Pasien Virus Corona yang Sembuh Bisa Terinfeksi Lagi, Ini Faktanya!

Walaupun sudah sembuh, pasien harus tetap waspada

Grafik tingkat penjangkitan virus corona atau COVID-19  di Indonesia kian meningkat. Hingga Senin (16/3), telah ditemukan 134 kasus positif virus corona, terdapat penambahan 17 kasus baru dari hari sebelumnya. 

Walaupun begitu ada pula kabar baik yang muncul. Di hari yang sama, Menteri Kesehatan Terawan mengumumkan bahwa pasien 1, 2, dan 3 dinyatakan sembuh dari wabah tersebut. Mereka bahkan muncul ke hadapan publik setelah diisolasi di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta selama beberapa minggu. 

Hal ini memunculkan pertanyaan baru. Apakah mereka yang telah sembuh itu bisa terserang kembali atau mereka menjadi imun terhadap virus corona?

Ada pula yang bertanya-tanya, bagaimana dengan orang-orang yang dinyatakan negatif sebelumnya. Apakah mereka juga berisiko tertular virus tersebut? Untuk menemukan jawabannya, simak penjelasan berikut ini!

1. Virus corona tetap berada di tubuh pasien yang sembuh selama beberapa waktu

Pasien Virus Corona yang Sembuh Bisa Terinfeksi Lagi, Ini Faktanya!brightspotcdn.com

Studi terbaru dari Jerman menemukan bahwa virus corona tidak sepenuhnya hilang dari tubuh pasien yang sudah sembuh. Mereka akan tetap berada di dalamnya selama beberapa waktu.

Peneliti mengatakan bahwa ini terjadi karena jumlah virus yang masuk ke tubuh sangatlah banyak, kamu bahkan akan sulit membayangkannya. Ditambah lagi, mereka selalu menggandakan diri setelah menemukan sel tubuh yang bisa diikat. 

2. Pasien yang sudah sembuh akan tetap menunjukkan hasil tes yang positif

Pasien Virus Corona yang Sembuh Bisa Terinfeksi Lagi, Ini Faktanya!texastribune.org

Tes untuk mendeteksi virus corona di dalam tubuh biasanya dilakukan melalui throat swab atau usap tenggorokan. Melalui cara tersebut, dokter bisa mengambil sampel dahak untuk diteliti apakah mengandung virus corona atau tidak. 

Peneliti dari studi yang sama mencoba melakukan tes yang sama pada pasien yang baru saja sembuh selama 10 hari. Ternyata hasilnya tetaplah positif. Bagaimana bisa? Ternyata ini adalah perilaku virus yang sangat umum. Hal yang sama terjadi pada virus Zika, Ebola, flu, dan lain-lain. 

Virus-virus itu akan tetap berada di tubuh kita setelah gejala hilang. Menurut perkiraan studi dari Tiongkok, hal ini akan terjadi setidaknya hingga 14 hari. Untungnya, dalam fase tersebut, virus sudah sangat lemah dan kecil kemungkinannya untuk menyebabkan kerusakan jaringan lagi. 

3. Tubuh pasien yang sembuh akan membentuk imunitas untuk virus yang sama

Pasien Virus Corona yang Sembuh Bisa Terinfeksi Lagi, Ini Faktanya!texastribune.org

Setelah terjangkit suatu penyakit, tubuh biasanya tidak ingin jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya. Itulah kenapa mereka akan membentuk imunitas untuk virus yang sama. Ini memungkinkan untuk terjadi karena sistem imun kita berhasil memelajari perilaku virus tersebut. 

Dilansir dari The Guardian, sejumlah profesor dan ilmuwan menyatakan hal yang serupa. Menurut mereka, setidaknya dalam jangka waktu yang berdekatan, pasien yang sembuh tidak akan terkena infeksi yang sama untuk kedua kalinya. 

Namun pendapat tersebut kemudian dipatahkan dengan kasus virus corona yang ada di Jepang. Seorang perempuan berusia sekitar 40 tahun terjangkit penyakit tersebut dua kali. Padahal sebelumnya, ia telah dinyatakan sembuh total. Lalu apa artinya? Apakah teori ilmuwan itu salah? Keep scrolling!

Baca Juga: Virus Corona Bisa Cepat Usai, Ini 5 Cara yang Sudah Terbukti Berhasil

4. Masih ada kemungkinan untuk terjangkit kembali, tapi persentasenya kecil

Pasien Virus Corona yang Sembuh Bisa Terinfeksi Lagi, Ini Faktanya!axios.com

Ternyata perempuan Jepang tersebut dinyatakan positif setelah tes pada 29 Januari 2020. Ia pun dirawat dan keluar dari rumah sakit setelah dinyatakan sembuh pada tanggal 1 Februari 2020. Tesnya juga telah menunjukkan hasil yang negatif pada 6 Februari 2020. Sekitar 20 hari setelahnya, ia kembali terinfeksi.

Kasus ini cukup mengejutkan pada ilmuwan di dunia. Sebab mereka yang sudah sembuh biasanya tidak akan terjangkit kembali. Namun ternyata, masih ada kemungkinan untuk hal itu, walaupun persentasenya kecil. 

Dilansir dari LiveScience, kasus penjangkitan ulang ini hanya akan terjadi dengan dua kondisi. Pertama, sistem imun kita memang lebih lemah dibandingkan dengan orang lainnya. Kedua, jumlah virus yang ada di dalam tubuh terlampau banyak sehingga tidak bisa hilang sepenuhnya.

"Walaupun begitu, berdasarkan infeksi virus lainnya, benar bahwa ketika seseorang telah terinfeksi, pada umumnya mereka akan menjadi imun dan tidak mendapatkan (infeksi yang sama) lagi. Akan selalu ada pengecualian kasus, dan ini merupakan hal yang masuk akal," kata Jon Cohen, profesor penyakit menular di Brighton and Sussex Medical School Inggris.

5. Ini langkah yang harus dilakukan pasien yang baru saja sembuh dari virus corona

Pasien Virus Corona yang Sembuh Bisa Terinfeksi Lagi, Ini Faktanya!nbcnews.com

Itulah kenapa, walaupun sudah dinyatakan sembuh dan negatif virus corona, pasien harus tetap waspada dan melakukan tindakan pencegahan kembali. Contohnya seperti berikut ini:

  • Jaga kebersihan diri dengan sering cuci tangan;
  • Jangan berhenti minum obat dan sesuaikan dengan anjuran dokter;
  • Perkuat sistem imun dengan makan makanan sehat dan suplemen;
  • Jangan menggunakan peralatan (terutama alat makan) yang sama dengan orang-orang sekitar;
  • Terus pakai masker jika gejala seperti bersin dan batuk masih terjadi;
  • Sementara jangan dekat-dekat dengan orang lain, berkeliaran, dan berada di keramaian selama 10 hingga 14 hari.

5. Bagaimana dengan orang yang hasil tesnya negatif? Apakah bisa berubah jadi positif?

Pasien Virus Corona yang Sembuh Bisa Terinfeksi Lagi, Ini Faktanya!pcdn.co

Itu tadi penjelasan mengenai kemungkinan pasien yang sembuh untuk terinfeksi kembali. Namun bagaimana dengan orang yang hasil tesnya negatif? Untuk kasus tersebut, risiko untuk terinfeksi virus masih sama besarnya dengan orang lain.

Terlebih lagi, mereka yang melakukan tes biasanya sedang sakit dan sistem imunnya lemah. Jika tidak berhati-hati dan tak segera sembuh, hasil yang negatif bisa berubah menjadi positif. 

Perubahan hasil ini juga bisa terjadi karena tidak akuratnya sistem pemeriksaan pasien. Negara yang tidak mengikuti prosedur tes standar dari badan kesehatan internasional berpotensi untuk melakukan kesalahan deteksi dan ini akan menyebabkan konsekuensi yang fatal. 

Perlu diingat kembali bahwa virus corona adalah jenis virus RNA, yang berarti perilakunya lebih sulit untuk dideteksi. Maka dari itu, penting untuk selalu waspada dan tidak meremehkan walaupun kita juga tidak perlu panik.

Selalu jaga kebersihan, kesehatan, dan sebisa mungkin praktikkan social distancing. Semoga wabah ini segera berlalu!

Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN: Bergandeng Tangan Melawan Corona di Kitabisa.com (http://kitabisa.com/kitaidnlawancorona)

Baca Juga: Apakah Pasien Virus Corona yang Sembuh Masih Bisa Menularkan Wabahnya?

Topik:

  • Izza Namira
  • Bayu D. Wicaksono
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya