7 Fakta Hoarding Disorder, Gangguan Suka Menimbun Barang Berlebihan

Sulit membuang barang yang masih "sparks joy"

Baru-baru ini, viral sebuah video yang menampilkan sebuah kamar kos yang dipenuhi sampah. Video tersebut pertama kali diunggah di akun TikTok @akuinezaryns. Terlihat di sana, ada berbagai sampah yang menumpuk, mulai dari stirofoam bekas makanan, botol plastik, bungkus makanan, hingga pembalut. 

Bukan hanya itu, menurut pengakuan pengunggah video yang merupakan tetangga dari pemilik kamar, banyaknya sampah juga mengundang kecoak untuk bersarang di sana. Video yang telah ditonton lebih dari 7,9 juta kali itu akhirnya mengundang perhatian warganet. Diduga, pemilik kamar kos putri tersebut mengidap gangguan psikologis bernama hoarding disorder

Walaupun terdengar cukup asing di telinga, hoarding disorder dialami oleh setidaknya 2 hingga 6 persen manusia yang di seluruh dunia. Namun, apa sebenarnya gangguan psikologis ini dan seperti apa tandanya? Simak penjelasan berikut, yuk!

1. Apa itu hoarding disorder?

7 Fakta Hoarding Disorder, Gangguan Suka Menimbun Barang Berlebihanaifc.com.au

Hoarding disorder adalah gangguan psikologis yang membuat seseorang menyimpan atau menimbun barang secara berlebihan. Mengutip Psychiatry, seseorang dengan hoarding disorder memiliki kesulitan untuk berpisah dengan barang-barang. Gangguan ini bisa memiliki rentang dari ringan hingga berat.

Pada kasus yang berat, penderita hoarding disorder sampai kesulitan untuk menggunakan kamar, rumah, dan tempat kerjanya yang penuh dengan barang. Uniknya, mereka tidak merasa bahwa hal itu adalah sebuah masalah. Sementara di mata orang lain, apa yang mereka lakukan itu tidak normal. 

2. Apa saja yang dikumpulkan seseorang dengan hoarding disorder?

7 Fakta Hoarding Disorder, Gangguan Suka Menimbun Barang Berlebihaneehealth.org

Setiap gangguan psikologis bersifat unik. Begitu pula dengan hoarding disorder. Tingkat keparahan hingga barang-barang yang dikumpulkan sangat bervariasi. Namun, pada umumnya, seseorang dengan gangguan ini menimbun benda yang menurut orang lain tidak berharga. Misalnya boks makanan, tas plastik, koran bekas, botol, hingga baju.

Walaupun begitu, kamu harus bisa membedakan antara hoarding dengan collecting. Hoarding dilakukan dengan menyimpan barang secara acak, tidak sejenis, dan tidak disimpan dengan benar. Benda-benda itu akan dibiarkan berantakan begitu saja. 

Lain dengan collecting atau mengoleksi. Hal ini biasa dilakukan dengan membeli atau menyimpan satu jenis barang, misalnya boneka, mobil, prangko, dan lainnya. Mereka juga akan mengatur koleksinya dengan baik, misalnya dengan menaruhnya di rak dan lemari pajangan.

Sebagai tambahan, ada pula kondisi yang disebut sebagai animal hoarding, yang berarti mengumpulkan banyak sekali hewan di satu tempat. Pengidapnya menganggap bahwa hewan itu adalah peliharaan tetapi tidak mampu merawatnya. Hewan-hewan itu pun akan menjadi tak sehat dan mati. Orang yang mengalaminya sudah pasti memiliki hoarding disorder yang berat.

3. Seperti apa gejala atau perilaku pengidap hoarding disorder?

7 Fakta Hoarding Disorder, Gangguan Suka Menimbun Barang Berlebihannpr.org

Berbeda dengan sakit fisik, seseorang yang memiliki gangguan psikologis bisa tampak normal dari luar. Hal ini juga berlaku untuk orang yang mengidap hoarding disorder. Akan tetapi, ada beberapa gejala atau perilaku yang biasa ditunjukkannya, yaitu:

  • Sulit membuang ataupun memberikan barang-barang yang dimilikinya;
  • Tidak mampu menyimpan barang dengan baik agar tak berantakan;
  • Mengalami kecemasan ketika berusaha membuang barangnya;
  • Suka mengumpulkan barang yang tidak mereka butuhkan walaupun sudah tidak ada ruang lagi;
  • Curiga pada orang-orang yang menyentuh barangnya;
  • Ruang tinggal menjadi terganggu karena penuh dan berantakan.

Baca Juga: 7 Tren Fashion yang Berbahaya untuk Kesehatan, Prioritaskan Tubuhmu!

4. Sebenarnya apa alasan pengidap hoarding disorder menimbun barang?

7 Fakta Hoarding Disorder, Gangguan Suka Menimbun Barang Berlebihanfreepik.com/jcomp

Mengutip keterangan di laman Anxiety and Depression Association of America, pengidap hoarding disorder biasanya percaya bahwa barang-barang yang mereka timbun akan berguna atau dibutuhkan di masa depan. Itu yang membuatnya tak bisa membuang "koleksi" tersebut. Ada pula alasan-alasan lain seperti berikut ini:

  • Barang-barang itu memiliki nilai sentimental sehingga sayang dibuang;
  • Barang tersebut masih "sparks joy" dan membuat mereka ingat akan kenangan tertentu;
  • Merasa lebih aman ketika barang itu ada di sekitar mereka;
  • Atau sesimpel karena tak ingin menyia-nyiakan sesuatu. 

5. Apa yang menyebabkan seseorang mengalami hoarding disorder?

7 Fakta Hoarding Disorder, Gangguan Suka Menimbun Barang Berlebihanpsychiatryadvisor.com

Sebenarnya tidak jelas apa yang membuat seseorang mengalami hoarding disorder. Akan tetapi, ada beberapa faktor risiko yang bisa memicu gangguan psikologis ini. Dikutip dari Mayo Clinic, berikut ini di antaranya:

  • Kepribadian. Pada umumnya pengidap hoarding disorder sulit untuk membuat keputusan;
  • Riwayat keluarga. Orang yang memiliki riwayat hoarding disorder di keluarganya cenderung untuk mengalami gangguan yang sama;
  • Kejadian yang besar dalam kehidupan. Sebagian orang mengidap gangguan ini setelah melalui peristiwa besar yang mengubah hidupnya. Misalnya kehilangan orang yang dicintai, perceraian, peristiwa traumatis, penggusuran, hingga kehilangan rumah dan barang karena bencana dan kebakaran. 

6. Apa saja masalah yang bisa timbul dari hoarding disorder?

7 Fakta Hoarding Disorder, Gangguan Suka Menimbun Barang Berlebihanevergreenmaids.com

Hoarding disorder dapat menimbulkan berbagai komplikasi atau masalah lanjutan. Di antaranya:

  • Konflik dengan keluarga atau orang-orang terdekat karena kebiasaannya mengumpulkan barang;
  • Isolasi sosial dan rasa kesepian;
  • Lingkungan hidup yang kotor dan tidak sehat;
  • Risiko terjadinya kebakaran;
  • Sulit untuk menjadi produktif dalam aktivitas sehari-hari.

Selain itu, ada beberapa gangguan psikologis lain yang bisa menyertai hoarding disorder. Mulai dari depresi, gangguan kecemasan, obsessive-compulsive disorder (OCD), dan attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD).

7. Kapan pengidap hoarding disorder perlu ke psikolog atau psikiater?

7 Fakta Hoarding Disorder, Gangguan Suka Menimbun Barang Berlebihanjstor.org

Pengidap hoarding disorder umumnya tidak merasa ada yang salah dengan cara hidupnya. Mereka menganggap bahwa menimbun barang hingga berlebihan itu normal, apalagi dengan berbagai alasan yang dimilikinya. 

Jika hal ini dibiarkan, pengidap gangguan tersebut akan semakin kecanduan dan sulit untuk lepas dari barang-barangnya. Jadi, jika kamu mengetahui seseorang yang mengalami hoarding disorder, segeralah konsultasi dengan psikolog atau psikiater. Semakin cepat, semakin baik agar kebiasaan itu tidak mengganggu kehidupannya. 

Baca Juga: 5 Alasan Seorang Kakak Rentan Terkena Depresi Sejak Dini

Topik:

  • Izza Namira
  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya