7 Tren Kesehatan TikTok Paling Berbahaya Tahun 2020, Jangan Ditiru!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada tahun 2020 ini, TikTok sukses menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh oleh pengguna. Perkembangan kontennya pun begitu pesat. Salah satu jenis video yang paling sering viral dan banyak ditonton adalah seputar tips kesehatan.
Sebagian besarnya memang bertujuan baik, tapi tak sedikit pula pengguna yang membagikan tren kesehatan berbahaya yang mengandung disinformasi. Lebih parahnya lagi, video tersebut viral dan diikuti banyak orang. Tak jarang, tren-tren ini menyebabkan korban berjatuhan.
Berikut ini IDN Times rangkum tujuh tren kesehatan paling berbahaya di TikTok sepanjang tahun 2020!
1. Memutihkan gigi dengan bleaching
Beberapa bulan lalu, terdapat tren aneh yang dilakukan untuk memutihkan gigi. Salah satu pengguna TikTok tampak mengoleskan cairan pemutih atau bleaching dengan kapas langsung ke gigi. Video ini pun viral dan banyak orang yang menirukannya.
Padahal, bleaching mengandung hidrogen peroksida yang bersifat sangat keras dan hanya bisa digunakan melalui prosedur medis. Metode ini berpotensi untuk merusak gusi, membuat gigi sensitif, dan gigi berlubang.
2. Antiseptik dipakai sebagai cairan diffuser
Viral dan menuai banyak kecaman, seorang selebgram Indonesia sempat membagikan tips menyesatkan melalui TikTok. Ia mencampur antiseptik dengan air tanpa memerhatikan dosis dan menggunakannya sebagai cairan diffuser.
Ia berdalih bahwa dengan cara itu, virus penyebab COVID-19, SARS-CoV-2, yang mungkin ada di dalam ruangan akan mati seketika. Tentunya ini adalah hal yang berbahaya karena antiseptik adalah bahan kimia keras yang tidak boleh dihirup, terkena mata, dan tertelan.
3. Menghilangkan tahi lalat di rumah
Tak kalah ekstrem, ada pula tren mengangkat tahi lalat sendiri di rumah. Beberapa pengguna mendemonstrasikan bahwa mereka menggunakan cuka, bahan kimia untuk peeling, dan bahkan mengorek-ngorek tahi lalatnya.
Padahal, tahi lalat hanya bisa dihilangkan melalui prosedur medis, seperti laser dan pembedahan. Jika kamu melakukannya dengan asal, kulit bisa terluka, iritasi, dan meninggalkan bekas yang sulit hilang.
Baca Juga: 7 Cara Aman 'Merapatkan' Vagina setelah Melahirkan, Tak Perlu Obat
4. Benadryl challenge
Editor’s picks
Pada September lalu, TikTok diramaikan dengan tren yang disebut "Benadryl challenge". Para pengguna didorong untuk minum obat tersebut untuk memicu halusinasi. Setelah itu, reaksi mereka harus direkam dan diunggah ke TikTok.
Tren ini sontak menuai kecaman dari banyak orang. Jelas saja, sebagian remaja dan anak yang menirukannya tumbang seketika dan harus dilarikan ke rumah sakit. Setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa mereka mengalami overdosis.
Obat mana pun tentu tidak boleh diminum tanpa dosis yang tepat. Mengutip laman Healthline, mengonsumsi Benadryl melebihi dosis dapat memicu gangguan jantung, kejang, halusinasi, koma, dan bahkan kematian.
5. Membuat gigi vampir dengan superglue
Menjelang perayaan Halloween pada 31 Oktober lalu, sejumlah pengguna TikTok memeragakan cara membuat gigi vampir palsu. Yang menjadi masalah adalah, mereka merekatkan gigi pasangan itu menggunakan superglue.
Memang benar, sih, gigi taring jadi tampak runcing secara alami. Namun, tren yang satu ini berbahaya. Pasalnya, superglue sangat sulit untuk dilepaskan. Menariknya dari gigi hanya akan membuat gigi rusak, pecah, atau mungkin terlepas dari akarnya.
6. Mengikir gigi agar rata menggunakan alat kikir kuku
Berikutnya ada pula challenge meratakan gigi menggunakan alat kikir kuku. Caranya memang mudah, kamu hanya perlu menggosok-gosokkan alat tersebut pada ujung gigi yang tidak rata. Namun, lagi-lagi, ini adalah tren yang menyesatkan.
Melansir Insider, para dokter gigi melarang keras masyarakat untuk mengikuti tren tersebut. Sebab, mengikir gigi bisa menyebabkan kerusakan saraf yang ada di dalamnya. Selain itu, tak seperti kuku, gigi tidak bisa tumbuh lagi setelah dikikir.
7. Berbagai challenge menyesatkan mengenai COVID-19
Terakhir, sejak pandemik COVID-19 merebak, banyak pengguna TikTok yang memanfaatkannya untuk membuat video viral. Jika kontennya benar, sih, bagus. Akan tetapi, mayoritas video mengenai COVID-19 yang beredar di TikTok mengandung hoaks, kebohongan, dan disinformasi. Beberapa di antaranya adalah:
- Berpura-pura menjadi pasien COVID-19 dan memberikan kesaksian palsu;
- Menyebarkan teori-teori konspirasi;
- Membuat prank dengan cara berpura-pura pingsan di tempat umum;
- Menyebarkan hoaks vaksin, tips menyesatkan, dan lain sebagainya.
Ternyata banyak juga, ya, tren kesehatan di TikTok yang justru membahayakan diri kita. Maka dari itu, sebagai pengguna, kamu harus cerdas memilah-milah konten. Jangan ragu untuk melaporkan ketika kamu menemukan tips menyesatkan, hoaks, dan tren yang berbahaya.
Baca Juga: Jangan Ditiru, 7 Tren Perawatan Kulit ala TikTok yang Berbahaya