan.

Baca Juga: Lebih dari Egois, 5 Fakta Ilmiah Menarik tentang Narsisisme

3. Manifestasi pada perilaku

Narsisme Seksual: Ciri, Manifestasi, Jenis, dan Penangananilustrasi narsisme seksual (pexels.com/Sara Motta)

Orang dengan narsisme seksual mengembangkan perilaku narsistik secara konsisten. Namun, kemunculannya hanya dalam konteks hubungan dan interaksi secara seksual. Beberapa manifestasi narsisme seksual pada perilaku dapat mencakup:

  • Keyakinan yang tinggi terhadap sexual entitlement. Pemahaman ini menjadikan pelaku narsisme seksual mengembangkan kepercayaan bahwa mereka pantas mendapatkan hak seksual dalam kondisi apa pun, tidak peduli pasangannya sedang sibuk, bekerja, atau tengah terlelap.
  • Menjadikan seks sebagai imbalan atas hadiah atau bantuan yang diberikan.
  • Mengembangkan taktik manipulatif untuk mengajak pasangan berhubungan seks.
  • Tidak terlalu memedulikan kebutuhan seksual pasangan.
  • Membutuhkan validasi atas kinerja seksual mereka.
  • Kepercayaan berlebih bahwa mereka memiliki keterampilan seksual yang sempurna.
  • Reaksi berlebihan saat pasangan menolak berhubungan intim dan tidak cukup memberi pujian.
  • Merasa terganggu pada gagasan bahwa ada orang lain yang jauh lebih unggul kehidupan seksnya.

4. Apakah ada subtipe dari narsisme seksual?

Narsisme Seksual: Ciri, Manifestasi, Jenis, dan Penangananilustrasi narsisme seksual (pexels.com/Abet Llacer)

Sampai saat ini belum ada bukti yang menguraikan secara spesifik mengenai pembagian subtipe narsisme seksual. Namun, penting untuk dipahami bahwa pola perilaku yang muncul bisa ditunjukkan secara berbeda pada masing-masing orang. Tingkat narsisme seksual yang tinggi biasanya dikaitkan dengan pola perilaku yang persisten dan lebih parah.

Tidak semua orang dengan narsisme seksual akan menunjukkan semua tanda potensial. Beberapa di antaranya mungkin lebih tampak tidak memedulikan kebutuhan seksual pasangan, ketimbang agresif dalam hubungan intim.

Di samping itu, mereka mungkin membutuhkan banyak validasi untuk meningkatkan harga diri. Namun, poin yang terpenting adalah perilaku narsisme seksual tidak termasuk ke dalam karakteristik hubungan yang sehat dan positif.

5. Penanganan

Narsisme Seksual: Ciri, Manifestasi, Jenis, dan Penangananilustrasi terapi dengan pasangan (pexels.com/cottonbro)

Belum ada penanganan khusus untuk narsisme seksual. Namun, bentuk perawatan dengan psikoterapi mungkin bisa jadi pilihan, mengingat terapi ini dapat membantu seseorang dalam mengontrol gejala.

Dalam praktiknya, terapis yang menangani klien akan membantu dalam memahami perilaku, mengelola emosi, serta membangun harga diri dalam hubungan yang lebih sehat.

Riset dalam Psychology and Aging juga menunjukkan bahwa sifat narsistik dapat menurun seiring bertambahnya usia. Hal ini menunjukkan bahwa ada kemungkinan cukup besar perubahan dapat terjadi. Ditambah dengan intervensi komunikasi terapeutik, ini menjadikan perawatan narsisme seksual dapat berjalan lebih optimal.

Narsisme seksual dapat membuat hubungan menjadi lebih rumit. Tidak menutup kemungkinan juga bisa berdampak pada aspek psikologis. Jika kamu atau pasangan menunjukkan tanda narsisme seksual, cobalah untuk membicarakannya dengan kepala dingin. Kamu juga mengajak pasangan untuk menemui terapis ahli jika dirasa perlu untuk mengatasi masalah tersebut.

Baca Juga: Apakah Diam-diam Kamu Mengidap Narsisme? Kenali 8 Tandanya di Sini!

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya