9 Penyakit yang Bisa Timbul akibat Tidur setelah Sahur

Jangan dibiasakan, ya!

Intinya Sih...

  • Beri waktu tubuh untuk dapat mencerna makanan yang baru dikonsumsi saat sahur.
  • Kebiasaan tidur setelah makan sahur bisa menyebabkan kenaikan berat badan, heartburn, gangguan penyarapan nutrisi, dan lain-lain.

Sahur memang salah satu tantangan orang yang berpuasa, terutama untuk kamu yang sulit bangun pagi. Akibatnya setelah sahur, sering kali kita tidak kuasa menahan rasa kantuk dan langsung tidur.

Tentunya sebagian dari kamu sudah tahu bahwa kebiasaan ini tidak baik, kan? Tidur setelah sahur ternyata memang bisa berisiko bagi kesehatan. Ada beberapa penyakit yang bisa timbul jika kamu menganggap enteng hal ini.

1. Obesitas

Penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan tidur setelah makan dapat meningkatkan risiko kegemukan sebesar dua kali lipat. Hal ini terjadi karena kalori yang masuk ke tubuh dibiarkan menumpuk.

Saat kamu tidur, makanan yang masuk tidak akan langsung dicerna tetapi akan disimpan dalam bentuk lemak. Selain itu tubuh juga tidak melakukan gerakan apa pun untuk membakar lemak tersebut. Akibatnya, berat badan akan naik secara drastis.

Gak mau, kan, berat badan malah melonjak saat berpuasa?

2. Heartburn

9 Penyakit yang Bisa Timbul akibat Tidur setelah Sahurilustrasi laki-laki mengalami heartburn (freepik.com/Jcomp)

Heartburn terjadi akibat makanan dan asam bocor dari lambung hingga ke pipa makanan, atau kerongkongan. Ini bisa disebabkan oleh makan terlalu dekat dengan waktu tidur, dilansir Healthline.

Saat kamu menelan makanan, makanan tersebut melewati kerongkongan dan masuk ke lambung melalui sekelompok otot yang disebut sfingter esofagus. Sfingter esofagus bertindak sebagai katup ke lambung, menjaga makanan agar tidak kembali ke kerongkongan.

Kadang, sfingter esofagus gagal menutup sepenuhnya, sehingga asam dan makanan bocor dari lambung ke kerongkongan. Jika hal ini terjadi, maka menimbulkan sensasi terbakar yang biasa disebut heartburn.

Heartburn bisa terjadi saat kamu berbaring atau saat sedang tidur.

3. GERD

Tidur setelah makan sahur berpotensi akan membuat naiknya asam lambung ke esofagus (refluks) dan akan mengalami gangguan pencernaan, mengutip dari laman Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Sebagai informasi, makanan yang baru saja dimakan membutuhkan waktu untuk dicerna oleh lambung selama 2 jam.

Kalau langsung tidur setelah sahur, maka kamu berisiko mengalami gastroesophageal reflux disease (GERD). Gejala yang bisa ditimbulkan antara lain tenggorokan terasa panas terbakar akibat asam lambung dan sisa makanan masih belum tercerna dengan baik.

Baca Juga: Kenali Perbedaan Heartburn, Refluks Asam, dan GERD

4. Mudah sembelit

9 Penyakit yang Bisa Timbul akibat Tidur setelah Sahurilustrasi buang air besar (vecteezy.com/nuttawan jayawan)

Sembelit terjadi akibat pengosongan lambung yang lama. Jika terus dibiarkan hal ini akan memicu sulit buang air besar atau sembelit.

Timbunan makanan dalam perut yang tidak kunjung dicerna perut akan dipenuhi oleh gas dan terasa tidak nyaman. Risiko sembelit saat bulan puasa akan menjadi lebih besar, karena tubuh kurang mendapat cairan dari biasanya.

5. Esofagus Barrett atau kanker kerongkongan

Sesekali berbaring setelah makan mungkin tidak secara langsung menyebabkan esofagus Barrett atau kanker kerongkongan, tetapi kebiasaan ini dapat meningkatkan risikonya.

Berbaring secara teratur setelah makan dapat menyebabkan refluks asam dan GERD, yang keduanya terkait dengan esofagus Barrett—sebuah kondisi prakanker. Asam lambung yang sering mengalir kembali ke kerongkongan dapat merusak lapisan esofagus dan meningkatkan risiko kanker kerongkongan dan kerongkongan Barrett, mengutip dari laman Redcliffe Labs.

6. Gangguan tidur

9 Penyakit yang Bisa Timbul akibat Tidur setelah Sahurilustrasi sulit tidur, insomnia (pexels.com/cottonbro studio)

Makan sebelum tidur juga dapat memengaruhi kualitas tidur. Makanan berlemak atau berat dapat menyebabkan kembung dan sakit perut.

Selain itu, makanan pedas yang menyebabkan heartburn atau gangguan pencernaan juga dapat mengganggu tidur, dilansir UPMC HealthBeat.

7. Diabetes

Aktivitas fisik membantu mengatur kadar gula darah. Tidak banyak bergerak setelah makan dapat memengaruhi sensitivitas insulin dan menyebabkan resistensi insulin serta peningkatan risiko diabetes tipe 2 dalam jangka panjang.

Dapatkan tes Hb1AC untuk mengetahui kadar glukosa darah kamu.

8. Stroke

9 Penyakit yang Bisa Timbul akibat Tidur setelah Sahurilustrasi seseorang mengalami stroke (freepik.com/Lifestylememory)

Sebuah studi dari Fakultas Kedokteran Universitas Ioannina di Yunani yang dipresentasikan dalam European Society of Cardiology Congress 2011 menunjukkan, menunggu setidaknya satu jam setelah makan sebelum tidur dapat mengurangi risiko stroke hingga dua pertiganya. Dan, untuk setiap 20 menit lebih kamu menunggu, risiko stroke turun 10 persen lagi.

Dikatakan bahwa saat kamu makan, gula darah berubah, kadar kolesterol berubah, aliran darah berubah. Semua perubahan sementara ini dapat mempengaruhi risiko stroke, dilansir CBS News.

Namun, penelitian ini tidak membuktikan sebab dan akibat, hanya saja tampaknya ada hubungan antara menunggu satu jam atau lebih antara makan malam dan waktu tidur dengan penurunan risiko stroke.

Selain itu, penelitian ini hanya melibatkan sejumlah kecil pasien, dan durasi waktu antara makan malam dan tidur adalah sesuatu yang perlu diteliti lebih lanjut.

9. Gangguan penyerapan nutrisi

Penyerapan nutrisi terutama terjadi di usus halus. Berbaring segera setelah makan dapat memengaruhi sistem pencernaan dan menyebabkan makanan tidak bergerak dengan efisien.

Hal tersebut dapat menyebabkan penyerapan nutrisi tidak memadai, sehingga memengaruhi kesehatan nutrisi secara keseluruhan.

Godaan untuk tidur setelah sahur memang berat, apalagi jika memiliki kewajiban untuk bekerja atau beraktivitas pada pagi hari.

Sebaiknya lakukan aktivitas untuk menghindari kebiasan tidur setelah makan sahur, seperti tadarus, untuk menunggu waktu subuh.

Beri waktu tubuh untuk dapat mencerna makanan yang baru dikonsumsi saat sahur, niatkan puasa untuk ibadah, menjaga pola hidup dan makan sehat dan seimbang.

Baca Juga: 5 Tips Puasa untuk Penderita Gangguan Makan

Topik:

  • Izza Namira
  • Bayu D. Wicaksono
  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya