Mengenal Herd Immunity yang Disebut Bisa Memperlambat Laju COVID-19

Dilakukan dengan membentuk komunitas imun terhadap virus

Di tengah merebaknya virus corona, muncul sebuah istilah yang baru-baru ini ramai diperbincangkan. Ialah herd immunity atau kekebalan kelompok. Ini merupakan cara yang disebut-sebut bisa menekan atau bahkan menghentikan laju penyebaran infeksi virus corona atau COVID-19

Namun apakah sebenarnya yang disebut dengan herd immunity? Apakah benar cara ini efektif untuk menghentikan wabah yang sekarang sedang kita hadapi? Dilansir dari MIT Technology Review, Aljazeera, dan sumber lainnya, simak penjelasan selengkapnya berikut ini!

1. Sebelumnya, kita harus tahu tiga cara utama untuk menghentikan COVID-19

Mengenal Herd Immunity yang Disebut Bisa Memperlambat Laju COVID-19pexels.com/Anna Shvets

Dilansir dari MIT Technology Review, pada dasarnya terdapat tiga cara untuk menghentikan wabah COVID-19. Yang pertama adalah dengan menghentikan semua interaksi dan aktivitas di luar sekaligus melakukan tes massal. Inilah yang dilakukan oleh Tiongkok dan Korea Selatan. Mereka melakukan lockdown di wilayah yang terinfeksi berat sehingga tidak ada interaksi pada masyarakat. 

Yang kedua adalah dengan memberikan vaksin yang bisa membuat semua orang kebal. Namun untuk sekarang, cara ini sulit untuk dilakukan karena vaksin masih belum siap digunakan kepada manusia. 

Sedangkan yang ketiga adalah membiarkan sampai virus menginfeksi banyak orang. Tindakan pembiaran inilah yang disebut sebagai teknik herd immunity. Terdengar kejam, iya. Bagaimana bisa kita membiarkan orang-orang terinfeksi? Untuk mendapatkan penjelasan selengkapnya, keep scrolling! 

2. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan herd immunity?

Mengenal Herd Immunity yang Disebut Bisa Memperlambat Laju COVID-19pexels.com/Daria Shevtsova

Istilah ini ramai bergaung setelah Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan bahwa kurang lebih 40 juta warga negaranya harus terinfeksi virus corona. Ia menyebut tindakan ini sebagai go-it-alone, pembiaran wabah sehingga akan menghasilkan kelompok kebal (mereka yang sembuh). 

Walaupun terdengar tidak etis atau bahkan kejam, tindakan ini dilakukan berdasarkan teori ilmiah. Orang-orang yang terkena virus corona akan membentuk sebuah imunitas atau kekebalan di tubuhnya sehingga kemungkinan untuk terinfeksi kembali atau menularkannya ke orang lain begitu kecil. 

Virus yang bingung mencari inang baru akhirnya tidak akan menyerang lagi di wilayah tersebut. Mereka pun pergi secara alami Jadi, ketika banyak orang yang tertular, wabah ini akan segera berhenti. Itulah konsep ilmiah dari herd immunity.

Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Rapid Test Virus Corona, Seberapa Efektif?

3. Herd immunity akan tercapai ketika kurva penjangkitan berada di puncak tertingginya

Mengenal Herd Immunity yang Disebut Bisa Memperlambat Laju COVID-19theconversation.com

Menurut perhitungan matematis dari MIT Technology Review, satu orang pasien COVID-19 bisa menularkan virusnya kepada setidaknya dua hingga tiga orang lainnya. Jadi kurang lebih penambahannya bisa mencapai dua kali lipat per hari.

Per Selasa (24/3) saja, virus ini telah menginfeksi 381,7 ribu orang di dunia. Lajunya di Indonesia pun cukup cepat, di hari yang sama, 574 orang sudah terinfeksi. Ini adalah hari ke-22 setelah kasus pertama dan kedua diumumkan. 

Lalu kapan herd immunity akan tercapai? Herd immunity akan terjadi setelah 50 hingga 70 persen populasi dunia terinfeksi, demikian kata Martin Hibberd, profesor penyakit menular di London School of Hygiene & Tropical Medicine kepada AlJazeera. Di saat itulah kurva virus corona berada di puncak. Orang-orang pun sembuh dan menjadi kebal. 

Saat itu juga menandai penurunan penyebaran virus corona. Akhirnya, satu orang yang positif hanya bisa menularkan virusnya kepada satu orang atau kurang dari itu. Di tahap inilah herd immunity dapat tercapai.

4. Namun konsekuensi herd immunity cukup besar

Mengenal Herd Immunity yang Disebut Bisa Memperlambat Laju COVID-19thenypost.com

Namun pendekatan herd immunity ini memiliki konsekuensi yang cukup besar. Untuk mencapai kekebalan yang diinginkan, harus ada banyak orang yang terjangkit. Kita pun tidak bisa memprediksi apakah mereka akan sembuh atau menghadapi konsekuensi terburuk, yaitu kematian. 

Ketika semakin banyak orang yang terinfeksi, itu artinya pasien di rumah sakit pun akan membludak, tenaga medis juga kewalahan. Bayangkan saja, 70 persen warga Indonesia terinfeksi, kira-kira siapkah rumah sakit menampung semuanya? 

5. Herd immunity dapat dicapai lebih awal jika semua orang melakukan langkah pencegahan

Mengenal Herd Immunity yang Disebut Bisa Memperlambat Laju COVID-19freepik.com

Di sisi lain, Matthew Baylis, profesor di Institute of Infection, Veterinary, and Ecological Science di Liverpool University mengatakan bahwa kita tetap bisa mencapai herd immunity tanpa mengorbankan banyak orang. Begini penjelasannya:

“Dari sudut pandang epidemiologi, triknya adalah mengurangi jumlah orang yang kontak dengan kita, sehingga kita bisa menurunkan jumlah orang yang terinfeksi. Begitulah herd immunity bisa dimulai lebih awal,” kata Baylis kepada AlJazeera

Mengenal Herd Immunity yang Disebut Bisa Memperlambat Laju COVID-19Yang perlu kamu perhatikan jika terpaksa keluar dari rumah. (IDN Times/Sukma Shakti)

Dengan menghindari kerumunan, tidak bertemu dengan orang lain di luar, work from home, social distancing yang sekarang dikembangkan menjadi physical distancing, dan upaya lainnya, laju penularan tetap bisa diturunkan. Ketika semua orang melakukan cara pencegahan tersebut, herd immunity dapat dicapai tanpa harus melalui titik puncak penjangkitan. 

Baca Juga: Jika Daerahmu Sampai Harus Lockdown, Ini 8 Hal yang Perlu Kamu Siapkan

Topik:

  • Izza Namira
  • Bayu D. Wicaksono
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya