Amiloride: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Samping

Penggunaannya harus sesuai resep dokter

Amiloride adalah obat diuretik yang diberikan sebagai pengobatan pada pasien dengan tekanan darah tinggi dan gagal jantung. Obat ini biasa dikombinasikan dengan pil diuretik lain untuk mengatasi jumlah kalium yang rendah dalam tubuh pasien.

Obat amiloride tersedia dalam bentuk tablet yang dikonsumsi secara oral. Pemberian amiloride hanya boleh dilakukan dengan resep dokter. 

1. Manfaat Amiloride

Amiloride: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Sampingilustrasi obat tablet (Pexels/Pixabay)

Amiloride termasuk dalam kelas obat diuretik. Obat jenis ini memicu ginjal membuang air dan garam yang tidak dibutuhkan dari tubuh ke dalam urin dengan tetap mempertahankan kalium yang dibutuhkan. Hasilnya, jumlah air dalam tubuh berkurang karena aliran air meningkat yang akhirnya mampu menurunkan tekanan darah.

Amiloride umumnya digunakan bersamaan dengan obat diuretik lainnya (furosemide, diuretik thiazide seperti hydrochlorothiazide). Kombinasi obat-obatan dengan amiloride bertujuan untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi), gagal jantung, atau kelebihan cairan dalam tubuh (edema). Amiloride juga membantu mencegah rendahnya kadar kalium dalam darah akibat obat diuretik lainnya. 

2. Peringatan Amiloride

Amiloride: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Sampingilustrasi obat-obatan (unsplash.com/myriam zilles)

Fungsi obat ini untuk mempertahankan kalium. Oleh sebab itu, amiloride dapat menyebabkan kadar kalium tinggi atau hiperkalemia. Jika hal tersebut terjadi, seseorang dapat mengalami efek samping serius hingga fatal. Maka dari itu, penting untuk meminumnya sesuai resep dokter dan melakukan pemeriksaan secara berkala.

Beritahukan pada dokter apabila kamu memiliki alergi terhadap amiloride atau jenis obat lain yang mungkin ada pada obat amiloride. Termasuk jika memiliki riwayat alergi makanan, zat tertentu, dan jenis alergen lainnya. 

Selain itu, sampaikan pada dokter obat-obatan apa saja yang sedang kamu konsumsi, seperti obat medis, herbal, hingga vitamin dan suplemen. Hal ini penting, guna menghindari interaksi atau penggunaan penambah kalium yang berlebihan.

Dilansir Mayoclinic, amiloride dapat bereaksi lebih pada pasien dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti:

  • Diabetes
  • Hiperkalemia (kalium tinggi dalam darah)
  • Penyakit ginjal. Misalnya, anuria atau nefropati diabetik (amiloride tidak boleh diberikan pada pasien dengan kondisi tersebut)
  • Penyakit jantung
  • Penyakit hati berat (misalnya, sirosis atau ensefalopati hepatik)
  • Penyakit paru-paru

Beritahukan pada dokter apabila kamu pernah atau sedang mengalami kondisi kesehatan tersebut. Dokter mungkin akan menyesuaikan dosis atau tidak meresepkan amiloride sama sekali guna mengurangi risiko efek samping.

Amiloride merupakan obat tipe B pada ibu hamil yang artinya tidak mempengaruhi janin. Bagi ibu menyusui, obat ini berisiko terserap pada ASI. Selalu konsultasikan pada dokter sebelum mengonsumsi amiloride, terlebih jika kamu berencana atau sedang hamil dan menyusui. 

Efek samping yang sering muncul setelah minum amiloride yakni pusing atau sakit kepala. Maka dari itu, hindari aktivitas yang membutuhkan fokus (seperti menyetir) setelah meminum amiloride. 

3. Interaksi Amiloride

Amiloride: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Sampingilustrasi interaksi obat (pexels/freestocks.org)

Konsumsi amiloride bersamaan dengan obat lain dapat menyebabkan interaksi yang memicu timbulnya efek samping. Interaksi obat juga berisiko menurunkan efektivitas obat atau justru meningkatkan dosis yang berbahaya bagi tubuh.

Maka dari itu, sampaikan pada dokter apabila kamu sedang memiliki kondisi kesehatan tertentu dan mendapatkan obat-obatan berikut. 

  • Obat ACE inhibitor, seperti benazepril atau kaptopril
  • Angiotensin II Receptor Blockers (ARBs), seperti losartan dan valsartan
  • Suplemen kalium atau obat diuretik hemat kalium lain, seperti spironolactone
  • Siklosporin
  • Nonsteroidal Anti-inflammatory Drugs atau NSAID
  • Thiazide atau duloxetine
  • Lithium

Hindari mengonsumsi makanan tinggi kalium saat mendapatkan pengobatan dengan amiloride. Hal ini penting dilakukan guna menghindari risiko hiperkalemia atau kelebihan kalium dalam tubuh. 

Amiloride juga dapat mempengaruhi hasil tes kesehatan tertentu, seperti tes toleransi glukosa. Jadi, tidak ada salahnya memberitahukan tenaga medis terkait riwayat kesehatan yang mendapatkan pengobatan ini sebelum melakukan tes. 

Baca Juga: Aminofilin: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Samping

4. Dosis Amiloride

Amiloride: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Sampingjam minum obat (Pixabay/ksyfffka07)

Amiloride hadir dalam tablet dengan berat 5mg. Pemberian dosis minum disesuaikan dengan tujuan pengobatan, kondisi serta usia pasien. Adapun uraian dosis berikut merupakan rekomendasi umum yang biasa digunakan pada pengobatan amiloride sesuai riwayat kesehatan. 

Hindari mengubah, menambah, atau menghentikan pengobatan tanpa instruksi dari dokter. Dilansir MIMS dan Reference Medscape, berikut dosis amiloride sesuai kondisi kesehatan:

  • Edema: dosis awal 5-10 mg setiap hari atau 2,5 mg sekali sehari jika digunakan bersamaan dengan diuretik lain atau antihipertensi. Dosis maksimal harian: 20 mg
  • Gagal jantung: 5-10 mg/hari sekali minum atau dibagi setiap 12 jam
  • Hipertensi: 5-10 mg/hari sekali minum atau dibagi setiap 12 jam
  • Hipokalemia penggunaan Tiazid: 5-10 mg/hari sekali minum atau dibagi setiap 12 jam.

5. Efek samping Amiloride

Amiloride: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Sampingilustrasi sakit kepala (Unsplash.com/Carolina Heza)

Pengobatan amiloride dapat menyebabkan efek samping. Termasuk reaksi alergi yang membutuhkan penanganan segera. Gejalanya dapat berupa bengkak di sekitar mulut dan mata, mual, gatal, ruam, hingga sesak napas. Hubungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan akibat alergi.

Beberapa gejala dapat menjadi ciri terjadinya overdosis amiloride. Segera dapatkan perawatan apabila kamu merasakan hal berikut:

  • Peningkatan rasa haus dan penurunan buang air kecil
  • Berkeringat banyak atau kulit panas dan kering
  • Tremor, kebingungan
  • Penyakit kuning (menguningnya kulit atau mata)
  • Kalium tinggi. Ditandai dengan kelelahan, mati rasa atau kesemutan, detak jantung tidak biasa (melambat), dan kelemahan otot atau perasaan lemas
  • Natrium yang rendah dalam tubuh dengan ciri-ciri sakit kepala, kebingungan, bicara cadel, kelemahan parah, muntah, kehilangan koordinasi dan merasa goyah
  • Kehilangan kesadaran

Beberapa efek samping lain juga bisa terjadi. Hal umum yang paling sering dikeluhkan adalah pusing. Selain itu ada kemungkinan mual, muntah, kehilangan nafsu makan, sakit perut, dan diare. Gejala tersebut bisa mereda seiring berjalannya waktu, tetapi harus segera dapatkan bantuan medis jika tidak membaik.  

Jika mendapat resep amiloride, pastikan untuk meminumnya secara teratur dan sesuai resep dokter, ya! Segera dapatkan bantuan medis apabila kamu merasakan gejala efek samping serius maupun ringan yang berkepanjangan. 

Baca Juga: Aluminium Hidroksida: Manfaat, Peringatan, Dosis, dan Efek Samping 

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya