7 Tanda Serangan Jantung yang Muncul saat Berolahraga

Jika mengalaminya, segera berhenti dan cari bantuan medis

Berolahraga adalah satu dari sekian banyak cara untuk meningkatkan kualitas hidup. Banyak manfaat yang bisa kamu dapat darinya. Salah satu yang paling signifikan adalah menyehatkan jantung.

Data dari World Heart Federation menyebut bahwa rutin olahraga bisa menurunkan risiko penyakit jantung sebesar 50 persen. 

Akan tetapi, seseorang yang memiliki riwayat penyakit jantung atau jantung yang lemah harus berhati-hati ketika berolahraga. Sebab, jika aktivitas fisik yang dijalankan terlalu berat atau dilakukan secara keliru, risiko serangan jantung bisa meningkat. 

Agar kamu selalu waspada, ketahui sejumlah tanda serangan jantung yang bisa muncul saat berolahraga secara keliru.

1. Tarikan napas memendek

Olahraga memang bisa membuat kamu ngos-ngosan. Namun, jika kamu memiliki riwayat penyakit jantung, sebaiknya perhatikan napas baik-baik saat melakukan aktivitas fisik ini. Sebab, napas yang memendek dan tersengal-sengal bisa menjadi salah satu tanda awal dari serangan jantung. 

Dilansir Healthline, perbedaannya dengan ngos-ngosan biasa adalah gejala ini biasa diikuti dengan sakit dada. Jika kamu mengalami ini, sebaiknya berhenti berolahraga agar napas kembali normal. Sebaliknya, bila tarikan napas terus memendek, segera temui dokter.

2. Muncul rasa sakit atau ketidaknyamanan di dada

7 Tanda Serangan Jantung yang Muncul saat Berolahragailustrasi sakit dada (freepik.com/katemangostar)

Salah satu tanda mutlak dari serangan jantung adalah rasa sakit yang intens di dada. Area tersebut akan terasa nyeri yang menusuk dan seperti ditimpa beban berat. Namun, ada kalanya serangan jantung diawali dengan perasaan tak nyaman yang lebih ringan. 

Mengutip dari Mayo Clinic, jika dideskripsikan, area tengah dada akan terasa sesak seperti dipenuhi oleh sesuatu, layaknya diremas, atau ditekan hingga tak nyaman. Kondisi ini dapat datang dan pergi.

Maka dari itu, kamu harus peka dan segera berhenti jika merasakannya beberapa kali dalam satu waktu. 

3. Rasa tak nyaman di dada bisa memengaruhi area tubuh lain

Walaupun jantung terletak di dada sebelah kiri, tetapi rasa tak nyaman bisa menjalar ke sejumlah area tubuh lain.

Umumnya, gejala ini juga muncul di sekitar lengan, leher, perut, punggung, dan rahang.

Sensasi yang dirasakan serupa dengan yang terjadi di sekitar dada, di antaranya rasa tak nyaman, seperti ditekan, ditimpa beban, atau diremas.

Baca Juga: 12 Gejala Serangan Jantung di Tangan dan Kulit

4. Pusing

7 Tanda Serangan Jantung yang Muncul saat Berolahragailustrasi pusing saat berolahraga (pexels.com/Kindel Media)

Kondisi berikutnya yang bisa menjadi tanda serangan jantung adalah munculnya rasa pusing yang membuat kepala terasa berputar.

Laman Gleneagles melaporkan bahwa sejumlah pasien mengaku kondisi ini bisa berlangsung parah hingga membuat mereka sulit berdiri.

Walaupun untuk sebagian orang pusing adalah hal yang sepele, tetapi sebaiknya kamu tidak meremehkannya. Sebab, kondisi ini jelas tidak normal. Segera hentikan aktivitas jika kamu mengalaminya. 

5. Keringat dingin

Berkeringat ketika berolahraga adalah hal yang sangat normal. Namun, jika yang keluar justru keringat dingin, kamu harus curiga, apalagi jika kondisi ini diiringi dengan tubuh yang terasa lemas dan rasa mual.

Dikutip dari Healthline, kondisi ini terjadi karena jantung mengeluarkan upaya yang ekstra untuk memompa darah melalui arteri yang tersumbat. Akibatnya, keringat pun keluar lebih banyak untuk menjaga suhu tubuh yang menurun. 

6. Detak jantung tidak normal

7 Tanda Serangan Jantung yang Muncul saat Berolahragailustrasi detak jantung (pexels.com/Pixabay)

Ketika berolahraga, jantung memang memompa darah lebih cepat. Akibatnya, irama detaknya pun makin intens. Hal ini masih bisa dikategorikan sebagai kondisi yang normal, tetapi lain halnya dengan orang yang mengalami gejala serangan jantung. 

Detak jantung akan mengalami perubahan irama menjadi tak teratur. Pada satu waktu, kamu akan merasa seperti kehilangan detaknya. Namun, beberapa saat setelah itu, jantung akan berdebar kencang seperti sedang berlari. Irama yang tidak normal ini menandakan masalah yang serius. 

7. Mual, muntah, dan masalah pencernaan

Walaupun tidak terjadi pada semua orang, tetapi serangan jantung juga bisa ditandai dengan gangguan pencernaan.

Kamu mungkin akan merasa mual, muntah, dan lain sebagainya. Menurut Mayo Clinic, terkadang gejala ini disalahartikan sebagai penyakit refluks gastroesofagus atau GERD.

Siapa saja yang berisiko mengalami serangan jantung saat olahraga?

7 Tanda Serangan Jantung yang Muncul saat Berolahragailustrasi berolahraga (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Walaupun olahraga mendatangkan manfaat bagi kesehatan jantung, tetapi beberapa orang mungkin lebih berisiko mengalami serangan jantung saat melakukan aktivitas fisik. Dirangkum dari Continental Hospitals, faktor-faktor berikut dapat berkontribusi terhadap risiko yang lebih tinggi:

  • Kondisi jantung yang mendasari: Individu dengan kondisi jantung seperti penyakit arteri koroner, riwayat serangan jantung, gagal jantung, aritmia, atau kelainan jantung bawaan mungkin lebih rentan.
  • Riwayat keluarga: Riwayat penyakit jantung dalam keluarga atau kejadian jantung mendadak dapat meningkatkan risiko.
  • Usia: Seiring bertambahnya usia, risiko penyakit jantung umumnya meningkat. Orang yang lebih tua mungkin memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami serangan jantung saat berolahraga.
  • Gaya hidup sedenter: Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi, dan olahraga berat yang tiba-tiba pada orang yang sebelumnya tidak banyak bergerak dapat membebani jantung.
  • Merokok: Merokok merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Perokok mungkin lebih rentan mengalami serangan jantung saat berolahraga karena tekanan yang ditimbulkan pada sistem kardiovaskular.
  • Tekanan darah tinggi: Hipertensi yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko serangan jantung saat berolahraga.
  • Kadar kolesterol tinggi: Peningkatan kadar kolesterol LDL alias kolesterol jahat dapat berkontribusi pada pembentukan plak di arteri, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung.
  • Diabetes: Pasien diabetes berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan mungkin lebih rentan terhadap serangan jantung saat berolahraga.
  • Obesitas atau kegemukan: Kelebihan berat badan dapat membebani jantung dan meningkatkan risiko penyakit jantung, terutama jika dikombinasikan dengan faktor risiko lainnya.

Ketika kamu merasakan tanda-tanda di atas saat berolahraga, segera hentikan aktivitasmu. Makin banyak gejala yang timbul, makin tinggi pula risiko serangan jantung. Jika hal ini terjadi, setiap detik dan menit menjadi begitu berharga. Jangan menunda-nunda dan cepat cari pertolongan medis. 

Baca Juga: Serangan Jantung Serius Lebih Sering Terjadi pada Hari Senin

Topik:

  • Izza Namira
  • Nurulia R F
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya