Amikacin: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Samping

Antibiotik berbentuk cair yang diberikan secara suntik

Amikacin adalah obat antibiotik yang diberikan guna mengatasi infeksi akibat adanya bakteri. Di antaranya yakni meningitis (infeksi selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang), infeksi darah, hingga saluran kemih. 

Obat ini berbentuk cair yang diberikan melalui suntikan. Amikacin tidak bekerja untuk mengatasi infeksi seperti pilek, flu, atau infeksi virus lainnya. Pemberian amikacin harus sesuai dosis guna menghindarkan timbulnya resisten antibiotik. 

Baca Juga: 4 Bahaya Menggunakan Antibiotik Tanpa Resep Dokter

1. Manfaat

Amikacin termasuk dalam jenis antibiotik aminoglikosida. Suntikan amikasin digunakan untuk mengobati infeksi serius tertentu yang disebabkan oleh bakteri lebih resisten seperti Acinetobacter baumannii dan Pseudomonas aeruginosa

Obat ini bekerja dengan menghambat dan menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab infeksi. Dilansir RxList, studi klinis menunjukkan injeksi amikacin sulfat efektif pada septikemia bakteri yang menyebabkan masalah kesehatan saluran pernapasan, tulang dan sendi, sistem saraf pusat, kulit dan jaringan lunak, luka bakar, dan infeksi saluran kemih rumit yang berulang. 

Amikasin jarang digunakan sendiri dan sering dikombinasikan dengan antimikroba lain. Obat ini bisa diberikan secara injeksi maupun nebul. Tidak tersedia dalam bentuk oral karena tidak dapat diserap dari saluran pencernaan. 

2. Peringatan

Amikacin: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Sampingilustrasi obat suntik (pexels.com/thirdman)

Sebelum menggunakan amikacin, beritahu dokter atau apoteker jika kamu memiliki alergi terhadapnya atau antibiotik aminoglikosida lainnya (seperti gentamicin dan tobramycin). 

Konsumsi amikacin dapat menyebabkan gangguan ginjal serius dan masalah saraf. Pastikan memberi tahu dokter apabila pernah atau sedang mengalami penyakit ginjal dan mengalami dehidrasi parah. Juga jika pernah mengalami masalah pada saraf.

Amikacin dapat menyebabkan gangguan pendengaran serius, terlebih pada orang tua atau pasien dengan kondisi dehidrasi. Beritahu dokter apabila kamu pernah mengalami pusing, vertigo, gangguan pendengaran, atau telinga berdenging

Amikasin dapat menyebabkan vaksin bakteri hidup (seperti vaksin tifoid) tidak bekerja dengan baik. Beritahu ahli kesehatan bahwa kamu menggunakan amikasin sebelum melakukan vaksinasi.

Obat ini tidak dianjurkan selama kehamilan. Belum ada laporan bahaya pada bayi yang lahir dari ibu yang menggunakan amikacin. Namun, terdapat laporan bahaya pada bayi yang lahir dari ibu yang menggunakan obat serupa. Tanyakan risiko dan manfaatnya dengan dokter sebelum mendapat amikacin.

Amikacin dapat tercampur pada ASI dalam jumlah kecil. Ini mungkin tidak memberikan pengaruh pada bayi atau anak yang disusui. Namun, pastikan memberitahukan kondisi menyusui pada dokter terlebih dahulu guna mendapatkan manfaat yang lebih besar dari efek samping. 

3. Interaksi

Amikacin: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Sampingilustrasi interaksi obat (unsplash.com/diana polekhina)

Pemberian amikacin bersamaan dengan obat lain dapat memicu timbulnya interaksi. Ini  dapat menyebabkan fungsi obat berubah dan meningkatkan potensi efek samping. Beritahu dokter tentang obat apa saja yang sedang kamu konsumsi, mulai medis hingga vitamin dan herbal.

Dilansir Medicines.org.uk, obat-obatan yang dapat berinteraksi dan menimbulkan efek sampin jika digunakan bersamaan dengan amikacin:

  • Agen neurotoksik, ototoksik, atau nefrotoksik lainnya (terutama bacitracin, cisplatin, amphotericin B, ciclosporin, tacrolimus, cephaloridine, paromomycin, viomycin, polymyxin B, colistin, vancomycin). Penggunaan sistemik atau topikal harus dihindari karena berpotensi memberikan efek aditif.
  • Sefalosporin parenteral. Penggunaan sefalosporin secara bersamaan dengan amikacin dapat meningkatkan kadar serum kreatinin.
  • Diuretik kuat (asam ethacrynic atau furosemide). Penggunaan keduanya secara bersamaan dapat meningkatkan efek racun amikacin.
  • Bifosfonat. Meningkatkan risiko hipokalsemia atau kadar kalsium rendah dari yang seharusnya.
  • Indometasin. Karena dapat meningkatkan konsentrasi plasma amikasin pada bayi baru lahir.
  • Senyawa platinum seperti cisplatin. Kombinasi amikacin dengan platinum dapat meningkatkan risiko gangguan ginjal dan gangguan pendengaran. 

4. Dosis

Amikacin diberikan melalui suntikan pada pembuluh darah (intravena/IV) atau otot (intramuskular/IM) oleh dokter atau petugas medis. Adapun dosis umum yang biasa diberikan berdasar kondisi pasien yakni:

Kondisi kesehatan: infeksi bakteri

  • Dewasa: 15 mg/kgBB, diberikan satu kali sehari atau dosis dibagi menjadi dua kali pemberian. Dosis maksimal 1.500 mg per hari.
  • Anak (usia 1 bulan sampai 12 tahun): 15–20 mg/kgBB, diberikan sekali sehari atau dosis dibagi menjadi dua kali pemberian.
  • Bayi baru lahir: dosis awal 10 mg/kgBB, selanjutnya 7,5 mg/kgBB diberikan setiap 12 jam.

Pemberian amikacin pada kondisi kesehatan infeksi saluran kemih tanpa komplikasi hanya boleh diberikan pada orang dewasa. Adapun dosis yang diberikan 7,5 mg/kgBB per hari dan dibagi menjadi 2 kali minum sehari. 

5. Efek samping

Amikacin: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Sampingilustrasi sakit kepala (pexels.com/alex green)

Amikacin umumnya tidak menyebabkan efek samping serius. Namun, beberapa orang mungkin mengalami gejala mual, muntah, diare, sakit kepala, dan demam. Gejala akan mereda dalam beberapa saat. Meski demikian, hubungi dokter apabila kondisi tidak membaik seiring berjalan waktu. 

Meski demikian, segera dapatkan bantuan medis apabila mengalami gejala efek samping serius seperti di bawah ini:

  • Ruam
  • Mengelupas atau melepuh pada kulit
  • Gatal
  • Pembengkakan mata, wajah, tenggorokan, lidah, atau bibir
  • Kesulitan bernapas atau menelan
  • Suara serak
  • Diare parah (tinja berair atau berdarah) terjadi bersamaan atau tanpa demam dan kram perut (yang berlangsung selama 2 bulan atau lebih setelah perawatan).

Tidak boleh diberikan secara sembarangan, amikacin hanya boleh disuntikkan oleh medis profesional. Serupa dengan jenis antibiotik lain, pemberian amikacin harus dihabiskan meski keadaan sudah membaik guna menghindari resistensi antibiotik. 

Baca Juga: Mengapa Minum Antibiotik Harus Dihabiskan?

Topik:

  • Laili Zain
  • Langgeng Irma Salugiasih
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya