Kebiasaan Ini Tingkatkan Risiko Hepatitis, Hindari Mulai Sekarang!

Ratusan juta orang terinfeksi hepatitis tanpa mereka sadari

Setiap tanggal 28 Juli diperingati sebagai Hari Hepatitis Sedunia. Tahun 2020, diperkirakan ada 290 juta orang yang terinfeksi penyakit ini tanpa disadari. Itulah kenapa tema Hari Hepatitis Sedunia tahun ini adalah "Finding the Missing Millions" atau menemukan jutaan orang yang tak teridentifikasi tersebut. 

Hepatitis sendiri terjadi karena adanya peradangan pada hati. Pada umumnya, penyakit ini disebabkan oleh virus, mikroba, zat berbahaya, hingga kondisi medis tertentu. Namun, jenis yang paling umum terjadi adalah hepatitis yang disebabkan oleh virus. 

Hepatitis akibat virus bisa dibagi lagi menjadi lima macam, yakni hepatitis A, B, C, D, dan E. Sementara itu, jenis lainnya adalah hepatitis yang disebabkan oleh zat toksik dan kondisi autoimun. 

Dalam rangka Hari Hepatitis Sedunia ini, kita sebaiknya mengenal penyakit ini lebih lanjut. Ada sejumlah hal yang bisa meningkatkan risiko kita terhadap penyakit tersebut. Yuk, simak penjelasannya berikut ini! Jangan sampai kita menjadi salah satu dari jutaan penderita hepatitis yang tak teridentifikasi itu, ya!

1. Hepatitis A

Kebiasaan Ini Tingkatkan Risiko Hepatitis, Hindari Mulai Sekarang!newsroompost.com

Hepatitis A adalah salah satu kasus yang paling sering terjadi. Penyakit ini pada umumnya menular secara fecal-oral. Artinya, kita dapat terinfeksi ketika mengonsumsi air dan makanan yang terkontaminasi feses penderita. Selain itu, penularan juga bisa terjadi melalui kontak langsung dengan penderita. 

Ada sejumlah kebiasaan yang bisa meningkatkan risiko tertular penyakit ini. Yang paling utama adalah ketika kita tidak menjaga sanitasi dengan baik. Studi berjudul "Hepatitis A: Epidemiology and Prevention in Developing Countries" tahun 2012 mengatakan bahwa hepatitis A lebih sering terjadi pada negara dengan kualitas sanitasi yang buruk. 

Tak hanya itu, hal lain yang meningkatkan risiko hepatitis A adalah makan buah dan sayur yang belum dicuci bersih dan kerang-kerangan mentah. Malas mencuci tangan dengan air dan sabun juga, lho! Intinya, kamu harus benar-benar menjaga kebersihan jika tak ingin tertular hepatitis A. 

2. Hepatitis B

Kebiasaan Ini Tingkatkan Risiko Hepatitis, Hindari Mulai Sekarang!unsplash.com/charlesdeluvio

Berbeda dengan sebelumnya, virus hepatitis B (HBV) menyebar melalui cairan tubuh seperti darah dan air mani. Dilansir dari Very Well Health, inilah kenapa infeksi sering kali terjadi melalui kontak seksual dan transfusi darah yang tidak aman. Yang membuat hepatitis B cepat menular adalah pembawanya sering kali tidak menunjukkan gejala apa pun hingga kondisinya makin parah.

Hal-hal yang meningkatkan risikomu untuk tertular penyakit ini tentu saja hubungan seksual dengan penderita, tidak menggunakan kondom, transfusi darah, hingga penggunaan jarum suntik bersama-sama. 

Selain itu, menurut laporan dari WebMD, kasus hepatitis B juga cukup sering ditemukan pada orang-orang yang baru saja mendapatkan tato dan tindikan dari salon yang tidak higienis. HBV dapat menular melalui peralatan yang tidak disterilkan terlebih dahulu. 

3. Hepatitis C

Kebiasaan Ini Tingkatkan Risiko Hepatitis, Hindari Mulai Sekarang!ctfassets.net

Walaupun tidak seumum jenis lainnya, hepatitis C ternyata cukup berbahaya. Sebab, 75-85 penderita yang awalnya mengalami gejala ringan hingga sedang bisa menderita hepatitis C kronis jika tidak ditangani dengan tepat. 

Metode penularan penyakit ini mirip dengan hepatitis B, yakni melalui cairan tubuh. Penularan yang paling sering terjadi adalah penggunaan jarum bersama-sama dan diturunkan dari ibu hamil ke janinnya. Penularan melalui kontak seksual juga mungkin, tapi kejadiannya cukup jarang.

Karena mirip, faktor risiko hepatitis C dan B kurang lebih sama. Namun, ada beberapa tambahan menurut laporan WebMD. Risiko penularan hepatitis C bisa meningkat ketika kita berbagi barang-barang pribadi dengan penderita. Misalnya gunting kuku, alat cukur, hingga handuk yang mungkin bisa terkontaminasi darah. 

Baca Juga: Ternyata Kualitas Sanitasi Berkaitan dengan Hepatitis A, Ini Faktanya!

4. Hepatitis D

Kebiasaan Ini Tingkatkan Risiko Hepatitis, Hindari Mulai Sekarang!nih.gov

Hepatitis D pada umumnya menjangkit seseorang yang sudah menderita hepatitis B terlebih dahulu. Tak hanya itu, jenis hepatitis ini juga menyebar melalui cairan tubuh seperti darah dan air mani, sehingga faktor risiko yang dimilikinya pun kurang lebih sama dengan hepatitis B dan C.

Berikut ini kondisi dan kebiasaan yang bisa meningkatkan risikomu terhadap penyakit yang cukup langka ini:

  • Kamu adalah penderita hepatitis B;
  • Sering menerima transfusi darah;
  • Melakukan hubungan seksual sesama jenis;
  • Menyalahgunakan obat-obatan terlarang lewat jarum suntik;
  • Sering menjalani prosedur cuci darah. 

5. Hepatitis E

Kebiasaan Ini Tingkatkan Risiko Hepatitis, Hindari Mulai Sekarang!jg-cdn.com

Jika hepatitis B, C, dan D menular melalui cairan tubuh, hepatitis E tergolong waterborne atau menular lewat air. Itulah kenapa infeksi yang satu ini bisa dikatakan mirip dengan hepatitis A. 

Dilansir dari Healthline, hepatitis E sering ditemukan di area dengan sanitasi yang buruk, permukiman padat penduduk, serta lingkungan yang kotor. Contohnya di negara-negara berkembang di Asia, Afrika, Amerika Tengah, dan Timur Tengah. 

Faktor yang bisa meningkatkan risiko penularan hepatitis E di antaranya adalah:

  • Sering mengonsumsi makanan dan minuman yang tak terjamin kebersihannya;
  • Tak tersedianya air bersih untuk mandi, minum, dan memasak;
  • Lalai dalam mencuci tangan dan menjaga kebersihan diri;
  • Sering mengonsumsi makanan mentah yang tidak dibersihkan terlebih dahulu. 

6. Hepatitis toksik

Kebiasaan Ini Tingkatkan Risiko Hepatitis, Hindari Mulai Sekarang!verywellmind.com

Hepatitis toksik juga sering disebut sebagai hepatitis alkoholik. Seperti namanya, penyakit ini utamanya disebabkan oleh penumpukan alkohol, zat berbahaya, obat terlarang, hingga pengobatan tertentu. Dari penjelasan singkat tersebut, kamu tentu sudah bisa mengira-ngira apa saja yang bisa memicu penyakit ini, kan? 

Dilansir dari Very Well Health, berikut ini sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risiko kita terhadap penyakit ini:

  • Konsumsi minuman beralkohol berlebihan dalam jangka panjang;
  • Paparan zat berbahaya seperti karbon monoksida, sulfur dioksida, hingga materi partikulat (PM);
  • Penyalahgunaan obat-obatan terlarang;
  • Obat-obatan resep dokter tertentu seperti amiodarone (obat aritmia), nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), amoxicillin clavunate (antibiotik), chlorpromazine (obat skizofrenia), dan lain-lain. 

7. Hepatitis autoimun

Kebiasaan Ini Tingkatkan Risiko Hepatitis, Hindari Mulai Sekarang!uchealth.com

Hepatitis juga bisa disebabkan oleh kondisi autoimun, yang mana sistem imun tubuh terlalu aktif sehingga menyerang sel-sel sehat. Dalam kasus ini, mereka menyerang sel-sel hati hingga terjadi peradangan dan kerusakan. 

Sayangnya, penyakit autoimun tidak memiliki faktor risiko tertentu yang bisa dicegah. Kondisi ini murni terjadi secara alami dan sulit untuk diprediksi. Akan tetapi, menurut sejumlah ahli, pengobatan tertentu dan infeksi virus hepatitis juga bisa berperan meningkatkan risiko penyakit ini. 

Meskipun jenis infeksi terakhir ini sulit untuk dicegah, kita masih bisa menghindari faktor risiko lain yang disebutkan di atas, kok. Minimalkan sebisa mungkin agar risiko terjangkit hepatitis bisa ditekan. 

Baca Juga: 7 Cara Mengobati Hepatitis Berdasarkan Jenisnya, Tak Bisa Sembarangan!

Topik:

  • Izza Namira
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya