Gangguan Tidur yang Biasa Dialami Ibu Hamil tiap Trimester, Waspadai!

Bisa menghambat pertumbuhan janin

Hamil bukanlah fase yang mudah untuk semua perempuan. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah gangguan tidur. Hampir semua ibu hamil kesulitan untuk mendapatkan tidur yang berkualitas karena tubuhnya tak nyaman, terasa sakit, dan lain sebagainya. 

Padahal, tidur adalah salah satu penentu kesehatan dan pertumbuhan janin. Ketika ibu tidak mendapatkan tidur yang berkualitas, hal yang sama juga dialami oleh sang buah hati. 

Melalui Popmama Parenting Academy 2020 pada Kamis (1/9/2020), founder Snoring and Sleep Disorder Clinic pertama di Indonesia, dr. Andreas Prasadja, RPSGT, memaparkan sejumlah gangguan tidur yang biasa dialami ibu hamil. Dia membaginya ke dalam tiga trimester. Berikut ini penjelasannya!

1. Trimester pertama: rasa kantuk yang berlebihan

Gangguan Tidur yang Biasa Dialami Ibu Hamil tiap Trimester, Waspadai!healthline.com

Pada trimester pertama atau usia kehamilan 1-3 bulan, perempuan yang sedang hamil mengalami lonjakan hormonal. Hal ini mengakibatkan terjadinya hipersomnia atau rasa kantuk yang berlebihan. 

Ibu hamil akan terus-terusan mengantuk. Jika biasanya mereka bisa merasa fresh setelah tidur selama 7-8 jam, pada fase ini, tidur selama 8-10 jam masih terasa tidak cukup. 

"Kalau (saran) dari kami, ya sudah tidurlah, puas-puasin. Karena begitu masuk ke trimester kedua, mulai muncul penyakit tidur," tutur dr. Andreas.

2. Trimester kedua: muncul berbagai gangguan tidur yang membahayakan ibu dan janin

Gangguan Tidur yang Biasa Dialami Ibu Hamil tiap Trimester, Waspadai!kidspot.co.nz

Memasuki trimester kedua, pola tidur ibu hamil mulai terganggu dan sulit untuk mendapatkan istirahat yang cukup. Gangguan pertama adalah mendengkur dan terhambatnya saluran pernapasan. Lagi-lagi, ini disebabkan oleh perubahan hormonal.

"Kalau hanya dengkuran saja, sih, tidak masalah. Tapi yang dikhawatirkan adalah henti napas saat tidur. Mama, sih, gak sadar karena tidur. Namun, ini sangat berbahaya karena bisa menjadi penyebab preeklampsia dan gangguan pertumbuhan janin," jelas dr. Andreas. 

Perlu diketahui, preeklampsia merupakan kondisi meningkatnya tekanan darah dan masuknya protein ke dalam urine. Hal ini berbahaya untuk organ lain seperti ginjal dan hati. 

Berikutnya, ketika napas tersendat-sendat, oksigen di tubuh ibu hamil akan menurun. Janin pun tidak mendapatkan pasokan oksigen yang mencukupi, sehingga pertumbuhannya terganggu.

Gangguan tidur lain yang berpotensi untuk terjadi di trimester kedua adalah sleep apnea dan stres oksidatif. 

Baca Juga: Operasi Caesar Tingkatkan Risiko 5 Penyakit Ini pada Anak, Hati-hati!

3. Trimester ketiga: kondisi tubuh dan kaki semakin bikin tidak nyaman untuk tidur

Gangguan Tidur yang Biasa Dialami Ibu Hamil tiap Trimester, Waspadai!indianexpress.com

Tantangan lain muncul ketika usia kehamilan memasuki trimester ketiga. Pada fase ini, ibu hamil sering kali mengalami restless legs syndrome (RLS). Ini merupakan gangguan ketika kaki terasa kesemutan, sakit, pegal, hingga bahkan terasa panas. Uniknya, masalah tersebut muncul setiap menjelang tidur. 

"Rasa tak nyaman ini hilang kalau kaki digerakkan dan dipijat. Tapi gak berapa lama, muncul lagi rasa tak nyaman itu. Ini yang sering membuat papa baru bingung kenapa manja banget (istrinya)," kata dr. Andreas.

Selain RLS, ada pula gangguan bernama periodicly movement in sleep. Kaki akan bergerak secara berkala di kala tidur. Yang membuatnya menjadi masalah adalah setiap kaki bergerak, otak akan terbangun sehingga kualitas tidur pun buruk. 

Kedua masalah itu ditambah pula dengan tubuh yang semakin tak nyaman. Ibu hamil biasanya bingung menentukan posisi tidur karena perutnya yang semakin besar. 

4. Cara mengatasi masalah tidur pada ibu hamil

Gangguan Tidur yang Biasa Dialami Ibu Hamil tiap Trimester, Waspadai!cdnparenting.com

Untungnya, semua masalah tidur yang disebutkan di atas bisa dicegah dan diatasi. Dimulai dari trimester pertama, dr. Andreas menyarankan agar ibu hamil mendapatkan istirahat sebanyak yang mereka perlukan. Tidak ada yang salah akan hal itu.

Lalu di trimester kedua, walaupun sulit tidur, ibu hamil tidak boleh mengonsumsi obat tidur apa pun yang bisa mengganggu janin. Masalah tersebut bisa diatasi dengan cognitive behavioral therapy. Seperti apa caranya?

"Sederhana, jangan dipaksa tidur. Semakin memaksakan tidur, semakin cemas, gelisah, dan semakin sulit, kan? Jangan cari tidur, tapi cari nyaman dan rileks. Lingkungan juga harus dijaga. Usahakan kamar hanya untuk tidur di malam hari, aktivitas lain lakukan di ruangan lain," begitu saran dari dr. Andreas. 

Sementara untuk trimester ketiga, posisi tidur terbaik untuk ibu hamil adalah miring ke kiri. Ibu juga bisa menggunakan bantuan guling agar tubuh semakin nyaman. Ketika miring ke kiri, saluran napas lebih terbuka dan bebas. Aliran darah dari plasenta ke janin pun lancar. 

Untuk mencegah masalah RLS dan periodicly limb movement in sleep, dr. Andreas menyarankan agar ibu hamil mengonsumsi suplemen zat besi dan B kompleks sejak trimester pertama.

Seperti itulah gambaran dari gangguan tidur yang berisiko dialami ibu hamil. Untuk mencegah dan mengatasinya, lakukan saran dari dr. Andreas, ya. Ketika kualitas tidur terjaga, kesehatan ibu dan janin pun bisa menjadi lebih baik. 

Baca Juga: 10 Cara Mencegah Kehamilan Secara Alami Tanpa Alat Kontrasepsi

Topik:

  • Izza Namira
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya