Jadi Presiden Terpilih di Usia 77, Ini 8 Analisis Kesehatan Joe Biden

Presiden terpilih AS ini punya riwayat medis yang serius

Setelah menjalani pesta demokrasi yang cukup panjang, Joe Biden resmi menang dari lawannya, Donald Trump. Di usianya yang ke-77, yang nanti saat dilantik pada 20 Januari 2021 mendatang usianya akan 78 tahun, ia akan menjadi presiden AS tertua saat dilantik dalam sejarah negara tersebut.

Ia pun tercatat sebagai presiden Amerika Serikat yang (akan) dilantik di usia tertua, yaitu 77 tahun. Sebelumnya, adalah Trump yang memegang "rekor" tersebut. Usianya 73 tahun saat dilantik pada tahun 2017 lalu. 

Usia Biden membuat publik khawatir ia tak mampu menjalankan tugas sebagai presiden dengan baik. Akan tetapi, dokter pribadi Biden, Kevin O'Connor, menampik hal tersebut. Ia bahkan membeberkan rekam medis Biden dan menyebutkan bahwa kondisi pasiennya sangat sehat untuk jadi presiden. 

Lantas, seperti apa kondisi kesehatan Biden dan risiko apa saja yang ia miliki di usianya yang tak muda ini? Untuk menganalisis rekam medis sang presiden terpilih, IDN Times menghubungi dr. Nur Chandra Bunawan, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam di Kemang Medical Care pada hari Selasa (10/11/2020). Berikut ini penjelasan selengkapnya!

1. Mengintip rekam medis Joe Biden

Jadi Presiden Terpilih di Usia 77, Ini 8 Analisis Kesehatan Joe Bidennews.wttw.com

Seperti yang disebutkan di atas, dokter Biden, O'Connor sempat mempublikasikan rekam medis sang presiden terpilih pada Desember 2019. Melalui catatan tersebut, ada beberapa poin yang menjadi perhatian.

Di satu sisi, Biden dideskripsikan memiliki kebiasaan yang baik dalam menjaga kesehatan, yakni tidak merokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, serta rutin berolahraga minimal lima kali dalam seminggu. 

Akan tetapi, laki-laki dengan nama asli Joseph R. Biden Jr. tersebut memiliki banyak riwayat penyakit di masa lalu. Di antaranya:

  • Pernah mengalami atrial fibrilasi episodik;
  • Pernah mengalami dua kali aneurisma pada otak;
  • Menjalani operasi kanker kulit non-melanoma;
  • Pernah terdiagnosis hiperlipidemia;
  • Memiliki riwayat GERD;
  • Penyakit alergi musiman;
  • Divertikulosis dan polip (non-cancerous tubular adenoma). 

Sementara itu ditinjau dari kondisi fisik, Biden memiliki tinggi 180,3 cm dan berat 80,7 kg. Dengan begitu indeks massa tubuhnya tergolong normal. Sementara itu, tekanan darahnya sedikit melebihi normal, yaitu 120/84 mmHg.

2. Atrial fibrilasi yang dialami Joe Biden memiliki beberapa dampak serius jika tidak ditangani

Jadi Presiden Terpilih di Usia 77, Ini 8 Analisis Kesehatan Joe Bidencloudfront.net

Dari rekam medis yang disebutkan di atas, hal pertama yang perlu diperhatikan menurut dr. Chandra adalah riwayat atrial fibrilasi yang dialaminya sejak tahun 2003. Ini merupakan gangguan irama jantung yang menyebabkan denyut tidak beraturan.

Dokter Chandra menyebutkan bahwa kondisi ini memiliki beberapa imbas. Jika denyut jantung terlalu cepat, pasien bisa mengalami gagal jantung, gangguan aliran darah ke otak, dan pembekuan darah. Kondisi tersebut dapat mengarah pada meningkatnya risiko stroke.

"Pada atrial fibrilasi, kan, gampang terbentuk bekuan darah karena irama jantung yang nggak teratur ini bikin kontraksinya jelek. Jadi, bekuan darah ini kalau menyangkut di otak bisa jadi stroke," kata dr. Chandra. 

Akan tetapi, dokter spesialis penyakit dalam itu mengatakan bahwa atrial fibrilasi yang dialami Biden bisa dibilang cukup stabil. Terlebih, dokter memberinya obat antikoagulan atau pengencer darah untuk mengurangi risiko komplikasi. 

3. Penyakit berupa infeksi bisa membuat atrial fibrilasi Biden memburuk

Jadi Presiden Terpilih di Usia 77, Ini 8 Analisis Kesehatan Joe Bidenpolitico.com

Atrial fibrilasi yang dimiliki Biden bisa kambuh ketika ada faktor pencetusnya. Salah satunya adalah penyakit yang berupa infeksi, seperti flu, demam, dan lain sebagainya. Kenapa demikian?

Ketika pasien atrial fibrilasi mengalami infeksi, denyut nadi akan menjadi lebih cepat daripada biasanya. Hal inilah yang berpotensi untuk membuat atrial fibrilasi kambuh atau memburuk. Akan tetapi, risiko ini dapat diminimalkan jika dokter memberikan obat atau vaksin pencegahan flu, pneumonia, dan penyakit lainnya. 

4. Joe Biden harus menjaga tingkat kolesterolnya agar tidak melonjak

Jadi Presiden Terpilih di Usia 77, Ini 8 Analisis Kesehatan Joe Bidenhealthline.com

Selanjutnya, pada rekam medis yang dipublikasikan O'Connor, tak tertulis seberapa tinggi kadar kolesterol Biden. Namun, terdapat catatan bahwa ia pernah mengalami hiperlipidemia. Ini merupakan istilah untuk menggambarkan kondisi kadar lipid (lemak) yang terlalu tinggi. 

Lipid tersebut bisa berupa kolesterol jahat (LDL) atau trigliserida. Namun, jika dilihat dari obat yang dikonsumsi Biden, dr. Chandra mengatakan kemungkinan hal ini disebabkan oleh kadar kolesterol jahat di tubuh laki-laki yang pada tahun 2009 hingga 2017 menjabat sebagai Wakil Presiden AS ke-47 tersebut.

Biden sebaiknya terus mengontrol tingkat kolesterolnya. Sebab ia memiliki riwayat atrial fibrilasi yang bisa diperburuk ketika kadar kolesterol jahat atau LDL melonjak. 

"Pada pasien atrial fibrilasi, LDL-nya harus kita bikin di bawah 100. Apalagi Joe Biden sudah berada di tahap atrial fibrilasinya tidak bisa hilang," begitu kata dr. Chandra. 

Bukan hanya kadar kolesterol saja yang harus dikontrol. Faktor lain seperti gula darah, trigliserida, dan tekanan darah juga harus diperhatikan. Sebab, ketiganya juga memiliki keterkaitan dengan jantung. 

Baca Juga: 7 Penyebab Kamu Menangis Setiap Hari, Apakah Ini Normal?

5. Biden juga pernah mengalami aneurisma parah di tahun 1988

Jadi Presiden Terpilih di Usia 77, Ini 8 Analisis Kesehatan Joe Bidenstroke.org

Risiko lain yang dimiliki Biden menyangkut riwayat aneurisma otak yang pernah dialaminya pada tahun 1988. Aneurisma merupakan pembesaran atau tonjolan pada pembuluh darah karena melemahnya dinding pembuluh tersebut. Biasanya, kondisi ini terjadi pada arteri yang membawa darah bersih. 

"Dinding pembuluh darah, kan, harusnya tebal, ya. Tapi kalau terjadi aneurisma, ada satu bagian yang menipis dan akhirnya memicu tumbuhnya benjolan, seperti balon. Ketika dialiri darah, di titik lemah itu gampang pecah. Itulah yang terjadi pada beliau di tahun 1988," terang dr. Chandra

Dilaporkan dalam rekam medis Biden bahwa ia sempat mengalami operasi saat itu. Selama prosedur berjalan, tim dokter menemukan bahwa Biden bahkan memiliki dua aneurisma. Yang satu telah pecah sedangkan yang lain berhasil ditangani. 

"Aneurisma yang pecah bisa membuat pendarahan otak. Nah, itu akan menimbulkan penurunan kesadaran, sakit kepala hebat, dan kejang. Di sini terlihat bahwa ia sempat dirawat sampai bed rest," tambahnya. 

6. Aneurisma Biden menimbulkan komplikasi lain yang menyerang pembuluh darah

Jadi Presiden Terpilih di Usia 77, Ini 8 Analisis Kesehatan Joe Bidenmasslive.com

Lebih lanjut, dr. Chandra menjelaskan bahwa aneurisma yang dialami Biden pada tahun 1988 menimbulkan komplikasi lain. Seperti diterangkan dalam rekam medisnya, setelah operasi, Biden mengalami deep vein thrombosis (DVT)dan emboli paru. 

Mengutip Healthline, DVT merupakan kondisi serius yang terjadi ketika ada pembekuan darah di pembuluh vena yang terletak jauh di dalam tubuh. Sementara, emboli paru adalah terblokirnya salah satu arteri di dalam organ tersebut. Semuanya merupakan masalah pada pembuluh darah.

Dokter Chandra mengatakan bahwa kemungkinan besar ini terjadi karena ia sempat tirah baring. Tubuh yang tidak bergerak sama sekali memicu terjadinya pembekuan darah. Ia menyebutkan bahwa kondisi ini cukup serius. 

"Tapi kalau dilihat dari medical record-nya, mereka (tim dokter) melakukan pemeriksaan rutin, sih. Sampai di tahun 2019 itu kelihatannya tidak ada tanda aneurisma baru. Jadi, seharusnya ini tidak menjadi masalah," terangnya. 

7. Jadi, bisa dibilang bahwa Biden memang memiliki banyak riwayat penyakit

Jadi Presiden Terpilih di Usia 77, Ini 8 Analisis Kesehatan Joe Bideninsider.com

Berdasarkan seluruh penjelasan di atas, satu kesimpulan yang bisa ditarik adalah Joe Biden memang memiliki banyak riwayat penyakit. Namun, yang paling sering menyerangnya adalah gangguan pada pembuluh darah. 

Akan tetapi, dapat dilihat bahwa semua masalah itu dalam kondisi terkontrol. Dokter Chandra pun mengiyakan pernyataan O'Connor, dokter pribadi Biden, bahwa sang presiden AS terpilih itu berada dalam kondisi yang sehat.

"Namun, susah untuk mengatakan bahwa ia sangat sehat karena saya nggak periksa langsung, ya. Cuma dari rekam medis bisa dibilang bahwa beliau ini fit to work, cukup fit untuk bekerja tapi dengan catatan khusus. Kita, kan, nggak bisa bilang bahwa dia ini sehat sekali tanpa memerika pasien secara langsung," jelas dr. Chandra. 

8. Pengobatan dan gaya hidup Biden mampu membuat semua risiko kesehatannya terkontrol

Jadi Presiden Terpilih di Usia 77, Ini 8 Analisis Kesehatan Joe Bidennyt.com

Ada dua faktor yang membuat semua riwayat penyakit Biden dalam kondisi stabil. Yang pertama adalah pengobatan yang ia jalani. Seperti dalam laporan, Biden mengonsumsi obat pengencer darah, refluks asam untuk GERD, pengontrol kolesterol, serta obat alergi musiman. 

Sementara, faktor kedua yang membuat kondisinya tetap prima di usianya yang tak lagi muda adalah gaya hidupnya. Disebutkan di atas bahwa Biden tidak merokok, minum alkohol, dan berolahraga lima kali seminggu. Kebiasaan sejak muda itulah yang menolong Biden di usianya sekarang. 

Seperti itulah kondisi serta riwayat kesehatan Joe Biden, presiden AS terpilih yang menurut rencana akan dilantik pada 20 Januari 2021 mendatang. Meski akan menjadi presiden AS tertua saat dilantik dalam sejarah negara tersebut, tetapi kondisinya cukup prima, ya. Semoga Biden bisa menjalankan tugas kepresidenannya dengan baik!

Baca Juga: Uji Klinis Vaksin COVID-19 Pfizer 90 Persen Efektif Cegah Infeksi

Topik:

  • Izza Namira
  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya